Konsep Belajar Mengajar KAJIAN PUSTAKA

B. Konsep Mengajar

Ali 1984:2 menyatakan mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa. William H Burton dalam Ali, 1984:3 mengemukakan bahwa mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dikatakan mengajar merupakan proses penyampaian pengetahuan kepada siswa dan memberi stimulus serta bimbingan dalam proses belajar yang dilakukan oleh guru.

C. Konsep Belajar Mengajar

1. Pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata ” instruktion” yang artinya pengajaran. Interaksi guru dan siswa ini disebut juga sebagai proses belajar mengajar, Ibrahim, 2003:11. 2. Faktor yang mempengaruhi optimalisasi interaktif dalam proses belajar mengajar yang menyangkut kesiapan guru dan siswa antara lain : a. Faktor minat dan perhatian Kondisi belajar mengajar yang interaktif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar, yang merupakan faktor utama penentu derajat keaktifan siswa. Menurut Mursell terdapat 22 macam minat yang berguna bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa, diantaranya anak memiliki minat terhadap belajar dan guru berusaha membangkitkan minat siswa tersebut dengan cara memilih dan menentukan bahan pengajaran sebagai key concept untuk mendapatkan perhatian siswa secara penuh. Upaya meningkatkan perhatian siswa dapat dilakukan dengan cara mengajukan masalah. b. Faktor Motivasi Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan guna mencapai tujuan, atau keadaan dalam diri seseorang yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya melakukan sesuatu. Motivasi dapat timbul dalam diri siswa intrinsik dan pengaruh dari luar dirinya ekstrinsik. Guru hanya menjadi motivator untuk menumbuhkan kedua motivasi tersebut. c. Faktor Latar atau Konteks Belajar berdasarkan realita yang menarik, dimulai dari yang sederhana dapat memotivasi. Atau berdasarkan pengalaman dapat mengikutsertakan siswa didalamnya. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu tahu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dimiliki oleh siswa, sehingga tidak terjadi kebosanan bagi siswa. d. Faktor Perbedaan Individu Perbedaan siswa menurut Mursell dibedakan secara vertikal dan kualitatif. Perbedaan secara vertikal, yaitu berkenaan dengan intelegensi umum dari siswa dan perbedaan kualitatif berkenaan dengan bakat dan minat siswa. Guru harus jeli memperhatikan persamaan dan perbedaan tersebut dan dapat mengoptimalkan kemampuan mereka masing- masing. Hal ini dapat dilakukan dengan saling membelajarkan pada siswa. Siswa dengan kelebihan intelegensi atau bakat dan minat tertentu dapat membantu siswa lain yang kurang memahami. e. Faktor Sosialisasi Hubungan sosial di kelas agar tidak menimbulkan kegaduhan maka dapat dilakukan melalui diskusi kelompok. Upaya ini dapat mengembangkan potensi, melatih kerjasama, tumbuhnya kesadaran perbedaan antar individu dan menumbuhkan solidaritas. f. Faktor Belajar Sambil Bermain Bermain adalah kebutuhan anak yang dapat menimbulkan kegembiraan dan menyenangkan. Belajar dengan suasana bermain akan mendorong siswa aktif belajar. g. Faktor Belajar Sambil Bekerja Belajar sambil bekerja adalah kegiatan nyata yang dilakukan oleh siswa sehingga membuat pembelajaran terasa tidak membosankan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu dan memberikan penilaian terhadap hasil kerjanya. h. Faktor Inkuiri Pada dasarnya siswa mempunyai potensi berupa dorongan untuk mencari dan mengembangkan sendiri baik fakta, konsep maupun data informasi. i. Faktor Memecahkan Masalah Setiap anak menyukai tantangan. Guru harus dapat memberikan tantangan yang sesuai agar siswa dapat terdorong untuk belajar. Siswa akan dapat melihat masalah dan menentukan cara pemecahan masalah sesuai dengan tingkat kemampuannya. 3. Komponen –komponen yang membentuk kegiatan dalam proses belajar mengajar yakni komponen input, komponen proses, dan komponen produk output yang berisi sebagai berikut : a. Komponen input terdiri dari sejumlah siswa dengan berbagai kemampuan dasar yang telah dimilikinya antara lain :alat, perlengkapan, fasilitas ruangan, sumber-sumber biaya, dan informasi seperti hasil tes dan dokumentasi. b. Komponen proses terdiri dari program pengajaran, metode, teknik bimbingan, prosedur evaluasi, dan strategi perbaikan. c. Komponen produk terdiri dari perilaku siswa yang telah diperbaiki atau dikembangkan, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 4. Ada lima variabel utama yang berperan pada proses belajar mengajar, yaitu : a. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran yaitu merupakan arah yang hendak dicapai oleh setisp proses pembelajaran bersumber dari tujuan kurikuler yang terkandung dalam setiap bidang studi. b. Materi pembelajaran Materi pelajaran adalah hal-hal yang akan disajikan kepada siswa bertalian dengan usaha pencapaian tujuan pembelajaran. c. Metode dan teknik mengajar Metode yaitu cara yang teratur untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan informasi dari guru dimana informasi tersebut dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan teknik mengajar adalah prosedur atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran. d. Siswa Siswa yaitu seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran. e. Guru Guru yaitu seseorang yang bertindak sebagai pengelola, pembimbing, sumber informasi, fasilitator dan sebagai model para siswanya dalam proses pembelajaran.

D. Konsep Prestasi Belajar