3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Peneliti dapat mengambil sampel dari sebuah populasi jika dirasakan tidak
dapat meneliti keseluruhan populasi yang terlalu banyak atau karena terdapat masalah-masalah tertentu seperti keterbatasan tenaga, waktu dan dana. Sampel yang
diambil harus dapat benar-benar mewakili populasi Sugiyono, 2009:118. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 3A SD MI Asas Islam Salatiga
sebagai kelompok kontrol yang diberi perlakuan metode perhitungan bersusun dalam pembelajarannya dengan jumlah 27 siswa dan siswa kelas 3B SD MI Asas
Islam Salatiga sebagai kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan metode APIQ dengan jumlah 30 siswa. Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang kecil. Istilah lain sampel jenuh dapat disebut
dengan sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel Sugiyono, 2011:68.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sanjaya 2013:95, variabel adalah segala faktor, situasi, kondisi, perlakuan, dan tindakan yang bisa mempengaruhi hasil eksperimen. Penelitian ini
menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sandjaja Heriyanto 2006:84, variabel bebas independent adalah variabel yang
diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel
lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Metode APIQ. Variabel terikattergantung dependent adalah variabel yang timbul sebagai
akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian,
variabel terikattergantung diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika.
3.4 Definisi Operasional
Metode APIQ merupakan metode belajar yang menyenangkan dan mengajarkan perhitungan cepat kepada siswa. Pembelajaran pada metode APIQ juga disisipi
permainan edukatif. Proses belajar dibuka dengan permainan matematika yang kreatif dan edukatif. Metode APIQ mempunyai berbagai macam produk pemainan sesuai
dengan materi pembelajaran yang dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu permainan abadi, permainan berbasis ilmu pengetahuan dan permainan dengan cara trik. Setelah
mendapatkan permainan yang edukatif, siswa akan diberikan lembar kerja APIQ dan diminta untuk menyelesaikannya. Setelah itu, baru guru mengajarkan perhitungan
kepada siswa melalui pembelajaran yang menyenangkan. Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami
proses belajar. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes. Dari tes tersebut, dapat diketahui apakah seorang siswa telah memahami materi jika hasil
tesnya mtelah mencapai batas KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan.
3.5 Desain Penelitian