87 2.
Jika nilai Sig. α 0,05 maka tolak H
dan H
a
diterima, artinya ada
perbedaan prestasi belajar yang disebabkan kemampuan awal siswa. Hipotesis Ketiga
H : Interaksi tidak signifikan antara teknik praktikum dengan kemampuan awal
siswa terhadap prestasi belajar. H
a
: Ada interaksi antara teknik praktikum dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar .
Kriteria pengambilan kesimpulan adalah 1.
Jika nilai Sig. α 0,05 maka terima H
dan H
a
ditolak, artinya tidak terdapat interaksi yang signifikan antara teknik praktikum dengan kemampuan awal
siswa terhadap prestasi belajar. 2.
Jika nilai Sig. α 0,05 maka tolak H
dan H
a
diterima, artinya terdapat interaksi antara teknik praktikum dengan kemampuan awal siswa terhadap
prestasi belajar. Hipotesis Keempat
H : Tidak ada perbedaan ketrampilan proses sains siswa yang disebabkan
perbedaan teknik praktikum. H
a
: Ada perbedaan ketrampilan proses sains yang disebabkan perbedaan teknik praktikum.
Kriteria pengambilan kesimpulan adalah 1. Jika nilai Sig.
α 0,05 maka terima H dan H
a
ditolak, artinya tidak ada perbedaan ketrampilan proses sains siswa yang disebabkan perbedaan teknik
praktikum.
88 2. Jika nilai Sig.
α 0,05 maka tolak H dan
H
a
diterima, artinya ada perbedaan ketrampilan proses sains siswa yang disebabkan perbedaan teknik praktikum.
Hipotesis kelima
H : Tidak ada perbedaan ketrampilan proses sains yang disebabkan kemampuan
awal siswa. H
a
: Ada perbedaan ketrampilan proses sains yang disebabkan kemampuan awal siswa.
Kriteria pengambilan kesimpulan adalah 1. Jika nilai Sig.
α 0,05 maka terima H dan H
a
ditolak, artinya tidak ada perbedaan keterampilan proses sains disebabkan kemampuan awal siswa.
2. Jika nilai Sig. 0,05 maka tolak H dan
H
a
diterima, artinya ada perbedaan keterampilan proses sains disebabkan kemampuan awal siswa.
Hipotesis Keenam
H : Interaksi yang tidak signifikan antara teknik praktikum dengan kemampuan
awal siswa terhadap ketrampilan proses sains. H
a
: Ada interaksi antara teknik praktikum dengan kemampuan awal siswa terhadap ketrampilan proses sains.
Kriteria pengambilan kesimpulan adalah 1. Jika nilai Sig. a 0,05 maka terima H
dan H
a
ditolak, artinya interaksi tidak signifikan antara teknik praktikum dengan kemampuan awal siswa
terhadap terdapat interaksi ketrampilan proses sains . 2. Jika nilai Sig.a 0,05 maka tolak H
dan H
a
diterima, artinya terdapat interaksi antara teknik praktikum dengan kemampuan awal siswa terhadap
ketrampilan proses sains.
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1.
Ada perbedaan prestasi belajar IPA Materi Fisika yang disebabkan oleh perbedaan teknik praktikum. Prestasi belajar siswa yang menggunakan
teknik praktikum simulasi lebih tinggi dari teknik praktikum konvensional. Nilai prestasi belajar IPA pada siswa yang belajar dengan teknik praktikum
simulasi komputer sebesar 7,72 sedangkan teknik konvensional 7,38. 2.
Ada perbedaan prestasi belajar IPA Materi Fisika siswa yang disebabkan oleh perbedaan kemampuan awal. Siswa yang berkemampuan awal tinggi
prestasi belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan awal rendah. Prestasi belajar siswa yang berkemampuan
awal tinggi sebesar 7,82 sedangkan siswa yang berkemampuan awal rendah prestasi belajarnya 7,21.
3. Tidak ada interaksi antara teknik praktikum dan kemampuan awal ditinjau
dari prestasi belajar siswa. 4.
Ada perbedaan keterampilan proses sains IPA Materi Fisika yang disebabkan oleh perbedaan teknik praktikum. Keterampilan proses sains
siswa yang menggunakan teknik praktikum konvensional lebih tinggi dari teknik praktikum simulasi komputer. Nilai rata-rata kelas dengan teknik
praktikum konvensional adalah 7,62 sedangkan nilai rata-rata siswa menggunakan teknik praktikum simulasi adalah 7,50.
5. Tidak ada perbedaan keterampilan proses sains siswa yang praktikum
dengan teknik konvensional dengan teknik simulasi komputer yang disebabkan kemampuan awalnya.
6. Tidak ada interaksi antara teknik praktikum dan kemampuan awal ditinjau
dari keterampilan proses sains siswa.
5.2 Implikasi 5.2.1 Implikasi Praktis
Berdasarkan pelaksanaan proses pembelajaran materi Kalor menggunakan teknik praktikum konvensional dan simulasi komput
er di SMP Maa’arif 12 Terbanggi Besar Lampung Tengah maka implikasi secara praktis untuk hasil
pembelajaran yang dapat dijadikan referensi bagi para pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Prosedur praktikum konvensional dan simulasi yang diberikan harus
mendekati persamaan. 2.
Berdasarkan hasil penelitian teknik praktikum berpengaruh pada prestasi belajar siswa, dan teknik simulasi komputer lebih tinggi dibandingkan
dengan teknik praktikum konvensional. Kemampuan awal pada masing-masing teknik praktikum berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Interaksi teknik praktikum dan kemampuan awal belajar tidak berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kemampuan
keterampilan proses sains berdasarkan teknik praktikum. Keterampilan proses sains siswa yang menggunakan teknik konvensional lebih tinggi dari
teknik praktikum simulasi komputer. Sedangkan berdasarkan kemampuan awal tidak ada berbedaaan, namun rata-rata keterampilan proses sains siswa
yang menggunakan teknik praktikum konvensional lebih tinggi dibandingkan pada siswa yang menggunakan teknik praktikum simulasi
komputer. 5.2.2 Implikasi Teoritis
Teknik praktikum konvensional dan teknik praktikum simulasi yang
diberikan berlandaskan paham konstruktivistik, memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan
pembelajaran di kelas. Pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan melalui interaksi siswa dengan alat-alat praktikum maupun media-media
yang digunakan untuk praktikum. Teknik praktikum baik berbasis konvensional maupun simulasi dikembangkan berdasarkan teori belajar
kognitif dengan prinsip belajar konstruktivis yakni belajar sebagai proses pembentukan pengetahuan bukan proses menerima pengetahuan dan sangat
dipengaruhi oleh proses interaksi lingkungan dan sifat serta karakteristik dari materi pelajaran. Pengalaman belajar siswa yang diperoleh dari
lingkungan memberikan bekal bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman berharga yang dapat dijadikan siswa pedoman dan tujuan belajarnya.
Implikasinya dalam pembelajaran guru harus merancang pembelajaran yang
dapat memfasilitasi siswa untuk mengkonstruks sendiri pengetahuannya melalui pengalaman otentik dan bermakna.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang perbedaan prestasi belajar IPA Materi Fisika siswa berdasarkan teknik praktikum dan kemampuan
awal baik yang praktikum dengan teknik konvensional maupun simulasi peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi sekolah yang memiliki laboratorium komputer agar memanfaatkan
komputer untuk alternatif dalam kegiatan praktikum. 2.
Teknik praktikum simulasi sebaiknya sering diterapkan karena dapat meningkatkan prestasi belajar.
3. Teknik praktikum konvensional efektif untuk meningkatkan keterampilan
proses sains siswa. 4.
Bagi praktisi pendidikan, hendaknya mengembangkan pemanfaatan media komputer sebagai media pembelajaran fisika.