2. Persiapan Pakan
Pakan yang digunakan selama penelitian berupa pakan buatan pelet ikan hias dan dicampur dengan
Spirulina platensis sesuai dengan perlakuan. Pakan yang digunakan untuk kontrol tidak mengandung
Spirulina, sedangkan perlakuan 1 mengandung 1 g serbuk
Spirulina dalam 100 g pakan, 3 g dalam 100 g pakan pada perlakuan 3, dan 5 g dalam 100 g pakan untuk perlakuan 5.
Spirulina platensis yang digunakan berupa tepung dalam bentuk kering. Kemudian masing-masing dosis ditambahkan pada pakan buatan ikan hias.
Adapun tahapan pencampuran Spirulina platensis dalam pakan ialah tepung
Spirulina sesuai dosis terlebih dahulu dicampur dengan progol 2-3 gkg pakan dalam satu wadah dan diaduk sampai merata. Kemudian, tepung
Spirulina yang telah diaduk merata dengan
progol diberi air dengan dosis 150 mlkg pakan dan dibiarkan sampai 10 menit.
Kemudian selanjutnya, pakan Takari PT. Central Proteinaprima dituang ke
dalam wadah tepung Spirulina bersama progol yang telah dilarutkan dalam air.
Lalu diaduk campuran tersebut, sampai seluruh tepung Spirulina sudah lengket
merata pada pakan. Jika seluruh tepung Spirulina sudah lengket kemudian
dikering anginkan campuran tersebut sampai kering selama 30-60 menit. Jika selama pengeringan terjadi perubahan warna dan bau maka pakan tersebut
dibuang dan harus dibuat kembali untuk menghindari pakan sudah rusak dan tidak layak lagi dikonsumsi oleh ikan uji.
Universitas Sumatera Utara
3. Pemeliharaan Ikan
Wadah yang digunakan adalah akuarium berjumlah 12 buah yang berukuran 40 cm x 20 cm x 20 cm. Akuarium dicuci menggunakan detergen
hingga bersih dan dikeringkan. Setelah itu, akuarium diisi dengan air sekitar 75 dari volumenya dan diberi aerator sebagai penyuplai oksigen.
Sebelumnya ikan diadaptasikan terlebih dahulu terhadap media budidaya. Setelah masa adaptasi selesai ikan dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan untuk
menghilangkan pengaruh sisa pakan dalam tubuh ikan. Kemudian ikan ditimbang, difoto dan dimasukkan ke dalam akuarium.
Pemeliharaan ikan dilakukan selama 30 hari dengan pemberian pakan sebanyak dua kali sehari yakni pada jam 10.00 dan 15.00 WIB pada masing-
masing perlakuan. Jumlah pakan yang diberikan per perlakuan sama yaitu 5 dari berat ikan, yang membedakan hanyalah perlakukannya.
Sistem kontrol air dilakukan dengan melakukan penyifonan setiap hari. Jumlah volume air yang disifon sebanyak 10 pada wadah pemeliharaan.
Parameter kualitas air juga dilakukan untuk mengetahui kondisi air. Kualitas air yang diukur adalah suhu, pH dan oksigen terlarut DO. Pengukuran kualitas air
dilakukan pada setiap 10 hari sekali. Perubahan warna ikan uji adalah perbandingan warna awal dengan
perubahan warna akhir. Perbandingan warna ini melihat dari nomor yang ditunjukan dari perubahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pengamatan Hasil
Pengamatan hasil dilakukan setiap 10 hari sekali dari awal penebaran hingga akhir penelitian. Pengamatan hasil meliputi pengukuran panjang, bobot
dan warna ikan.
1. Pengukuran Warna Ikan