Sistem Telekomunikasi Komunikasi dan Telekomunikasi

6. Hak dan Kewajiban Penyelenggara Jasa Telekomunikasi

Dalam Rangka pembangunan, pengoperasian, dan atau pemeliharaan jaringan telekomunikasi, berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pihak penyelenggara jaringan telekomunikasi mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: a. Penyelenggara telekomunikasi dapat memanfaatkan atau melintasi tanah negara dan atau bangunan yang dimiliki atau dikuasai pemerintah. b. Pembangunan, pengoperasian, dan atau pemeliharaan jaringan telekomunikasi dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari instansi pemerintah yang bertanggung jawab dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Atas kesalahan dan atau kelalaian penyelenggara telekomunikasi yang menimbulkan kerugian, maka pihak-pihak yang dirugikan berhak mengajukan tuntutan ganti rugi kepada penyelenggara telekomunikasi. d. Setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi wajib memberikan kontribusi dalam pelayanan universal. Penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib menyediakan pelayanan telekomunikasi berdasarkan prinsip: a. Peningkatan efisiensi dalam penyelenggaraan telekomunikasi; dan b. Pemenuhan standar pelayanan serta standar penyediaan sarana dan prasarana. Berdasarkan Undang-Undang No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, untuk menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, pemohon wajib mengajukan permohonan izin secara tertulis kepada Menteri. Dalam Pasal 57 Undang-Undang No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, dalam mengajukan permohonan izin pemohon wajib memenuhi persyaratan: a. Berbentuk badan hukum Indonesia yang bergerak dalam bidang telekomunikasi; b. Mempunyai kemampuan sumber dana dan sumber daya manusia di bidang telekomunikasi. Sedangkan tata cara pengajuan izin diatur dengan keputusan menteri. Pemberian izin untuk penyelenggara jaringan telekomunikasi dilakukan melalui evaluasi atau seleksi. Persyaratan permohonan izin terdiri atas: a. Profil perusahaan; b. Rencana pembangunan jaringan atau jasa;

Dokumen yang terkait

PERAN BADAN PENANAMAN DAN MODAL PERIZINAN DALAM PENERBITAN KETERANGAN RENCANA KOTA UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 7 66

PERAN BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN DALAM PENERBITAN KETERANGAN RENCANA KOTA UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 3 10

ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TIM TEKNIS PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PERIZINAN PEMASANGAN REKLAME DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung) Oleh

0 28 106

ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TIM TEKNIS PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PEMASANGAN IZIN REKLAME DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung)

0 15 99

KEWENANGAN BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN DALAM PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN PENANAMAN MODAL DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG

0 10 27

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KOTA BANDAR LAMPUNG

8 48 67

KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN MELALUI SISTEM ONE STOP SERVICE PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KOTA BANDAR LAMPUNG

19 107 76

KEWENANGAN BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) DALAM PENCABUTAN IZIN USAHA JASA KEPARIWISATAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 10 54

KINERJA PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KOTA SURAKARTA

0 1 8

Kata Kunci : Perizinan, Badan Penanaman Modal dan Perizininan ABSTRACT - PERIZINAN USAHA JASA BOGA OLEH BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 12