Indeks Kesukaran Instrumen Penelitian

35 d. Keputusan uji Terima H jika Dari hasil analisis data hasil tes kemampuan awal pemahaman konsep matematis siswa diperoleh harga 2 hitung = 5,38 dan 2 tabel = 7,81. Karena, 5,38 7,81 atau 2 hitung 2 tabel maka H diterima. Hal ini berarti data tes kemampuan awal pemahaman konsep berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data hasil kemampuan awal dapat dilihat pada lampiran C.5. Dari hasil analisis data hasil tes kemampuan akhir pemahaman konsep matematis siswa diperoleh harga 2 hitung = 5,78 dan 2 tabel = 7,81. Karena, 5,78 7,81 atau 2 hitung 2 tabel maka H diterima. Hal ini berarti data tes kemampuan akhir pemahaman konsep berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data hasil kemampuan akhir dapat dilihat pada Lampiran C.6

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data memiliki variansi yang homogen atau tidak. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H : = variansi kedua kelompok data homogen H 1 :  variansi kedua kelompok data tidak homogen Menurut Sudjana 2005: 249, jika sampel dari populasi kesatu berukuran n 1 dengan varians s 1 2 dan sampel dari populasi kedua berukuran n 2 dengan varians s 2 2 maka untuk menguji hipotesis di atas menggunakan rumus : 36 F = Keterangan: : varians terbesar : varians terkecil Kriteria pengujian adalah: terima H jika F Berdasarkan hasil uji normalitas kedua data tes kemampuan awal dan kemampuan akhir berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas varians diperoleh F hitung = 1,4738 dan F tabel = 2,101. Karena, F hitung atau 1,4738 2,101 dapat disimpulkan bahwa H diterima yang berarti bahwa kelompok data tes kemampuan awal dan akhir siswa memiliki varians yang homogen. Perhitungan uji homogenitas varians dapat dilihat pada Lampiran C.7.

3. Uji Hipotesis

3.1 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pada penelitian ini, apabila data yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen maka dilakukan uji t untuk menguji kesamaan dua rata- rata. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H : μ 1 = μ 2 , tidak ada perbedaan antara kemampuan pemahaman konsep matematis setelah penerapan model Guided Discovery Learning dengan kemampuan pemahaman konsep matematis sebelum penerapan model Guided DiscoveryLearning H 1 : μ 1 μ 2 , kemampuan pemahaman konsep matematis setelah penerapan model Guided Discovery Learning lebih tinggi daripada 37 kemampuan pemahaman konsep matematis sebelum penerapan model Guided DiscoveryLearning Menurut Sudjana 2005: 239, pengujian hipotesis dapat menggunakan rumus : ̅ ̅ √ dengan     2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s Keterangan: ̅ : rata-rata skor kemampuan akhir ̅ : rata-rata skor kemampuan awal n 1 : banyaknya siswa yang mengikuti tes kemampuan akhir n 2 : banyaknya siswa yang mengikuti tes kemampuan awal : varians setelah pembelajaran Guided DiscoveryLearning : varians sebelum pembelajaran Guided DiscoveryLearning : varians gabungan Kriteria pengujian adalah: terima H jika , dengan dimana didapat dari distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 - 2 dan peluang . Dari hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh bahwa kedua data berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama sehingga dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Diperoleh harga = , dengan dan dk = 58, maka  2 1 1  t = 975 , t = 2,00. Karena nilai  2 1 1   t t hitung maka H ditolak. Jadi, kemampuan pemahaman konsep matematis setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model Guided Discovery Learning lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman 0, 05  