III. METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan dan Tipe Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan tujuan tertentu. Melakukan sebuah penelitian, peneliti harus memiliki metode yang digunakan sebagai alat yang digunakan untuk meneliti. Menurut
Sugiyono 2009:2 metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan artian, metode
penelitian adalah serangkaian tindakan untuk memperoleh informasi berupa data dengan tujuan dan manfaat telah ditentukan.
Dalam penelitian ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Pasolong 2012:161
pada dasarnya penelitian kualitatif dilaksanakan dalam keadaan yang alamiah natural setting dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif.
Sedangkan yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Sugiyono 2005:1 dalam Pasolong 2012:161 adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
wawancara, dokumentasi, dan kuesioner untuk membandingkan kinerja pegawai sebelum dan sesudah penerapan GCG.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi peneliti sehingga terhindar dan tidak
terjebak dalam pengumpulan data pada bidang yang sangat umum dan luas atau kurang relevan dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Selain itu
penentuan fokus penelitian berfungsi untuk memilih data yang relevan dan tidak relevan meskipun menarik maka tidak perlu dimasukkan ke dalam data yang
sedang dikumpulkan Strauss dan Corbin, dalam Moleong, 2000:42. Berdasarkan penjelasan di atas maka pada dasarnya penelitian ini memfokuskan
diri pada peningkatan kualitas kinerja pegawai melalui penerapan GCG. Suatu pekerjaan
dapat diukur
melalui jumlah,
kualitas, ketepatan
waktu mengerjakannya, kehadiran, kemampuan bekerja sama yang dituntut suatu
pekerjaan tertentu, Bangun, 2012: 233 berdasarkan hal tersebut maka fokus penelitian ini adalah:
1. Jumlah Pekerjaan.
Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Setiap
pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan,
keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai. Berdasarkan persyaratan pekerjaan tersebut dapat diketahui jumlah karyawan yang dibutuhkan
untuk dapat mengerjakannya, atau setiap karyawan dapat mengerjakan beberapa unit pekerjaan.
2. Kualitas Pekerjaan.
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut suatu
pekerjaan tertentu. Setiap pekerjaan mempunyai standar kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat mengerjakannya sesuai
ketentuan. Karyawan memiliki kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai persyaratan kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut.
3. Ketepatan Waktu.
Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki
ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada
bagian lain, sehingga mempengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan. Demikian pula, suatu pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu karena
karena batas waktu pesanan pelanggan dan penggunaan hasil produksi. Pelanggan sudah melakukan pemesanan produk sampai batas waktu
tertentu. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, pihak perusahaan harus menghasilkannya tepat waktu. Suatu jenis produk tertentu saja, ini
menuntut agar dpat digunakan sampai batas tertentu saja, ini menuntut agar diselesaikan tepat waktu, karena akan berpengaruh atas
penggunaannya. Pada dimensi ini, karyawan dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
4. Kehadiran.
Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yang
menuntut kehadiran karyawan selama delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran
karyawan dalam mengerjakannya. 5.
Kemampuan Kerja Sama. Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja.
Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antarkaryawan
sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Moleong 2010:128, lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti
melakukan penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data
penelitian yang akurat. Dalam penentuan lokasi penelitian, cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan dengan
mempelajari serta mendalami fokus serta rumusan masalah penelitian. Selain itu, perlu dipertimbangkan keterbatasan geografi dan praktis seperti waktu, biaya serta
tenaga dalam penentuan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah PT. Perkebunan Nusantara VII Persero yang merupakan