Pengujian Rangkaian Catu Daya Pengujian Rangkaian Relay Pengujian Rangkaian LCD

31

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Pengujian rangkaian catu daya yang memiliki 2 output tegangan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keluaran catu daya tersebut 5 volt dan 12 volt. Sehingga dimungkinkan agar tidak terjadi penurunan atau kenaikkan tegangan dalam hal ini tegangan konstan. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur tegangan keluaran dari catu daya dengan multitester. Tabel 4.1 Hasil pengujian Rangkaian Catu daya

4.2 Pengujian Rangkaian Relay

Tujuan pengujian adalah untuk mengukur arus dan tegangan relay pada saat on maupun off . Pada sistem ini rangkaian relay yang digunakan adalah rangkaian relay bukan pull-up . Dari hasil pengujian yang tecantum dalam Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada saat rangkaian relay belum diberi masukan atau masih dalam status low maka relay belum terenergis sedangkan ketika pada rangkaian relay diberi masukan tegangan 12V atau dalam status high maka relay akan terenergis. Tegangan V Tegangan V 5,02 12,11 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian Relay Pada rangkaian driver relay penggerak relay terdiri dari dua buah transistor, transistor-transistor difungsikan sebagai switch yang bekerja untuk mengatifkan relay. Alasan penggunaan dua transistor pada rangkaian penggerak relay yaitu untuk mengatasi ketidakmampuan mikrokontroler membuat transistor saturasi karena mikrokontroler tergolong aktif low . Ketika logika high diberikan pada salah satu pin mikrokontroler maka impendasinya akan tinggi sehingga arus yang dihasilkan oleh pin mikrokontroler tidak mampu membuat transistor saturasi disebabkan jika rangkaian penggerak menggunakan satu transistor oleh karena itu dirangkai rangkaian switching .

4.3 Pengujian Rangkaian LCD

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan. LCD dihubungkan langsung ke Port 3 dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD. No. Relay Inputan tegangan Kondisi Output 1. 2. Relay 1 Relay 2 0 Volt 12Volt 0Volt 12 Volt Tdk Terenergis Terenergis Tdk Terenergis Terenergis arus DC putus arus DC terhubung arus DC putus arus DC terhubung Gambar 4.1 konfigurasi pin LCD Terminal 1 dengan +5V, terminal 2 dengan GND, dan terminal 3 dengan pin tengah pada sebuah resistor variable 10Kohm yang dihubungkan sebagai pembagi tegangan pin-pin yang masing-masing dihubungkan dengan GND dan VCC. Selanjutnya resistor variable ini akan berfungsi sebagai pengatur kontras LCD. Terminal 4 RS digunakan untuk memberitahukan LCD bahwa data yang akan dikirim berupa data atau berupa kode pengaturan. Terminal 5 RW berfungsi untuk menentukan arah data, yaitu mikrokontroler mengirim data atau meminta data. Terminal 6 adalah terminal enable. Jika arah data adalah menuju LCD, maka LCD akan mengambil data pada saat terminal enable berada pada transisi turun. Sebaliknya jika data berasal dari LCD, maka mikrokontroler harus sudah mengambil data sebelum sinyal enable low. Terminal 7 hingga terminal 14 adalah jalur data, sedangkan terminal 15 dan 16 adalah terminal untuk menyalakan lampu LCD. Penyambungan LCD pada gambar 4.1 yaitu menghubungkan terminal 7 ke P0.0 berturut-turut hingga terminal 14 dengan P0.7. Kemudian terminal 4 RS dengan P3.6 dan terminal 6 dengan P3.7. Terminal 5 RW boleh langsung disambungkan ke GND jika kita tidak akan melakukan pembacaan data pada LCD.

4.4 Pengujian Rngkaian Mikrokontroler