M ij = Komponen pertumbuhan proporsional bauran industri sektor i di Provinsi
Lampung C ij
= Keunggulan kompetitif penyerapan tenaga kerja sektor i di Provinsi Lampung
Atau secara umum dikenal formulasi berikut : 1. Perubahan keseluruhan Komponen sektor i di Provinsi Lampung
Dij = Nij + Mij + Cij atau Dij = Eij-Eij
2. Pengaruh Pertumbuhan kesempatan kerja nasional terhadap daerah.
Nij = Eij X r
n
3. Pengaruh Pertumbuhan Proporsional Bauran Industri
Mij = Eij r
in
-r
n
4. Pengaruh Keunggulan Kompetitif.
Cij = Eij r
ij
-r
in
Sedangkan untuk menentukan laju pertumbuhan kesempatan kerja nasional dengan Provinsi Lampung di sektor i :
r
n
=
∗
r
in
=
∗
r
ij
=
∗
Dimana : Eij
= kesempatan kerja di sektor i Lampung Ein
= kesempatan kerja di sektor i Indonesia
E
j
= kesempatan kerja sektor i Lampung tahun akhir E
n
= Total kesempatan kerja sektor i Indonesia tahun akhir E
n
= Total kesempatan kerja sektor i Indonesia tahun awal r
ij
= Laju perubahan kesempatan kerja sektor i Lampung r
in
= Laju perubahan kesempatan kerja sektor i nasional. r
n
= Laju pertumbuhan total kesempatan kerja nasional. Dari ketiga persamaan pada masing-masing komponen di atas menurut Marlinawati,
2007 terdapat ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu : a Bahwa bila suatu sektor mempunyai Mij 0, maka sektor tersebut lamban
pertumbuhannya dan pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja region dan nasional adalah negatif, sebaliknya bila sektor ini mempunyai Mij 0, maka
sektor tersebut adalah cepat pertumbuhannya dan pengaruhnya terhadap penyediaan kesempatan kerja nasional dan positif. Dengan demikian kita dapat
melihat sektor mana yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang relatif lamban atau relatif cepat.
b Bila suatu sektor mempunyai Cij 0, maka sektor tersebut dikatakan memiliki daya saing yang lemah terhadap sektor yang sama di region lain. Sebaliknya bila
sektor tersebut memiliki Cij 0, maka sektor tersebut memiliki posisi daya saing yang kuat dalam hal penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian, kita dapat
menentukan sektor mana saja yang memiliki daya saing yang lemah dan kuat. Kemudian untuk melihat apakah suatu wilayah memiliki pertumbuhan yang
relatif lamban atau relatif cepat dapat digunakan total bersih pergeseran net shift. Total bersih pergeseran ini merupakan jumlah dari komponen
pertumbuhan proporsional M ditambah dengan komponen pertumbuhan daya saing wilayah C.
Jika suatu wilayah memiliki M + C 0, berarti total bersih pergeseran net shift wilayah tersebut adalah positif, sehingga wilayah itu dikatakan mengalami tingkat
kesempatan kerja regional wilayah yang lebih besar daripada kesempatan kerja nasional. Demikian juga sebaliknya jika wilayah itu memiliki M+C 0.
Dengan melihat komponen M dan C, maka tingkat pertumbuhan kesempatan kerja di setiap sektor di Provinsi Lampung diklasifikasi dalam empat kelompok sebagai
berikut menurut Marlinawati, 2007 : a.
Tingkat M dan C 0, adalah unggul b.
Tingkat C 0 tetapi tingkat M 0, adalah agak unggul c.
Tingkat M 0 tetapi tingakat C 0, adalah kurang unggul
d.
Tingkat C dan 0, adalah tidak unggul
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pergeseran kesempatan kerja dari perekonomian tradisional menuju perekonomian modern telah terjadi di Provinsi Lampung selama periode
2003-2012, itu disebabkan tingkat kontribusi dan pertumbuhan kesempatan kerja dari setiap sektor-sektor memiliki komposisi yang berbeda setiap
tahunnya, ditandai oleh menurunnya kontribusi kesempatan kerja dari sektor primer dan tersier serta semakin meningkatnya kontribusi oleh sektor
sekunder selama tahun 2003-2012. 2. Pertumbuhan kesempatan kerja di Provinsi Lampung berjalan lambat terhadap
kesempatan kerja ditingkat nasional, itu dikarenakan hanya sektor primer seperti sektor pertanian saja yang memiliki kesempatan kerja yang tinggi
sedangkan sektor sekunder dan tersier hanya berkontribusi sedikit dalam pembentukan laju pertumbuhan kesempatan kerja sektoral.
3. Daya saing kesempatan kerja Provinsi Lampung dapat dikatakan berdaya saing tinggi itu dikarenakan sektor tersier dan sektor sekunder mengalami laju
pertumbuhan kesempatan kerja yang cukup signifikan, sedangkan sektor yang
memiliki daya saing paling tinggi adalah sektor pertanian jika dibandingkan dengan daya saing sektor pertanian di tingkat Nasional.
4. Sejalan dengan penelitian Marlinawati, 2007 jika Mij dan Cij 0 maka sektor tersebut bisa dikatakan unggul, sektor unggulan yang memiliki kesempatan
kerja yang besar di Provinsi Lampung adalah sektor sektor pertambangan, sektor industri, sektor listrik, air, dan gas, sektor bangunan, sektor
perdagangan, sektor angkutan, sektor jasa dalam penyediaan kesempatan kerja.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diajukan saran yang sekiranya dapat menjadi pertimbangan dan menjadi masukan bagi pemerintah Provinsi Lampung
dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja Provinsi antara lain: 1. Perubahan struktural dari perekonomian tradisional ke perekonomian
modern telah menyebabkan pergeseran penyerapan tenaga kerja dan kontribusi PDRB di Provinsi Lampung sehingga Pemerintah Provinsi
Lampung agar lebih cermat dalam melihat transformasi ekonomi yang terjadi di Provinsi Lampung. Seperti memanfaatkan Sektor
potensialunggulan di Provinsi Lampung tersebut adalah sektor industri yang telah menyerap tenaga kerja lebih banyak serta memberikan
kontribusi PDRB yang tinggi terhadap perekonomian di Provinsi Lampung ketimbang sektor-sektor yang lainnya.
2. Pemerintah Provinsi Lampung juga seharusnya memperhatikan pada pergeseran struktur ekonomi, seperti sektor pertanian yang mulai
mengalami pergeseran penurunan tenaga kerja akibat transformasi struktur
ekonomi dari tradisional ke perekonomian modern. Maka dari itu sektor pertanian tetap dikembangkan karena penurunan jumlah produksi sektor
pertanian akan mengganggu ketahanan pangan di Provinsi Lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Arfida, BR. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia. Jakarta Arsyad, Lincolin. 2004. Pengantar Perencanaan Pembangunan. Media Widya
Mandala. Yogyakarta Artur Lewis, 1954. Economic development with unlimited supplies and Labour.
Manchaster School. England. Badan Pusat Statistik. 2007. Lampung Dalam Angka 2007. BPS Lampung.
Statistik Indonesia Tahun 2003-2007. Lampung. Badan Pusat Statistik. Lampung Dalam Angka 2012. BPS Lampung. Statistik
Indonesia Tahun 2008-2012. Lampung. Bendavid-Val, Avrom. 1991. Regional and Local Economic Analysis for
Practitioners. 4th Edition. Praeger Publisher. New York. Chenery, Hollis B. 1960. Pattern of Industrial Growt. American Economics
Review. Amerika. Departemen Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. 2012. Keadaaan Tenaga Kerja di
Indonesia. Lembaga Penerbitan Buku Kemenakertrans. Jakarta. Djojohadikusumo,Sumitro. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi-Dasar teori
Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. PT. Pustaka LP3ES. Jakarta.
Dumairy, 2010. Perekonomian Indonesia. Erlangga. Jakarta. Hayami, Y.V.R, 1971. Agricultural Product Perspective. The John Hopkins Press,
New York.
Hasani, Akrom. 2010. Analisis Struktur Perekonomian Berdasarkan Pendekatan Shift Share di Provinsi Jawa Tengah Periode Tahun 2003-2008. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Semarang.
Irawan dan Suparmoko, 2002. Ekonomi Pembangunan. BPFE. Yogyakarta. Jhingan, M. L. 1993. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Raja
Grafindo Perkasa. Jakarta. Kariyasa, Ketut. 2004. Perubahan Struktur Ekonomi dan Kesempatan Kerja Serta
Kualitas Sumber daya Manusia di Indonesia, Jurnal Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor. Bogor.
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan Kebijakan. AMP YKPN. Yogyakarta.
Mantra, Ida Bagoes. 2004. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Marlinawati, Marsha. 2007. Identifikasi Komoditas Unggulan Subsektor
Perkebunan Kabupaten di Sulawesi Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Universitas Hasanudin. Makasar.
Muklis, Imam, 2001. Analisis Shift-share pada perekonomian Jatim 1990-1999.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Malang. Rejekiningsih, Tri Wahyu. 2004. Mengukur Besarnya Peranan Industri Kecil
dalam Perekonomian di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Dinamika Pembangunan Vol. 1. No. 2. Semarang.
Siregar, Arifin M. 1982. Sumber Daya Manusia, Kesempatan Kerja dan Pembangunan ekonomi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta
Simanjuntak, Payaman. 2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
Soepomo, Prasetyo. 1993. Analisis Struktur Perekonomian D.I. Yogyakarta 1980- 1990. Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Suahasil Nazahara, Amir Hidayat, 2005. Analisis Perubahan Struktur Ekonomi Economic Landscape dan Kebijakan Strategi Pembangunan Jawa Timur
Tahun 1994 dan 2000 : AnalIsis Input Output. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI Jakarta.