Persepsi Ibu Status Gizi

b. Self Perception, yaitu persepsi tersebut terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri. 3. Faktor faktor yang mempengaruhi persepsi Menurut Walgito 2002 faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu: a. Adanya objek yang diamati Objek yang mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera reseptor, dan dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima sensori yang bekerja sebagai reseptor dapat menimbulkan stimulus. b. Alat indera atau reseptor Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima alat indra atau reseptor ke pusat syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan syaraf sensori sebagai alat untuk mengadakan respon. c. Adanya perhatian Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan untuk memulai proses persepsi. Tanpa adanya perhatian tidak akan terbentuk persepsi.

B. Persepsi Ibu

Persepsi ibu khususnya terhadap anak obesitas pada penelitian dari Dhyanaputri, Hartini dan Kristina 2011 obesitas pada anak bukanlah suatu masalah kesehatan, para ibu cendrung ingin anaknya terlihat lebih gemuk. Hasil penelitian dari Aruan dan Trianingsih 2006 pada penelitiannya masih banyak orang tua yang perpengetahuan rendah tentang obesitas yang tercermin dengan 60 responden memiliki pesepsi positif terhadap obesitas. Sedangkan 40 memiliki persepsi negatif terhadap obesitas. Persepsi positif adalah persepsi yang menghasilkan pandangan penilaian yang baik terhadap sesuatu Murdoko, 2006. Dalam hal ini ibu yang mempunyai persepsi positif terhadap obesitas dapat dikatakan bahwa obesitas pada anak tidak mempengaruhi kesehatannya maupun aktifitasnya. Sedangkan persepsi negatif yakni persepsi yang menghasilkan pandangan penilaian yang tidak baik atau sesuatu yang akan terjadi banyak mendatangkan kerugian Murdoko, 2006. Ibu yang mempunya pandangan dan penilaian yang buruk terhadap obesitas, bahwa obesitas mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan anak.

C. Status Gizi

Status gizi adalah suatu keadaan mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh Almatsier, 2006. Klasifikasi status gizi dapat menggunakan Indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh IMT merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk mendeteksi masalah gizi pada seseorang. Pengukuran IMT dapat dilakukan pada anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Berikut adalah tabel klasifikasi obesitas menurut WHO 2014. Tabel 2.1 Klasifikas Obesitas Klasifikasi Kategori IMT kgm 2 Underweight 18.5 Normal weight 18,5-24,9 Overweight 25,0-29,9 Obese class I 30,0-34,9 Obese class II 35,0-39,9 Obese class III 40,0 Sumber : WHO 2014

D. Obesitas Pada Anak