1. Peneliti mempelajari kembali konsep yang diteliti untuk memperjelas pemahaman peneliti tentang variabel penelitian.
2. Menentukan jenis instrumen yang akan di pakai dalam penelitian. Jenis instrumen yang peneliti pakai adalah kuesioner.
3. Membuat kisi kisi instrumen yang dapat di lihat pada lampiran 2. Kisi-kisi instrumen mencangkup variabel penelitian, sub variabel dan sub indikator.
4. Membuat item pertanyaan sesuai dengan indikator pada kisi kisi instrumen 5. Tentukan skala yang di gunakan untuk ngeukur setiap sub indikator.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. 6. Konsultasikan instrumen dengan pakar dibidangnya untuk meningkatkan
validitas isi content validity. pakar akan memberikan masukan berupa sub variabel dan indikator yangg harus di perbaiki, dihilangkan atau
ditambahkan dalam kisi kisi adalah. 7. Setelah melakukan uji validitas dengan menggunakan content validity
peneliti menguji reliabilitas dari instrumen dengan cara menyebar kuesioner ke 30 individu yang memiliki kesamaan karakteristik dengan
responden penelitian. 8. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya peneliti
memperbaiki instrumen sesuai hasil uji validitas dan reliabilitas.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Validitas menunjukan ketepatan pengukuran suatu instrumen, yaitu
suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa
yang seharusnya diukur Dharma, 2011. Validitas adalah syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran
Dharma; 2011 dan Hidayat; 2007. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan content validity validitas isi.
Content validity menunjukan bahwa item kemampuan item pertanyaan dalam instrumen dapat mewakili semua unsur dimensi konsep
yang sedang diteliti. Untuk menguji validitas dengan menggunakan content validity ini peneliti akan meminta pendapat para pakar yang
memang pakar pada bidang yang sedang di teliti, yakni bidang keperawatan anak pada penelitian ini.
Instrumen yang telah peneliti buat telah di uji content validity oleh 3 pakar di bidang keperawatan anak. Pakar yang ahli dalam bidang
tersebut adalah Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An, Ns. Mardiyanti, M.Kep, MDs dan Maulina Handayani, S.Kp.,MSc. Peneliti
membuat jadwal bersama pakar untuk melakukan content validity. Peneliti mengkonsultasikan instrumen dengan ibu Ns. Mardiyanti,
M.Kep, MDs, setelah di konsultasikan peneliti mendapatnkan masukan bahwa terdapat 1 item pertanyaan yang tidak dapat di masukan dalam
instrumen dikarenakan pertanyaan tersebut tidak bisa didefinisikan sebagai hal yang negatif bagi anak, item pertanyaan tersebut ialah “saya
selalu memberikan anak saya bekal dan uang jajan jika anak saya pergi ke sekolah” dan ada beberapa item pertanyaan yang harus di ubah
redaksionalnya.
Peneliti melanjutkan uji validitas content validity dengan ibu Maulina Handayani S.Kep MSc dengan hasil hampir sama dengan
masukan yang di berikan oleh ibu Ns. Mardiyanti M.Kep,MDs bahwa satu item pertanyaan tidak dapat dimasukan kedalam kuesioner, dan
beberapa masukan ada pertanyaan instrumen yang ganda. Setelah melakukan content validity dengan 2 pakar di bidang
keperawatan anak, peneliti lanjut uji content validity kembali dengan ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep., Sp. Kep. An sebagai pakar yang
memberi masukan untuk menyatukan masukan dari ibu Ns. Mardiyanti M.Kep,MDs, dan Maulina Handayani S.Kep MSc. Setelah mendapatkan
masukan dari ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An peneliti melakukan perbaikan terhadap instrumen, dengan perbaikan ada 1 item
pertanyaan yang dihapus, dan mengganti redaksional beberapa item pertanyaan, dan menghapus item pertanyaan yang ganda dan
menggantikan dengan pertanyaan yang lain. Dari 30 item pertanyaan, setelah content validity dilakukan terdapat 29 item pertanyaan yang
sudah di perbaiki oleh peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas.
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran.
Reliabilitas menunjukan apakah instrumen menghasilkan data yang konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara berulang Dharma,
2011. Berikut langkah langkah peneliti melakukan uji reliabilitas :
1. Peneliti membuat surat izin untuk melakukan uji reliabilitas kepada kampus Fakultasn Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Syarif
Hidayatullah Jakarta Peneliti 2. Peneliti memilih Paud Bougenville untuk melakukan uji reliabel
dengan alasan bahwa untuk menguji suatu instrumen dibutuhkan 30 responden yang mempunyai karakteristik responden yang sama
dengan sampel penelitian, namun responden yang telah diambil untuk melakukan uji instrumen tidak dai masukan dalam sampel
penelitian. 3. Peneliti memberikan surat izin uji reliabilitas kepada Paud
Bougenville. 4. Setelah diizinkan peneliti mengambil 30 ibu yang sedang menunggu
anaknya yang berada di Paud Bougenville. 5. Peneliti melakukan coding, entry lalu setelah itu melakukan analisis
data menggunakan software analisis statistik. 6. Diketahui bahwa hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus
crombach alpha adalah 0.739 dengan jumlah item sebanyak 29 pertanyaan.
Peneliti menggunakan metode Cronbach alpha dimana keuntungan menggunakan uji ini adalah dapat dihitung dengan hanya melakukan
pengukuran satu waktu dan tepat digunakan untuk alat ukur multiscale seperti skala Likert.
Tabel 4.1 Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Sumber: Tappen, 2011
Instrumen memiliki nilai crombach alpha sebesar 0,739. Nilai alpha yang di peroleh dari instrumen tersebut sudah cukup bagus.
Berdasarkan nilai interpretasi yang di jelaskan Tappen 2011 instrumen memiliki nilai cukup, sehingga instrumen penelitian ini menghasilkan
data yang konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara berulang.
F. Pengolahan Data