Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN
multikolinearitas. Sebaliknya jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas Gujarati,
2003. c.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varian berbeda disebut heteroskedasitas Santoso, 2002. Model regresi
yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu
meregresi masing-masing variabel independen dengan absolut residual sebagai variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Ho
: tidak terdapat heteroskedastisitas Ha
: terdapat heteroskedastisitas Dasar pengambilan keputusan jika signifikansi 0,05, maka Ha
ditolak terdapat heteroskedastisitas. Jika signifikansi 0,05, maka Ho diterima tidak terdapat heteroskedastisitas Usman, 2000.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian hubungan antara kesalahan- kesalahan yang biasanya muncul pada data runtun waktu time series.
Konsekuensi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Lebih
jauh lagi model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independent
tertentu. Model regresi yang baik adalah yang terbebas dari autokeralasi. Ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dideteksi dengan uji Durbin-
Watson DW test. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
Ho : tidak terdapat autokorelasi
� = 0 Ha
: terdapat autokorelasi � ≠ 0
Berdasarkan tes Durbin Watson, pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi berdasarkan pada ketentuan:
Tabel 2. Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Sumber: Ghozali 2011 2.
Uji Regresi Linear Berganda Model analisis statistik yang dipakai adalah model regresi linear
berganda. Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap variabel dependen, dimana
H hiotesis nol
Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl ≤ ≤ �
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak
4 – dl d 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision
4 – du ≤ d ≤ 4dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Terima Du d 4
– du