Bentuk-Bentuk Pelanggaran Iklan Rokok

Tidak mempengaruhi atau merangsang khalayak untuk mulai merokok berarti sebaiknya suatu iklan rokok yang ditayangkan di media elektronik tidak menggunakan permainan kata-kata, gambar atau cara apapun yang diperkirakan dapat mempengaruhi orang-orang yang melihatnya menjadi terangsang atau tertarik untuk merokok. Etika yang berkenaan dengan tayangan iklan rokok dalam Etika Pariwara Indonesia menyebutkan bahwa : 61 1. Iklan-iklan rokok dan produk khusus dewasa intimate nature hanya boleh disiarkan mulai pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu setempat. 2. Materi Iklan yang tepat sama tidak boleh ditampilkan secara sambung-ulang back to back lebih dari dua kali. Etika Pariwara Indonesia yang sejalan dengan Peraturan Perundang- undangan lainnya memiliki pengaturan yang sama mengenai jam tayang iklan rokok. Harapan dalam hal ini adalah penerapan jam tayang ini sudah sesuai karena tidak bersamaan dengan jam menonton anak-anak dan remaja yang berada dibawah umur.

E. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Iklan Rokok

1. Beberapa Bentuk Pelanggaran Terhadap Isi Iklan Rokok Bentuk-bentuk pelanggaran terhadap isi iklan rokok pada umumnya berbicara mengenai materi iklan itu sendiri. 61 Ibid, hal. 35. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya bentuk pelanggaran terhadap materi iklan yang paling sering dilakukan oleh pelaku usaha berupa “Penggunaan animasi atau kartun” untuk mempromosikan iklan rokok tersebut tetapi tak jarang pula ada iklan rokok yang menunjukkan “Peragaan wujud rokok” yang secara nyata telah dilarang. Contoh mengenai pelanggaran terhadap isi iklan rokok adalah “Iklan Sampoerna Tarik Iklan Kartun”. Manajemen PT HM Sampoerna Tbk. Akhirnya menarik seluruh penanyangan dan penempatan iklan A-Mild yang menggunakan kartun binatang yang sedang berkumpul antara lain semut, keong, cumi-cumi serta ikan yang tengahnya muncul logo Sampoerna Mild. A- Mild memutuskan untuk menarik seluruh penayangan dan penempatan iklan versi animasi sebagai bagian dari tanggung-jawab perusahaan dengan adanya masukan dari berbagai pihak yaitu kalangan psikolog anak, YLKI dan DPR. Disamping itu pula, PT HSM Sampoerna merasa perlu segera merepon masukan yang diterima untuk menghindari misinterpretasi atas iklan yang menggunakan kartun ini. 62 Iklan rokok animasi ala A-Mild dianggap menyalahi kode etik periklanan karena pengunaan animasi seolah-olah ditujukan atau dimaksudkan bagi anak- anak. Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen disebutkan iklan rokok tidak boleh menggunakan gambar yang dapat merangsang konsumen atau anak-anak untuk ikut merokok kearena membahayakan kesehatan. Disamping itu didalam Etika Pariwara Iklan terhadap iklan rokok dan Undang-undang No. 32 Tahun 62 “Sampoerna Tarik Iklan Kartun”, http:www.gatra.comartikel.php?id =13687, yang diakses pada tanggal 4 Oktober 2010. Universitas Sumatera Utara 2002 Tentang Penyiaran, salah satu ketentuan penayangan iklan rokok adalah tidak diperbolehkan ditujukan kepada khalayak khusus yakni anak-anak dibawah usia 18 tahun. Oleh karena itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, apapun bentuknya apalagi animasi tidak dibenarkan. Karena meskipun jam tayang iklan rokok mulai pukul 21.30 hingga 05.00 waktu setempat tidak menutup kemungkinan anak tetap melihat tayangan iklan di televisi pada jam itu, apalagi hari libur. Saat ini, hampir sebagian besar remaja Indonesia merokok dan hal ini cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan bidang kedokteran, rokok memiliki dampak yang tidak baik apalagi untuk anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, segala bentuk iklan rokok yang memanfaatkan anak-anak sebagai obyek sasaran iklan, harus diberantas dan ditindak tegas. Contoh lain mengenai pelanggaran terhadap isi iklan rokok adalah Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang tergabung dalam Tim Advokasi Korban Iklan Rokok TAKHIR terhadap PT Citra Lintas Indonesia dan PT Era Media Informasi. Dalam Gugatannya TAKHIR menyebutkan bahwa Iklan rokok PT Djarum Kudus Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk dinilai bermasalah. Sebenarnya dalam kasus ini terdapat dua hal yang menjadi permasalahan. Yang pertama menyangkut masalah jam tayang yang akan dibahas pada bagian selanjutnya dan yang kedua adalah masalah isi atau materi Universitas Sumatera Utara iklan. iklan tersebut dinilai melanggar etika beriklan karena menampilkan bungkus dan isi rokok dalam penayangan iklannya. 63 Bentuk pelanggaran terhadap isi iklan rokok dapat dilihat juga melalui Iklan rokok Dji Sam Soe memperagakan atribut rokok berupa pembuatan rokok yaitu cengkeh. Dalam iklan rokok ini di televisi digambarkan adegan petani yang sedang memanen cengkeh dan kemudian menuangkannya di wadah. Visualisasi iklan secara jelas menyorot pada cengkeh yang dituangkan. Iklan rokok Djarum Super versi Yin Yang juga menampilakn gambar atribut berupa bahan baku pembuatan rokok yaitu cengkeh. Iklan Djarum Super ini mudah dijumpai di berbagai baliho di pinggir jalan protokol dan poster-poster yang terpasang di berbagai tembok. Iklan rokok Malboro Mix juga menampilkan cengkeh dengan lebih menekankan pada bentuk tulisan. Dalam media iklan dalam bentuk spanduk tertulis “Terbuat dari cengkeh terbaik Indonesia”. 64 2. Beberapa Bentuk Pelanggaran Terhadap Tayangan Iklan Rokok Bentuk pelanggaran terhadap tayangan iklan rokok dapat berupa: Pelanggaran terhadap jam tayang dan Mempromosikan iklan rokok melalui event-event maupun acara televisi tertentu. Pelanggaran terhadap jam tayang merupakan hal yang paling sering dilakukan oleh iklan rokok. Meskipun telah diperingatkan dalam Undang- 63 Taufik H. Simatupang, log.cit , hal 40 – 41 sumber : “LSM Anti Rokok Dinilai Tidak Punya Kapasitas Ajukan Legal Standing”, Berita Hukum Online tanggal 22 Agustus 2002. 64 “Pelanggaran Iklan Rokok Djarum”, http:garismimpi.multiply.comjournalitem7, yang diakses pada tanggal 04 Oktober 2010. Universitas Sumatera Utara undang Penyiaran mengenai jam penanyangan iklan rokok, namun masih saja sering terjadi penggaran terhadap jam tayang tersebut. Contoh yang dapat dilihat mengenai bentuk – bentuk pelanggaran terhadap tayangan iklan rokok adalah Salah satu kasus periklanan yang mengandung unsur itikad tidak baik yang telah digugat konsumen secara perdata, yaitu gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang tergabung dalam Tim Advokasi Korban Iklan Rokok TAKHIR terhadap PT Citra Lintas Indonesia dan PT Era Media Informasi. Dalam Gugatannya TAKHIR menyebutkan bahwa Iklan rokok PT Djarum Kudus Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk dinilai bermasalah. Iklan yang ditayangkan di RCTI dan SCTV tersebut melanggar waktu penayangan iklan rokok sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2000. Menurut penjelasan Pasal 17 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2000 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 1999 tentang tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan secara jelas dan tegas menyebutkan bahwa jam tayang iklan rokok hanya boleh ditayangkan di media elektronik antara pukul 21.30 hingga pukul 05.00 WIB. 65 Contoh lain yaitu kasus Komnas Perlindungan Anak mendukung KPI Komisi Penyiaran Indonesia menuntut Iklan Rokok yang disiarkan dua stasiun televisi yaitu Metro TV dan TV One pada 8 Juli 2009 diluar jam tayang yang diperkenankan yaitu Pukul 21.30 hinggan 05.00 waktu setempat. Iklan rokok tidak disebutkan mereknya yang menggunakan tagline Bakti 65 Ibid. Universitas Sumatera Utara Lingkungan tersebut secara substansif sebenarnya tidak berbeda dengan iklan rokok itu sendiri. Dari tayangan iklan tersebut jelas terlihat lambang dan tulisan merek rokok ditulis dengan huruf hitam pekat dan lebih menonjol daripada tulisan Bakti Lingkungan. 66 Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta, penayangan iklan rokok di siang hari jelas melanggar pasal 21 ayat 3 Iklan Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan televisi hanya dapat disiarkan pada Pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu setempat dimana lembaga penyiarn tersebut berada. 67 Selanjutnya untuk sanksi, di pasal 57 menyebut Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan siaran iklan rokok diluar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat 3 dikenai sanksi administrasi berupa denda administrasi untuk jasa penyiaran radio paling banyak Rp 100.000.000 seratus juta rupiah, dan untuk jasa penyiaran televisi paling banyak Rp. 1.000.000.000 satu milyar rupiah. Disamping itu, penulisan merek rokok dengan huruf hitam pekat seolah-olah yang ditonjolkan dalam iklan tersebut adalah merek dan lambang rokok bukan berbakti pada lingkungan. Karena secara logika suatu hal yang tidak mungkin asap rokok, yang menyebabkan polusi, berbakti pada lingkungan. 66 “Komnas Perlindungan Anak Dukung KPI Tuntut Iklan Rokok”,http: nasional.kompas.comread2009071216221027Komnas.PA. Dukung.KPI. Tuntut.Iklan.rokok, yang diakses pada tanggal 4 Oktober 2010. 67 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan lembaga Penyiaran Swasta, Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4566. Universitas Sumatera Utara Upaya ini dilakukan oleh KPI sebagai langkah hukum guna penegakan regulasi dan mendorong kepatuhan industri rokok maupun perusahaan atau lembaga penyiaran. Adanya pelanggaran tersebut membuktikan masih rendahnya penegakan hukum di negara ini dikarenakan patah oleh kepentingan bisnis rokok semata. Disamping masalah jam tayang iklan rokok, pelanggaran tayangan iklan rokok dapat berupa promosi dalam acara hiburan atau event-event tertentu. Bentuk contoh terakhir yang dapat menunjukkan bentuk pelanggaran terhadap tayangan iklan rokok yaitu banyaknya acara iklan yang digunakan sebagai ajang iklan terselubung oleh iklan rokok, misalnya acara musik, olahraga, dan agama yang mendapat sponsor dari perusahaan rokok dan ditayangkan pada waktu iklan rokok tidak diperbolehkan tayang. Program televisi yang pada umunya menjadi ajang iklan rokok adalah : Class New Entertaiment yang tayang pukul 20.00 WIB, A Mild Live Soundrenalin pukul 11.00, Liga Djarum pukul 15.00 – 17.00, Copa Dji Sam Soe pukul 15.30, Renungan Ramadhan pukul 17.40 dan Inspirasi Ramadhan 17.40. 68 Dalam acara iklan tersebut sudah pasti akan timbul logo rokok, yang mana kemunculannya jelas bukan pada saat jam tayang iklan rokok yang telah disyaratkan. Disamping pengiklanan rokok pada acara- acara di televisi, produk rokok juga kerap kali menjadi sponsor pada event-event yang dihadiri anak-anak muda seperti konser musik atau pertandingan olahraga. Dimana tak 68 “ Iklan-Iklan Terselubung”, http:gOnd32.multiply.comjournalitem58, yang diakses pada tanggal 4 Oktober 2010. Universitas Sumatera Utara jarang pula dalam kegiatan tersebut, yang dihadiri oleh anak-anak muda, dibagikan rokok kepada pengunjung. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGAWASAN TERHADAP TAYANGAN IKLAN ROKOK