Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan tabel histogram dan plot diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari : 1 Nilai tolerance dan lawannya, 2 Variance Inflatin Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 5 Situmorang, 2011 : 139. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : • VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolineritas. Universitas Sumatera Utara • VIF 5 maka tidak terdapat multikolineritas. • Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolineritas. • Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolineritas. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 PPiutang .997 1.003 PPersediaan .997 1.003 a. Dependent Variable: ROA Sumber : Hasil Penelitian SPSS, 2013 Dari hasil pengujian diatas, dapat dilihat bahwa angka tolerance perputaran piutang dan perputaran persediaan sebesar 0,997 dan VIFnya 1,003. Data dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF nya 5. Menurut perhitungan SPSS data tidak terkena multikolinieritas karena nilai tolerance 0,997 0,10 dan nilai VIF nya 1,003 5.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan Universitas Sumatera Utara ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil dari pengujian uji heteroskedastisitas dengan menggunakan pendekatan grafik scatter-plot. Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Penelitian SPSS, 2013 Pada hasil pengujian dengan SPSS diatas terlihat titik-titik mengumpul di satu tempat dan saling bertindih, dapat dikatakan Universitas Sumatera Utara terjadi masalah heteroskedastisitas, maka untuk itu perlu dilakukan transformasi data dengan menggunakan Logaritma Natural Ln. Hasil nya adalah : Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi Data Sumber : Hasil Penelitian SPSS, 2013 Setelah dilakukan transform dengan Logaritma Natural Ln dapat terlihat titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola. Hal ini dapat dikatakan bahwa data tidak terkena masalah heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

d. Uji Autokorelasi