c. Analisis Jalur
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur path analysis karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh
sistem informasi manajemen dan kompetensi karyawan terhadap kinerja karyawan.
Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat struktural dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mempertimbangkan
keterkaitan antar variabel independen. Model analisis jalur adalah sebagai berikut :
X1
X2
Y
P
X1Y
P
X2Y
R
X1X2
Gambar 3.2 Model Analisis Jalur
Keterangan : Y
= Kinerja karyawan X2
= Kompetensi X1
= Sistem Informasi Manajemen
R
x1x2
= Koefisien jalur sistem informasi manajemen dan kompetensi P
x1y
= Koefisien jalur sistem informasi manajemen dan kinerja P
x2y
= koefisien jalur kompetensi dan kinerja = Pengaruh faktor lain
d. Analisis Korelasi Menurut Sujana 1989 : 152, pengujian korelasi digunakan untuk
mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus :
Sumber: Nazir 2003: 464 dimana :
1 1
r
r = koefisien korelasi x1= sistem informasi manajemen
x2 = kompetensi y = kinerja karyawan
n = jumlah responden Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis
korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
n ∑X
1
X
2
- ∑X
1
∑X
2
rx
1
x
2
= √ [n∑X
1
X
2
- ∑X
1 2
][n ∑X
2 2
– ∑Y
2
]
a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
1
terhadap Y, bila X
2
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 : a. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif.
b. Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
r
12
y = √
ry
1 2
+ ry
2 2
-2 ry
1
.ry
2
.r
12
`1-r
12 2
Sumber: Riduwan dan Sunarto 2007:81
a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun
atau sebaliknya. b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel
X dan variabel Y dan hubungannya searah. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r
sebagai berikut :
Tabel 3.12 Pedoman untuk memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sumber: Sugiono 2006:183
e. Analisis Determinasi