BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, bahan-bahan tanaman yang mengandung minyak sejak dulu telah digunakan secara turun temurun dalam ramuan obat-obatan tradisional. Sumber
bahan-bahan tanaman tersebut dewasa ini digunakan untuk keperluan bahan pangan, bahan obat- obatan, cita rasa penyedap, kosmetika, dan wangi- wangian parfum.
Berbagai tanaman dapat menghasilkan minyak atsiri yang merupakan minyak yang mudah menguap dan mengandung aroma atau wangi yang khas baik bersumber dari
daun, batang, bunga maupun akar tumbuhan Guenther, 1987. Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang
kaya protein dan lemak . B iji ini da pat dimakan mentah, dir ebus di dala m
polongnya digor eng, atau disa ngrai. Sela in itu, biji ka cang ta nah dipr oses menja di sema ca m selai da n merupakan indu stri yang menguntu ngka n
pr o d u k s i minyak kacang tanah mencapai sekitar 10 pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO . Selain dipanen biji atau polongnya, kacang
tana h ju ga dipa nen daun dan batang untuk makanan ternak
atau merupakan pupuk hijau.
Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi. Ta nama n ini
adalah sa tu di antara dua jenis tana ma n budida ya yang la innya adalah kacang bogor Voandziea subterranea y a n g b u a h n y a m e n g a l a m i
p e m a s a k a n dibawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Ekstraksi ini menggunakan metoda sokletasi,ekstrasi ini dengan pelarut organik dan dilakukan secara berulang-ulang serta jumlah pelarut konstan dengan
menggunakan alat soklet. Minyak nabati merupakan suatau senyawa trigliserida dengan rantai karbon
jenuh maupun tidak jenuh. Minyak nabati umumnya larut dalam pelarut organik,
Universitas Sumatera Utara
seperti heksan dan benzene. Untuk mendapatkan minyak nabati dari bagian tumbuhan, dapat dilakukan dengan metoda sokletasi menggunakan pelarut yang
sesuai. Adapun prinsip sokletasi ini adalah penyarian yang berulang-
ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relative sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan
sisanya adalah minyak. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat
melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan. Metoda sokleta si seaka n meru pakan
penggabu ngan a ntara metoda ma sera si dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri distilasi uap, tidak dapat digunakan dengan baik
karena per senta se senya wa ya ng akan digunaka n atau ya ng akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun
perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi. Sokleta si digu nakan pelarut or ga nik tertentu . Dengan cara
pemana sa n, sehingga uap yang timbul setela h dingin secara kontiniu akan memba sahi sa mpel,secara teratur pelarut ter sebut dima sukkan kembali
keda lam la bu denga n memba wa senya wa kimia ya ng akan diisola si ter sebut.
Minyak kacang tana h menga ndu ng 76-82 a sa m lemak tidak jenuh yang ter dir i dari 40 sa mpa i 45 per sen asa m oleat da n 30 sampai 35 per sen
asa m linoleat.Asa m lemak jenu h juga ada da la m minyak kacang tana h.yaitu ter diri dari a sa m pa lmita t dan mir istat sekitar 5 per sen sa ja.
1.2. Permasalahan