35
Dalam pelaksaannya senantiasa dilakukan pemeriksaan yang dilakukan secara berkala danatau sewaktu-waktu diperlukan terhadap dokumen, proses produksi
danatau benih yang beredar untuk mengetahui kesesuaian mutu dan data lainnya dengan label dan standar mutu benih yang ditetapkan. Label yang dipasang harus
sesuai dengan jenis benih yang beredar misalnya:
1 Benih Penjenis BS berwarna kuning; 2 Benih Dasar BD berwarna putih;
3 Benih Pokok BP dan BP1 berwarna ungu;
4 Benih Sebar BR, BR1 dan BR2 berwarna biru.
36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Masalah
Dalam memperoleh data untuk penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa pendekatan yaitu :
a. Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif dilakukan dengan cara menelaah, mengutip dan mempelajari ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-undangan dan
literatur yang berkaitan dengan Pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap peredaran benih-benih perkebunan.
b. Pendekatan Empiris
Pendekatan empiris dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung di lokasi penelitian yaitu di Unit Pelaksana Teknis Balai Pengawasan dan Pengujian
Mutu Benih UPT-BP2MB Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, berdasarkan fakta yang ada.
3.2 Sumber Data
Sumber Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh dari studi lapangan yaitu hasil
wawancara dengan responden, sedangkan data sekunder terdiri dari:
37
1 Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan-bahan yang bersifat mengikat berupa
Peraturan Perundang-undangan, meliputi: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman; Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman; Peraturan
Menteri Pertanian
Republik Indonesia
Nomor 38PermentanOT.14082006 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih;
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Benih Tanaman dan Angka Kreditnya; Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 61PermentanOT.140102011 tentang Pengujian,
Penilaian, Pelepasan, dan Penarikan Varietas; Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 02PermentanSr.120I2014 tentang Produksi,
Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina; dan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 27 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pada Dinas Daerah Provinsi Lampung. 2 Bahan Hukum Sekunder
Bahan Hukum Sekunder adalah Bahan Hukum yang terdiri dari Studi Kepustakaan terhadap buku-buku ilmu pengetahuan hukum, buku-buku yang
berkaitan dengan Hukum Administrasi Negara dan buku-buku ysng berkaitan dengan judul penelitian skripsi ini.