Fotografi untuk humas PENDAHULUAN

commit to user 21 right pla ce a t the r ight time ”. Tetapi seorang JurnalisPublic Relations Fotografer profesional adalah seorang yang melakukan riset terhadap subjek, mampu menetukan peristiwa potensial dan foto seperti apa yang akan mendukungnya antisipasi. Itu semua sangat penting mengingat suatu moment yang baik hanya berlangsung sekian detik dan mustahil untuk diulang kembali. Etika, empati, nurani merupakan hal yang amat penting dan sebuah nilai lebih yang ada dalam diri PR fotografer foto. Seorang JurnalisPRFotografer foto harus bisa menggambarkan kejadian sesungguhnya lewat karya fotonya, intinya foto yang dihasilkan harus bisa bercerita sehingga tanpa harus menjelaskan orang sudah mengerti isi dari foto tersebut dan tanpa memanipulasi foto tersebut. Salah satu kelebihan fotografi adalah mampu merekam peristiwa yang aktual dan membentuk sebuah citra di dalamnya. Sehingga fotografi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi visual dimana oleh orang-orang PR dapat digunakan sebagai bahan publisitas yang bermanfaat. Fotografi juga dapat menciptakan dan memvisualkan secara jelas buah pikiran dan tulisan-tulisan yang dibuat oleh seorang PR ketika membuat artikel-artikel tertentu.

F. Fotografi untuk humas

Peran dan fungsi fotografi sangat penting guna mendukung kegiatan kehumasan. Selain bisa menampilkan ilustrasi yang hidup dari kegiatan di organisasi, lembaga, instansi ataupun perusahaan tempat Humas itu bekerja, fotografi atau foto-foto yang dihasilkan dapat pula berfungsi sebagai dokumen berharga yang berumur panjang. Ia juga memiliki daya tarik kuat dalam commit to user 22 memikat perhatian pembaca pada isi berita dan informasi yang disajikan atau dikeluarkan oleh pihak Humas. 1. Fungsi Fotografi Secara konkrit fungsi fotografi dalam menunjang kegiatan kehumasan adalah : a. Untuk membangun sebuah perpustakaan dokumentasi b. Untuk memperindah sebuah berita c. Untuk menceritakan suatu naskah tanpa kata-kata d. Untuk melengkapi benda-benda pamer ataupun benda peragaan pada showr oom. e. Untuk memperkaya visualisasi dari benda-benda pamer pada stand pameran. f. Untuk mengisi ilustrasi pada penerbitan jurnal intern organisasi atau perusahaan buletin, dsb g. Untuk mengisi ilustrasi dan visualisasi media terbitan organisasi atau perusahaan brosur, selebaran, atau company profile. h. Untuk membuat slide yang nantinya dipergunakan saat presentasi di seminar, rapat dinas dan sebagainya. Hingga saat ini pemanfaatan fotografi guna menunjang kegiatan kehumasan masihlah belum maksimal. Misalnya, amat jarang kita mendapatkan bentuk siaran pers yang menyertakan foto sebagai penguat informasi. Juga belum dijadikannya media fotografi untuk melengkapi dokumen atau perpustakaan internal. commit to user 23 Meskipun demikian, di beberapa instansi memang sudah ada beberapa yang memanfaatkan fotografi sebagai sarana penunjang kehumasan, meski dilihat dari tampilan dan kualitas fotonya masih tampak belum dikelola dengan profesional. Untuk itu seorang petugas Humas seyogyanya juga memiliki ketrampilan teknis maupun konseptual fotografi sehingga kualitas foto dihasilkannya juga bisa maksimal. 2. Beberapa Pedoman membuat foto kehumasan Untuk membuat foto kehumasan ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan. Pertama, pembuatan pengambilan foto harus didasarkan pada tujuan ataupun maksud yang hendak dituju. Membuat foto untuk kelengkapan siaran pers ataupun melengkapi data dan bahan informasi konferensi pers haruslah memerhatikan prinsip-prinsip foto jurnalistik. Foto terseebut harus memiliki nilai berita, baru dan aktual, mempunyai daya tarik yang spesifik sehingga memancing keingintahuan masyarakat luas, dan kalau bisa memiliki nilai huma n inter est . Foto untuk jurnal intern harus memiliki nilai employee inter est daya tarik kepegawaian, sedang foto untuk pameran memiliki daya tarik industri industr y inter est . Foto untuk pameran dan pengisi showr oom sudah tentu harus mengandung unsur-unsur promosi sebab tujuan diselenggarakannya pameran serta showr oom adalah untuk promosi dan publikasi. Karena itu foto tersebut harus menampilkan produk unggulan dan terbaru dari organisasi atau perusahaan tersebut. commit to user 24 Mengenai komposisi foto, komposisi foto kehumasan tidak jauh beda dengan komposisi foto pada umumnya. Demikian pula mengenai pencahayaannya. Namun yang perlu mendapat perhatian adalah ciri khas atau tanda –tanda spesifik yang dimiliki organisasi atau perusahaan sedapat mungkin harus terekam dalam bingkai foto tersebut. Ciri-ciri tersebut bisa berupa logo atau lambang perusahaan organisasi. Tak kalah penting Humas harus memiliki stok foto yang cukup dan dijaga keaktualnnya. Terutama yang harus dimiliki adalah foto pimpinannya atau perusahaan tersebut Figur tersebut bisa top pimpinannya, bisa juga foto staf dan pembantunya yang memiliki otoritas atau memiliki ijin mengeluarkan statemen di media massa. Kegunaan stok ini adalah untuk persiapan manakala diperlukan untuk melengkapi berita di media massa. Ini biasa terjadi pada saat ulang tahun organisasi atau perusahaan, atau pada saat mereka menjadi pusat berita. Foto profil pimpinan atau staf tersebut harus natural dan tidak terlalu formil meskipun tentu harus punya stok foto formil agar kelihatan familiar dan bersahabat dan menjadi hidup saat ditampilkan di halaman media massa. Bisa dipilih foto tunggal, bersama staf, ataupun saat senggang bersama keluarga. Yang terakhir ini umumnya muncul pada saat ulang tahun perusahaan atau organisasi sehingga media massa menampilkan profil pimpinan mereka dalam salah satu terbitannya. commit to user 25 BAB III DISKRIPSI KABUPATEN WONOGIRI

A. Sejarah Kabupaten Wonogiri