65
3.3.2.4 Leverage X
3
, Variabel solvabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Total debt to total
capital assets ratio. Total debt to total capital assets merupakan rasio yang menunjukkan berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
Indikator-indikator dari total debt to total capital assets adalah sebagai berikut:
a. Utang Lancar
Utangkewajiban lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek satu
tahun sejak tanggal neraca. Pos-pos neraca yang masuk ke dalam perkiraan utang lancar adalah utang dagang, utang wesel, utang pajak, biaya yang masih
harus dibayar, utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, pendapatan diterima di muka.
b. Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih panjang atau lebih dari satu tahun. Utang jangka
panjang meliputi utang obligasi, utang hipotik, dan pinjaman jangka panjang lainnya.
c. Total Aktiva
Aktiva adalah kekayaan perusahaan yang berwujud dan tak berwujud, serta pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang. Secara umum, aktiva dibagi menjadi dua yaitua aktiva lancar dan aktiva tetap.
66
Total debt to total capital assets diukur dengan membagi total hutang dengan total aktiva, dirumuskan sebagai berikut :
Debt to Total Assets =
a TotalAktiv
TotalUTANG
X 100 Brigham dan Houston 2001:86
Standar mengenai total hutang terhadap asset dilakukan menurut Gito Sudarmo 2002:210 yang menyatakan rasio hutang terhadap aktiva maksimal
50. Rasio yang diatas 50 berarti termasuk over solvabel, sehingga yang termasuk solvabel, kurang solvabel, dan tidak solvabel diperoleh dengan membagi
50 menjadi 3 diperoleh interval sebesar 17. Pengukurannya berdasarkan kriteria diperoleh sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Leverage
Kriteria Leverage
Over Solvabel Solvabel
Kurang Solvabel Tidak Solvabel
50 34 - 50
16 - 33 0 - 16
3.3.2.5 Profitabilitas X
4
, Variabel profitabilitas menggunakan Return on Investment merupakan
rasio yang digunakan untuk membandingkan hasil usaha yang diperoleh dari operasi perusahaan net operating income dengan jumlah investasi atau aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut Horne dan Wachowicz, 1997: 147.
67
Indikator-indikator dari return on investment adalah sebagai berikut: a.
Laba setelah pajak b.
Total aktiva Dengan demikian pengukuran variabel tersebut menggunakan skala rasio.
Untuk mengukur besarnya ROA dirumuskan sebagai berikut : ROA =
a TotalAktiv
hPajak LabaSetela
X 100 Hanafi dan Halim 2000:84
Standar profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga bank tahun 2008 sebesar 8,76 dan tahun 2009 yaitu 7,15. Tingkat
suku bunga bank tahun 2008 sebesar 8,76 sebagai acuan batas termasuk cukup profitabel, sehingga kriteria kurang profitabel dan tidak profitabe diperoleh
dengan membagi 8,76 menjadi 2 sehingga diperoleh interval sebesar 4,38. tahun 2009 juga demikian, tingkat suku bunga bank sebesar 7,15 sebagai acuan batas
cukup profitabel, sedangkan kriteria kurang profitabel dan tidak profitabel dengan membagi 7,15 menjadi 2 sehingga diperoleh interval 3,575. Batas kriteria sangat
profitabel tidak terhingga karena dalam menghasilkan laba diharapkan dapat mencapai setinggi-tingginya. Pengukurannya berdasarkan ketentuan tersebut
diperoleh kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Profitabilitas
Kriteria Profitabilitas Tahun 2008
Tahun 2009 Sangat Profitabel
Cukup Profitabel Kurang Profitabel
Tidak Profitabel 13,14
8,76 - 13,14 4,38 - 8,76
4,38 10,725
7,15 - 10,725 3,575 - 7,15
3,575
68
3.3.2.6 Size perusahaan X