9 Menurut Rachim 1996, pemupukan sebaiknya dilakukan berdasarkan asas
keseimbangan. Pemberian pupuk yang mengandung unsur hara tertentu secara berlebihan akan mengganggu penyerapan unsur hara lainnya. Hasil maksimal
dari suatu upaya pemupukan akan diperoleh jika dilakukan dengan tepat meliputi dosis, jenis, waktu, dan cara pemberiannya.
Pemupukan yang efektif melibatkan persyaratan kualitatif dan kuantitatif. Persyaratan kuantitatif adalah dosis dan konsentrasi pupuk yang diberikan
sedangkan syarat kualitatif yaitu kandungan unsur hara yang lengkap pada pupuk yang diberikan. Tanaman membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk
pertumbuhan serta dalam pencapaian produksi yang optimal Indranada, 1994 yang dikutip oleh Rohmawati, 2007.
D. Kerangka pemikiran
Tanaman melon Cucumis melo L. merupakan tanaman herbaceus. Tanaman ini menghasilkan buah pada tiap buku tanaman tersebut. Namun untuk
mengoptimalkan produksi buah, buah yang dipertahankan hanya satu untuk satu tanaman. Pada fase vegetatif dan generatif, tanaman melon membutuhkan unsur
hara makro dan mikro dari media tanah, pupuk kandang, pupuk dasar atau penambahan unsur hara dari pupuk pelengkap.
Tanah yang memiliki bahan organik tinggi kemudian didukung dengan struktur yang baik sangat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman melon yang
optimal. Struktur tanah yang remah mengakibatkan aerasi tanah menjadi baik sehingga sirkulasi udara pada pori-pori mikro tanah dapat berjalan dengan baik
10 dan akar tanaman mendapat suplai oksigen. Tanaman melon menghendaki tanah
yang bahan organiknya tinggi. Hal ini karena pada bahan organik kemampuan menahan airnya tinggi sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan suhu
tanah menjadi stabil, merangsang granulasi agregat dan memantapkanya. Selain kandungan unsur haranya, pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisik tanah
yang berkaitan dengan struktur tanah. Struktur granular merupakan struktur yang baik untuk tanaman melon dan memudahkan tanah menahan air serta mampu
mencengkeram unsur hara seperti mineral, nitrogen, atau fosfor. Pupuk organik mampu menyerap 4 ml air setiap 1 gramnya sehingga tanah menjadi gembur.
Bahan organik mempunyai daya jerap kation lebih besar daripada koloid tanah. Berarti semakin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah makin tinggi pula
KTKnya. Kapasitas tukar kation dan pH tanah merupakan bagian dari sifat kimia tanah. KTK yang tinggi menyebabkan penyerapan unsur hara oleh akar berjalan
dengan baik kemudian derajat keasaman pH dalam kisaran netral yaitu 6,0 – 6,8
sangat baik untuk pertumbuhan dan produksi.
Pupuk kandang ayam memiliki kandungan nitrogen paling rendah dibandingkan dengan pupuk kandang kambing dan kelinci, tetapi memiliki reaksi yang cepat
terhadap hasil tanaman. Pupuk kandang kambing memiliki kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi dibandingkan dengan ayam dan sapi sehingga sangat baik
pada fase vegetatif dan generatif, sedangkan untuk kotoran sapi memiki kandungan nitrogen dan kalium rendah bila dibandingkan dengan pupuk kandang
ayam, kambing, dan kelinci. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran kelinci memilki kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi bila dibandingkan dengan
11 pupuk kandang ayam, kambing, dan sapi sehingga baik untuk fase pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
Media tanam berbahan pupuk organik memerlukan penambahan unsur hara karena kandungan unsur hara pada bahan organik sangat sedikit yaitu berkisar
0.3 saja. Penambahan pupuk pelengkap sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan unsur dalam menunjang pertumbuhan dan produksi. Pupuk pelengkap
Plant Catalyst juga mampu mengkatalis unsur hara makro yang ada dalam media tanam sehingga proses penguraian bahan organik dapat berlangsung cepat dan
langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman melon. Plant Catalyst juga mampu menekan serangan hama dan penyakit dan menetralisir derajat keasamaan tanah
sehingga kondisi tanah menjadi tidak asam.
Pemberian Plant Catalyst pada kosentrasi dan dosis yang tepat sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kelebihan penggunaan
pupuk pelengkap dapat mengakibatkan tanaman rusak bahkan sampai mengakibatkan kerusakan pada jaringan atau organ tanaman. Konsentrasi yang
dianjurkan yaitu 2 gl dan untuk dosis anjuranya 200 mltanaman.
Aplikasi pupuk pelengkap lebih dianjurkan pada konsentrasi dan dosis yang rendah jika diberikan pada tanaman melon. Jika pemberian pupuk pelengkap
berlebih atau dalam kondisi yang pekat, hal itu dapat mengakibatkan keluarnya cairan sel pada akar sehingga tanaman mengalami dehidrasi yang akhirnya dapat
mengakibatkan kematian. Frekuensi pemberian lebih diutamakan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama yaitu satu minggu sekali agar penyerapan unsur
hara optimal. Di samping itu tanaman melon merupakan tanaman dwimusim yaitu
12 tanaman yang pertumbuhan vegetatifnya diikuti dengan pertumbuhan generatif
atau pertumbuhan daun diikuti dengan pertumbuhan bunga dan sehingga penyerapan unsur hara dapat dioptimalkan oleh akar tanaman.
Kombinasi perlakuan pupuk kandang dan konsentrasi Plant Catalyst yang tepat menghasilkan respons yang baik bagi tanaman melon. Hal itu akan ditunjukan
oleh, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter buah, total padatan terlarut, buah yang dihasilkan memiliki bobot yang optimal yaitu mencapai 1,5
– 2 kg.
E. Hipotesis