Tujuan penelitian Landasan Teori

4 3. Apakah terdapat pertumbuhan dan produksi yang optimal jika penggunaan pupuk kandang disertai dengan pupuk pelengkap Plant Catalyst dalam konsentrasi yang semakin ditingkatkan dari 0 sampai 3 gl.

B. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah maka disusun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis pupuk kandang pada pertumbuhan dan produksi tanaman melon kultivar Sky Rocket. 2. Mengetahui kecenderungan respons dari berbagai konsentrasi pupuk pelengkap Plant Catalyst terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon kultivar Sky Rocket. 3. Mengetahui ada atau tidaknya ketergantungan antara pemberian berbagai jenis pupuk kandang dan konsentrasi Plant Catalyst yang semakin ditingkatkan dari 0 samapai 3 gl dalam menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman melon kultivar Sky Rocket.

C. Landasan Teori

Dalam penyusunan penjelasan teori terhadap perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka landasan teori yang digunakan antara lain: Tanaman melon tumbuh menjalar di atas permukaan tanah atau sering kali dirambatkan pada turus bambu. Tanaman melon dapat mencapai ketinggian lebih 5 dari 2 meter sehingga perlu dilakukan pemangkasan. Tanaman melon menghendaki sinar matahari yang lama yaitu berkisar 10-12 jam per hari. Apabila intensitas cahaya rendah maka akan terjadi etiolasi atau pemanjangan sel. Lama penyinaran sangat berpengaruh pada proses pembentukan karbohidrat atau zat gula sehingga mengakibatkan buah kurang manis dan berukuran kecil. Rasa buah yang manis dapat diperoleh apabila terjadi perbedaan suhu antara siang dan malam yang cukup tinggi pada saat pemasakan buah Sobir dan Siregar, 2010. Kondisi kesuburan tanah merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan dan produksi tanaman melon. Kesuburan tanah merupakan faktor yang masih bisa dikendalikan oleh manusia, misalnya tanah yang miskin unsur hara dapat diubah menjadi subur melalui pemberian pupuk. Tanah yang miskin unsur hara dan sifat fisiknya baik dilihat dari struktur dan tekstur tanah dapat diperbaiki melalui pemberian pupuk organik yang berasal dari kotoran ayam, sapi, kambing, atau kelinci yang sudah terdekomposisi serta pemberian pupuk pelengkap pada dosis atau konsentrasi yang tepat. Pengaruh pemberian bahan organik yang berasal dari pupuk kandang menciptakan kesuburan tanah baik secara biologis, kimiawi, maupun fisik tanah. Pengaruh bahan organik pada sifat biologis tanah adalah meningkatkan kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik. Faktor biologis atau kehadiran jasad renik cendawan sangat membantu proses dekomposisi bahan organik sehingga proses penyerapan unsur hara oleh tanaman berlangsung baik Iswandi, 2011. Pengaruh bahan organik pada sifat kimia adalah meningkatkan kapasitas tukar kation KTK dan pH Setyamidjaja, 1986 . Kapasitas tukar kation yaitu 6 kemampuan koloid tanah menjerap dan mempertukarkan kation. Unsur hara yang bermuatan negatif pada koloid tanah dapat menarik dan memegang ion-ion bermuatan positif Ca 2+ , H + , Mg 2+ , K + , Na + , Al 3+ , NH 4 + yang ada pada larutan tanah. Kapasitas tukar kation yang tinggi menyebabkan penyerapan unsur hara oleh akar dapat efektif. Derajat keasaman pH dalam kisaran netral yaitu 6,0 – 6,8 sangat baik untuk pertumbuhan dan produksi, karena unsur hara pada kisaran tersebut mudah larut dalam air sehingga dapat langsung tersedia bagi tanaman. Kapasitas tukar kation dari bahan organik sangat tinggi yaitu 200-300 meq100 g Foth, 1991. Derajat keasaman pH yang rendah juga merupakan faktor pembatas dalam ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Keadaan tanah pada tingkat keasaman pH basa menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal walaupun pupuk yang diberikan pada tanah sudah dalam jumlah cukup. Bila keadaan tanah terlalu masam, maka sebagian unsur hara yang ada di dalamnya seperti fosfor diikat oleh ion aluminium Al dan besi Fe sehingga fosfor tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Tanah bersifat asam karena kekurangan kation Ca, Mg, K, Na. Derajat keasaman pH tanah yang cocok bagi tanaman melon antara 6,0-6,8. Jika pH kurang dari 6,0, maka dilakukan pemupukan dengan pupuk pelengkap yang bersifat katalis yaitu dengan kandungan unsur hara mikro yang lengkap yang dapat menaikkan derajat keasaman menjadi netral, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal. Pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik tanah yaitu warna tanah menjadi hitam, meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air, merangsang granulasi agregat tanah, dan memantapkanya. 7 Pergerakan air dan udara di dalam tanah ditentukan oleh porositas tanah. Tanah yang memiliki tingkat porositas yang tinggi memilki ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk –keluar tanah secara leluasa. Struktur granular menyediakan porositas yang memadai untuk infiltrasi air dan perpindahan udara dari dalam tanah ke atmosfer Kemas, 2007. Struktur granular merupakan struktur yang baik untuk tanaman melon dan tekstur yang mantap memudahkan tanah menahan air serta mampu mencengkeram unsur hara seperti mineral, nitrogen atau fosfor. Pupuk organik mampu menyerap 4 ml air setiap satu gramnya sehingga tanah menjadi gembur Iswandi, 2011 Kualitas pupuk kandang yang merupakan pupuk organik sangat tergantung dari jenis ternak, kualitas pakan ternak. Unggas memiliki kandungan unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan ternak lainya karena kotoran unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Bahan organik yang sering digunakan dalam media tanam adalah pupuk kandang ayam. Penggunaan pupuk kandang ayam lebih efisien dibandingkan dengan kotoran hewan lainnya, karena kotoran ayam memiliki partikel yang lebih lembut. Dilihat dari kandungan unsur haranya, pupuk kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara yang cukup tinggi, terutama karena unsur makronya yang meliputi N, P, dan K Indranada, 1994 yang dikutip oleh Rohmawati, 2005 . Menurut Iswandi 2011 pupuk kandang ayam memiliki kandungan nitrogen paling tinggi dibandingkan dengan sapi sehingga baik dalam fase vegetatif. Pupuk kandang kambing memiliki kandungan nitrogen rendah tetapi fosfor tinggi sehingga sangat baik pada fase pembungaan, sedangkan untuk kotoran sapi 8 memiki kandungan nitrogen sedang tetapi kalium tinggi dan itu sangat baik untuk pembentukan buah. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran kelinci memilki kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi sehingga baik untuk fase pertumbuhan dan perkembangan. Pupuk pelengkap Plant Catalyst mengandung unsur hara lengkap makro + mikro. Kemudian pupuk pelengkap juga melengkapi kebutuhan unsur hara tanaman yang tidak disediakan oleh pupuk dasar NPK serta membuat tanaman tahan terhadap serangan hama dan penyakit, ramah lingkungan bio-degradable dan hasil tanaman bebas dari unsur-unsur logam berat yang bersifat karsinogenik. Dalam pupuk pelengkap Plant Catalyst terkandung unsur hara yang lengkap yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Kandungan hara makro berupa nitrogen 0,23, phosphate 12,70, kalium 0,88, carbon 6,47, magnesium 25,92 ppm, sulphur 0,02, sedangkan kandungan unsur hara mikronya cukup lengkap yaitu kalsium 0,05 ppm, ferum 36,45 ppm, mangan 2,37 ppm, chlor 0,11, copper 0,03 ppm, zinc 11,15 ppm, boron 0,25, molibdenum 35,37 ppm, kobalt 9,59 ppm, natrium 27,42, alumunium 0,4 ppm. Menurut Fitria 2010, kekurangan pada salah satu unsur mikro dapat juga menimbulkan kerusakan yang serius pada tanaman. Begitupun sebaliknya, hubungannya dengan tanaman adalah bahwa setiap jenis tanaman berbeda-beda kebutuhannya terhadap unsur mikro sehingga kelebihan sedikit saja akan bersifat racun bagi tanaman. 9 Menurut Rachim 1996, pemupukan sebaiknya dilakukan berdasarkan asas keseimbangan. Pemberian pupuk yang mengandung unsur hara tertentu secara berlebihan akan mengganggu penyerapan unsur hara lainnya. Hasil maksimal dari suatu upaya pemupukan akan diperoleh jika dilakukan dengan tepat meliputi dosis, jenis, waktu, dan cara pemberiannya. Pemupukan yang efektif melibatkan persyaratan kualitatif dan kuantitatif. Persyaratan kuantitatif adalah dosis dan konsentrasi pupuk yang diberikan sedangkan syarat kualitatif yaitu kandungan unsur hara yang lengkap pada pupuk yang diberikan. Tanaman membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk pertumbuhan serta dalam pencapaian produksi yang optimal Indranada, 1994 yang dikutip oleh Rohmawati, 2007.

D. Kerangka pemikiran