61
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 20132014. Waktu tersebut dipilih dengan alasan bahwa kalor dalam Kurikulum 2013
dilaksanakan sesuai dengan waktu pemberian materi kalor pada kelas VII.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Ma’arif 12
Terbanggi Besar yang terdiri dari empat kelas, yaitu VII A, VII B, VII C dan VII D.
3.3.2 Sampel
Penetapan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Hal ini dilakukan karena peneliti sulit untuk mengubah kelas yang sudah ada.
Cluster Random Sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang kecil. Populasi dari cluster merupakan
subpopulasi dari total populasi. Kemudian dipilih dua kelas secara random dari empat kelas VII di SMP Ma’arif 12 Terbanggi Besar sebagai kelompok
kontrol dan eksperimen. Kemudian secara random dipilih kelas kelas VII A sebagai kelas yang mengikuti pembelajaran menggunakan praktikum
Konvensional kelas kontrol dan kelas VII B menggunakan simulasi komputer kelas eksperimen.
3.3.3 Alur penelitian
Alur pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Perencanaan
62 i.
Membuat rencana pembelajaran menggunakan pembelajaran IPA Terpadu menggunakan teknik praktikum konvensional dan teknik
simulasi komputer. ii.
Menyusun lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa pada saat praktikum konvensional dan lembar interaktif pada saat siswa mengikuti
simulasi komputer. 2. Pelaksanaan
Tabel 3.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran
Teknik Praktikum Konvensional
Teknik Simulasi Komputer
a. Kegitan awal
Apersepsi: Menumbuhkan motivasi siswa
dengan cara demonstrasikan peristiwa konduksi atau konveksi,
kemudian mintalah mereka untuk menyampaikan tanggapannya
terhadap fenomena tersebut.
a. Kegiatan awal
Apersepsi: Menumbuhkan motivasi siswa dengan
cara demonstrasikan peristiwa konduksi atau konveksi, kemudian mintalah mereka
untuk menyampaikan tanggapannya terhadap fenomena tersebut.
b. Kegiatan Inti
1. Siswa bekerja dengan panduan
LKS yang diberikan oleh guru
2. Siswa dikondisikan dalam
beberapa kelompok satu kelompok terdiri dari 4
– 5 siswa.
3. Secara berkelompok, siswa
melakukan penyelidikan. 4.
Siswa diminta untuk mendiskusikan hasilnya terus
tekankan berobservasi, inferensi dan komunikasi
5. Elaborasikan hasilnya dengan
mengkaitkan dengan kegiatan pemotivasian.
6. Konfirmasi untuk gejala-gejala
konveksi di alam, dan penerapan konveksi dalam
kehidupan sehari-hari 7.
Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatan.
b. Kegiatan Inti
1. Guru membagikan LKS kepada siswa.
2. Guru membimbing siswa untuk
mengamati simulasi
3. Melalui program simulasi siswa
mengumpulkan informasi dan mencatat data yang diproleh pada saat
pengamatan.
4. Melaui sismulasi komputer siswa
merumuskan ciri-ciri dari masing- masing perpindahan kalor kalor dan
siswa menganalisis foktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor.
5. Siswa diminta untuk mendiskusikan
hasilnya terus tekankan berobservasi, inferensi dan komunikasi kemudian
mengelaborasikan hasilnya dengan mengkaitkan dengan kegiatan
pemotivasian
6. Konfirmasi untuk gejala-gejala
konveksi di alam, dan penerapan konveksi dalam kehidupan sehari-hari
7. Siswa menyimpulkan dari hasil
pengamatan
63
Teknik Praktikum Konvensional
Teknik Simulasi Komputer
c. Kegiatan Penutup
Bersama siswa , guru lakukan penyimpulan, refleksi, serta
penugasan pilih soal yang relevan pada reviu subbab.
c. Kegiatan Penutup
Bersama siswa , guru lakukan penyimpulan, refleksi, serta penugasan
pilih soal yang relevan pada reviu subbab.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk kuantitatif dan data primer. Data sekunder berupa hasil test yang diperoleh dari nilai siswa
untuk mengetahui prestasi belajar dan pretest dan posttest . Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan posttest untuk mengetahui
prestasi belajar dari masing-masing siswa kemudian lembar observasi untuk mengetahui ketrampilan proses sains, sedangkan sumber data primer diambil
dari penyebaran angket untuk mengetahui kemenarikan teknik praktikum simulasi.
3.4.1 Teknik Tes
Pre test diberikan guru kepada siswa sebelum memulai pelajaran kalor baik pada kelas yang belajar menggunakan praktikum konvensional maupun
simulasi komputer . Pertanyaan yang diberikan adalah materi yang akan diajar pada hari itu materi baru. Pertanyaan dilakukan guru di awal pembukaan
pelajaran. Pre test ini diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada di antara murid yang sudah mengetahui mengenai materi kalor. Dengan
mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan cara penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya nanti.