Hasil Observasi Siklus I

55 10 20 30 40 50 60 70 80 Pra Siklus Siklus I Tuntas Belum Tuntas Untuk memperjelas pemaparan tabel di atas, dapat dilihat dalam diagram berikut ini : Gambar 4. Diagram Ketuntasan Prasiklus dan Siklus I

2. Hasil Observasi Siklus I

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa pembelajaran matematika pada siklus I berjalan dengan baik meskipun hasil belajar yang diperoleh belum semua siswa mencapai nilai KKM, sehingga perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Pada tahap observasi, peneliti dibantu Rini Relinda sebagai observer untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 56 1 Aktivitas Siswa Observasi akttivitas siswa siklus 1 dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2.Pada pertemuan 1 saat guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan media kartu bilangan siswa tertarik atau termotivasi yang berarti baik sebab siswa sangat antusias pada saat guru menjelaskan materi, tetapi ada juga beberapa siswa yang belum memperhatikan guru saat menjelaskan materi dikarenakan masih sibuk sendiri. Pada sub aspek selanjutnya siswa dikategorikan baik karena siswa sudah tertarik dengan media yang ditampilkan oleh guru pada saat proses pembelajaran. Pada sub aspek selanjutnya siswa belum mampu untuk mendemonstrasikan media kartu bilangan, pada sub aspek selanjutnya sudah terlihat dimana siswa menerima media kartu bilangan. Pada sub aspek selanjutnya siswa belum bisa untuk belajar dalam kelompok masih terlihat kerja mandiri, pada sub aspek selanjutnya siswa sudah menerima LKS untuk dikerjakan secara berkelompok. Pada sub aspek berikutnya siswa belum terlihat dalam menyelesaikan LKS dalam bentuk kelompok, sub aspek selanjutnya siswa belum berani untuk maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusinya, pada 57 sub aspek berikutnya siswa belum bisa untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari, sub aspek berikutnya siswa sudah menerima soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Pertemuan II Hasil observasi pada pertemuan 2 menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam belajar dibandingkan dengan observasi pertemuan I, sesuai aspek yang ada dalam instrumen penelitian.Hasil observasi tersebut menyatakan banyak yang menarik.Suasana aktivitas siswa dalam pembelajaran terasa berbeda antara sebelumnya dan setelah menggunakan media kartu bilangan. 3. Refleksi Siklus I Refleksi bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh peneliti. Peneliti dan guru kelas bertemu dan mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan, melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran, mengkaji masalah yang muncul kemudian merencanakan perbaikan. Berdasarkan data hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan permasalahan sebagai berikut: 58 1. Terdapat siswa yang belum aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. 2. Guru belum maksimal menggunakan media kartu bilangan ketika proses pembelajaran, sehingga ada beberapa siswa yang belum memahami materi 3. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang masih sibuk ngobrol dengan temannya, dan ada juga yang mengganggu teman lainnya. 4. Beberapa siswa masih belum berani untuk maju ke depan kelas. b. Siklus II 1. Kegiatan Pembelajaran 1 dan 2 Kegiatan pembelajaran ini materinya adalah tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat a Perencanaan Rencana tindakan pada siklus II ini hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. pelaksanaan siklus II akan dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi sebelumnya. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan siklus I diupayakan untuk diantisipasi. Berdasarkan refleksi pada siklus I maka pada tahap perencanaan tindakan siklus II, peneliti merancang tindakan 59 yang akan dilaksanakan, meliputi : 1 Peneliti dan guru sebagai kolaborator menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa. 2 Peneliti membuat kondisi kelas yang lebih menyenangkan agar siswa lebih senang dan aktif dalam proses pembelajaran. 3 Guru harus lebih menguasai cara penggunaan media kartu bilangan, agar dalam menyampaikan materi siswa dapat memahami. 4 Guru lebih melibatkan siswa agar dalam proses pemeblajaran siswa tidak sibuk ngobrol dengan temannya. 5 Guruharus memberikan pujian kepada siswa, agar siswa memiliki rasa percaya diri dalam mengikuti pembelajaran. 6 Guru memaksimalkan penggunaan media ketika proses pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami materi. 60 b Pelaksanaan tindakan II Tahap melakukan tindakan antara lain : 1 Kegiatan awal a. Siswa berdoa bersama b. Siswa dikondisikan untuk siap mengikuti pembelajaran dengan meminta siswa memperhatikan guru dan tidak ngobrol dengan teman c. Melakukan apersepsi dengan memperlihatkan media kartu bilangan “guru bertanya kepada siswa, anak- anak masih ingatkah dengan kartu ini dan apa namanya?” Sebagian siswa menanggapi pertanyaan dari guru dengan menjawab” media kartu bilangan. 2 Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif, antara laian seperti berikut ini: a. 5 + -2 = Jadi, 3 kartu putih tidak berpasangan artinya 5 + -2 = 3 61 b. -2 – -6 = 4 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Dengan tanya jawab siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami, dan siswa dapat dengan cepat untuk mencobanya langsung di papan tulis. 3 Kegiatan akhir Kegiatan penutup dilakukan dengan pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh siswa dengan pengawasan guru untuk mengukur sejauh mana ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan secara individu. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, diadakan refleksi dan guru menyampaikan pesan moral kepada siswa, agar materi pembelajaran lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 62 10 20 30 40 50 60 70 80 Siklus II Tuntas Belum Tuntas Dari penjelasan pengerjaan soal evaluasi diperoleh nilai siklus II, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 7.Nilai Pencapaian KKM Siswa Siklus II Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas 24 77 7 23 Berdasarkan tabel di atas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 31 siswa sebanyak 24 77 sudah tuntas atau mencapai KKM. Terdapat sebanyak 7 23 belum tuntas atau belum mencapai KKM, dan rata-rata skor sebanyak 80,70. Untuk memperjelas pemaparan tabel di atas dapat dilihat pada diagram berikut ini: Gambar 5. Diagram Pencapaian KKM Siklus II Untuk mengetahui peningkatan kemampuan memahami operasi hitung dari siklus I ke siklus II, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 63 10 20 30 40 50 60 70 80 Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas Tabel 8. Daftar Nilai Pencapaian KKM Siklus I dengan Siklus II Ketuntasan Siklus I Siklus II T BT T BT 11 35 20 65 24 77 7 23 Keterangan : T : Tuntas BT : Belum Tuntas Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I hal ini dapat dibuktikan pada persentasi ketuntasan siklus I meningkat menjadi 35, sedangkan pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 77.Untuk memperjelas tabel di atas dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Gambar 6. Diagram peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM 64 c Hasil Observasi Siklus II Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa pada pelajaran Matematika dengan menggunakan media kartu bilangan pada siklus II secara umum sudah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. 1. Aktivitas siswa Observasi aktivitas siswa siklus I dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pada pertemuan 1 saat guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media kartu bilangan siswa mendapatkan peningkatan yang berarti sangat baik sebab antusias pada saat guru menjelaskan materi. Pada sub aspek selanjutnya siswa dikategorikan baik karena siswa sudah tertarik dengan media yang ditampilkan oleh guru pada saat proses pembelajaran. Pasa sub aspek selanjutnya belum terlihat dalam mendemonstrasikan media kartu bilangan, pada sub aspek selanjutnya siswa sudah tertarik dengan media yang digunakan sehingga siswa dapat memperhatikan guru saat menjelaskan. 65 Pada sub aspek selanjutnya siswa sudah menerima media kartu bilangan untuk dapat meyelesaikan soal yang akan diberikan guru, pada sub aspek selanjutnya siswa sudah mampu untuk belajar melalui diskusi, sub aspek selanjutnya siswa sudah menerima lembar kerja siswa, pada sub aspek berikutnya siswa sudah terlibat dalam menyelesaikan LKS dalam bentuk kelompok, sub aspek berikutnya siswa dengan percaya diri maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sub aspek selanjutnya siswa sudah mampu untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajarinya, pada aspek yang terakhir siswa mampu mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. d Refleksi Tindakan Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II ini menunjukan bahwa siswa lebih aktif, antusias, dan serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Pelaksanaan siklus II terlihat lebih menarik dari pada siklus I. hal ini terbukti dengan semakin meningktanya hasil evaluasi di akhir siklus II. 66 Peningkatan pada siklus II dengan media kartu bilangan ternyata memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang lebih direncanakan. Untuk mengetahui lebih jelasnya peningkatan kemampuan memahami dalam menyelesaikan soal dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 9. Daftar Nilai Kemampuan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II T BT T BT T BT 7 23 24 77 11 35 20 65 24 77 7 23 Untuk mengetahui lebih jelas peningkatan kemampuan memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dilihat dari diagram berikut ini : Gambar 7 Diagram Peningkatan Kemampuan Memahami Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 20 40 60 80 Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Series 2 Series 3 67

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENGGUNAAN MEDIA KANCING BERWARNA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 34

PENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH MELALUI PERMAINAN Peningkatan Pemahaman Operasi Hitung Pengjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Melalui Permainan Kartu Bridge Pada Siswa Kelas II SDN 01 Gemantar Jum

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA.

0 3 131

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGSARI MELALUI MEDIA SEDOTAN

0 1 19

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA MANIK – MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 CEPEDAK, BRUNO, PURWOREJO.

0 10 214

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN.

0 0 176

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN, DI SD KARANGGONDANG, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA, TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 143

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 17 11