BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum BPR Syariah Sindanglaya Kotanopan
PT BPRS Sindanglaya Kotanopan berlokasi dijalan Perintis Kemerdekaan No.14-A Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten
Mandailing Natal. Mulai beroperasi pada tanggal 5 Agustus 2005 dengan surat izin operasional No. 002SLVIII2005 tertanggal 5 Agustus 2005.
BPR Syariah ini bertujuan untuk membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah untuk melayani kebutuhan pembiayaan bagi golongan ekonomi
lemah yang tidak terjangkau oleh bank umum. BPR Syariah ini menjadi lembaga yang akan memberikan layanan perbankan syariah kepada masyarakat dan
memberi solusi permodalan bagi pengusaha kecil dan menengah. Sebagai langkah awal dalam mendirikan PT BPRS Sindanglaya
Kotanopan menyediakan dana awal sebesar Rp. 500.000.000 lima ratus juta Rupiah untuk memberikan dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Dengan
tujuan untuk menyediakan pembiayaan kepada para petani dan pedagang kecil yang akan menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan pendapatan
masyarakat. PT BPRS Sindanglaya Kotanopan berdudukan di Kecamatan Kotanopan.
Pemegang sahamnya antara lain PT BPRS Sindanglaya Kotanopan, DR. H. Maslim Batubara, Drs. H. Ali Umar Lubis, Prof. Dr. H. M. Thamrin Tanjung.
4.2 Struktur Organisasi BPR Syariah Sindanglaya Kotanopan
Struktur Organisasi PT BPRS Sindanglaya Kotanopan dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber: PT BPRS Sindanglaya Kotanopan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT BPRS Sindanglaya Kotanopan
RUPS
Dewan Komisaris 1.
H. Maslin Batubara 2.
Dr. H. Thamrin Tanjung 3.
H. Ali Umar Lubis
Direktur Utama M. Ikhsan Lubis, BSc
Dewan Syariah Syahbuddin Lubis
Direktur Operasional Anni Batubara
Internal Audit M. Syarif
Marketing Ahmad Johan
UmumSDI Permbukuan
M. Taslim
Keamanan M. Saleh Lubis
Adm. Pembiayaan M. Zulfi Syahrin
TellerTabungan Aida Herawati
Struktur organisasi BPRS Sindanglaya Kotanopan menunjukkan struktur organisasi garis yang mengenal suatu komando, sehingga tiap-tiap tugas dalam
organisasi hanya mengenal satu pemimpin. Dengan demikian ketegasan dalam perintah dan disiplin lebih terjamin.
Kebaikan struktur organisasi garis yang dikenal sebagai komando adalah sebagai berikut:
1. Garis yang ditunjukkan dalan strukrur organisasi tersebut merupakan
tanggung jawab langsung yang diberikan pimpinan kepada bawahannya dan bersifat sederhana serta mudah untuk dimengerti.
2. Disiplin dan pengawasan dipermudah karena jelasnya saluran perintah
yang diberikan pimpinan kepada bawahannya dan keputusan dapat diberikan secara cepat.
3. Jika digunakan secara tepat, dapat memiliki fleksibilitas terhadap
perubahan keadaan. Keburukan dari struktur organisasi daris yang dikenal sebai komando ini
adalah sebagai berikut: 1.
Pertumbuhan fungsi garis tanpa perkembangan fungsi staf akan membebani tanggung jawab administratif secara berlebih.
2. Sulit untuk memperoleh dana dan melatih karyawan yang serbabisa.
3. Diperlukan pemimpin organisasi yang tegas dan memiliki pengetahuan
yang luas. 4.
Sering kali terjadi kesalahan karena kurang adanya koordinasi atau komunikasi langsung anter bagian secara horizontal.
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Profail Pengusaha