Gen-gen Komplementer Penyimpangan Semu Hukum Mendel

IPA SMP KK G 73 dengan laki-laki normal X H Y, maka kemungkinan ada anak laki-laki menderita hemofilia dan anak laki-laki normal. 4 Golongan Darah Bernstein Jerman dan Furuhita Jepang telah mengemukakan hipotesisnya, yaitu bahwa hanya sepasang gen pada setiap individu yang bertanggung jawab atas golongan darah. Penggolongan darah tersebut didasarkan atas adanya aglutinogen ataupun antigen tertentu di dalam sel darah merah. Adanya antigen tersebut dalam sel darah merah dikendalikan oleh gen tertentu pula. Golongan darah manusia dapat digolongkan menurut beberapa sistem seperti Sistem ABO, sistem MN, dan sistem Rhesus Rh. a Sistem A, B, O Menurut Landsteiner 1900, golongan darah manusia dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan darah sistem ABO berdasarkan ada tidaknya antigen-antibodi di dalam darah seseorang. Antigen zat asing yang dibentuk berupa aglutinogen zat yang digumpalkan, sedangkan antibodi pelawan antigen yang dibentuk berupa aglutinin zat yang menggumpalkan. Baik zat yang menggumpalkan maupun yang digumpalkan merupakan suatu protein. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda pelajari tabel berikut ini. Tabel 6. Penggolongan Darah Sistem ABO Golongan darah Aglutinogen Aglutinin A B AB O A B AB - β α - α β Keterangan: 1. Golongan darah A mempunyai aglutinogen A dan aglutinin β. 2. Golongan darah B mempunyai aglutinogen B dan aglutinin α 3. Golongan darah AB mempunyai aglutinogen AB dan tidak memiliki aglutinin. Kegiatan Pembelajaran 3 74 4. Golongan darah O tidak memiliki aglutinogen AB tetapi memiliki aglutinin α β. Genotip golongan darah sistem ABO dapat dipelajari pada tabel berikut ini. Tabel 7. Fenotip dan Genotip Golongan Darah Kemungkinan gamet dari Ibu I A atau I B atau i Kemungkinan gamet dari Ayah I A atau I A I A I A I B I A i I B atau I A I B I B I B I B i i I A i I B i ii Tipe golongan darah A AB B O b Sistem MN Setelah ditemukan golongan darah A, B, AB, dan O, Landsteiner dan Levin menemukan golongan darah M, N, dan MN 1927. Dasar penggolongannya adalah adanya antigen suatu protein asing di dalam sel darah merah eritrosit. Jika eritrosit seseorang mengandung antigen M, maka darahnya bergolongan M. Jika eritrosit seseorang mengandung antigen N, maka darahnya bergolongan N. Sedangkan jika eritrosit seseorang mengandung antigen MN, maka darahnya bergolongan MN. Golongan darah M, N, dan MN tidak menimbulkan penggumpalan pada darah manusia, karena darah manusia tidak membentuk zat anti M dan anti N. Penggumpalan akan terjadi apabila antigen tersebut M, N, dan MN disuntikkan ke tubuh kelinci. Menurut penelitian, keberadaan antigen itu ditentukan oleh suatu gen yang memiliki dua alel. Dengan demikian, golongan darah M memiliki genotip L M L M ; golongan darah N memiliki genotip L N L N ; sedangkan golongan darah MN memiliki genotip L M L N . Bagaimanakah hubungannya dengan golongan darah ABO? Ternyata, pada semua golongan darah ditemukan golongan darah golongan darah MN. Jadi, golongan darah A ada kemungkinan memiliki golongan darah M, N, atau MN. Demikian pula, golongan darah B dan O. Misalnya,