Pelayanan secara Preventif Pelayanan secara Kuratif

wawancara dengan informan diketahui bahwa para penyandang disabilitas intelektual ringan juga di ajari kebersihan lingkungan, dan kebersihan diri. Karena pada dasarnya mereka masih mampu latih, sehingga dengan disampaikan secara bertahap mereka bisa mengurus diri mereka sendiri. Hasilnyapun juga cukup menggembirakan, mereka yang tadinya tidak mau mandi, tidak mengetahui cara merawat diri, menjadi bisa hidup mandiri minimal bisa mandi sendiri, mencuci baju sendiri.

5.1.2.2 Pelayanan secara Preventif

Pelayanan kesehatan secara preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit Nurrobhika dan asmawati, 2015:81. Kegiatan preventif berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutus mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian proses penyakit sedini mungkin Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009:213. Hasil penelitian mengenai pelayanan kesehatan secara preventif yaitu posyandu, Pemberian Makanan Tambahan PMT, penimbangan, pemberian garam beryodium, pemeriksaan kesehatan dasar, diberi vitamin, dan dari Dinkes melakukan survey deteksi dini disabilitas intelektual, pengambilan sampel urine ibu hamil. Untuk memenuhi gizi penyandang disabilitas intelektual, dari pihak Orsos Rumah Kasih Sayang dulu pernah memberikan makanan gratis sehari 2 kali. Namun, program itu hanya berjalan kurang lebih 3 tahun. Alasannya karena memang kadang apa yang sudah di masak itu tidak cocok dengan lidah mereka. Jadi, sekarang lebih ke bahan mentah berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, susu kaleng, krupuk, teh, kopi, ikan asin. Selain kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Kasih Sayang, ada juga pelayanan kesehatan secara home visit, yang mana kader-kader sosial mengunjungi rumah-rumah penyandang disabilitas intelektual untuk menanyakan kondisi kesehatan dan kebersihan diri penyandang disabilitas intelektual. Namun, berdasarkan hasil penelitian di desa Sidoharjo di ketahui bahwa selama ini tidak mendapatkan pelayanan secara home visit. Pelayanan tersebut bisa didapatkan ketika menghubungi petugas kesehatan dan meminta untuk datang kerumah. Berbeda dengan desa Krebet, Kader-kader di desa Krebet selama ini selalu aktif dalam melakukan home visit khususnya bagi penyandang disabilitas intelektual berat.

5.1.2.3 Pelayanan secara Kuratif

Pelayanan kesehatan secara kuratif adalah adalah suatu kegiatan danatau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit,atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009:213. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelayanan kesehatan secara kuratif yang telah di berikan kepada penyandang disabilitas intelektual di wilayah kerja Puskesmas Jambon yaitu fisioterapi, namun hanya berjalan 2 tahun saja yaitu pada tahun 2013-2014. Yang mendapatkan pelayanan kesehatan fisioterapi ini adalah anak-anak yang mengalami kelumpuhan ataupun anak yang seharusnya sudah bisa berjalan namun masih belum bisa berjalan. Pelayanan fisioterapi ini merupakan kerjasama dari beberapa pihak, yaitu pihak Bank dan Rumah Sakit. Pembiayaan fisioterapi seluruhnya ditanggung oleh pihak bank, serta petugasnya dari Rumah Sakit. Puskesmas Jambon memfasilitasi kendaraan bagi penyandang disabilitas yang akan menjalani fisioterapi. Selain fisioterapi ada juga pengobatan gratis bagi penyandang disabilitas intelektual. Pengobatan gratis bisa didapatkan ketika ada kegiatan kesehatan di Rumah Kasih Sayang. Selain itu bagi penayandang disabilitas intelektual di desa Krebet ketika meraka sakit, mereka bisa berobat ke Ponkesdes. Pada saat berobat disana mereka tidak dipungut biaya pengobatan. Selain itu ketika kader sosial melakukan kunjungan rumah, dan penyandang disabilitas tidak diketahui sedang sakit maka hanya diberikan vitamin. Hal berbeda bisa dirasakan di desa Sidoharjo, yang mana selama ini mereka jika ingin berobat masih membayar, dan tidak pernah mendapatkan kunjungan rumah dari kader sosial.

5.1.2.4 Evaluasi program pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas