Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

commit to user Berdasarkan analisis LQ, sektor konstruksi menunjukkan nilai LQ rata-rata sebesar 1,34 LQ1, hal ini berarti sektor ini merupakan sektor basis. Artinya sektor ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Ngawi saja, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan daerah lainnya sehingga sektor konstruksi merupakan sektor yang berpotensi ekspor. Tabel 4.27. Analisis Sektor konstruksi No. Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor basis 2 Mij Negatif Sektor belum maju 3 Cij Positif Kompetitif 4 Tipologi Klassen Kuadran I Sektor maju dan tumbuh pesat Sumber : Lampiran 5, 7, 8, 13 Hasil penghitungan Shift Share sektor konstruksi nilai komponen Mij sebesar -17.977,93 menunjukkan sektor ini merupakan sektor yang belum maju tumbuh lambat di tingkat Provinsi Jawa Timur. Sedangkan nilai komponen Cij sebesar 15.086,09 berarti bahwa sektor konstruksi mempunyai daya saing yang meningkat, karena pertumbuhannya lebih cepat dari pada Provinsi. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sektor konstruksi termasuk dalam sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor maju dan tumbuh cepat, merupakan sektor basis dan memiliki daya saing pertumbuhannya lebih cepat dibanding Provinsi

6. Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.

Sektor ini pada tahun 2004 memberi kontribusi sebesar 26,92 dan meningkat menjadi 28,82 pada tahun 2009. Sektor ini memberikan commit to user kontribusi rata-rata sebesar 27,932 per tahun dan menempati urutan kedua dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Ngawi. Laju pertumbuhan sektor ini sebesar 5,25 pada tahun 2004 dan 6,87 pada tahun 2009. Laju pertumbuhan rata-rata sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 6,428 lebih kecil dibandingkan dengan laju pertumbuhan di tingkat provinsi, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal. Berdasarkan analisis LQ, sektor ini menunjukkan nilai LQ rata-rata sebesar 0,93 LQ1, hal ini berarti sektor ini bukan merupakan sektor basis. Tabel 4.28. Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No. Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non basis 2 Mij Positif Sektor maju 3 Cij Negatif Tidak kompetitif 4 Tipologi Klassen Kuadran IV Sektor relatif tertinggal Sumber : Lampiran 5, 7, 8, 13 Hasil penghitungan Shift Share sektor perdagangan, hotel dan restoran nilai komponen Mij sebesar 100.223,03 menunjukkan sektor ini merupakan sektor yang maju tumbuh lebih cepat di tingkat Provinsi Jawa Timur. Sedangkan nilai komponen Cij sebesar -62986,75 berarti bahwa commit to user sektor ini tidak mempunyai daya saing, karena pertumbuhannya lebih lambat dari pada Provinsi. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sektor perdagangan, hotel dan restoran bukan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, bukan merupakan sektor basis dan tidak memiliki daya saing pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi

7. Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada tahun 2004 memberi kontribusi sebesar 3,47 dan 3,57 pada tahun 2009 . Sektor ini memberikan kontribusi rata-rata sebesar 3,498 per tahun dan menempati urutan ketujuh dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Ngawi. Laju pertumbuhan sektor ini sebesar 5,06 pada tahun 2004 dan 6,97 pada tahun 2009. Laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian 5,663 lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan di tingkat provinsi, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal. Berdasarkan analisis LQ, sektor ini menunjukkan nilai LQ rata-rata sebesar 0,60 LQ1, hal ini berarti sektor ini merupakan sektor non basis. Tabel 4.29. Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No. Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non basis 2 Mij Positif Sektor maju 3 Cij Negatif Tidak kompetitif 4 Tipologi Klassen Kuadran IV Sektor relatif tertinggal Sumber : Lampiran 5, 7, 8, 13 commit to user Hasil penghitungan Shift Share sektor pertanian nilai komponen Mij sebesar 11.776,88 menunjukkan sektor ini merupakan sektor yang maju tumbuh cepat di tingkat Provinsi Jawa Timur. Sedangkan nilai komponen Cij sebesar -11.443,71 berarti bahwa sektor konstruksi tidak mempunyai daya saing, karena pertumbuhannya lebih lambat dari pada Provinsi. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sektor Pengangkutan dan Komunikasi bukan merupakan sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, merupakan sektor non basis dan tidak memiliki daya saing pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi

8. Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.