Pemilu 2004 memberikan kesempatan yang luas kepada perempuan, ada banyak peran yang dapat dilakukan dalam proses penting kenegaraan tersebut.
Bagaimanapun juga perempuan merupakan salah satu entitas yang memiliki potensi, kemampuan, dan kelebihan yang tidak kalah dengan laki-laki. Atas dasar
kenyataan inilah kemudian peneliti mengambil judul Partisipasi Politik Elit Politik Perempuan Kota Semarang dalam Pemilu Tahun 2004.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Pemilu Tahun 2004 merupakan peristiwa penting dalam sejarah ketatanegaraan kita. Sebagian pengamat menilai bahwa pemilu tersebut
merupakan pemilu yang sangat demokratis setelah Pemilu Tahun 1955 dilaksanakan. Baru kali pertama dalam sejarah nasional bahkan di dunia
pemilihan umum dilakukan secara langsung untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, dan anggota legislatif.
Banyak hal yang membuat kalangan tertarik untuk mengkaji karena permasalahan dalam pemilu bukan hanya permasalahan yang terbatas pada
kampanye, pemberian suara, penghitungan suara, konflik massa ataupun gerakan- gerakan protes dari ketidakpuasan kontestan pemilu, tetapi pemilu merupakan
media pendidikan politik bagi warga negara. Pemilu dilaksanakan serempak di semua daerah dan secara umum pemilu
tahun 2004 berhasil dengan sukses, namun dibalik kesuksesannya yang besar itu
masih meninggalkan permasalahan yang belum dapat dituntaskan. Bukan hanya berada pada tingkat pusat, namun sampai pada wilayah-wilayah lokal.
Di Semarang pelaksanaan Pemilu berjalan dengan sukses. Kesuksesan ini tidak lepas dari peran semua pihak terutama masyarakat sebagai faktor
pendukung dan penentu dengan melakukan partisipasi politik di dalamnya. Adapun bentuk partisipasi politik masyarakat beraneka ragam, ada yang sebatas
memberikan suara namun ada juga yang memilih bentuk lebih dari satu seperti mengikuti kampanye, menjadi juru kampanye, ataupun menjadi saksi dalam
pemilu. Selama ini yang lebih terlihat aktivitasnya dalam pemilu adalah laki-laki,
sementara keberadaan perempuan sepertinya tenggelam dibawah kebesaran nama laki-laki. Kegiatan pemilu jika dicermati secara lebih detail dimungkinkan
perempuan memiliki andil yang besar dalam kesuksesan Pemilu di Kota Semarang Tahun 2004. Peran-peran perempuan tidak sebatas memberikan suara
saja, namun juga peran-peran besar seperti yang dilakukan oleh laki-laki. Dengan melihat latar belakang dan identifikasi di atas, maka peneliti perlu
merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1.
Bagaimana bentuk partisipasi politik elit politik perempuan Kota Semarang? 2.
Apakah motif partisipasi politik elit politik perempuan Kota Semarang?
C. Penegasan Istilah