Kondisi Geografis Kabupaten Ngawi

commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Kondisi Geografis Kabupaten Ngawi

Kabupaten Ngawi secara geografis berada di provinsi Jawa Timur bagian Barat, merupakan daerah penghubung Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.295,9851 km 2 atau 129.598,51 Ha. Secara administratif pemerintahan terbagi kedalam : 19 kecamatan, 4 kelurahan, dan 213 desa. Secara astronomis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7 21’ – 7 31’ Lintang Selatan dan 111 07’ – 111 40’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara : Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, b. Sebelah barat : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, c. Sebelah selatan : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun Provinsi Jawa timur, d. Sebelah timur : Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur Kondisi topografi wilayah cukup bervariasi, yaitu topografi datar, bergelombang, berbukit dan bahkan pegunungan tinggi, dengan ketinggian 40 meter hingga 3.031 meter di atas permukaan air laut. Tercatat 4 55 commit to user kecamatan terletak di dataran tinggi yaitu Kecamatan Sine, Kecamatan Ngrambe, Kecamatan Jogorogo dan Kecamatan Kendal. Komposisi penggunaan lahan untuk persawahan 57.911,19 Ha, perkebunan 1.551,04 Ha, tegalan 8.165,81 Ha, perkarangan 13.486,55 Ha, hutan Negara 45.428,60 Ha, waduk bendungan dan lain-lain 3.054,32 Ha. Komposisi penggunaan lahan di Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 4.1 Komposisi Penggunaan Lahan Sumber : Kabupaten Ngawi dalam angka tahun 2010 Luas lahan pertanian mencapai 72 dari luas wikayah Kabupaten Ngawi. Hal ini menggambarkan sektor pertanian merupakan sektor andalan bagi penduduk Ngawi. Dari 5 subsektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, subsektor commit to user tanaman pangan khususnya komoditi padi penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian.

2. Kondisi Perekonomian Daerah