Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGUMUMAN

BOND RATING

TERHADAP

RETURN

SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

 

 

OLEH

NUR ISNAINI ARHAM DALIMUNTHE

110523040

 

   

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015

 


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

 

PERSETUJUAN PERCETAKAN

 

Nama       : Nur Isnaini Arham Dalimunthe NIM       : 110523040

Departemen    : Strata-1 Ekonomi Pembangunan Konsentrasi    : Ekonomi Perbankan

Judul Skripsi :   Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

   

Tanggal, __________        Ketua Program Studi

     

        Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D

        NIP. 197105032003121003

   

Tanggal, __________        Ketua Departemen

     

      Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec.

        NIP. 197304081998021001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

 

PERSETUJUAN

 

Nama       : Nur Isnaini Arham Dalimunthe NIM       : 110523040

Departemen    : Strata-1 Ekonomi Pembangunan Konsentrasi    : Ekonomi Perbankan

Judul Skripsi :   Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

   

Tanggal, __________        Pembimbing

     

        Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec.

        NIP. 197304081998021001

     

Tanggal, __________        Pembaca Penilai

     

      Syarief Fauzie, SE, M.Ak, Ak.

        NIP. 198111062003122001

 

 


(4)

 

Lembar Pernyataan

 

   

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)” adalah benar hasil dari karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan badan akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

  Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari masyarakat Kota Medan atau saya kutip hasil karya orang lain telah mendapat izin dan atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

  Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

       

           Medan, 26 Mei 2015

   

      Nur Isnaini Arham Dalimunthe

      NIM 110523040

   

         


(5)

THE EFFECT OF BOND RATING ANNOUNCEMENT ON STOCK RETURN CHANGES ON THE INDONESIAN STOCK EXCHANGES

ABSTRACT

 

This study aims to determine the difference in the stock return caused by the announcement of the bond rating on Kompas 100 Index, this giving an overview to the investor in making an investment decision on Kompas 100 Index companies in the Indonesian Stock Exchange.

Data used for this study is secondary data that was obtained from companies which are included to Kompas 100 Index group and listed on the Indonesian Stock Exchange during the period of January 2010 to December 2014. In this study analysis used is Paired Sample T-Test (two different test average) and also One Way ANOVA by using SPSS 17.

The study results can be concluded that from the of Paired Sample T-Test results was not indicate the stock return difference is there before and after the bond rating announcement. However if looked from the 11 days outcome, overall observation with One Way ANOVA indicate if there is significant difference of stock return, so from this test result can give the information to the investor and the market player as well.

Keywords :Bond Rating Announcement, Stock Return, Paired Sample T-Test, One Way ANOVA.


(6)

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP

RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham yang disebabkan oleh pengumuman bond rating pada saham index Kompas 100, sehingga memberikan gambaran kepada investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan Index Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang digunakan pada penelitian ini data sekunder yang diambil perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok Index Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji beda dua rata-rata) dan juga Uji One Way ANOVA dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji Peired Sample T-Test tidak menunjukkan adanya perbedaan return saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Namun dari hasil pengujian 11 hari pengamatan secara keseluruhan dengan One Way ANOVA menunjukkan bahwa adanya perbedaan return saham yang signifikan, sehingga dari hasil pengujian ini dapat memberikan informasi kepada investor dan juga para pelaku pasar.

Kata kunci: Pengumuman Bond rating, Return Saham, Paired Sample T-Test, One Way ANOVA.


(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan izin-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat berserta salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah memberi inspirasi kepada kita umatnya untuk selalu mencari ilmu dan mengamalkannya dengan baik. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Teristimewa untuk Ibunda tercinta Mawarni Batubara, Ayahanda tersayang Alm. Fachri Dalimunthe, SH, dan juga Adik-adikku Fontaxo Dadang Dalimunthe, S.Farm dan Fred Ricky Dalimunthe, Amd, yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, S.E, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Irsyad Lubis, S.E, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen penasihat akademi dan Bapak Paidi Hidayat, S.E, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Wahyu Ario Pratomo, S.E, M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.

6. Bapak Syarief Fauzie, SE, M.Ak, Ak selaku dosen pembaca penilai yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membagi ilmu pengetahuan yang pasti akan bermanfaat bagi saya.


(8)

8. Seluruh Pegawai dan Staf Administrasi Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu saya dalam penyelesaian kelengkapan administrasi.

9. Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2011 program ekstensi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat baik jika ada kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi pengembangan ilmu.

Medan, 26 Mei 2015

Penulis

                 


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PERCETAKAN

PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.2. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1. Efisiensi Pasar Modal ... 6

2.1.2. Bond rating ... 10

2.1.2.1. Obligasi ... 10

2.1.2.2. Deskripsi Bond Rating ... 12

2.1.2.3. Manfaat Bond rating ... 13

2.1.2.4. Aspek Pemeringkatan Bond Rating ... 15

2.1.2.5. Lembaga Pemeringkatan ... 16

2.1.3. Saham ... 18

2.1.3.1. Harga Saham ... 20

2.1.3.2. Return Saham... 21

2.1.3.3. Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap return Saham... 22

2.1.4. Studi Peristiwa (Even Study) ... 23

2.2. Penelitian Terdahulu ... 24

2.3. Kerangka Pemikiran ... 25

2.4. Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1. Jenis Dan Sumber Data ... 27

3.2. Batasan Operasional ... 27

3.3. Defenisi Operasional ... 27

3.4. Variabel Penelitian ... 28

3.5. Populasi dan Sampel ... 28

3.5.1. Teknik Pengambilan Sampel ... 28


(10)

3.7. Teknik Pengumpulan ... 29

3.8. Uji Normalitas ... 30

3.9. Teknik Analisa Data ... 30

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 34

4.2. Analisis Data ... 37

4.2.1. Uji Normalitas ... 37

4.2.2. Pengujian Hipotesis ... 38

4.2.2.1. Pengujian Hipotsis 1 Paired Sample T-Test ... 38

4.2.2.2. Pengujian Hipotesis 2 Paired Sample T-Test ... 40

4.2.2.3. Pengujian One way ANOVA ... 42

4.2.2.4. Hasil Hipotesis ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1. Kesimpulan ... 45

5.2. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1. Rumus Paired Sample T-Test ... 32

4.1. Bond Rating Versi PT PEFINDO Tahun 2010-2012... 35

4.1. Lanjutan Bond Rating Versi PT PEFINDO Tahun 2010-2012 ... 35

4.2. Statistik Deskriptif Return Saham... 36

4.3. Hasil Uji Normalitas ... 38

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis 1 Paired Sample T Test ... 39

4.5. Rata-rata Return Saham Sebelum dan Saat Pengumuman Bond Rating... 40

4.6. Hasil Pengujian Hipotesis 2 Paired Sample T Test ... 41

4.7. Rata-rata Return Saham Sesudah dan Saat Pengumuman Bond Rating... 42

4.8. Hasil Pengujian dengan ANOVA ... 43

                               


(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 25 4.1. Histogram Data Yang Tidak Berdistribusi Normal ... 37  

                                             


(13)

THE EFFECT OF BOND RATING ANNOUNCEMENT ON STOCK RETURN CHANGES ON THE INDONESIAN STOCK EXCHANGES

ABSTRACT

 

This study aims to determine the difference in the stock return caused by the announcement of the bond rating on Kompas 100 Index, this giving an overview to the investor in making an investment decision on Kompas 100 Index companies in the Indonesian Stock Exchange.

Data used for this study is secondary data that was obtained from companies which are included to Kompas 100 Index group and listed on the Indonesian Stock Exchange during the period of January 2010 to December 2014. In this study analysis used is Paired Sample T-Test (two different test average) and also One Way ANOVA by using SPSS 17.

The study results can be concluded that from the of Paired Sample T-Test results was not indicate the stock return difference is there before and after the bond rating announcement. However if looked from the 11 days outcome, overall observation with One Way ANOVA indicate if there is significant difference of stock return, so from this test result can give the information to the investor and the market player as well.

Keywords :Bond Rating Announcement, Stock Return, Paired Sample T-Test, One Way ANOVA.


(14)

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP

RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham yang disebabkan oleh pengumuman bond rating pada saham index Kompas 100, sehingga memberikan gambaran kepada investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan Index Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang digunakan pada penelitian ini data sekunder yang diambil perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok Index Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji beda dua rata-rata) dan juga Uji One Way ANOVA dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji Peired Sample T-Test tidak menunjukkan adanya perbedaan return saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Namun dari hasil pengujian 11 hari pengamatan secara keseluruhan dengan One Way ANOVA menunjukkan bahwa adanya perbedaan return saham yang signifikan, sehingga dari hasil pengujian ini dapat memberikan informasi kepada investor dan juga para pelaku pasar.

Kata kunci: Pengumuman Bond rating, Return Saham, Paired Sample T-Test, One Way ANOVA.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan perekonomian suatu negara salah satunya dapat direfleksikan oleh aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar modal sebagai prasarana transaksi modal yang dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara. Sebagai pasar yang sedang berkembang (emerging market), pergerakan harga ekuitas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain informasi luar perusahaan (eksternal), serta informasi internal perusahaan, termasuk didalamnya adalah pengumuman bond rating.

Pasar modal juga memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah sebagai sarana pertemuan antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Fungsi keuangan ditunjukkan dengan memberikan imbal hasil bagi pihak yang kelebihan dana dan menyediakan dana untuk investasi bagi pihak yang kekurangan dana. Dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan dapat melakukan penerbitan surat hutang. Salah satu surat hutang yang paling sering diperdagangkan adalah obligasi. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang paling fleksibel dibandingkan dengan emisi saham, karena dengan obligasi posisi kepemilikan perusahaan tetap.

Dengan menginvestasikan kelebihan dana atau modal pada produk bursa efek, investor mengharapkan memperoleh imbalan (return) dari penyerahan dana tersebut. Oleh karena itu, investor memerlukan informasi seputar obligasi serta perusahaan yang


(16)

menerbitkan obligasi tersebut terutama mengenai kemampuan emiten untuk membayar kewajibannya atau likuiditas emiten tersebut.

Bond rating akan menjadi salah satu bentuk informasi seputar obligasi yang dipublikasikan dan juga indikator yang digunakan oleh investor untuk memperkirakan kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan dan memperkecil resiko bisnis. Informasi ini merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Informasi yang berupa pengumuman bond rating tersebut akan menimbulkan reaksi dari para pelaku pasar modal. Pelaku pasar modal akan bereaksi pada waktu sebelum, pada saat dan setelah pengumuman bond rating dipublikasikan.

Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat utang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor. Untuk mengetahui reaksi dari investor karena adanya pengumuman bond rating dapat diamati pada ada tidaknya perubahan return saham.

Return saham diasumsikan mengalami perubahan ketika ada informasi baru dan diserap oleh pasar. Apabila para investor menggunakan informasi yang berupa pengumuman bond rating dalam kegiatannya, maka publikasi pengumuman bond rating akan memberikan dampak berupa perubahan return saham apabila dibandingkan dengan hari-hari diluar pengumuman.

Bond rating dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat (Rating 3 Company) atau dikembangkan oleh beberapa bank atau perusahaan konsultan keuangan seperti Moody’s dan S&P (Standart & Poor’s) yang bertugas melakukan evaluasi dan analisa kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang (debt). Sedangkan di Indonesia,


(17)

penunjang yang turut hadir dalam bidang tersebut adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Kasnic Credit Rating Indonesia (KCRI) selaku lembaga yang menjalani fungsi pemeringkatan surat-surat berharga di pasar modal, termasuk juga di dalamnya adalah obligasi.

Penelitian oleh Ariani (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, baik yang mengalami perubahan upgrade maupun downgrade. Data ynag digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa bond rating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Hasnifah (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham dengan harga saham sebagai mediating variable pada perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik goodness of fit untuk uji hipotesis. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bond rating berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, namin bond rating dan harga saham secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang ditimbulkan bond rating terhadap return saham merupakan pengaruh tidak langsung.

Penelitian annisa dan syahyunan (2013) juga menyelidiki dan menganalisis pengaruh positif dari pengumuman peringkat obligasi upgrade pada reaksi pasar terhadap saham Bursa Efek Indonesia dan untuk menyelidiki dan menganalisis pengaruh negatif dari pengumuman peringkat obligasi downgrade pada reaksi pasar saham untuk Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) pengumuman


(18)

peringkat obligasi upgrade positif dan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham Bursa Efek Indonesia dan, 2) pengumuman peringkat obligasi downgrade negatif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham untuk Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap Return

Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)”.

1.2 Perumusan Masalah

Kandungan dari informasi akuntansi dapat dilihat dari reaksi investor dalam pasar modal. Investor dalam pasar modal akan bereaksi ketika suatu informasi baru masuk ke pasar. Informasi baru ini akan mengakibatkan terjadinya return saham. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

2. Apakah terdapat perbedaan return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan terhadap tingkat return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman


(19)

2. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan terhadap tingkat return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman

1.4 Manfaat Penelitian

Seuatu penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi para investor, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham pada perusahaan yang mengumumkan bond rating.

2. Bagi para broker, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan untuk memprediksi perubahan harga saham dari perusahaan yang mengumumkan bond rating, sehingga dapat menentukan alternatif investasi yang saling menguntungkan.

3. Bagi para akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memahami kejadian (pengumuman perubahan bond rating) serta akibat yang ditimbulkannya.

                   


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Efisiensi Pasar Modal

Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori parar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekuilibrium dengan konsep pasar efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana pasar memproses informasi untuk menuju ke posisi ekuilibrium yang baru. Efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia (Husnan, 2003).

Jogiyanto (2003) mengatakan, suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas “mencerminkan secara penuh” informasi yang tersedia. Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Pertanyaannya adalah informasi mana yang dapat digunakan untuk menilai pasar yang efisien, apakah informasi yang lama, informasi yang sedang dipublikasikan atau semua informasi termasuk informasi privat.

Jogiyanto (2003) juga menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut ini:


(21)

1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form).

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

2. Efisiensi pasar bentuk sentengah kuat (semistrong form).

Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama.

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi privat.

Tujuan membedakan ke dalam tiga macam bentuk pasar efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk pasar efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar


(22)

efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat.

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

1. Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan demand dan supply. Hal seperti ini dapat terjadi jika pelaku-pelaku pasar terdiri dari sejumlah besar institusi-institusi dan individual-individual rasionla yang mampu mengartikan dan mengintepretasikan informasi dengan baik untuk digunakan mengalanisis, menilai dan melakukan transaksi penjualan atau pembelian sekuritas bersangkutan.

2. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Umumnya pelaku pasar menerima informasi lewat radio, Koran, atau media masa lainnya, sehingga informasi tersebut dapat diterima pada saat yang bersamaan. Untuk pasar yang efisien, harga dari informasi tersebut juga relative sangat murah untuk diperoleh oleh public. Umumnya pelaku pasar dapat memperoleh informasi tersebut melalui surat kabar atau majalah bisnis dengan hanya membeli surat kabar atau majalah tersebut. Bahkan informasi tersebut dapat diperoleh secara Cuma-Cuma oleh pelaku pasar dengan mendengarkan lewat radio atau menjadi pemirsa televisi.

3. Informasi dihasilkan secara acak dan tiap-tiap pengumumna informasi sifatnya acak satu dengan yang lainnya informasi dihasilkan secara random mempunyai arti


(23)

bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.

4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru. Kondisi ini dapat terjadi jika pelaku pasar merupakan individu-individu yang canggih yang mampu memahami dan menginterpretasikan informasi dengan cepat dan baik.

Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis yang disebut dengan hipotesis pasar efisien. Untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis ini, maka perlu dilakukan pengujian secara empiris untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar.

2.1.2 Bond rating

2.1.2.1 Obligasi

Obligasi (bond) adalah instrumen utang jangka panjang dengan waktu jatuh tempo akhir umumnya 10 tahun atau lebih. Jika sekuritas tersebut memiliki waktu jatuh tempo kurang dari 10 tahun, biasanya disebut wesel (note).

Menurut Bursa Efek Indonesia, Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Pemerintah dan perseroan meminjam uang dengan menjual obligasi kepada para investor. Uang yang mereka kumpulkan ketika obligasi diterbitkan, atau dijual kepada publik adalah jumlah pinjaman tersebut. Sebagai imbalannya, mereka setuju


(24)

memberikan pembayaran tertentu kepada pemegang obligasi, yang merupakan pemberi pinjaman (kreditur).

Ketika kita memiliki obligasi, umumnya kita menerima pembayaran bunga tetap tiap tahun hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Pembayaran ini dikenal dengan kupon. Pada saat jatuh tempo, utang tersebut dilunasi, peminjam membayar pemegang obligasi nilai nominal/ nilai muka obligasi (face value, atau nilai pokok pinjaman (principal) atau par value) (Brealey et al., 2007: 130).

Beberapa karakter penting dari obligasi yang biasa didengar adalah sebagai berikut:

a. Klaim terhadap Aset dan Pendapatan Perusahaan

Bila perusahaan penerbit obligasi bangkrut, maka klaim terhadap utang secara umum, termasuk obligasi, mendapat kehormatan untuk didahulukan haknya daripada saham umum maupun saham preferen. Namun, utang-utang yang berbeda itu mempunyai urutan dalam pelunasannya. Obligasi juga memiliki klaim terhadap pendapatan yang didahulukan dari saham biasa dan saham preferen. Secara umum jika suku obligasi tidak dibayar, dewan obligasi dapat menyatakan bahwa perusahaan penerbitnya bangkrut.

b. Nilai Pari

Nilai pari obligasi adalah nilai nominal yang tertera pada lembar obligasi yang akan dikembalikan kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Tidak dinyatakan dalam jumlah melainkan dalam persentase atas nilai nominalnya.

c. Tingkat Suku Bunga Kupon

Tingkat suku bunga kupon dari suatu obligasi menunjukkan besarnya persentase terhadap nilai pari obligasi yang akan dibayar setiap tahun sebagai bunga.


(25)

d. Periode Jatuh Tempo

Periode jatuh tempo adalah lamanya waktu hingga pihak penerbit obligasi membayarkan kembali nilai pari obligasi kepada para pemilik obligasi yang sekaligus akan mengakhiri masa berlakunya.

e. Indenture

Indenture adalah perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi tersebut. Didalamnya termuat berbagai ketentuan utang-piutang, termasuk penjelasan mengenai obligasi itu sendiri, hak-hak para pemilik obligasi, hak-hak perusahaan atau pihak penerbit, serta tanggung jawab dewan. Dewan obligasi, biasanya sebuah bank komersial atau institusi keuangan yang diserahi tugas untuk mengawasi hubungan antara penerbit dan pemilik obligasi, melindungi kepentingan para pemilik obligasi, serta menjamin dilaksanakannya segenap ketentuan yang telah disepakati.

f. Tingkat Penghasilan Sekarang

Tingkat penghasilan sekarang dari suatu obligasi adalah rasio pembayaran bunga tahunan terhadap harga obligasi pada saat sekarang dipasaran.

2.1.2.2 Deskripsi Bond rating

Secara umum, bond rating merupakan suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah bond yang didasarkan oleh kondisi finansial dari bond issuer. Secara spesifik, bond rating merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan lembaga pemeringkat yang merupakan indikator kemungkinan bond issuer untuk dapat membayar hutang dan bunganya tepat waktu.


(26)

informasi superior terhadap kemampuan perusahaan, municipal, atau pemerintah untuk membayar hutang dan bunga pinjaman; sumber informasi kredit berbiaya rendah antar perusahaan, municipal dan pemerintah; sumber sertifikasi keuangan tambahan dan representasi manajemen lainnya; untuk memonitor tindakan manajemen yaitu muncul karena adanya konflik antara pihak manajemen dengan pihak lain; untuk memfasilitasi kebijakan publik yang membatasi investasi spekulatif oleh institusi, seperti bank, perusahaan asuransi dan dana pensiun.

Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat hutang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor (Rahardjo,2004). Rating bukanlah rekomendasi untuk sell, buy atau hold dan bukan pula komentar seperti halnya analisis saham. Rating dibentuk berdasarkan informasi yang disajikan oleh obligor atau informasi-informasi lain yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya. Rating ini bisa berubah, ditunda maupun ditarik kembali sebagai akibat dari perubahan kapasitas pembayaran hutang perusahaan.

2.1.2.3 Manfaat Bond rating

Manfaat umum dari proses bond rating adalah (Rahardjo, 2004):

1. Sistem informasi keterbukaan pasar yang transparan yang menyangkut berbagai produk obligasi akan menciptakan pasar obligasi yang sehat dan transparan juga.Efisiensi biaya.

2. Hasil rating yang bagus biasanya memberikan keuntungan, yaitu menghindari kewajiban persyaratan keuangan yang biasanya memberatkan perusahaan seperti penyediaan sinking fund, ataupun jaminan aset.


(27)

pembayaran hutang, tingkat risiko investasi yang mungkin timbul, serta jenis dan tingkatan hutang tersebut.

4. Mampu menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi pada umumnya.

Dengan melakukan analisis dari segi keuangan atau manajemen dan bisnis fundamentalnya, setiap investor akan dapat menilai kelayakan bisnis usaha emiten tersebut. Selain itu, investor akan dapat menilai tingkat risiko yang timbul dari investasi obligasi tersebut. Beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai berikut :

a. Informasi risiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk meminimalkan risiko serta mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, dengan adanya bond rating diharapkan informasi risiko dapat diketahui lebih jelas posisinya.

b. Rekomendasi investasi. Investor akan dengan mudah mengambil keputusan investasi berdasarkan hasil peringkat kinerja emiten obligasi tersebut. Dengan demikian investor dapat melakukan strategi investasi akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya.

c. Perbandingan. Hasil rating akan dijadikan patokan dalam membandingkan obligasi yang satu dengan yang lain, serta membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga dan metode penjaminannya.

Untuk melakukan proses penerbitan obligasi, perusahaan harus melakukan proses pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat. Beberapa manfaat yang akan didapatkan dari emiten di antaranya adalah:

a. Informasi posisi bisnis. Dengan melakukan rating, pihak perseroan akan dapat mengetahui posisi bisnis dan kinerja usahanya dibandingkan dengan perusahaan


(28)

sejenis lainnya.

b. Menentukan struktur obligasi. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahan manajemen, bisa ditentukan beberapa syarat atau struktur obligasi yang meliputi tingkat suku bunga, jenis obligasi, jangka waktu jatuh tempo, jumlah emisi obligasi serta berbagai struktur pendukung lainnya.

c. Mendukung kinerja. Apabila emiten mendapatkan rating yang cukup bagus maka kewajiban menyediakan sinking fund atau jaminan kredit bisa dijadikan pilihan alternative.

d. Alat pemasaran. Dengan mendapatkan rating yang bagus, daya tarik perusahaan di mata investor bisa meningkat. Dengan demikian, adanya rating bisa membantu system pemasaran obligasi tersebut supaya lebih menarik.

e. Menjaga kepercayaan investor. Hasil rating yang independent akan membuat investor merasa lebih aman, sehingga kepercayaan investor bisa terjaga.

2.1.2.4 Aspek Pemeringkatan Bond rating

Dalam melakukan proses rating, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis obligasi adalah (Rahardjo, 2004):

a. Kinerja Industri. Akan dibahas mengenai aspek persaingan industri, prospek dan pangsa pasar, adanya ketersediaan bahan baku, struktur industri yang kuat, pengaruh kebijakan pemerintah dan kebijakan ekonomi lainnya.

b. Kinerja Keuangan. Aspek kualitas aset, rasio profitabilitas, pengelolaan aset dan pasiva, rasio kecukupan modal, tingkat pengelolaan hutang, rasio kecukupan pembayaran bunga.

c. Kinerja Non Keuangan. Aspek manajemen dan perjanjian identure (meliputi sinking fund, debt test, dividend test, merger, dan sale of asset).


(29)

2.1.2.5 Lembaga Pemeringkatan

Pihak institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas rating biasanya disebut lembaga pemeringkat (rating company) seperti Fitch, Standard & Poor (S&P), Moody’s dan sebagainya. Lembaga-lembaga ini bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang. Di Indonesia, hanya dikenal 2 lembaga pemeringkat surat hutang yaitu PT.PEFINDO (Peringkat Efek Indonesia) dan Moody’s Indonesia (sebelumnya PT. Kasnic Credit Rating Indonesia). Terdapat beberapa peringkat hutang menurut PT. PEFINDO:

a. idAAA. Merupakan peringkat tertinggi yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang superior untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

b. idAA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

c. idA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, sekuritas hutang ini lebih mudah terpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi dibandingkan sekuritas hutang dengan rating yang lebih tinggi.

d. idBBB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, perubahan kondisi ekonomi dianggap dapat melemahkan kapasitas obligor dalam memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya.


(30)

e. idBB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang agak lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya mudah terpengaruh oleh ketidakpastian, atau perubahan kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya.

f. idB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Walaupun obligor kini memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya.

g. idCCC. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang rentan untuk tidak memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

h. idD. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

Pada peringkat dari idAA sampai idB dapat dimodifikasi menggunakan notasi plus (+) atau minus (-) untuk menunjukkan kekuatan relatif dalam kategori peringkat tersebut. Adapun yang disebut dengan rating outlook adalah penilaian atas prospek angka menengah dan panjang mengenai obligor yang diperingkat. Dalam penentuannya, rating outlook mengevaluasi perubahan kondisi perekonomian serta bisnis dari obligor tersebut. Penilaian rating outlook tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan credit alert atas sekuritas yang diperingkat. Beberapa istilah yang


(31)

digunakan adalah sebagai berikut : Outlook Definisi :

Positif : Rating diperkirakan mengalami peningkatan. Negatif : Rating diperkirakan mengalami penurunan. Stabil : Rating diperkirakan tidak berubah

Developing : Rating dapat mengalami baik peningkatan maupun penurunan.

2.1.3 Saham

Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Selanjutnya saham dapat dibedakan menjadi saham biasa (common stock) dan saham preferen (preffered stock) (Jogiyanto, 2003). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut:

a. Saham Biasa (common stocks)

Pemegang saham ini adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu:

1. Hak Kontrol

Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.


(32)

2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan.

3. Hak Preemtive

Hak preemtive (preemtive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

b. Saham Preferen (preffered stocks)

Saham preferen mempunyai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi, saham preferen yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi.

2.1.3.1 Harga Saham

Pengertian harga saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Perubahan harga saham tidak selalu positif namun dapat juga negatif tergantung banyaknya permintaan dan banyaknya penawaran harga saham. Sehingga terbentuk pergerakan harga saham yang naik turun tidak beraturan. Namun ada juga harga saham yang berubah yang disebabkan karena tidak adanya permintaan


(33)

dan penawaran dengan kata lain, tidak likuid karena volumenya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga harga saham stagnan dari waktu ke waktu.

Pergerakan harga saham yang acak (tidak beraturan) dapat dianalisa dengan pendekatan fundamental, misalnya dengan mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan terbuka, jika laporannya positif maka kemungkinan harga sahamnya akan bergerak positif. Analisa kedua adalah pendekatan teknikal yang dilakukan menggunakan chart (grafik) pergerakan harga saham. Dengan bantuan beberapa indikator kemudian dianalisa awal sebuah tren yang terbentuk dalam hal ini tentunya diharapkan awal uptrend (tren naik) sehingga trader atau investor melakukan pembelian (trading) atau investasi, dan ketika harga saham berubah menjadi downtrend (tren turun) maka dilakukanlah penjualan.

2.1.3.2 Return Saham

Dalam berinvestasi return dan risiko saling berdampingan, investor harus mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat return yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan return tertentu pada tingkat risiko terendah. Oleh karena itu dalam pengambilan keputusan investasi, investor harus memilih perusahaan dengan kinerja yang baik sehingga dapat menjamin adanya pengembalian atau return dan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.

Return merupakan hasil yang diharapkan dari investasi. Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodek daru suatu investasi, misalnya berupa dividen atau bunga. Jika melakukan investasi pada sebuah obligasi, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang dibayarkan, dan bila investasi pada saham maka yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang diperoleh.


(34)

Capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor, atau perubahan harga sekuritas.

Return dibedakan menjadi return yang telah terjadi (realized return) dan return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor dimasa mendatang. Return realisasi (realized return) dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa datang. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Tatang Ary Gumanti, 2011).

2.1.3.3 Pengaruh Pengumuman Perubahan Bond rating terhadap Return Saham

Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi ini (Jogiyanto, 2003).

Jika semua investor mendapat informasi perubahan bond rating yang terdistribusi secara simetris, mereka hanya memerlukan waktu yang sangat cepat untuk mengevaluasi informasi tersebut dan kemungkinan pengaruhnya terhadap return saham dapat dilihat dalam beberapa hari saja. Sebaliknya, jika informasi tidak terdistribusi secara simetris maka para investor perlu waktu yang cukup lama untuk mengetahui pengaruh perubahan bond rating terhadap saham.

Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa pengumuman suatu peristiwa akan mempengaruhi resiko dan return saham pada perusahaan yang mengeluarkan informasi surat hutang melalui kegiatan rating kepada para investornya, dimana resiko tersebut bersifat temporal atau permanen dan pengaruh perubahan resiko terhadap return setelah pengumuman tersebut berlangsung.


(35)

2.1.4 Studi Peristiwa (Event study)

Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogiyanto, 2003). Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.

Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar secara informasi (informational market) bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika tidak ada investor yang memperoleh abnormal return dari informasi yang diumumkan atau jika memang ada abnormal return, maka pasar harus bereaksi dengan cepat (quickly) untuk menyerap abnormal return untuk menuju harga keseimbangan yang baru.


(36)

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Ariani (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, baik yang mengalami perubahan upgrade maupun downgrade. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012 dan periode pengamatan selama 114 hari (100 hari estimation period (t-107 hingga t-8) dan 14 hari event period (t-7 hingga t+7). Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa bond rating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Hasnifah (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham dengan harga saham sebagai mediating variable pada perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI). Populasi yang digunakan pada penelitian ini yang terdaftar di BEI tahun 2006-2011 dimana jumlah sampel yang diperoleh 35 sampel. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik goodness of fit untuk uji hipotesis. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bond rating berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, namin bond rating dan harga saham secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang ditimbulkan bond rating terhadap return saham merupakan pengaruh tidak langsung.

Annisa dan Syahyunan (2013) penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menganalisis pengaruh positif dari pengumuman peringkat obligasi upgrade pada reaksi pasar terhadap saham Bursa Efek Indonesia dan untuk menyelidiki dan menganalisis pengaruh negatif dari pengumuman peringkat obligasi downgrade pada reaksi pasar


(37)

saham untuk Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian adalah emiten yang menerbitkan pengumuman perubahan peringkat obligasi oleh PT. PEFINDO selama periode 2006 sampai 2012. Penelitian Sampel terdiri dari 24 emiten yang memiliki 37 pengumuman peringkat obligasi upgrade dan 8 pengumuman peringkat obligasi downgrade. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) peringkat obligasi meningkatkan pengumuman positif dan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham Bursa Efek Indonesia dan, 2) peringkat obligasi pengumuman downgrade negatif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham untuk Bursa Efek Indonesia.

2.3 Kerangka Pemikiran Teoretis

Berdasarkan hubungan teoritis antara pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham maka kerangka pemikiran akan tampak seperti berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Pengumuman

Bond rating Return Saham

Sebelum Pengumuman

Bond rating

Setelah Pengumuman


(38)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis dan empiris maka peneliti mengajukan hipotesis kerja (hipotesis alternatif) sebagai berikut:

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

H2: Ada perbedaan yang signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

                             


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.

3.2 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini batasan masalah hanya pada perusahaan-perusahaan Index KOMPAS 100 yang memiliki peringkat bond rating yang dikeluarkan oleh PT.PEFINDO pada tahun 2010-2014.

3.3 Defenisi Operasional

1. Bond rating merupakan indikator peringkat kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

2. Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas.

3. Harga Saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu, yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.

4. Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu.

5. Index KOMPAS 100 merupakan suatu index saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di BEJ, Index kompas 100 secara resmi diterbitkan oleh bursa efek jakarta (BEJ) bekerja sama dengan koran kompas pada hari


(40)

jum’at tanggal 10 Agustus 2007, Tujuan utama bursa efek jakarta (BEJ) dalam penerbitan index kompas 100 ini antara lain guna penyebar luasan informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan bursa efek jakarta (BEJ).

6. PT. PEFINDO adalah pihak institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas rating, lembaga ini bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel perubahan return saham yang dihitung dari harga saham harian (closing price) selama 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman bond rating dari seluruh emiten yang masuk dalam sampel penelitian. variabel berikutnya adalah peringkat bond rating tiap perusahaan yang dikeluarkan oleh PT.PEFINDO.

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Index KOMPAS 100 yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adapun sampel penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang menjadi populasi yang mengeluarkan obligasi (surat hutang) dan mendapat rating atas obligasinya oleh PT PEFINDO selama periode waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2014.

3.5.1 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan


(41)

penelitian yang ditetapkan (Danang Sunyoto, 2011). Sampel ini ditentukan berdasarkan syarat yang ditentukan sebagai berikut :

1. Terdaftar di BEJ sebagai emiten dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

2. Emiten terus menerus mengumumkan bond rating selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

3. Pada saat periode pengamatan tidak bersamaan waktunya dengan kejadian lain yang secara langsung mempengaruhi perubahan harga saham seperti: pengumuman stock split, dividen saham, saham bonus, waran, serta laporan keuangan baik interim maupun tahunan perusahaan tersebut.

4. Saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di lantai bursa pada saat periode pengamatan.

5. Data tanggal pengumuman bond rating emiten selama periode tahun 2010 sampai 2014 terpublikasi di bursa.

6. Tidak sedang dalam proses delisting.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: buku, literatur, media internet, serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah Arsip/Studi Dokumentasi. Yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang relevan yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian skripsi ini, dapat diperoleh dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan


(42)

oleh pihak lain sebelumnya, misalnya buku, laporan perusahaan, jurnal, internet, dan lain-lain.

3.8 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ini perlu karena untuk melakukan uji t, mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini menggunakan uji one-sample kolmagorov-smirnov, dengan melihat nilai kolmogorov-smirnov Z dan Asym. Sig. (2 tailed), jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

3.9 Teknik Analisa Data

Analisis merupakan tahap selanjutnya yang harus diselesaikan dalam penelitian setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah dan menganalisis secara bertahap data tersebut. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji beda dua rata-rata) dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, selanjutnya dilakukan analisis dengan tahapan seperti tersebut di bawah ini:

1. Tahap-tahap analisis data

a. Mengumpulkan data Index Constituents KOMPAS 100 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari tahun 2010-2014.


(43)

b. Mendapatkan data harian return saham selama lima hari di seputar tanggal pengumuman bond rating untuk masing–masing perusahaan yang ada dalam sampel.

c. Menghitung aktual return harian dari masing-masing saham perusahaan sampel dalam jangka waktu 11 hari, yaitu pada saat tanggal pengumuman, 5 hari sebelum tanggal pengumuman sampai dengan 5 hari sesudah tanggal pengumuman dengan rumus:

Rit = 1-Pit 1-Pit-Pit Keterangan:

Rit = return saham i pada hari ke-t Pit = harga saham i pada hari ke-t Pit-1 = harga saham i pada hari ke-t-1 d. Uji normalitas data.

2. Rancangan uji statistik

a. Uji hipotesis 1 dan 2 Paired sample T-Test, dilakukan pada tiap hari pengamatan yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan secara statistik rata– rata return saham sebelum tanggal pengumuman dan rata–rata return saham sesudah tanggal pengumuman dengan return saham pada hari ke-0 untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik return saham diantara kedua periode tersebut dibandingkan dengan hari ke-0. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


(44)

Tabel 3.1

Rumus Paired sample T-Test No

Elemen

Observasi 1 ( )

Observasi 2 ( )

Di ( – ) 1

2

* * * * *

* * * * *

N

Di

Keterangan:

t = hipotesa dua rata-rata = jumlah rata-rata

n = jumlah perusahaan yang mengumumkan bond rating = standart error dua mean yang berhubungan

Standart Error ( ):

Uji t merupakan alat statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel dengan variabel terikat dengan diuji secara individu.Dasar pengambilan keputusannya :

Jika p-value > 0,05, maka Ho ditolak. Jika p-value < 0,05, maka Ho diterima


(45)

.

b. Pengujian One Way ANOVA

Analisis varian (ANOVA) adalah suatu metode untuk menguraikan keragaman total data menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman. ANOVA digunakan apabila terdapat lebih dari dua variabel. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting khususnya jika subjek tidak diambil secara random (Ghozali, 2011). Uji ANCOVA dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. Tingkat signifikansi (a) yang digunakan sebesar 5 persen (0.05).

2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value (probabilitas value). Jika p-value < a, maka Ha diterima, sebaliknya jika p-value > a, maka Ha ditolak.

                 


(46)

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pengumpulan data sampel penelitian adalah mencari data tanggal penerbitan bond rating. Tanggal penerbitan laporan keuangan tersebut dinyatakan sebagai t-0. Setelah t-0 ditentukan, dilanjutkan dengan menentukan 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah, yaitu 5 hari sebelum t-0 dan 5 hari sesudah t-0, dengan memperhatikan tanggal kegiatan perdagangan saham di Bursa (BEJ) sesuai dengan teknik penentuan sampel, yaitu purposive sampling. Tanggal disekitar t-0 tersebut tidak sama persis dengan tanggal pada kalender sebab tidak setiap hari terjadi kegiatan perdagangan saham di BEJ, misalnya hari Sabtu, Minggu dan hari libur.

Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 17.0. Jumlah sampel perusahaan yang termasuk pada Index Kompas 100 dari tahun 2010 sampai dengan 2014 sebanyak 46 perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan dari 46 perusahaan tersebut yang melakukan pengumuman bond rating berjumlah 8 perusahaan yang diperingkatkan oleh PT Pefindo.


(47)

TABEL 4.1

Bond Rating Versi PT PEFINDO Tahun 2010-2012

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

TABEL 4.1 Lanjutan

Bond Rating versi PT PEFINDO Tahun 2013 dan 2014

NO KODE

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Tanggal Pengumuman Bond Rating Rating Tanggal Pengumuman Bond Rating Rating Tanggal Pengumuman Bond Rating Rating

1 BDMN 01-Agust AA+ 13-Agust AA+ 07-Agust AA+

2 BMRI 01-Okt AAA 08-Okt AAA 01-Okt AAA

3 BSDE 18-Apr A+ 09-Apr AA- 07-Apr AA-

4 INDF 02-Apr AA+ 01-Apr AA+ 01-Apr AA+

5 ISAT 21-Mar AA+ 13-Mar AA+ 11-Mar AA+

6 JSMR 24-Mei AA 28-Jun AA 03-Jun AA

7 MEDC 02-Apr AA 04-Okt AA- 08-Okt AA-

8 SMRA 01-Mei A 14-Mar A+ 06-Agust A+

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perusahaan BDMN, BMRI, INDF, ISAT, dan JSMR tidak mengalami perubahan bond rating dari tahun 2010

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

Tahun 2010 Tahun 2011

Tanggal Pengumuman Bond Rating Rating Tanggal Pengumuman Bond Rating Rating

1 BDMN PT. Bank Danamon

Indonesia Tbk. 25-Agust AA+ 01-Agust AA+

2 BMRI PT. Bank Mandiri Tbk. 14-Okt AAA 30-Sep AAA

3 BSDE PT. Bumi Serpong

Damai Tbk. 12-Okt BBB 12-Jan A

4 INDF PT. Indofood sukses

Makmur Tbk. 30-Apr AA 29-Apr AA

5 ISAT PT. Indosat Tbk. 01-Okt AA+ 07-Okt AA+

6 JSMR PT. Jasa Marga Tbk. 03-Jun AA 05-Jul AA

7 MEDC PT. Medco Energi

International Tbk. 09-Okt AA- 28-Apr AA-

8 SMRA PT. Summarecon


(48)

sampai dengan 2014. Namun pada perusahaan BSDE mengalami kenaikan bond rating pada tahun 2011 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2013, begitu juga dengan perusahaan SMRA mengalami kenikan bond rating pada tahun 2013, namun pada perusahaan MEDC mengalami penurunan bond rating pada tahun 2013.

Di tahun 2010 bond rating yang tertinggi ialah perusahaan BMRI dengan rating AAA sedangkan yang terendah adalah perusahaan SMRA dengan rating A, begitu juga ditahun-tahun selanjutnya hingga tahun 2014.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Return Saham

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum t-5 40 0.00483 0.01605 -0.03108 0.07929 t-4 40 0.00013 0.01650 -0.05956 0.02890 t-3 40 0.00224 0.01597 -0.03380 0.06476 t-2 40 0.00067 0.01419 -0.04823 0.04248 t-1 40 0.00343 0.01090 -0.01253 0.04892 t-0 40 0.00210 0.01800 -0.07026 0.03698 t1 40 -0.00048 0.02062 -0.05956 0.07824 t2 40 -0.00102 0.01565 -0.03847 0.05266 t3 40 0.00183 0.01619 -0.04074 0.04043 t4 40 -0.00124 0.01670 -0.06350 0.04892 t5 40 -0.00349 0.01112 -0.03268 0.01882 Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa return saham pada 8 perusahaan pada saat, sebelum, dan sesudah pengumuman bond rating yang paling rendah (minimum) sebesar -0.07026terjadi pada saat hari pengumuman bond rating dan return saham yng paling tinggi (maximum) sebesar 0.07929 terjadi pada hari kesatu sebelum pengumuman bond rating.

Adapun rata-rata return saham yang tertinggi sebesar 0.00483 yang terjadi pada hari kesatu sebelum pengumuman bond rating dan rata-rata return saham yang terendah sebesar -0.00349 yang terjadi pada hari kelima sesudah pengmuman bond rating.


(49)

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ini perlu karena untuk melakukan uji t, mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil, dengan ketentuan:

Ho: Data berdistribusi normal, jika nilai t-hitung > 0,05, maka Ho diterima Ha: Data tidak terdisribusi normal, jika nilai t-hitung < 0,05, maka Ha diterima.

Dengan menggunakan tingkat kepercaayaan 5%, diperoleh hasil distribusi normal sebagai berikut:

GRAFIK 4.1


(50)

TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas

Hari Pengamatan

Nilai

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2 tailed)

-5 1.000 0.270

-4 1.294 0.070

-3 1.083 0.192

-2 0.947 0.331

-1 0.947 0.331

0 0.683 0.740

1 1.309 0.065

2 0.679 0.746

3 0.597 0.868

4 1.293 0.071

5 0.711 0.692

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 11 data hari pengamatan telah berdistribusi normal dengan melihat nilai t-hitung (Asymp. Sig. (2 tailed) < 0.05. Dan dari hasil diatas menunjukkan bahwa data telah berdistribusi normal, maka dengan demikian data tersebut telah dapat dipergunakan untuk dianalisis.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

Uji beda dua rata-rata berpasangan (Paired Sample T-test) pertama yang dilakukan untuk membandingkan closing price masing-masing saham pada Index Kompas 100 sebelum Bond rating dan sesudah Bond rating. Dengan tingkat a 5%, nilai t kritis 2,145 dengan degree of freedom (df) 39. Uji t dilakukan dua sisi (two tailed).

4.2.2.1 Pengujian Hipotesis 1 Paired Sample T-test

Untuk pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan alat stastistik Paired Sample t Test adalah sebagai berikut:


(51)

HO1: Tidak ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman

bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

HA1: Ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

Hasil tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut:

TABEL 4.4

Hasil Pengujian Hipotesis 1 Paired Sampel T Test

Periode Mean (Standart Deviasi)

Nilai Prob t Keterangan

5 hari sebelum 0.00258

(0.03181) 0.513

Ha ditolak 4 hari sebelum 0.00312

(0.02836) 0.696

Ha ditolak 3 hari sebelum 0.00028

(0.02902) 0.060

Ha ditolak 2 hari sebelum 0.00334

(0.02669) 0.792

Ha ditolak 1 hari sebelum 0.00559

(0.02144) 1.650

Ha ditolak Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Pengujian terhadap return saham sebelum dan pada saat pengumuman bond rating menunjukkan bahwa rata-rata return saham pada saat pengumuman lebih besar daripada rata-rata return saham sebelum pengumuman bond rating. Hasil dari uji t menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman bond rating. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan tidak berhasil diterima atau hipotesis nol yang diajukan tidak berhasil ditolak dilihat dengan adanya semua nilai prob lebih besar (>) dari 0.05 .


(52)

TABEL 4.5

Rata-rata Return Saham Sebelum dan Saat Pengumuman Bond Rating

Periode

Rata-Rata Return

Saham Selisih

5 hari Sebelum 0.004827035

0.002723949 Saat Pengumuman 0.002103086

4 hari Sebelum 0.000130838

-0.001972248 Saat Pengumuman 0.002103086

3 hari Sebelum 0.002235646

0.00013256 Saat Pengumuman 0.002103086

2 hari Sebelum 0.000674813

-0.001428273 Saat Pengumuman 0.002103086

1 hari Sebelum 0.003425077

0.00132199 Saat Pengumuman 0.002103086

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Hal ini mengindikasikan pengumuman bond rating tidak memberikan kandungan informasi yang menguntungkan bagi investor. Meskipun terjadi perubahan terhadap rata-rata return saham sebelum pengumuman bond rating dengan rata-rata return saham pada saat pengumuman bond rating tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan, sehingga hipotesis penelitian ini tidak mampu didukung. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitiann yang dilakukan oleh penelitian annisa dan syahyunan (2013) yang menunjukkan bahwa pengumuman bond rating di Indonesia kemungkinan bukan merupakan salah satu peristiwa yang dapat mempengaruhi return saham.

4.2.2.2 Pengujian Hipotesis 2 Paired Sample T-test

Untuk pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan alat stastistik Paired Sample T Test adalah sebagai berikut:


(53)

HO1: Tidak ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman

bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

HA1: Ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

Hasil pengujian ditunjukkan dalam Tabel 4.6 dan tabel 4.7.

TABEL 4.6

Hasil Pengujian Hipotesis 2 Paired Sampel T Test

Periode Mean (Standart Deviasi)

Nilai Prob t Keterangan

1 hari sesudah -0.000132

(0.02493) -0.335

Ha ditolak 2 hari sesudah 0.00142

(0.02699) 0.335

Ha ditolak 3 hari sesudah -0.000013

(0.02135) -0.039

Ha ditolak 4 hari sesudah 0.001972

(0.01889) 0.660

Ha ditolak 5 hari sesudah -0.000272

(0.02268) -0.759

Ha ditolak Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Pengujian dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman. Hasil pengujian terhadap return saham sesudah dan pada saat pengumuman bond rating menunjukkan bahwa rata-rata return saham pada saat pengumuman lebih kecil daripada rata-rata return saham sesudah pengumuman bond rating. Hasil dari uji t menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman bond rating.


(54)

TABEL 4.7

Rata-rata Return Saham Sesudah dan Saat Pengumuman Bond Rating

Periode Rata-Rata Return

Saham Selisih

1 hari Sesudah -0.000478749

-0.002581836 Saat Pengumuman 0.002103086

2 hari Sesudah -0.001018941

-0.003122028 Saat Pengumuman 0.002103086

3 hari Sesudah 0.001827742

-0.000275344 Saat Pengumuman 0.002103086

4 hari Sesudah -0.001240162

-0.003343248 Saat Pengumuman 0.002103086

5 hari Sesudah -0.003489651

-0.005592737 Saat Pengumuman 0.002103086

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata return saham pada saat pengumuman bond rating tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata return saham sesudah pengumuman bond rating dilihat dari nilai prob t lebih besar (>) dari 0.05, dengan demikian maka hipotesis penelitian ini tidak mampu didukung.

4.2.2.3 Pengujian One Way ANOVA

Pengujian dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan antara return saham sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman bond rating. Hasil pengujian terhadap return saham sebelum, pada saat dan sesudah pengumuman bond rating menunjukkan adanya perbedaan rata-rata return saham antara sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman. Hasil dari uji F menunjukkan nilai 1.783 yang berarti ada perbedaan antara return saham sebelum pengumuman, pada saat pengumuman, dan sesudah pengumuman bond rating. Hasil pengujian ditunjukkan dalam Tabel 4.8 berikut:


(55)

TABEL 4.8

Hasil Pengujian dengan ANOVA

Variabel Mean (Standar Deviasi) F hit F Sig Keterangan Sebelum Saat Sesudah

Return Saham

0.0023 (0.0147)

0.0021 (0.0180)

-0.0009

(0.0161) 1.783 0.000 Ha diterima Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa investor menyambut positif peristiwa pengumuman bond rating bila dilihat dari hari pengamatan keseluruhan, sehingga investor dapat menentukan keputusan atau kebijakan apa yang akan dilakukan dengan adanya informasi pengumuman bond rating.

.

4.2.2.4 Hasil Hipotesis

Tabel 4.4 dan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating tidak memiliki perbedaan rata-rata (paired differences mean) return saham, yang berarti rata-rata return saham sebelum bond rating lebih besar dari rata-rata harga saham sesudah bond rating, sehingga dapat dikatakan rata-rata return saham mengalami penurunan pada tanggal pengumuman bond ratng. Hasil ini mengkonfirmasi hasil penelitiann yang dilakukan oleh penelitian annisa dan syahyunan (2013) yang menunjukkan bahwa pengumuman bond rating di Indonesia kemungkinan bukan merupakan salah satu peristiwa yang dapat mempengaruhi return saham.

Namun pada hasil penelitian terhadap 11 hari pengamatan keseluruhan dengan menggunakan uji F menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham pada saat pengumuman, sebelum, dan sesudah bond rating. Hal tersebut memberikan informasi bahwa bila pengamatan dilihat dari keseluruhan hari maka


(56)

memberikan indikasi perubahan rata-rata return saham, sehingga para investor dapat membuat kebijakan apa yang akan dilakukan bila adanya pengumuman bond rating. Hal-hal tersebut menegaskan kembali pendapat yang menyatakan, bahwa pengumuman bond rating mengandung information content bagi investor dan pemegang saham, sehingga menyebabkan harga saham dan volume perdagangan saham berubah pada waktu bond rating (Michaely dan Vila 1995). Pengecualian ada pada hasil uji t-test return saham dengan membandingkan secara satu persatu hari pengamatan yang menghasilkan tidak adanya perubahan return saham pada hari pengamatan tersebut.

             


(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan melihat rata-rata return saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating pada hasil pengujian paired sample t-test yang berarti rata-rata return saham sebelum bond rating lebih besar dari rata-rata harga saham sesudah bond rating, sehingga dapat dikatakan rata-rata return saham mengalami penurunan pada tanggal pengumuman bond ratng. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:

1. return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

2. return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

3. Pada hasil penelitian One Way ANOVA terhadap 11 hari pengamatan keseluruhan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata return saham keseluruhan pada saham Index Kompas 100 di tahun 2010 sampai 2014.

Hal tersebut memberikan informasi bahwa bila pengamatan dilihat dari keseluruhan hari maka memberikan indikasi perubahan rata-rata return saham, sehingga para investor dapat membuat kebijakan apa yang akan dilakukan bila adanya pengumuman bond rating. Pengecualian ada pada hasil uji t-test return saham dengan membandingkan secara satu persatu hari pengamatan yang menghasilkan tidak adanya perubahan return saham pada hari pengamatan tersebut.


(58)

5.2Saran

Saran yang dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya reaksi yang tidak signifikan dari pengumuman bond rating terhadap return saham dengan membandingkan secara satu persatu hari pengamatan, maka nampaknya tidak memberikan informasi yang kurang efektif bagi investor, maka dalam hal ini investor lebih baik melihat bond rating dari sisi pengujian keseluruhan hari pengamatan.

2. Dengan adanya reaksi yang signifikan dari pengumuman bond rating terhadap reaksi investor bila dilihat dari keseluruhan hari pengamatan, maka nampaknya pengumuman bond rating yang dilakukan beberapa kali dalam setahun juga dapat menjadi alternatif kebijakan investor. Tujuannya adalah untuk memacu kinerja saham perseroan di bursa, tidak hanya di waktu tutup tahun buku saja. 3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode purposive

sampling yang dibatasi oleh berbagai kriteria yang telah ditentukan secara sepihak, sehingga pengumpulan sampel menjadi sangat terbatas dengan periode observasi yang terbatas (2010–2014) dan hari pengamatan yang hanya 11 hari pula. Adanya keterbatasan ini memungkinkan untuk dilakukannya penelitian sejenis di masa mendatang dengan kriteria yang lebih moderat serta jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.

   


(1)

BDMN 2013 0.008612 -0.00045 0.003431 0.002635 -0.01094 BMRI 2013 0.010498 0.01248 0.007652 -0.00733 -0.00286 BSDE 2013 0.004014 0.006373 -0.01396 0.00039 -0.00637 INDF 2013 -0.01664 0.01373 0.010787 0.018787 0.00243 ISAT 2013 -0.00276 0.01753 0.004223 0.004838 -0.00565 JSMR 2013 -0.03108 -0.01834 -0.00322 0.015905 0.024056 MEDC 2013 0.00436 -0.03189 0.010498 0.04248 0.007652 SMRA 2013 0.01753 0.004223 0.004838 -0.00565 -0.00497 BDMN 2014 0.001163 -0.00359 0.009292 -0.00219 -0.01253 BMRI 2014 -0.0048 0.006471 -0.01566 0.003511 -0.00199 BSDE 2014 0.010012 0.028903 -0.00053 0.0054 -0.00898 INDF 2014 0.004396 -0.00493 0.006399 -0.00238 0.010012 ISAT 2014 0.004447 0.013199 0.007092 -0.00089 -0.00219 JSMR 2014 0.000269 -0.00231 0.003826 -0.02472 0.003946 MEDC 2014 -0.00192 -0.0312 -0.01074 0.013275 0.007487 SMRA 2014 0.000381 0.001158 -0.00359 0.009292 -0.00219

Rata-Rata Return Saham 0.004827 0.000131 0.002236 0.000675 0.003425  

LAMPIRAN 1.5

Data Return Saham 5 Hari Setelah Pengumuman Bond rating

KODE

PERUSAHAAN KODE

DATA RETURN SAHAM SEBELUM PENGUMUMAN BOND

RATING

t-0 t1 t2 t3 t4 t5

BDMN 2010 0.007845 0.001336 -0.01443 -0.00191 -0.00626 0.018822 BMRI 2010 0.002789 -0.00667 -0.00945 0.007918 -0.00403 0.001536 BSDE 2010 -0.00015 0.018106 0.002789 -0.00667 -0.00934 0.0078 INDF 2010 0.015738 -0.00376 0.000683 -0.04074 -0.01237 -0.02824 ISAT 2010 0.014569 0.006244 0.005977 0.004022 -0.00602 -0.01314 JSMR 2010 0.03049 0.003499 -0.02764 0.011242 0.002079 -0.0075 MEDC 2010 -0.01314 0.002359 -0.00015 0.030087 -0.00887 -0.00667 SMRA 2010 -0.00223 -0.05704 0.052663 0.015776 -0.0038 0.000683 BDMN 2011 0.016746 -0.00406 -0.01051 -0.00434 -0.04994 -0.01729 BMRI 2011 0.003218 -0.05956 -0.02409 0.006411 0.048918 -0.00597 BSDE 2011 0.03343 0.003971 -0.00039 -0.0106 0.002983 -0.004 INDF 2011 0.000321 0.008909 -0.01027 -5.7E-06 -0.0006 -0.00492 ISAT 2011 -0.07026 0.078245 0.025944 0.033375 0.011488 -0.00368 JSMR 2011 -0.00898 -0.00463 0.006182 0.019068 -0.00286 -0.0151 MEDC 2011 -6.4E-05 0.000344 0.008886 -0.01027 -5.7E-06 -0.0006 SMRA 2011 0.000321 0.008909 -0.01027 -5.7E-06 -0.0006 -0.00492


(2)

                     

BDMN 2012 -0.00349 -0.01027 0.002001 0.001003 -0.00568 0.001673 BMRI 2012 -0.00647 0.005588 -0.00166 0.006959 0.010379 -0.00917 BSDE 2012 -0.01792 0.017212 0.005233 -0.00741 0.003152 -0.0017 INDF 2012 0.011676 0.013678 -0.02412 0.008168 -0.00437 -0.0025 ISAT 2012 0.00406 0.001038 -0.00254 0.012432 0.003155 0.003415 JSMR 2012 -0.01828 -0.02329 0.004896 -3.8E-05 0.000766 -0.02673 MEDC 2012 0.011676 0.013678 -0.02412 0.008168 -0.00437 -0.0025 SMRA 2012 0.003756 0.006359 -0.00025 -0.00321 -0.01385 0.005299 BDMN 2013 0.015463 0.011534 -0.00501 -0.0287 -0.0635 -0.03268 BMRI 2013 0.014858 0.007319 0.007625 0.009839 -0.00817 0.006898 BSDE 2013 0.000929 -0.00578 0.011744 0.002279 -0.00978 0.013106 INDF 2013 -0.00265 -0.00062 0.01104 -0.01396 0.00039 -0.00637 ISAT 2013 -0.00497 -0.01223 0.00696 -0.0025 0.004033 0.002073 JSMR 2013 0.036981 -0.01074 -0.01265 -0.0366 0.002225 0.006308 MEDC 2013 -0.00733 -0.00286 0.014858 0.007319 0.007625 0.009839 SMRA 2013 -0.01223 0.00696 -0.0025 0.004033 0.002073 -0.00847 BDMN 2014 0.00112 -0.00327 0.014417 0.003789 0.008669 -0.00351 BMRI 2014 -0.0016 -0.0312 -0.01074 0.013275 0.007487 -0.01778 BSDE 2014 0.016612 0.000363 -0.03847 0.013477 0.010789 0.000297 INDF 2014 0.028903 -0.00053 0.0054 -0.00898 0.016612 0.000363 ISAT 2014 0.005729 -0.00504 0.010753 0.040434 -0.00078 -0.01659 JSMR 2014 0.006969 -0.00232 0.001019 -0.01237 0.015807 0.004953 MEDC 2014 -0.01778 0.007952 -0.0073 -0.01206 0.003192 0.008716 SMRA 2014 -0.01253 0.00112 -0.00327 0.014417 0.003789 0.008669 Rata-Rata Return Saham 0.002103 -0.00048 -0.00102 0.001828 -0.00124 -0.00349

                   


(3)

LAMPIRAN 2.1

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Mean Std.

Deviation Minimum Maximum

t-5 40 0.00483 0.01605 -0.03108 0.07929

t-4 40 0.00013 0.01650 -0.05956 0.02890

t-3 40 0.00224 0.01597 -0.03380 0.06476

t-2 40 0.00067 0.01419 -0.04823 0.04248

t-1 40 0.00343 0.01090 -0.01253 0.04892

t-0 40 0.00210 0.01800 -0.07026 0.03698

t1 40 -0.00048 0.02062 -0.05956 0.07824

t2 40 -0.00102 0.01565 -0.03847 0.05266

t3 40 0.00183 0.01619 -0.04074 0.04043

t4 40 -0.00124 0.01670 -0.06350 0.04892


(4)

                  

LAMPIRAN 2.2

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t-0 t1 t2 t3 t4 t5

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Normal Parametersa,,b

Mean 0.00483 0.00013 0.00224 0.00067 0.00343 0.00210 -0.00048 -0.00102 0.00183 -0.00124 -0.00349

Std. Deviation

0.01605 0.01650 0.01597 0.01419 0.01090 0.01800 0.02062 0.01565 0.01619 0.01670 0.01112 Most Extreme

Differences

Absolute 0.15807 0.20461 0.17116 0.14973 0.14975 0.10792 0.20704 0.10735 0.09447 0.20442 0.11249 Positive 0.15807 0.12994 0.17116 0.11222 0.14975 0.10792 0.17446 0.10735 0.09447 0.15108 0.06527 Negative -0.13896 -0.20461 -0.14421 -0.14973 -0.08446 -0.10364 -0.20704 -0.09279 -0.09028 -0.20442 -0.11249 Kolmogorov-Smirnov Z 0.99974 1.29405 1.08254 0.94695 0.94712 0.68252 1.30946 0.67896 0.59746 1.29288 0.71143 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.27028 0.07023 0.19176 0.33125 0.33104 0.74011 0.06481 0.74591 0.86762 0.07065 0.69213


(5)

LAMPIRAN 2.3

Hasil Uji Paired Sampel T Test Sebe;um Pengumuman Bond Rating

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig.

(2-tailed)

95% Confidence Interval of the

Difference

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

Pair 1 t-0 - t-1 -0.00132 0.02494 0.00394 -0.00930 0.00665 -.335 39 .739 Pair 2 t-0 - t-2 0.00143 0.02699 0.00427 -0.00720 0.01006 .335 39 .740 Pair 3 t-0 - t-3 -0.00013 0.02135 0.00338 -0.00696 0.00670 -.039 39 .969 Pair 4 t-0 - t-4 0.00197 0.01890 0.00299 -0.00407 0.00802 .660 39 .513 Pair 5 t-0 - t-5 -0.00272 0.02269 0.00359 -0.00998 0.00453 -.759 39 .452


(6)

                  

LAMPIRAN 2.4

Hasil Uji Paired Sampel T Test Sebe;um Pengumuman Bond Rating

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig.

(2-tailed)

95% Confidence Interval of the

Difference

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

Pair 1 t-0 - t1 0.00258 0.03181 0.00503 -0.00759 0.01276 .513 39 .611 Pair 2 t-0 - t2 0.00312 0.02836 0.00448 -0.00595 0.01219 .696 39 .490 Pair 3 t-0 - t3 0.00028 0.02902 0.00459 -0.00901 0.00956 .060 39 .952 Pair 4 t-0 - t4 0.00334 0.02669 0.00422 -0.00519 0.01188 .792 39 .433 Pair 5 t-0 - t5 0.00559 0.02144 0.00339 -0.00127 0.01245 1.650 39 .107

LAMPIRAN 2.5

Hasil Uji One Way ANOVA

ANOVA

VAR

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3747.500 335 11.187 1.783 .000

Within Groups 652.500 104 6.274


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011)

6 120 71

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Abnormal Return Saham pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2011

1 47 96

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 26

PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 9

DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 1

ANALISIS PENGARUH MAKROEKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010)

0 0 80

Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal - Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

0 0 19

Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

0 0 12