Siskurtannas Berbasis GIS BUKU PEDOMAN SISKURTANNAS
3 7
oleh Badan Informasi Geospasial BIG. Terdapat 5 Sistem Informasi Geografis yang teridentifikasi, antara lain:
1. Simpul Sistem Informasi Geografis Pusat Umum dan Administrasi yang dikelola oleh Badan Informasi
Geospasial. 2. Simpul Sistem Informasi Geografis Prasarana
Transportasi yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan.
3. Simpul Sistem Informasi Geografis Kehutanan yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan.
4. Simpul Sistem Informasi Geografis Pertanian yang dikelola oleh Kementerian Pertanian.
Di halaman berikut ini merupakan salah satu contoh informasi geospasial yang bersumber dari simpul peta BIG:
3 8
Gambar 3.4.2 Informasi Geospasial dari Simpul Peta BIG
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
3 9
Keterkaitan Antar Indikator
Keterkaitan antar indikator dapat dilihat melalui dua tahapan,
yaitu pertama hubungan korelasional dan kedua hubungan kausalitas.
Makna dari dua hubungan tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut.
4.1 Deskripsi Umum Ketahanan
Nasional
ubungan korelasional menunjukkan keterkaitan antara dua buah entitas indikator, variabel, gatra, atau
wilayah. Hubungan korelasional diperlukan untuk mengetahui bagaimana suatu entitas terkait dengan entitas yang
Bab
4
H
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
4 0
lain apakah secara paralel positif atau berlawanan arah negatif dan seberapa signifikan hubungannya.
Setiap indikator,
dalam trigatra
maupun pancagatra dapat saling terkait satu sama lain. Keterkaitan antar indikator baik di
dalam satu gatra maupun antar gatra adalah langkah awal untuk melihat hubungan kausalitas antar
indikator tersebut. Analog dengan keterkaitan antar indikator, maka dapat dianalisis pula keterkaitan antar variabel di dalam
gatra maupun antar gatra, serta keterkaitan antar gatra. Di samping itu berdasarkan pendekatan spasial,
ketahanan nasional di suatu provinsi akan saling berkaitan dengan ketahanan nasional di provinsi lainnya. Dinamika ketahanan di
suatu provinsi pada umumnya akan paralel dengan dinamika ketahanan di provinsi lain. Jadi ada hubungan korelasional antara
ketahanan nasional di suatu provinsi dengan ketahanan nasional di provinsi lain.
Dalam hubungan korelasional, dua buah entitas dianggap mempunyai peranan setara. Hubungan korelasional
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
4 1
antara dua buah entitas diukur dengan menggunakan koefisien korelasi
product momment product moment correlation coefficient. Koefisien ini mengukur seberapa kuat dan arah
hubungan kedua entitas. Untuk menghitung koefisien korelasi antara Entitas X dengan Entitas Y digunakan rumus matematika
sebagai berikut:
4.1 Keterangan :
N = banyaknya pasang data entitas = koefisien korelasi