Uji Normalitas Instrumen Penelitian

37 kemampuan pemahaman konsep matematis sebelum penerapan model Guided DiscoveryLearning Menurut Sudjana 2005: 239, pengujian hipotesis dapat menggunakan rumus : ̅ ̅ √ dengan     2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s Keterangan: ̅ : rata-rata skor kemampuan akhir ̅ : rata-rata skor kemampuan awal n 1 : banyaknya siswa yang mengikuti tes kemampuan akhir n 2 : banyaknya siswa yang mengikuti tes kemampuan awal : varians setelah pembelajaran Guided DiscoveryLearning : varians sebelum pembelajaran Guided DiscoveryLearning : varians gabungan Kriteria pengujian adalah: terima H jika , dengan dimana didapat dari distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 - 2 dan peluang . Dari hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh bahwa kedua data berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama sehingga dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Diperoleh harga = , dengan dan dk = 58, maka  2 1 1  t = 975 , t = 2,00. Karena nilai  2 1 1   t t hitung maka H ditolak. Jadi, kemampuan pemahaman konsep matematis setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model Guided Discovery Learning lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman 0, 05   38 konsep matematis sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan model Guided Discovery Learning. Perhitungan uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada Lampiran C.9.

3.2 Uji Proporsi

Untuk menguji hipotesis bahwa persentase ketuntasan belajar siswa di kelas eksprimen lebih dari 75 dari jumlah siswa maka dilakukan uji proporsi pada nilai Tes 2 atau nilai akhir tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen. Berikut adalah prosedur uji proporsi menurut Sudjana 2005: 234. a. Hipotesis H :  = 0,75 persentase siswa tuntas belajar = 75 H 1 :  0,75 persentase siswa tuntas belajar 75 b. Taraf Signifikan α = 0,05 c. Statistik uji : n n x z hitung 75 , 1 75 , 75 ,    Keterangan: x : banyaknya siswa tuntas belajar n : jumlah sampel 0,75 : proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan d. Kriteria uji: Tolak H jika hitung z ≥   5 , z . Harga   5 , z diperoleh dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 –α.