Taksonomi Tujuan Pembelajaran Tujuan Penulisan

10 Hamzah, Nina dan Satria mengemukakan bahwa keuntungan yang dapat diperoleh melalui penuangan tujuan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan dimanfaatkan secara tepat b. Pokok bahasan dapat dibuat seimbang sehingga tidak ada materi pelajaran yang dibahas terlalu mendalam atau terlalu sedikit. c. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi pelajaran yang dapatsebaiknya disajikan dalam setiap jam pelajaran. d. Guru dapat menetapkan urutan dan rangkaian materi pembelajaran secara tepat, artinya perletakan masing-masing materi pelajaran akan memudahkan siswa dalam mempelajari isi pelajaran. e. Guru dapat dengan mudah menetapkan dan mempersiapkan strategi belajar mengajar yang paling cocok dan menarik. f. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan peralatan maupun bahan dalam keperluan belajar. g. Guru dapat dengan mudah mengukur keberhasilan siswa dalam belajar. h. Guru dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik daripada dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.

3. Taksonomi Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan, keterampilan dan sikap yang ada pada peserta didik. Atwi 2012 menulis dalam bukunya yang dikutip dari Bloom 1956 yang menyatakan bahwa 11 tujuan pendidikanpembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga kawasan, yaitu: a. Kawasan kognitif Kawasan kognitif merupakan kawasan yang berkaitan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan berpikir. Wilayah kognitif ini terdiri atas 6 tingkatan yang secara hierarkis berurut dari yang paling rendah pengetahuan sampai ke yang paling tinggi evaluasi. Berikut bagan taksonomi tujuan pendidikan dalam kawasan kognitif menurut Bloom 1956 sebagaimana bagan berikut ini: Bagan 2.2 Taksonomi Bloom pada Kawasan Kognitif Secara singkat enam tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:  Pengetahuan Yang dimaksud mengingat yaitu perilaku-perilaku yang berfokus pada mengingat atau menghafal, seperti mengingat peristiwa, menghafal rumus, menghafal isi peraturan perundangan, dan lain-lain. Contoh: Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi 12 Siswa dapat menyebutkan kembali bangun-bangun geometris yang berdimensi tiga.  Pemahaman Pemahaman yaitu perilaku yang berkaitan dengan menerjemahkan, menafsirkan, menyimpulkan konsep yang diungkapkan kembali dengan gaya bahasanya sendiri. Contoh: Siswa dapat menjelaskan dengan kata-katanya sendiri tentang perbedaan bangun-bangun geometri yang berdimensi dua dan berdimensi tiga.  Penerapan Penerapan merupakan kemampuan dalam penggunaan konsep atau ide, prinsip, teori, prosedur, atau metode yang telah dipahami oleh peserta didik dalam menyelesaikan masalah atau melakukan suatu pekerjaan. Contoh: Siswa dapat menentukan salah satu sudut dari suatu segitiga jika diketahui sudut-sudut lainnya.  Analisis Analisis merupakan kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan bagian-bagian yang lebih terinci dan menjelaskan keterkaitan atau hubungan antar bagian- bagiain tersebut. 13 Contoh: Siswa dapat mengolah data mentah melalui statistika sehingga dapat diperoleh nilai range, inteval kelas, panjang kelas, rata-rata, dan standar deviasinya.  Sintesis Sintesis yaitu kemampuat atau keterampilan siswa dalam menyatukan bagian-bagian secara terintergrasi menjadi suatu bentuk tertentu yang semula belum ada. Contoh: Siswa dapat menyusun rencana belajar masing-masing sesuai dengan kebijakan yang berlaku disekolah.  Evaluasi Evaluasi merupakan kemampuan dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan miliknya. Contoh: Siswa dapat menilai unsur kepadatan isi, cangkupan materi, kualitas analisis, dan gaya bahasa yang dipakai oleh seorang penulis makalah tertentu. Untuk memudahkan guru dalam membedakan tingkatan proses kegnitif dalam diri siswa, Atwi 2014;151 memberikan tabel daftar kerja aktivitas berpikir dalam kawasan kognitif yang bisa dilihat secara operasional. 14 Taksonomi Perilaku Kemampuan internal Kata-kata kerja operasional Pengetahuan Mengetahui misalnya ; istilah fakta aturan urutan metode Mengidentifikasi nama pahlawan Menyebutkan tahun kejadian Menunjukan urutan angka ganjil Memberi nama seekor binatang Menyusun daftar nama pasien Menggarisbawahi istilah penting Menjodohkan nama peristiwa dan waktu Pemahaman menerjemahkan menafsirkan memperkirakan menentukan dll Menjelaskan konsep metode deduktif Menguraikan sintaks metode induktif Merumuskan hasil diskusi Merangkum isi mata pelajaran dll Penerapan memecahkan masalah membuat bagan atau grafik dll Membuktikan keefektifan penggunaan dua alat yang berbeda untuk menyelesaikan masalah Menghasilkan perbedaan hasil perhitungan statistika Dll Analisis mengenali kesalahan membedakan menganalisis dll Menyisihkan komponen-komponen negatif dari sekelompok komponen yang ada Menghubungkan berbagai variabel yang mempengaruhi secara positif keefektifan organisasi Dll Sintesis menghasilkan menyusun dll Mengkategorikan berbagai tanaman obat- obatan Mengombinasikan faktor pendukung dengan kesempatan dalam memecahkan masalah Menyusun kembali onderdil sepeda motor sampai berfungsi dengan baik Dll Evaluasi menilai berdasarkan norma internal menilai berdasarkan norma eksternal dll Menyajikanmempersentasikan hasil penilaian responden terhadap kegiatan pembelajaran Memperbandingkan kualitas bahan pembelajaran Memberikan argumentasi tentang kegagalan pemerintah dalam mengatasi kemacetan Menafsirkan dampak kurikulum 2013 terhadap kepribadian bangsa Menguraikan kelebihan dan kekurangan suatu metode pembelajaran untuk pemecahan masalah pembelajaran Dll 15 b. Kawasan Afektif Wilayah afektif merupakan suatu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interest, apresiasi penghargaan dan penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan afektif terdiri atas lima tahapan berikut ini : Bagan 2.3 Taksonomi Bloom kawasan Afektif. Adapun penjelasannya sebagai sebagai berikut:  Kemauan menerima Kemauan menerima merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu. Seperti keinginan membaca buku, mendengar musik, atau bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda.  Kemauan menanggapi Kemauan menanggapi merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu. Contohnya seperti menyelesaikan tugas terstruktur, menaati peraturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas dilaboratorium atau menolong orang lain.  Berkeyakinan Penerimaan Pemberian Respons Pemberian nilai Pengorganisasian Karakterisasi 16 Berkeyakinan dalam hal ini berkaitan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada diri individu seperti menunjukkan kepercayaan terhadap sesuatu, apresiasi penghargaan terhadap sesuatu, sikap ilmiah, atau kesungguhan komitmen untuk melakukan suatu kehidupan sosial.  Penerapan karya Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai yang lebih tinggi. Sebagai contoh menyadari pentingnya keselarasan antara hak dan tanggung jawab, bertanggung jawab terhadap hal yang telah dilakukan, memahami menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri atau menyadari peranan perencanaan dalam memecahkan suatu permasalahan.  Ketekunan dan Ketelitian Sikap ketekunan dan ketelitian merupakan tingkatan afeksi yang tertinggi. Pada taraf ini, individu yang sudah memiliki sistem nilai, selalu menyelaraskan perilakunya sesuai sistem nilai yang dipegangnya. Seperti bersikap objektif terhadap segala hal. Contoh penjelasan dalam bentuk tabel berikut: 17 Jenjang Taksonomi Kemampuan internal Kata-kata kerja operasional Penerimaan Menunjukan Mengakui Menanyakan Mengikuti Membantu menawarkan diri Menyambut, menolong, dll Pemberian respon Mematuhi Ikut serta secara aktif Mematuhi peraturan Dalam diskusi, dalam kelompok, di lab, dll Penilaian Menerima suatu nilai Menyepakati Mengharagai dll Menunjukan Melaksanakan Menyatakan pendapat Mengikuti Mengusulka dll Pengorganisasian Membentuk sistem nilai Bertanggungjawab, menangkap relasi antara nilai Mengintegrasi nilai Merumuskan Berpegangan kepada Mengintegrasikan Menghubungkan Karakteristisasi Menunjukan kepercayaan diri, disiplin pribadi, kesadaran, mempertimbangkan, dll Bertindak, menyatakan, memperlihatkan, memprakterkan, melayani, mengundurkan diri. Dll 18 c. Wilayah Psikomotor Wilayah psikomotor mencangkup tujuan yang berkaitan dengan ketrampilan skill dan bersifat manual motorik sebagaiman kedua wilayah yang lain, wilayah ini juga memiliki berbagai tingkatan. Urutan tingkatan yang paling sederhana sampai ke yang paling kompleks tertinggi adalah sebagai berikut: Bagan 2.4 Taksonomi Bloom kawasan Psikomotorik Penjelasannya sebagai berikut;  Persepsi Persepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan. Sebagai contoh, mengenal kerusakan mesin dari suara deru mesin yang sumbang atau menghubungkan suara musik dengan tarian tertentu.  Kesiapan melakukan kegiatan Kesiapan berkenaan dengan melakukan suatu kegiatan. Termasuk didalamnya kesiapan mental, kesiapan fisik, atau kesiapan emosi untuk melakuan suatu tindakan.  Mekanisme Mekanisme dalam wilayah psikomotorik berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari dan sudah menjadi Persepsi Kesiapan Gerakan terbimbing Gerakan terbiasa Gerakan kompleks Penyesuaian pola gerakan Kreativitas 19 kebiasaan sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkan suatu kemahiran. Seperti menulis halus, menari atau mengaturmenata laboratorium.  Respon terbimbing Respon terbimbing seperti meniru imitasi atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain, melakukan kegiatan coba-coba trial and error.  Kemahiran Kemahiran adalah penampilan gerak motorik dengan ketrampilan penuh. Kemahiran yang dipertunjukkan biasanya cepat, dengan hasil yang baik, tetapi menggunakan sedikit tenaga. Seperti keterampilan menyetir kendaraan bermotor.  Adaptasi Adaptasi biasanya berkenaan dengan keterampilan yang sudah berkembang pada diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi membuat perubahan pada pola gerakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Hal ini terlihat seperti pada orang yang bermain tenis, pola-pola gerakan disesuaikan dengan kebutuhan pemain lawan.  Organisasi Organisasi menunjukan pada penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu. Biasanya hal ini dapat 20 dilakukan oleh orang yang sudah mempunyai keterampilan tinggi, seperti menciptakan model pakaian, komposisi musik atau menciptakan tarian. 21 Jenjang Taksonomi Kemampuan Internal Kata-kata kerja operasional Persepsi Menafsirkan rangsangan Mendiskriminasikan Memilih, membedakan, menyisihkan, menunjukan, mengidentifikasikan, menghubungkan, Kesiapan Berkonsentrasi Menyiapkan diri Memulai, mengawali, bereaksi, mempersiapkan, memprakarsai, menanggapi, mempertunjukan, dll Gerakan terbimbing Meniru contoh Mempraktikan, memainkan, mengikuti, mengerjakan, membuat, mencoba, memperlihatkan, memasang, membongkar, dll Gerakan terbiasa Berketerampilan Berpegang pada pola Mengoperasional Membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan, menyusun, memainkan, menangani, dll Gerakan kompleks Berketerampilan secara lancar, luwes, supel, gesit, lincah, dll Penyesuaian pola gerakan Menyesuaikan diri bervariasi Mengubah, mengadaptasi, mengatur kembali, membuat variasi, dll Kreativitas Menciptakan yang baru, berinisiatif Merancang, menyusun, menciptakan, mendesain, mengombinasikan, mengatur, merencanakan, dll

B. Konsep Dasar Desain Pembelajaran