Konsep Belajar Konsep Mengajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Belajar

Dimyati Mahmud dalam Rumini,dkk,1995:59 menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman. Menurut teori Gestalt yang dikutip dalam buku Ibrahim, belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian kepada bagian-bagian. Dalam belajar siswa harus mampu menangkap makna dari hubungan antara bagian satu dengan yang lainnya. Penangkapan makna dari hubungan inilah yang disebut memahami, mengerti atau insight, Ibrahim,2003:20-21. Menurut Ernest Hilgard dalam Ibrahim, 2003:21 ada enam ciri dari belajar yang mengandung pemahaman, yaitu : 1 pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar, 2 pemahaman diperngaruhi oleh pengalaman belajar masa lalu, 3 pemahaman tergantung pada pengaturan situasi, 4 pemahaman didahului oleh usaha coba-coba, 5 belajar dengan pemahaman yang dapat diulangi, 6 pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam diri seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung berdasarkan pengalaman.

B. Konsep Mengajar

Ali 1984:2 menyatakan mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa. William H Burton dalam Ali, 1984:3 mengemukakan bahwa mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dikatakan mengajar merupakan proses penyampaian pengetahuan kepada siswa dan memberi stimulus serta bimbingan dalam proses belajar yang dilakukan oleh guru.

C. Konsep Belajar Mengajar