Administrasi Pembiayaan Pendidikan Manajemen Pembiayaan Pendidikan

12 kompetensi guru seperti pelatihan, magang guru dan lain–lain sudah termasu dalam pembiayaan tenaga. Sedangkan hubungan dengan industri terkait dengan pembiayaan PBM, khusus PBM praktek di industri. Secara rinci penjelasan komponen pembiayaan adalah sebagai berikut; a. Pembiayaan Ketenagaan Pembiayaan tenaga diantaranya adalah pembayaran kesejahteraan guru dan peningkatan mutu guru. Kesejahteraan guru meliputi gaji, tunjangan, honorarium, beras dan lain–lain. Sedangkan peningkatan mutu guru meliputi penataran, magang guru di industry dan lain–lain. b. Pembiayaan Kegiatan belajar Mengajar Pembiayaan kegiatan belajar mengajar meliputi dua komponen yaitu pembiayaan pelaksanaan proses belajar mengajar dan pembiayaan kegiatan–kegiatan dalam rangka hubungan dengan industri. Komponen proses belajar mengajar meliputi biaya pelaksanaan teori dan praktek. Komponen hubungan industry terdiri dari praktek kerja industry, studi banding, kunjungan wisata, bimbingan karir dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan dunia kerja. c. Pembiayaan Pengadaan Alat, Media dan Bahan Pengadaan alat, media dan bahan untuk penyelenggaraan KBM terdiri dari lima macam yaitu; 1. pengadaan alat dan bahan pelajaran; 2. pengadaan alat dan media pengajaran; 3. pengadaan alat dan media praktikum; 4. pengadaan alat ketrampilan, olah raga, kebersihan; 5. buku guru dan siswa. 13 d. Pembiayaan Pengadaan dan Perawatan Sarana Prasarana Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi pembelian barang–barang termasuk alat praktek. Perawatan sarana dan prasarana meliputi pengecetan gedung dan pagar, perbaikan mebeleur, perawatan dan pemeliharaan alat dan mesin praktek.

4. Pembiayaan Pendidikan

Biaya merupakan suatu unsur yang menentukan dalam kegiatan penganggaran. Dalam lembaga pendidikan pembiayaan merupakan faktor penting dalam menjamin mutu dan kualitas pendidikan. Meskipun pembiayaan pendidikan bukan satu–satunya faktor keberhasilan, tanpa adanya pembiayaan yang mencukupi, maka pendidikan yang berkualitas hanya angan–angan. Sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat 4 yaitu Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang–kurangnya 20 dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Menurut Pidarta, M. dalam Arifin Hargiarto, 2011: 12–14 jenis pembiayaan pendidikan dibedakan empat kelompok, yaitu; a. Dana rutin, yaitu dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin; b. Dana pembangunan, yaitu dana yang dipakai untuk membiayai pembangunan dalam berbagai