Mikrokontroler AT89S51 LANDASAN TEORI

Dari tabel 2.3 terdapat register intruksi dan register data. Register instruksi digunakan untuk menyimpan kode perintah misalnya hapus tampilan, geser kursor , dan sebagainya. Juga digunakan untuk menyimpan perintah yang berhubungan dengan alamat RAM data tampilan DDRAM atau alamat RAM pembangkit karakter CGRAM. Register Data DR digunakan untuk menyimpan data yang akan dikirim ke atau di baca dari DDRAM atau CGRAM. Apabila data diisikan ke DDRAM maka secara otomatis data isi register akan dipindahkan ke DDRAMCGRAM. Apabila data dibaca dari DDRAM maka alamat dari DDRAM akan diisikan ke dalam IR. Seiko Instrument, 1987

2.8 Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler adalah satu sistem komputer yang dirancang untuk keperluan pengontrolan sistem. Mikrokontroler dilengkapi dengan CPU Unit Pemrosesan Pusat, memori dan perangkat perantara lainnya sehingga sering disebut mikrokomputer serpih tunggal. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi misalnya pengolahan kata, pengolahan angka, dan lain sebagainya, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja hanya satu program saja yang bisa disimpan. Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM bisa masked ROM atau flash PEROM yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat menyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan. IC AT89S51 adalah mikrokontroler dengan daya rendah, CMOS 8-bit daya kerja tinggi dengan 4K byte In System Programmable Flash Memory . AT89S51 dibuat menggunakan nonvolatile teknologi memori kepadatan tinggi milik Atmel dan dapat digabungkan dengan set instruksi dan pin out standar pabrik 80C51. Flash di dalam chip melewatkan program memori untuk dapat diprogram ulang di dalam sistem atau oleh suatu pemrograman memori nonvolatile konvensional. Salah satu keluarga MCS51 yaitu flash mikrokontroler AT89S51 dengan keunggulan tertentu dibandingkan 8031 dari Intel terutama segi memori. AT89S51 adalah mikrokomtroler CMOS Complementary Metal Oxide Semiconductor 8 bit berunjuk kerja tingggi dengan 4 Kbyte Rom yang dapat diprogram dan dihapus dengan cepat. Memori ini dibuat dengan teknologi tidak mudah menguap, kapasitas tinggi, dan kompatibel dengan standar industri MCS51 untuk pin dan perintah. Serpih memori flash membolehkan memori diprogram ulang dalam sistem atau dengan memori programmer konvensional. Kombinasi CPU 8 bit dan memori flash membuat AT89S51 adalah sebagai mikrokomputer yang bertenaga dengan kelenturan tinggi dan solusi harga efektif pada perancangan aplikasi mikrokontroler. Pada AT89S51 tersedia beberapa kelengkapan standar yaitu : flash 4 Kbyte, RAM 128 byte, 32 jalur IO, 2 pewaktupenghitung 16 bit , 5 penyelaan baris arsitektur interupsi 2 tingkat, pintu serial 2 arah, oscillator satu serpih, dan rangkaian detak. AT89S51 juga didesain dengan logika statik untuk operasi turun ke frekuensi nol dan mendukung dua software dengan model daya yang dapat dipilih. Model Idle daya kerja rendah, menghentikan CPU saat melewatkan RAM, pewaktu counter , serial port , dan sistem interupsi kepada pemfungsian kendali. Berikut ini adalah gambar dari konfigurasi pin flash programming mode atau ISP mode Atmel, 2004. Gambar 2.8 Konfigurasi pin flash programming mode mikrokontroler MCS-51 Atmel, 2004. Mikrokontroler MCS-51 merupakan sebuah chip semikonduktor yang terintegrasi dan merupakan jenis mikrokontroler yang didalamnya dilengkapi dengan : a. Sebuah CPU Central Processing Unit 8 bit. b. Osilator internal dan rangkaian pewaktu. c. RAM internal 128 byte on chip d. Empat buah programmable port IO , masing-masing terdiri atas 8 buah jalur IO e. Dua buah timer counter 16 bit f. Lima buah jalur interupsi dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi internal g. Satu buah port serial dengan kontrol serial full duplex UART . h. Kemampuan melakukan operasi perkalian, pembagian dan operasi boolean . Dari keterangan lebih jelas tampak pada Gambar 2.9 tentang diagram bus mikrokontroler MCS 51. Gambar 2.9 Diagram bus mikrokontroler Agfianto, 2004 Bentuk kemasan dari mikrokontroler AT89S51 dirancang dalam bentuk DIP 40 pin standar dengan pertimbangan kemudahan untuk pemrograman. Konfigurasi kaki dari mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 2.10 berikut ini. Gambar 2.10 Pin-pin pada mikrokontroler AT89S51 Agfianto, 2004 Fungsi masing-masing pin secara rinci adalah sebagai berikut : a. VCC Tegangan yang dibutuhkan dari catu daya positif untuk mikrokontroler adalah sebesar +5V. b. GND GND adalah panghubung ke catu daya 0 atau ground . c. Port Port 0 adalah pintu masukan atau keluaran dua arah open drain . Bila logic 1 dikirimkan ke port 0, maka port dapat digunakan sebagai alamat data bus byte rendah selama berhubungan dengan memori program data eksternal . d. Port 1 Port 1 adalah pintu masukan atau keluaran dua arah dengan tahanan pull-up dalam. Penyangga port 1 dapat menampung sumber 4 masukan TTL. Saat pertama ditulis ke pin port 1, mereka dibuat tinggi oleh tahanan pull-up dalam dan dapat dipakai sebagai masukan. Port 1 juga menerima alamat byte rendah selama pemroraman dan pembuktian. e. Port 2 Port 2 adalah pintu masukan atau keluaran dua arah dengan tahanan pull-up dalam. Penyangga keluarannya dapat menampung atau memberikan 4 buah masukan TTL. Port 2 mengeluarkan byte alamat tinggi selama berhubungan dengan memori luar. Pada saat pemrograman atau pembuktian, port 2 menerima masukan byte alamat berlogika tinggi dan beberapa sinyal kendali. f. Port 3 Port 3 adalah pintu masukan atau keluaran 8 bit dua arah yang dapat menyerap atau memberikan 4 masukan TTL. Sebagai masukan, port 3 harus dikirim logika tinggi. Port 3 juga menerima beberapa sinyal kendali untuk pemrograman dan pembuktian. Port 3 juga sebagai fungsi alternatif AT89S51 seperti tabel 2.4. Tabel 2.4 Tabel fungsi alternatif pengganti port 3 Pin port Fungsi alternatif P3.0 RXD pintu masukan deret P3.1 TXD pintu masukan deret P3.2 INT0 penyelaan luar no.0 P3.3 INT1 penyelaan luar no.1 P3.4 T0 masukan luar pewaktu 0 P3.5 T1 masukan luar pewaktu 1 P3.6 WR tulis memori data luar P3.7 RD baca memori data luar g. RST RST adalah port hapus untuk menghapus penghitung program program counter sehingga program diawali pada alamat 0000H. h. ALEPROG Address Latch Enable ALEPROG adalah pulsa keluaran untuk mengunci alamat byte rendah selama mengakses memori luar. Port ALE juga dipakai untuk pulsa program selama proses pemrograman flash . Pemakaian normal ALE mengeluarkan pulsa sebesar 16 dari frekuensi osilator dan dapat dipakai sebagai sinyal detak atau pewaktu perangkat luar. i. PSEN Program penyimpan dijalankan PSEN adalah port keluaran pulsa strobe untuk memori program luar. Saat AT89S51 menjalankan perintah dari memori program luar, PSEN akan aktif dua kali setiap periode mesin kecuali untuk berhubungan dengan memori data luar maka akan dilewati. j. EAVpp Akses luar dijalankan EAVpp harus dihubungkan ke ground untuk menjalankan program luar yang dimulai pada 0000H hingga FFFFH. Sebaliknya untuk menjalankan program bagian dalam, maka EA harus dihubungkan dengan Vpp. Untuk fungsi pemrograman, EA harus dihubungkan Vpp umumnya sebesar +12V. k. XTAL1 XTAL1 adalah port masukan ke penguat pembalik osilator dan masukan rangkaian detak dalam. l. XTAL2 XTAL2 adalah keluaran dari penguat pembalik osilator. Agfianto, 2004 31

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA