Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

sedangkan Leverage terendah terjadi pada perusahaan Aneka Tambang Tbk sebesar 0,5359. 5. Firm Size X 4 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai minimum Firm Size sebesar 0,2039 dan nilai maksimum sebesar 63,7065. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar Firm Size perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel penelitian ini berkisar 0,2039 sampai 63,7065 dengan rata-rata 13,690117 pada standar deviasi 15,3054559. Nilai rata-rata mean lebih kecil dari standar deviasi yaitu 13,690117 15,3054559 yang berarti bahwa sebaran nilai Firm Size tidak baik. Firm Size tertinggi terjadi pada perusahaan XL Axiata Tbk yaitu sebesar 63,7065, sedangkan Firm Size terendah terjadi pada perusahaan Pioneerindo Gourmet International Tbk sebesar 0,2039.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan melalui beberapa tahap, pengujian tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Langkah-langkah uji asumsi klasik adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis yang digunakan adalah: H : data residual tidak berdistribusi normal Ha : data residual berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-tailed significant. Jika data memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan data dikatakan berdistribusi normal Ghozali, 2011. Hasil uji normalitas disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual Kesimpulan Kolmogrov-Smirnov Z 0,946 Asymp. Sig 2-tailed 0,333 Berdistribusi Normal Sumber: Lampiran 10, halaman 107 Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 5 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji K-S yang menunjukkan nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,333 lebih besar dari 0,05. Selanjutnya pada gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya. Hal ini menunjukkan hipotesis nol H diterima atau data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mengetahui ada tidaknya Gambar 2. Hasil Uji Normalitas P-Plot multikolinearitas antar variabel, dapat dilihat dari Variance Inflation Factor VIF dan tolerance value dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Syarat terjadinya multikolinearitas jika nilai tolerance ≤ 0,1 dan nilai VIF ≥ 10. Sebaliknya, jika tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas Varibel Collinearity Statistics Kesimpulan Tolerance VIF Arus Kas Operasi 0,490 2,040 Tidak terjadi multikolinearitas Arus Kas Pendanaan 0,422 2,370 Tidak terjadi multikolinearitas Leverage 0,966 1,035 Tidak terjadi multikolinearitas Firm Size 0,387 2,582 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Lampiran 11, halaman 108 Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 6, hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel independen mempunyai nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas dan model regresi layak digunakan. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: H : tidak terdapat heteroskedastisitas Ha : terdapat heteroskedastisitas Dasar pengambilan keputusan jika signifikansi 0,05, maka Ha ditolak terdapat heteroskedastisitas. Jika signifikansi 0,05, maka H diterima tidak terdapat heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Signifikansi Kesimpulan Arus Kas Operasi 0,647 Tidak terjadi heteroskedastisitas Arus Kas Pendanaan 0,157 Tidak terjadi heteroskedastisitas Leverage 0,129 Tidak terjadi heteroskedastisitas Firm Size 0,654 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 12, halaman 109

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

2 71 69

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas, dan Size Perusahaan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

4 98 107

Pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI0

1 5 1

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, SIZE, ARUS KAS OPERASI, DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 17

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 24

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 4 12

PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, SIZE PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 0 17