T1 292012508 BAB III
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2009), Quasy Experimental Design merupakan desain dari penelitian eksperimen yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa SD MI Asas Islam Salatiga yaitu kelas 3A sebagai kelas kontrol dan kelas 3B sebagai kelas eksperimen. Dengan jumlah siswa kelas kontrol sebanyak 27 siswa dan kelas eksperimen sebanyak 30 siswa sehingga jumlah keseluruhan siswa dari dua kelas tersebut sebanyak 57 siswa.
3.1.3Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD MI Asas Islam Salatiga semester genap tahun pelajaran 2015/2016. SD MI Asas Islam Salatiga beralamat di Jalan Ja’far Shodiq No. 17 Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
3.1.4Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Mei 2016 dan dilaksanakan secara bertahap antara lain tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data dan menyusun laporan penelitian. Yang diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan penelitian mencakup, penulis mencari subjek penelitian menemukan masalah, pemilihan judul, meminta izin penelitian, merancang
(2)
penelitian, mempersiapkan RPP dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian, menguji validitas dan reliabilitas soal yang akan digunakan.
2. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup penulis terjun langsung ke sekolah untuk melakukan penelitian dan pengambilan data.
3. Tahap analisis data berisi proses pengolahan data yang telah diperoleh dari penelitian.
4. Tahap penyusunan mencakup pengolahan data dan konsultasi dalam penyusunan laporan. Prosedur dalam penyusunan laporan penelitian ini yaitu membuat instrumen; menguji coba instrumen; menganalisis hasil intrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas; memperbaiki instrumen yang sudah dianalisis.
Tabel 1.Jadwal Penelitian
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi
Menurut Sandjaja & Heriyanto (2006:184), populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian penelitian dan tempat untuk menggeneralisasikan temuan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SD MI Asas Islam Kalibening Salatiga semester II tahun ajaran 2015/2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.Data Populasi Penelitian
Kelas Jumlah Siswa Keterangan
3A 27 siswa Putra : 14
Putri : 13
3B 30 siswa Putra : 13
Putri : 17 No Kegiatan
Penelitian
Waktu Penelitian
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1. Persiapan
2. Pelaksanaan 3. Analisis Data 4. Penyusunan
(3)
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Peneliti dapat mengambil sampel dari sebuah populasi jika dirasakan tidak dapat meneliti keseluruhan populasi yang terlalu banyak atau karena terdapat masalah-masalah tertentu seperti keterbatasan tenaga, waktu dan dana. Sampel yang diambil harus dapat benar-benar mewakili populasi (Sugiyono, 2009:118).
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 3A SD MI Asas Islam Salatiga sebagai kelompok kontrol yang diberi perlakuan metode perhitungan bersusun dalam pembelajarannya dengan jumlah 27 siswa dan siswa kelas 3B SD MI Asas Islam Salatiga sebagai kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan metode APIQ dengan jumlah 30 siswa. Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang kecil. Istilah lain sampel jenuh dapat disebut dengan sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2011:68).
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sanjaya (2013:95), variabel adalah segala faktor, situasi, kondisi, perlakuan, dan tindakan yang bisa mempengaruhi hasil eksperimen. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sandjaja & Heriyanto (2006:84), variabel bebas (independent) adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Metode APIQ.
Variabel terikat/tergantung (dependent) adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian,
(4)
variabel terikat/tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika. 3.4 Definisi Operasional
Metode APIQ merupakan metode belajar yang menyenangkan dan mengajarkan perhitungan cepat kepada siswa. Pembelajaran pada metode APIQ juga disisipi permainan edukatif. Proses belajar dibuka dengan permainan matematika yang kreatif dan edukatif. Metode APIQ mempunyai berbagai macam produk pemainan sesuai dengan materi pembelajaran yang dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu permainan abadi, permainan berbasis ilmu pengetahuan dan permainan dengan cara trik. Setelah mendapatkan permainan yang edukatif, siswa akan diberikan lembar kerja APIQ dan diminta untuk menyelesaikannya. Setelah itu, baru guru mengajarkan perhitungan kepada siswa melalui pembelajaran yang menyenangkan.
Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes. Dari tes tersebut, dapat diketahui apakah seorang siswa telah memahami materi jika hasil tesnya mtelah mencapai batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan.
3.5 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design sehingga terdapat pretest sebelum dilakukan perlakuan dan posttest sesudah dilakukan perlakuan. Selain itu, pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2009:116).
Untuk mengetahui keadaan awal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan pretest pada kelompok eksperimen (o1) maupun kelompok kontrol(o3).
Kemudian pada kelas eksperimen diberikan perlakuan khusus dengan pembelajaran dengan Metode APIQ(X) dan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan khusus. Selanjutnya kedua kelas tersebut akan diberikan posttest (o2)dan (o4). Adapun desain penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
(5)
Tabel 3.Desain Penelitian
Keterangan :
E : kelas eksperimen C : kelas kontrol
O1 : pretest (tes awal) kelompok eksperimen
O2 : posttest (tes akhir) kelompok eksperimen
O3 : pretest (tes awal) kelompok kontrol
O4 : posttest (tes akhir) kelompok kontrol
X : perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan Metode APIQ
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes dan observasi yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tes
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Menurut Sanjaya (2013:251), tes adalah alat mengumpulkan data tentang kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran. Tes diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah sebanyak 20 butir soal pilihan ganda dan 10 butir soal uraian dengan instrumen tes yang sama. Penelitian ini menggunakan 2 jenis tes yaitu pretest untuk mengetahui keadaan awal pengetahuan siswa sebelum diberikan perlakuan Metode APIQ dan posttest yang diberikan setelah perlakuan (treatment).
2. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Purwanto, 2008:149).
E : O1 X O2
(6)
Sebagai alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2008). Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh guru kelas 3 SD MI Asas Islam Salatiga untuk mengamati tingkah laku peneliti dalam mengajar dan menerapkan Metode APIQ.
3.7 Instrumen Pengumpulan Data 3.7.1 Soal Pretest
Instrumen tes yang dilakukan sebelum treatment digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dan tingkat keseimbangan antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal yang digunakan berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal dan 10 butir soal uraian yang disusun berdasarkan indikator pembelajaran. Adapun kisi-kisi pretest dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Pretest
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Nomor Item Soal 1.Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka 1.3Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
a. Penjumlahan dan pengurangan
b. Mengingat perkalian dan pembagian sampai dengan seratus
c. Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian d. Mengubah bentuk
pembagian menjadi perkalian
e. Memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dan pembagian.
1, 2, 3, 4, 5 6, 7,8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19,
20 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29,
30
3.7.2 Soal Posttest
Instrumen tes yang dilakukan sesudah treatment digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh Metode APIQ terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen. Soal yang digunakan berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal dan 10
(7)
butir soal uraian yang disusun berdasarkan indikator pembelajaran. Adapun kisi-kisi instrumen soal posttest dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Posttest
3.7.3 Lembar Observasi
Observasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (Arikunto, 2010). Lembar observasi pada penelitian ini akan diisi oleh guru dan digunakan sebagai alat mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode APIQ
Kegiatan No
A. Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam 2. Guru melakukan absensi 3. Guru memberikan lembar kerja
4. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan melakukan permainan edukatif
5. Guru memberikan lembar kerja yang bersifat individual 6. Guru melakukan pembahasan
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
8. Guru memotivasi siswa pentingnya mempelajari materi
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Nomor Item Soal
1.Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
1.3Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
a. Penjumlahan dan pengurangan b. Mengingat perkalian
dan pembagian sampai dengan seratus
c. Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian d. Mengubah bentuk
pembagian menjadi perkalian
e. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dan pembagian.
1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15 16, 17, 18, 19,
20 21, 22, 23, 24,
25 26, 27, 28, 29,
(8)
Kegiatan No B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi pelajaran matematika dengan cara cepat 2. Guru memperdalam materi yang diajarkan dengan pemberian contoh 3. Guru mempersilahkan siswa jika ada yang ingin bertanya terkaitdengan
materi yang baru saja diajarkan.
4. Guru memberikan tugas secara kelompok
5. Guru melakukan pembahasan terkait tugas kelompok
6. Guru melakukan latihan lisan tanpa ada alat tulis sebagai bantu berhitung
1, 2, 3, 4, 5, 6
C. Kegiatan Penutup
1. Guru mengulas pelajaran dan melakukan refleksi 2. Guru mempersilahkan siswa jika ada yang ingin bertanya 3. Guru memimpin doa penutup
4. Guru mengucapkan salam penutup
1, 2, 3, 4
3.8 Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Validitas
Validitas adalah hal yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika mempersiapkan atau memilih sebuah instrumen karena, penelitian yang valid hasilnya akan bermanfaat. Menurut Sugiyono (2009), pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Masrun dalam Sugiyono (2009) menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Menurutnya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r=0,3. Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan, kejituan, kecermatan, dan ketelitian dari sebuah alat ukur. Sehingga dapat diketahui apakah instrumen yang digunakan untuk pengujian, dapat dipergunakan untuk menguji secara tepat dan cermat. Oleh karena itu, peneliti berusaha semaksimal mungkin agar hasil penelitian memiliki validitas setinggi mungkin. Dalam mengukur validitas penelitian, peneliti menggunakan aplikasi SPSS v16.0. Dari uji validitas instrumen pretest yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:
(9)
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest
Keterangan: Tanda *) menunjukan item soal yang tidak valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah soal yang valid sebanyak 20 nomor yaitu terdapat pada nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 27. Sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 10 nomor yaitu terdapat pada nomor 1, 3, 13, 15, 22, 25, 26, 28, 29, 30. Sedangkan dari hasil uji validitas instrumen posttest, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Posttest
Keterangan: Tanda *) menunjukan item soal yang tidak valid
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Nomor Item
Soal 1.Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka 1.3Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
a) Penjumlahan dan pengurangan
b) Mengingat perkalian dan pembagian sampai dengan seratus
c) Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian
d) Mengubah bentuk pembagian menjadi perkalian
e) Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dan pembagian.
1*, 2, 3*, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13*, 14,
15*
16, 17, 18,19, 20 21, 22*, 23, 24,
25* 26*, 27, 28*,
29*, 30*
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Nomor Item
Soal
1.Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
1.3Melakukan
perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
a) Penjumlahan dan pengurangan
b) Mengingat perkalian dan pembagian sampai dengan seratus
c) Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian d) Mengubah bentuk
pembagian menjadi perkalian
e) Memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dan pembagian.
1*, 2*, 3*, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10*, 11, 12, 13, 14,
15 16, 17, 18*,
19*, 20 21*, 22, 23, 24,
25 26*, 27*, 28,
(10)
Tabel diatas menunjukkan sebanyak 20 soal valid, yaitu nomor 4, 5, 6 , 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 29. Terdapat 10 soal tidak valid yaitu nomor 1, 2, 3, 10, 18, 19, 21, 26, 27, 30
3.8.2 Reliabilitas
Reliabilitas sama seperti keajegan atau konsistensi. Reliabilitas adalah konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Instrumen penelitian yang mempunyai reliabilitas tinggi apabila soal yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten untuk mengukur yang akan diukur (Azwar, 2012). Kategori koefisien menurut Guilford (1956) adalah:
1. 0,80 < rxx≤ 1,00 (reabilitas sangat tinggi)
2. 0,60 < rxx≤ 0,80 (reabilitas tinggi)
3. 0,40 < rxx≤ 0,60 (reabilitas sedang)
4. 0,20 < rxx≤ 0,40 (reabilitas rendah)
Pengujian reliabilitas baik pretest maupun posttest dalam penelitian ini menggunakan program komputer SPSS v16.0 menggunakan Cronbach’s Alpha sehingga didapatkan hasil pengujian reliabilitas untuk pretest dengan hasil
Cronbach’s Alpha sebesar 0,827 yang termasuk kedalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel seperti berikut:
Tabel 9. Reliabilitas Instrumen Soal Pretest
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(11)
Sedangkan dari uji reabilitas instrumen soal postest dapat diperoleh hasil
Cronbach’s Alpha sebesar 0,897 yang termasuk kedalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 10. Reliabilitas Instrumen Soal Posttest
3.9Teknik Analisis Data
Untuk menguraikan data yang telah diperoleh, diperlukan beberapa tahap analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
3.9.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji yang biasa dilakukan sebelum melakukan sebuah metode statistik. Menurut Budiyono (2009), uji normalitas merupakan syarat untuk melakukan uji beda rataan. Tujuan diberikannya uji normalitas pada data adalah untuk memastikan bahwa sampel diambil dari populasi normal. Jika suatu data setelah diuji normalitasnya termasuk data yang sebarannya normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.
Uji normalitas data ini menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov yang ada pada SPSS v16.0. Menurut Siegel (1995) jika hasil Asymp.Sig. (2-tailed)
menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 maka distribusi data normal (p>0,05). Jika hasilnya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi tidak normal (p≤0,05). Hipotesisnya adalah
H0 : Data kelompok kontrol dan eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi
normal
H1 : Data kelompok kontrol dan eksperimen tidak berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(12)
3.9.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama (Sukestiyarno, 2010). Peneliti menggunakan uji homogenitas Levene Statistic yang terdapat pada hasil uji-t dengan cara melihat kolom signifikan Levene’s test. Hipotesisnya adalah
H0 : σ12= σ22= σ32 (Variansi populasi homogen)
H1 : tidak semua variansi sama (Variansi populasi tidak homogen)
Analisis ini mempunyai kriteria jika hasil dari perhitungan signifikan menunjukkan angka > 0,05 maka H0 diterima dan jika nilai signifikan < 0,05 H0
ditolak. Analisis melalui program komputer SPSS v16.0.
3.9.3 Uji Beda Rata-rata (t-test)
Setelah kedua varian terbukti sama, maka akan diadakan uji beda rata-rata atau uji t. Pengujian hipotesis uji t pada penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS v16.0 dengan taraf signifikasi 5%. Tujuan dilakukannya uji t adalah untuk mengetahui signifikasi mean antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam pengambilan keputusan, peneliti menggunakan dua cara, yaitu didasarkan pada hasil signifikan t-test yang ada pada tabel jika sig. (2-tailed)
menunjukan angka > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika sig. (2-tailed) < 0,05
maka H0 ditolak, dan H1 diterima. Dan dengan membandingkan hasil antara t hitung
dengan t tabel. Jika t hitung berada dalam ranget tabel maka H0 diterima. Jika t hitung di
luar ranget tabel maka H0 ditolak. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : µ1=µ2, artinya tidak terdapat perbedaan nilai rerata antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, atau berarti tidak ada pengaruh metode APIQ terhadap hasil belajar matematika siswa
H1 : µ1≠µ2 artinya terdapat perbedaan nilai rerata antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol, atau yang berarti ada pengaruh metode APIQ terhadap hasil belajar matematika siswa.
(1)
butir soal uraian yang disusun berdasarkan indikator pembelajaran. Adapun kisi-kisi instrumen soal posttest dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Posttest
3.7.3 Lembar Observasi
Observasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (Arikunto, 2010). Lembar observasi pada penelitian ini akan diisi oleh guru dan digunakan sebagai alat mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode APIQ
Kegiatan No
A. Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam 2. Guru melakukan absensi 3. Guru memberikan lembar kerja
4. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan melakukan permainan edukatif
5. Guru memberikan lembar kerja yang bersifat individual
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Nomor Item
Soal
1.Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
1.3Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
a. Penjumlahan dan pengurangan b. Mengingat perkalian
dan pembagian sampai dengan seratus
c. Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian d. Mengubah bentuk
pembagian menjadi perkalian
e. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dan pembagian.
1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15 16, 17, 18, 19,
20 21, 22, 23, 24,
25 26, 27, 28, 29,
(2)
Kegiatan No B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi pelajaran matematika dengan cara cepat 2. Guru memperdalam materi yang diajarkan dengan pemberian contoh 3. Guru mempersilahkan siswa jika ada yang ingin bertanya terkaitdengan
materi yang baru saja diajarkan.
4. Guru memberikan tugas secara kelompok
5. Guru melakukan pembahasan terkait tugas kelompok
6. Guru melakukan latihan lisan tanpa ada alat tulis sebagai bantu berhitung
1, 2, 3, 4, 5, 6
C. Kegiatan Penutup
1. Guru mengulas pelajaran dan melakukan refleksi 2. Guru mempersilahkan siswa jika ada yang ingin bertanya 3. Guru memimpin doa penutup
4. Guru mengucapkan salam penutup
1, 2, 3, 4
3.8 Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Validitas
Validitas adalah hal yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika mempersiapkan atau memilih sebuah instrumen karena, penelitian yang valid hasilnya akan bermanfaat. Menurut Sugiyono (2009), pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Masrun dalam Sugiyono (2009) menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Menurutnya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r=0,3. Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan, kejituan, kecermatan, dan ketelitian dari sebuah alat ukur. Sehingga dapat diketahui apakah instrumen yang digunakan untuk pengujian, dapat dipergunakan untuk menguji secara tepat dan cermat. Oleh karena itu, peneliti berusaha semaksimal mungkin agar hasil penelitian memiliki validitas setinggi mungkin. Dalam mengukur validitas penelitian, peneliti menggunakan aplikasi SPSS v16.0. Dari uji validitas instrumen pretest yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:
(3)
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest
Keterangan: Tanda *) menunjukan item soal yang tidak valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah soal yang valid sebanyak 20 nomor yaitu terdapat pada nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 27. Sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 10 nomor yaitu terdapat pada nomor 1, 3, 13, 15, 22, 25, 26, 28, 29, 30. Sedangkan dari hasil uji validitas instrumen posttest, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Posttest
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Nomor Item
Soal 1.Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka 1.3Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
a) Penjumlahan dan pengurangan
b) Mengingat perkalian dan pembagian sampai dengan seratus
c) Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian
d) Mengubah bentuk pembagian menjadi perkalian
e) Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dan pembagian.
1*, 2, 3*, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13*, 14,
15*
16, 17, 18,19, 20 21, 22*, 23, 24,
25* 26*, 27, 28*,
29*, 30*
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Nomor Item Soal 1.Melakukan operasi
hitung bilangan sampai tiga angka
1.3Melakukan
perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
a) Penjumlahan dan pengurangan
b) Mengingat perkalian dan pembagian sampai dengan seratus
c) Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian d) Mengubah bentuk
pembagian menjadi perkalian
e) Memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dan
1*, 2*, 3*, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10*, 11, 12, 13, 14,
15 16, 17, 18*,
19*, 20 21*, 22, 23, 24,
25 26*, 27*, 28,
(4)
Tabel diatas menunjukkan sebanyak 20 soal valid, yaitu nomor 4, 5, 6 , 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 29. Terdapat 10 soal tidak valid yaitu nomor 1, 2, 3, 10, 18, 19, 21, 26, 27, 30
3.8.2 Reliabilitas
Reliabilitas sama seperti keajegan atau konsistensi. Reliabilitas adalah konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Instrumen penelitian yang mempunyai reliabilitas tinggi apabila soal yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten untuk mengukur yang akan diukur (Azwar, 2012). Kategori koefisien menurut Guilford (1956) adalah:
1. 0,80 < rxx≤ 1,00 (reabilitas sangat tinggi) 2. 0,60 < rxx≤ 0,80 (reabilitas tinggi) 3. 0,40 < rxx≤ 0,60 (reabilitas sedang) 4. 0,20 < rxx≤ 0,40 (reabilitas rendah)
Pengujian reliabilitas baik pretest maupun posttest dalam penelitian ini menggunakan program komputer SPSS v16.0 menggunakan Cronbach’s Alpha sehingga didapatkan hasil pengujian reliabilitas untuk pretest dengan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,827 yang termasuk kedalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel seperti berikut:
Tabel 9. Reliabilitas Instrumen Soal Pretest
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(5)
Sedangkan dari uji reabilitas instrumen soal postest dapat diperoleh hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,897 yang termasuk kedalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 10. Reliabilitas Instrumen Soal Posttest
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk menguraikan data yang telah diperoleh, diperlukan beberapa tahap analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
3.9.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji yang biasa dilakukan sebelum melakukan sebuah metode statistik. Menurut Budiyono (2009), uji normalitas merupakan syarat untuk melakukan uji beda rataan. Tujuan diberikannya uji normalitas pada data adalah untuk memastikan bahwa sampel diambil dari populasi normal. Jika suatu data setelah diuji normalitasnya termasuk data yang sebarannya normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.
Uji normalitas data ini menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov yang ada pada SPSS v16.0. Menurut Siegel (1995) jika hasil Asymp.Sig. (2-tailed) menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 maka distribusi data normal (p>0,05). Jika hasilnya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi tidak normal (p≤0,05). Hipotesisnya adalah
H0 : Data kelompok kontrol dan eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(6)
3.9.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama (Sukestiyarno, 2010). Peneliti menggunakan uji homogenitas Levene Statistic yang terdapat pada hasil uji-t dengan cara melihat kolom signifikan Levene’s test. Hipotesisnya adalah
H0 : σ12= σ22= σ32 (Variansi populasi homogen)
H1 : tidak semua variansi sama (Variansi populasi tidak homogen)
Analisis ini mempunyai kriteria jika hasil dari perhitungan signifikan menunjukkan angka > 0,05 maka H0 diterima dan jika nilai signifikan < 0,05 H0 ditolak. Analisis melalui program komputer SPSS v16.0.
3.9.3 Uji Beda Rata-rata (t-test)
Setelah kedua varian terbukti sama, maka akan diadakan uji beda rata-rata atau uji t. Pengujian hipotesis uji t pada penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS v16.0 dengan taraf signifikasi 5%. Tujuan dilakukannya uji t adalah untuk mengetahui signifikasi mean antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam pengambilan keputusan, peneliti menggunakan dua cara, yaitu didasarkan pada hasil signifikan t-test yang ada pada tabel jika sig. (2-tailed) menunjukan angka > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima. Dan dengan membandingkan hasil antara t hitung dengan t tabel. Jika t hitung berada dalam ranget tabel maka H0 diterima. Jika t hitung di luar ranget tabel maka H0 ditolak. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0 : µ1=µ2, artinya tidak terdapat perbedaan nilai rerata antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, atau berarti tidak ada pengaruh metode APIQ terhadap hasil belajar matematika siswa
H1 : µ1≠µ2 artinya terdapat perbedaan nilai rerata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, atau yang berarti ada pengaruh metode APIQ terhadap hasil belajar matematika siswa.