45
1. Observasi Pengamatan
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik tidak terbatas pada orang, dan obyek – obyek lain. Dalam
penelitian observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengamati secara langsung fasilitas dan keadaan dilapangan. Adapun hal – hal yang akan
di observasi yaitu bengkellaboratorium, yang berkaitan dengan unit cost praktek kerja bengkel dimasing – masing bengkel. Terutama
perlengkapan alat yang digunakan dalam praktek kerja bengkel.
2. Wawancara Interview
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data lisan dari informan. Penggunaan teknik ini disesuaikan dengan kondisi dilapangan dan esensi
dari kedua jenis teknik ini tetap sama satu dengan yang lainnya. Penulis menggunakan alat bantu untuk wawancara berupa recorder dan catatan
sebagai pengingat dalam percakapan selama wawancara berlangsung. Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2009: 194
mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode wawancara adalah sebagai berikut;
a. Bahwa subyek responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
46 c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan–pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti
3. Angket Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tulisan. penulis menyediakan beberapa pertanyaan tertulis yang akan di isi oleh
informan, sehingga dalam mengisi kuesioner tersebut informan mempunyai alternative jawaban. Beda dengan wawancara, karena
respodennya langsung memberikan tanggapan. 4.
Dokumentasi
Pada penelitian dokumentasi ini digunakan untuk menjaring data yang berkenaan dengan dokumen–dokumen pembiayaan, dokumen
tertulis RPP, gambar atau kondisi fisik bengkellaboratorium, dan data inventaris bahan dan peralatan yang digunakan untuk praktek bengkel.
Bentuk–bentuk dokumen yang diperlukan peneliti yaitu berupa dokumen mengenai praktikum bengkel, program kerja bengkel, data rencana kerja
praktek siswa, gambar dan data pendukung lainnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpul data yang paling utama adalah diri peneliti sendiri human instrument. Sebab tidak ada pilihan lain dari pada
menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian. Berkenaan dengan hal tersebut, selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka
47 kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data yang ditemukan melalui wawancara dan angket.
Untuk memudahkan penulis dalam mencari fakta dilapangan, ada beberapa macam alat bantu yang penulis gunakan untuk mendukung dan
mendapatkan data yang valid, yaitu meliputi ;
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan sebagai acuan observasi untuk memperoleh data nyata dilapangan. Selain itu, peneliti menggunakan
kamera untuk membantu peneliti dalam mendokumentasikan hal–hal yang di anggap perlu dan mendukung data observasi. Observasi ini
meliputi keadaan bengkel maupun perlengkapan alat dan bahan yang tersedia dibengkel.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman ini dimaksudkan untuk mendapatkan data langsung dari responden yang berkompeten dibidangnya dan data tersebut dapat
mendukung dari penelitian ini. Informannya antara lain yaitu guru mata pelajaran praktek, ketua jurusan, wakil kepala sekolah bagian kuriulum,
wakil kepala sekolah bagian keuanganadministrasi, wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana, dan informan lainnya yang masih ada
hubungan dengan penelitian ini.