PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

(1)

ii

TIPEThink Pair Share(TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

(Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

ANA SEPTIANA FATMAWATI

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif TPS terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi biologi siswa pada materi pokok Pertumbuhan Perkembangan Makhluk Hidup.

Penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIIa dan VIIIb yang dipilih dari populasi secaracluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretes dan postes. Data kualitatif berupa data aktivitas dan angket tanggapan siswa terhadap kemenarikan model pembelajaran TPS. Data kuantitatif dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95% melalui program SPSS 17. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif dalam bentuk presentase. Rata-rata Aktivitas belajar siswa yang menggunakan model


(2)

iii

pembelajaran TPS pada kelas eksperimen 1 lebih tinggi yaitu 71,5 dibandingkan dengan diskusi yaitu 62,2.

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata antara nilai prites dan postes yang di ukur dengan N-gainpada kelas eksperimen I yaitu sebesar 68,72 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen II sebesar 30,03. Aspek penguasaan materi yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu pada aspek pengetahuan (C1) yaitu sebesar 70,56 sedangkan rata-rata aspek penguasaan materi terendah yaitu pada aspek pemahaman (C2) sebesar 35,16.

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif TPS, Penguasaan materi, Aktivitas belajar siswa, dan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup


(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik dan meningkatkan kualitas peserta didik sehingga menjadi manusia yang kreatif, terampil serta

profesional (Trianto, 2010:1). Pendidikan merupakan hal penting dalam suatu negara, sebab jika suatu negara memiliki kualitas pendidikan yang baik, maka negara tersebut memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas inilah yang akan mengarahkan negaranya untuk

meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik.

Dewasa ini, pemerintah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara terus menerus. Hal tersebut diterapkan melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Trianto (2010:8) menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan hasil pembaharuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menghendaki suatu pembelajaran yang tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.


(4)

Perubahan kurikulum yang menuntut perubahan paradigma pembelajaran harus pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaran pendidikan di sekolah. Guru seharusnya mengubah paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teachers centered), menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (students centered). Selain itu, kurikulum juga menghendaki suatu pembelajaran yang tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori, dan fakta, tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari (Hamalik, 2008:8).

Mata Pelajaran Biologi termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan ilmu pengetahuan alam (BSNP, 2006: iv).

Materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup adalah salah satu materi bahasan yang harus dipelajari pada siswa SMP kelas VIII semester ganjil untuk mencapai kompetensi dasar yaitu mampu menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. Agar kompetensi dasar tersebut dapat tercapai, maka hendaknya pembelajaran ditekankan pada pemberian pengalaman langsung, seperti yang termuat dalam standar isi KTSP SMP (BSNP, 2006, iv). Pembelajaran IPA sebaiknya

dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta


(5)

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTS menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Akan tetapi selama ini di SMP Dwi Warna tidak demikian.

Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi di SMP Dwi Warna diketahui rata-rata nilai ulangan harian pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup adalah sebesar 55 dengan ketuntasan 58%. Hasil ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai ≥65.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan penguasaan materi siswa. Dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang pada

pelaksanaannya mengutamakan siswa dalam berbuat untuk menemukan sendiri konsep-konsep materi dalam pembelajaran dengan jalan berfikir (Think), berpasangan (Pair), dan mengemukakan pendapat (Share) (Ibrahim dkk., 2000 : 26). Pada pembelajaran kooperatif tipe TPS ini, siswa belajar dengan berpasangan sehingga siswa memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran dengan teman sebaya (pasangannya). Dengan berfikir berpasangan maka siswa akan terdorong untuk menemukan dan memahami konsep apabila


(6)

mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan pasangannya.

Menurut penelitian Wulandari (2010:38) pada siswa materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia terhadap Penguasaan Konsep menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu meningkat sebesar 46,87%. Hasil penelitian Rosmaini (2004 : 13), diketahui bahwa penerapan model TPS dapat meningkatkan aktivitas siswa pada pelajaran biologi kelas VII SLTPN 20 Pekan Baru tahun pelajaran 2002/2003. Melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS ini, diharapkan dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan dapat meningkatkan penguasaan materi biologi oleh siswa.

.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas telah dilaksanakan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Koopertaif Tipe

Think Pair Share (TPS) terhadap aktvita Belajar dan Penguasaan Materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hiduo

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pembelajaranTPS terhadap aktivitas siswa di SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung.


(7)

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model

pembelajaranTPS terhadap penguasaan materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan di SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung.

3. Apakah penguasaan materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan pada siswa yang menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS lebih tinggi daripada yang menggunakan diskusi.

4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan model kooperatif tipe TPS ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaranTPS terhadap aktivitas siswa pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Kelas VIII di SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung.

2. Pengaruh model pembelajaranTPS terhadap penguasaan materi siswa pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Kelas VIII di SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung

3. Penguasaan materi pokok oleh siswa yang lebih tinggi antara model pembelajaran TPS daripada dengan metode diskusi.

4. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model TPS

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi peneliti, yaitu dapat merencanakan dan menggunakan model pembelajaran koopertiftipe TPS sebagai alternatif pembelajaran biologi


(8)

sehingga, memberikan pengalaman untuk menjadi bekal sebagai calon guru yang profesional

2. Bagi siswa yaitu, memperoleh pengalaman belajar yang berbeda untuk mengaktifkan pembelajaran

3. Bagi guru yaitu, memperoleh wawasan tentang model kooperati tipe TPS. 4. Bagi sekolah yaitu, apat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam

upaya meningkatkan kualitas pendidikan ditingkat SMP.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup dalam penelitian ini adalah :

1. Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tiga fase, yaitu berfikir (thingking), berpasangan

(pairing), dan berbagi (sharing).

2. Aktivitas yang diamati yaitu mengemukakan pendapat/ide, bertanya, mengisi lks saat Think, bekerjasama dengan teman saat Share, bertukar informasi, mempresentasikan hasil diskusi

3. Penguasaan materi yang diamati pada penelitian ini diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil pretest, posttes dan N-gain pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan.

4. Siswa yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII C semester ganjil SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung

F. Kerangka Pikir

Materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup memiliki kompetensi dasar yaitu menganalisis pentingnya pertumbuhan dan


(9)

perkembangan dan mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia. Karakteristik pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup ini adalah membahas keterkaitan antara proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Agar Kompetensi dasar tersebut dapat tercapai, maka hendaknya pembelajaran ditekankan pada pemberian pengalaman langsung, seperti yang termuat dalam standar isi KTSP SMP.

Pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain,

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide. Dengan demikian siswa dapat berlatih untuk menggali dan mengolah informasi dari berbagai sumber, siswa dapat berlatih untuk menghargai pendapat orang lain, dan menumbuhkan

kepercayaan diri, serta saling membantu. Dengan adanya interaksi dalam kelompok secara tidak langsung dapat membantu siswa untuk beraktivitas secara maksimal. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Belajar yang maksimal akan meningkatkan penguasaan terhadap materi pelajaran yang dipelajari.

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan terikat dimana variabel bebasnya adalah Penerapan Strategi Pembelajaran TPS sedangkan variabel terikatnya adalah Aktivitas belajar siswa dan Penguasaan materi.


(10)

Keterangan :

X = Variabel bebas (penerapan model pembelajaran TPS). Y1 = Variabel terikat (aktivitas belajar siswa).

Y2 = Variabel terikat (penguasaan materi)

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model TPS

dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model TPS

dalam meningkatkan aktivitas belajar.

2. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan materi siswa

yang menggunakan model pembelajaran TPSdalam metode diskusi. H1: Ada pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan materi siswa yang

menggunakan model pembelajaran TPS dalam metode diskusi.

Y1

X


(11)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi pembelajaran kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Beberapa ahli memberi pendapat mengenai pembelajaran kooperatif diantaranya adalah Eggen and Kauchak (dalam Trianto 2007 : 42) dan (Djamarah dan Zain,1996 : 63) pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini berarti pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang didasari oleh falsafah homo socius yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Menurut Damon dan Murray (dalam Slavin, 2008 : 117) interaksi siswa dalam kelompok terutama proses penularan pengetahuan dari siswa yang pandai ke siswa yang kurang pandai dan hal yang sering dilakukan akan membawa dampak positif bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu seorang pendidik atau guru harus dapat mensiasati fenomena ini dengan menerapkan model pembelajaran yang bersifat kooperatif, karena pembelajaran ini selain unggul dalam membuat siswa memahami konsep-konsep sulit, model kooperatif juga dapat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kerjasama.


(12)

Arends (dalam Trianto 2007 : 47) menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajar.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

3) Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam; dan

4) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.

Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatih keterampilan-keterampilan kerjasama dan kolaborasi, dan juga keterampilan-keterampilan-keterampilan-keterampilan Tanya-jawab (Ibrahim dalam Trianto, 2007 : 45). Selanjutnya Ahmadi (2005 : 63) menuliskankan bahwa :Keunggulan kooperatif adalah: (1) Melatih keterampilan intelektual, (2) Siswa terlibat secara langsung, (3) Saling tukar menukar informasi, (4) Melatih komunikasi dan keterampilan kerjasama. Kelemahan metode kooperatif (1) Latar belakang pengetahuan kematangan harus sama, (2) Menyita waktu lama, (3) Tergantung dengan kesiapan guru dalam menyiapkan diskusi, (4) Menuntut kesanggupan guru untuk mengontrol secara teliti keterlibatan siswa.

Salah satu model Pembelajaran kooperatif yaitu Think-Pair-Share (TPS) adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor Frank Lyman di Universitas Meryland pada tahun 1981 dan diadopsi oleh banyak penulis sebagai bagian dari pembelajaran kooperatif.


(13)

Ada empat prinsip kerja dari TPS yang sesuai dengan pembelajaran kooperatif. Empat prinsip kerja itu adalah sebagai berikut :

1. Saling ketergantungan positif diantara siswa sehingga siswa mampu belajar dari siswa lain.

2. Tanggung jawab individual

Setiap siswa bertanggung jawab pada gagasannya karena akan dipaparkan pada pasangannya dan pada seluruh kelas.

3. Partisipasi yang seimbang

Setiap siswa akan mempunyai kesempatan yang sama untuk berbagi (mengemukakan pendapatnya) dengan pasangannya dan pada seluruh kelas.

4. Interaksi bersama

Semua siswa akan aktif dalam mengemukakan pendapat dan

mendengarkan sehingga menciptakan interaksi tingkat tinggi. Hal ini akan menciptakan pembelajaran yang aktif jika dibandingkan dengan cara Tanya jawab yang sudah biasa dilakukan oleh guru, dimana hanya satu atau dua siwa saja yang aktif (Anonim, 2001 : 1).

TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa agar tercipta suatu pembelajaran yang kooperatif yang dapat meningkatkan penguasaan akademik dan keterampilan siswa. Prosedur pembelajaran yang digunakan dalam TPS ini dapat

memberikan lebih banyak waktu kepada siswa untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu satu sama lain. TPS memiliki keunggulan dibanding dengan metode tanya jawab, karena TPS mengedepankan aspek berfikir secara


(14)

mandiri, tanggung jawab terhadap kelompok, kerjasama dengan kelompok kecil, dan dapat menghidupkan suasana kelas (Nurhadi dan Senduk, 2004: 67).

TPS dapat mengoptimalisasikan partisipasi siswa. Siswa diberi kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. Waktu berfikir akan memungkinkan siswa untuk mengembangkan jawaban. Siswa akan dapat memberikan jawaban yang lebih panjang dan lebih berkaitan. Jawaban yang dikemukakan juga telah difikirkan dan didiskusikan. Siswa akan lebih berani mengambil resiko dan mengemukakan jawabannya di depan kelas dan karena mereka telah “mencoba” dengan pasangannya. Proses pelaksanaan TPS akan membatasi munculnya aktivitas siswa yang tidak relevan dengan pembelajaran karena siswa harus mengemukakan pendapatnya, minimal pada pasangannya (Lyman, 2002 : 2).

Menurut Nurhadi dan Senduk (2004 : 67) tahapan-tahapan dalam TPS dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Thinking (berfikir)

Guru mengajukan pertanyaan/permasalahan yang berkaitan dengan materi yang baru dipelajari, kemudian memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk memikirkan jawabannya secara mandiri dalam 1 menit.

2. Pairing (berpasangan)

Jawaban yang telah difikirkan secara mandiri, kemudian disampaikan kepada pasangannya masing-masing (teman sebangkunya). Pada tahap ini, siswa dapat menuangkan idenya, menambahkan gagasan, dan berbagi jawaban dengan pasangan. Tahap ini berlangsung dalam 4 menit.


(15)

3. Sharing (berbagi)

Guru membimbing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi secara bergantian. Sampai sekitar seperempat kelompok menyampaikan pendapat. Pada tahap ini seluruh kelompok dapat mendengarkan pendapat yang akan disampaikan oleh perwakilan tiap kelompok. Kelompok yang menyampaikan pendapatnya harus bertanggung jawab atas jawaban dan pendapat yang disampaikan. Pada akhir diskusi guru memberi tambahan materi yang belum terungkapkan oleh kelompok diskusi.

Singkat dan padatnya aktivitas pada masing-masing tahapan membuat siswa benar-benar merasa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan

permasalahannya, hal ini memberikan nilai yang positif seperti yang diungkapkan oleh Suardi dalam Sardiman (2005: 17) yang menyatakan bahwa pembatasan waktu merupakan salah satu hal yang dapat memotivasi siswa untuk dapat menyelesaikan tugas belajarnya. Pembelajaran kooperatif tipe TPS juga dapat mengatur dan mengendalikan kelas secara keseluruhan, serta memungkinkan siswa untuk mempunyai lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling membantu. Selain itu dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS, siswa dapat mempertimbangkan apa yang telah dijelaskan dan dialaminya selama pembelajaran (Trianto, 2007: 61).

Kelebihan tipe TPS menurut Lendman dan Dowling (2004: 1) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemungkinan masing-masing siswa terlibat dengan setiap pertanyaan


(16)

2. Para siswa menjadi lebih mungkin berperan dalam diskusi

3. Para siswa akan lebih banyak yang diinvestasikan dan tertarik akan percakapan sebab mereka semua mengambil bagian di dalam menjawab, tidak hanya satu orang siswa yang mengangkat tangan mereka saja.

Think Pair Share juga memiliki kelemahan. Menurut Lie (2002: 46), kelemahannya yaitu: (1). Banyak kelompok yang melapor dan perlu

dimonitor, (2) Lebih sedikit ide yang muncul, (3) Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

B. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas adalah segala usaha yang mengarah pada perubahan perilaku untuk mencapai tujuan yang terarah dan yang diharapkan. Dalam kegiatan

pembelajaran, aktivitas belajar siswa sangat diperlukan agar proses

pembelajaran menjadi berkualitas dengan melibatkan langsung siswa dalam kegiatan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (2007:95), bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikologis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.


(17)

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:24) aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambahan (added value) bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut :

1. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati.

2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral. 3. Peserta didik belajar menurut minat dan kemampuannya.

4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis di kalangan peserta didik.

5. Pembelajaran dilaksanakan secara kogkret sehingga menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.

6. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat sekitarnya.

Hamalik menyatakan (dalam Hanafiah dan Suhana, 2009:24) menyatakan, aktivitas belajar dibagi dalam kelompok, yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, mengubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi, dan interupsi.


(18)

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, atau mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau rangkuman, dan mengerjakan tes, serta mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat strategi, menyelenggarakan permainan, serta menari dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:260) adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal meliputi hal-hal seperti : sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengolah bahan ajar, kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar, kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, dan cita-cita siswa.


(19)

2. Faktor eksternal meliputi hal-hal seperti: guru sebagai pembina belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa disekolah, dan kurikulum sekolah.

C. Penguasaan Materi

Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003:23). Sedangkan Awaluddin (2008:1) menyatakan bahwa materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Penguasaan merupakan

kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga bersifat dinamis (Arikunto, 2003:115).

Penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan materi bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2008:115). Menurut Piaget (Oktarina, 2008:18) pertumbuhan intelektual manusia terjadi karena adanya proses kontinyu yang menunjukkan equilibrium dan disequilibrium, maka dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud penguasaan materi adalah kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima bahan pelajaran. Penguasaan materi siswa merupakan


(20)

hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Menurut Anderson, dkk (2000:67-68) ada enam ranah kognitif yang terdiri atas:

1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode.

2. Understand mencakup kemampuan memahami arti dan makna hal yang dipelajari.

3. Apply mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4. Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik, misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil.

5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Menurut M. Syah (1995:132) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kognitif sebagai berikut :

1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani mereka.

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa) yakni keadaan/kondisi disekitar mereka.

3. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.


(21)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung pada November 2012 semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Dwi

Warna Panjang Bandar Lampung pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol yang telah dipilih secara acak (cluster random sampling) (Margono, 2005:127).

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain

pretest-postest kelompok non ekuivalen. Pada desain penelitian ini kelompok

eksperimen (VIIIA) diberi perlakuan penggunaan model pembelajaran Think

pairs and share dan kelompok kontrol (VIIIB) diberi perlakuan metode

diskusi. Pembelajaran pada kelompok kontrol disesuaikan dengan rencana PBM guru mata pelajaran biologi kelas VIII pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup Pada kelompok eksperimen dan


(22)

kelompok kontrol mendapat pretest-postest sehingga struktur desainnya sebagai berikut:

Kelas pretes perlakuan postes

Keterangan: I1 = kelasThink pairs and share; X = perlakuan eksperimen

(dengan menggunakan model pembelajaran Think pairs and share); I2 = kelas

kontrol; C = perlakuan kontrol (dengan menggunakan metode diskusi); O1 =

pretest; O2 = posttest (modifikasi dari Hadjar. 1999:335).

Gambar 2. Desain pretes-postes kelompok non- ekuivalen.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut sebagai berikut:

1. Pra penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian sebagai berikut :

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke fakultas untuk observasi ke sekolah.

b.Mengadakan observasi ke sekolah tempat di adakannya penelitian untuk mendapatkan informasi tentang kelas yang akan diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. d.Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Membuat instrumen penelitian yang terdiri dari bahan kajian kelompok,

dan soal test formatif berupa soal pretest-postest.

f. Membuat lembar observasi kegiatan belajar mengajar berupa lembar observasi aktivitas siswa dan catatan lapangan.

Kelas pretes perlakuan postest I1 O1 X O1


(23)

g.Membentuk siswa diskusi yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa atau nilai kognitifnya, 3 siswa dengan nilai tinggi, 3 siswa dengan nilai sedang, dan 1 siswa dengan nilai yang rendah. Setiap siswa terdiri dari 5 orang siswa (Lie, 2004:42). Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS untuk kelompok eksperimen dan model pembelejran konvensional untuk kelompok kontrol. Penelitian ini direncanakan

sebanyak dua kali pertemuan. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

Kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran TPS

a. Pendahuluan

 Siswa mendengarkan informsi mengenai indikator/tujuan pembelajaran yang dismpaikan guru.

Siswa menerima lembar soal pretes untuk mengukur kemampuan awal (pertemuan I) .

 Siswa diberi apersepsi dan motivasi oleh guru.

Apersepsi

o Pertemuan I : “Mengapa dari sebutir kacang kedelai dapat berubah menjadi kecambah?Apa yang terjadi pada kedelai tersebut?”.


(24)

o Pertemuan II : “Manusia ada yang berbadan gemuk dan ada yang berbadan kurus, Mengapa hal tersebut dapat terjadi?”.

Motivasi :

o Pertemuan I; “Guru memberikan penegasan, bahwa terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada biji kedelai tersebut, yang ditandai dengan tumbuhnya akar, bakal batang dan bakal daun. Untuk itu kita perlu mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, hewan dan manusia”.

o Pertemuan II : “Guru memberikan penegasan, bahwa pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar seperti halnya makanan merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan yang mengakibatkan seseorang gemuk dan kurus. Untuk lebih memahami lagi kita perlu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan “.

b. Kegiatan Inti

 Siswa mendengarkan penjelasan tahapan pembelajaran dengan menggunakan model TPS yang disampaikan oleh guru.

 Siswa mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan secara singkat oleh guru.

 Siswa menerima LKS kemudian diberi waktu berfikir (thinking) selama 2 menit untuk setiap soal.


(25)

 Siswa berpasangan (pairing) dengan teman sebangkunya untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya, jawaban, atau gagasan atas pertanyaan yang ada dalam LKS selama 5 menit untuk tiap soal.

 Siswa mengemukakan (sharing) hasil diskusinya di depan kelas.  Siswa yang lain menanggapi hasil diskusi.

 Guru memberikan respon terhadap jawaban siswa dengan menambahkan materi yang belum diungkapkan siswa.  Guru mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan.

c. Penutup

 Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi pelajaran.  Siswa mengerjakan postes (pertemuan II).

Kelas kontrol (Metode Diskusi)

a. Pendahuluan

 Siswa menerima lembar soal pretes untuk mengukur kemampuan awal (pertemuan I).

 Siswa diberi apersepsi dan motivasi oleh guru.

Apersepsi

o Pertemuan I : “Mengapa dari sebutir kacang kedelai dapat berubah menjadi kecambah?Apa yang terjadi pada kedelai tersebut?”.

o Pertemuan II : “Manusia ada yang berbadan gemuk dan ada yang berbadan kurus, Mengapa hal tersebut dapat terjadi?”.


(26)

Motivasi :

o Pertemuan I; “Guru memberikan penegasan, bahwa terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada biji kedelai tersebut, yang ditandai dengan tumbuhnya akar, bakal batang dan bakal daun. Untuk itu kita perlu mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, hewan dan manusia”.

o Pertemuan II : “Guru memberikan penegasan, bahwa pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar seperti halnya makanan merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan yang mengakibatkan seseorang gemuk dan kurus. Untuk lebih memahami lagi kita perlu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan “.

o Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti

 Siswa menerima informasi dari guru bahwa pada pembelajaran ini akan dilakukan dengan metode diskusi kemudian akan dipresentasikan di depan kelas.

 Siswa mendengarkan penjelasan materi secara singkat yang disampaikan oleh guru.

 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

 Setiap kelompok menerima LKS yang di berikan oleh guru dan menjawab pertanyaan yang ada pada LKS.


(27)

 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

 Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan materi yang belum dipahami siswa.

 Siswa mengumpulkan hasil diskusi kelompoknya.

c. Penutup

 Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi pelajaran.

Siswa menjawab soal postes (pertemuan II)

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis Data

a. Penguasaan Materi

Jenis data penguasan materi berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai pretest dan postest pada materi pokok Pertumbuhan dan

Perkembangan dengan menggunakan soal pilihan jamak. Kemudian dihitung selisih antara nilai pretest dengan postest, sehingga diperoleh N-gain. Selisih tersebut disebut sebagai N- gain. N-gain kemudian diolah dan dianalisis secara statistik.

b. Aktivitas Belajar Siswa

Jenis data aktivitas siswa berupa data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: a. Penguasaan Materi


(28)

Data kognitif berupa nilai pretest-postest diambil pada setiap pertemuan. Nilai pretest diambil sebelum pembelajaran baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, sedangkan nilai

postest diambil setelah pembelajaran baik pada kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol. Sebelum soal-soal tes diujikan, terlebih dahulu dilakukan analisis validitas dan reliabilitas soal.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa diperoleh dengan lembar observasi aktivitas siswa yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Keterangan :

A. Mengemukakan pendapat/ ide

1. Tidak mengemukakan pendapat/ide (diam saja).

2. Mengemukakan pendapat/ide namun tidak sesuai dengan pembahasan pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan.

No Nama

Aspek yang diamati

Xi

A B C D E

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 2 3 4


(29)

3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan pembahasan pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan.

B. Bertanya

1. Tidak mengajukan pertanyaan.

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan

C. Bekerjasama dengan teman

1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja).

2. Bekerjasama dengan teman tetapi tidak sesuai dengan permasalahan dalam LKS pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan.

3. Bekerjasama teman sesuai dengan permasalahan dalam LKS pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan.

D. Bertukar informasi

1. Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota teman (diam saja).

2.Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan ekosistem dalam LKS.

3.Berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat untuk memecahkan permasalahan pada LKS sesuai dengan model pembelajaran Think Pair

Share atau pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan.

E. Mempresentasikan hasil diskusi

1.Siswa kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis dan tidak dapat menjawab pertanyaan.

2.Siswa kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

3.Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.


(30)

c. Angket Tanggapan Siswa

Angket ini berisi pendapat siswa tentang TPSyang telah dilaksanakan. Angket ini berupa 8 pernyataan, terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif dengan 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju seperti pada Tabel 3.

Tabel 2. Pernyataan angket siswa terhadap model TPS

No. Pernyataan- Pernyataan S TS

1 Saya senang mempelajari materi pokok pertumbuhan dan perkembangan dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

3 Model pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif dalam diskusi kelas dan kelompok.

4 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

5 Saya termotivasi untuk mencari data/informasi dari berbagai sumber (buku, internet, dan sebagainya) untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKS.

6 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKS dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

7 Saya memperoleh wawasan/pengetahuan baru tentang materi pokok yang dipelajari.

F. Teknik Analisis Data

1. Data Kuantitatif

Nilai pretes, postes, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan kesamaan dua varians (homogenitas) data:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Lilliefors dengan program SPSS versi 17.


(31)

฀ Hipotesis

H0 = Sampel berdistribusi normal

H1 = Sampel tidak berdistribusi normal ฀ Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk

harga yang lainnya (Pratisto, 2004:5).

b. UjiKesamaan Dua Varians

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan program SPSS versi 17.

฀ Hipotesis

H0 = Kedua sampel mempunyai varians sama

H1 = Kedua sampel mempunyai varians berbeda ฀ Kriteria Pengujian

Dengan kriteria uji yaitu jika F hitung < Ftabel atau probabilitasnya>

0,05 maka H0 diterima, jika Fhitung > F tabel atau probabilitasnya <

0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004:71).

c. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17.

Uji Kesamaan Dua Rata-rata

฀ Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama

H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama ฀ Kriteria Pengujian

Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima.

Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Pratisto,


(32)

Uji Perbedaan Dua Rata-rata ฀ Hipotesis

H0 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama dengan

kelompok kontrol.

H1 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi

dari kelompok kontrol.

฀ Kriteria Pengujian

Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima.

Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004:10).

Uji hipotesis dengan ujiMann-Whitney U

Ho : μ1 = μ2

H1 : μ1 ≠ μ2

1) Hipotesis

Ho : Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

sama

H1 : Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

tidak sama 2) Kriteria Uji

Ho ditolak jika sig< 0,05

Dalam hal lainnya Ho diterima (Anonim, 2009:166).

2. Data Kualitatif a. Aktivitas siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut

dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menghitung persentase aktivitas belajar siswa. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:


(33)

1) Menghitung persentase aktivitas dengan menggunakan rumus: Persentase = x 100%

2) Menafsirkan atau menentukan persentase aktivitas belajar siswa sesuai kriteria pada Tabel 3

Tabel 3. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa Persentase (%) Kriteria

87,50 – 100 75,00 – 87,49 50,00 – 74,99

0 – 49,99

Sangat baik Baik Cukup Kurang (dimodifikasi dari Hidayati, 2011:17).

b. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan TPS

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 8 pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:

1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada Tabel 4.

2) Tabel 4. Skor perjawaban angket

Sifat Pernyataan 1 Skor 0

Positif S TS

Negatif TS S

Keterangan:

S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29). 3) Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan

klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran

Skor perolehan Skor maksimum


(34)

frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.

Tabel 5. Data angket tanggapan siswa terhadap TPS No. Pertanyaan Angket Pilihan Jawaban Nomor Responden

(Siswa) Persentase 1 2 3 dst.

1 TS S 2 TS S dst. TS S

(dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 31).

4) Menafsirkan atau menentukan persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan model TPS (Hastriani, 2006:43)

Tabel 6 . Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap TPS Persentase (%) Kriteria

100 76 – 99 51 – 75

50 26 – 49

1 – 25 0 Semuanya Sebagian besar Pada umumnya Setengahnya Hampir setengahnya Sebagian kecil Tidak ada


(35)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS lebih tinggi daripada yang menggunakan metode diskusi.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPSberpengaruh secara

signifikan terhadap penguasaan materi oleh siswa.

3. Penguasaan materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup oleh

siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode diskusi.

4. Sebanyak 88% siswa memberikan tanggapan positif terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe TPS

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi guru atau peneliti yang akan menerapkan model pembelajaran TPS

hendaknya meminta siswa agar mengumpulkan lembar jawaban

masing-masing siswa pada saat tahapan Thinking untuk mengetahui kemampuan


(36)

2. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga guru hendaknya sebelum melaksanakan proses

pembelajaran sebaiknya terlebih dahulu merancang kesesuaian waktu dengan materi pokok agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.


(37)

DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

(Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/ 2013)

Oleh

ANA SEPTIANA FATMAWATI Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(38)

DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

(Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

(Skripsi)

Oleh

ANA SEPTIANA FATMAWATI 0743024005

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(39)

xvii

Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat... 8

2. Desain pretes-postes kelompok non- ekuivalen... 20

3 Grafik rata-ratapretes, postes,dan N-gainpenguasan materi siswa... 38

4. Data peningkatan aktivitas belajar siswa... 40

5. Contoh jawaban siswa pada soal indikator pengetahuan... 41


(40)

xiii

Halaman

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

F. Kerangka Pikir ... 6

G. Hipotesis ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)... 9

B. Aktifitas Belajar Siswa... 14

C. Penguasaan Materi ... 17

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 19

B. Populasi dan Sampel ... 19

C. Desain Penelitian ... 19

D. Prosedur Penelitian... 20

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data... 25

F. Teknik Analisis Data... . 28

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 35

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA………... 48

LAMPIRAN 1. Perangkat Pembelajaran ... 52


(41)

xiv


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. dan J.T. Prasetya .2005 Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung

Anderson, L. K., David. P., C. Kathleen, M. Ricard, P. Paul, R. James, dan W. Merlin. 2000.A Taxonomy For Learning, Teaching, ans Assesing, (A Revision of Bloom Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition). Longman: New York

Anonim. 2001.Think Pair Share. Google.Networked Learning Community.13 desember 2011.http://www.eazhul.org.uk/nlc/think,pair,share.htm. Arikunto, S. 2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta. Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta. Ariansyah. 2009.Penguasaan Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Oleh

Siswa Pada Penggunaan Animasi Multimedia Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS).FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Awaluddin, A.2008.materi ajar.http://andhysastera.blogspot.com.

BSNP. 2006.Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus SMA/MA. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran .Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B. dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Depdiknas. 2003.Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Hanafiah, N dan C. Suhana. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.

Hamalik, O. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta.

Hastriani, A. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.


(43)

Hidayati, A.N. 2011. Training of Trainer Berorientasi Higher Order Learning Skills dan Pengaruhnya pada Prestasi serta Performance Guru. (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2011). Kerjasama FKIP Unila-HEPI. Bandar Lampung.

Ibrahim., M. R. Fida., M. Nur dan Ismono. 2000.Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.

Lendman, C., dan C. Dowling. 2004.Think-Pair-Share (T-P-S). Dalam http://www.cmscribe.com/SiteData/rfb_d/media/pair.pdf. (21 Februari 2012)

Lie, A. 2002.Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. PT Grasindo. Jakarta

Lie, A. 2004.Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. PT Grasindo. Jakarta

Loranz, D. 2008. Gain Score. Google.http://www.tmcc.edu/vp/acstu/

assessment/downloads/documents/reports/archives/discipline/0708/SLOAPH YS Disciplin Rep0708.pdf.

Lyman. 2002.Strategies For Reading Comprehension Think-Pair-Share. Cooperative Learning Community. Jones, Raymon C. Reading Quest. Org. http://curry.Edschool.virginia.edu/go/readquest/strat/tps/html (28 desember 2011).

Margono, S. 2005.Metodologi Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta. Nurhadi. B.Y. dan A.G. Senduk. 2004.Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan

Jawaban).Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan Dengan SPSS Versi 12. Gramedia. Jakarta.

Rahayu, S.P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) Pada Kelas VII MTs Guppi Natar. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rosmaini, S., S. Evi., dan N. L Mariani. 2004.Penerapan Pendekatan Struktural ThinkPairShare ( TPS ) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003.(Skripsi). Dalam http://biologi-fkip.unri.ac.id/karya_tulis/rosmaini.pdf. (21 februari 2012).


(44)

Sardiman. 2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slavin, R.E. 2008. Cooperatif Learning : Teori, Riset dan Praktek.Nusa Media. Bandung.

Syah, M. 2004.Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Trianto. 2007.Model-model Pembelajaran inovatif Berorientasi konstruktivisme. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Trianto. 2010.Model-model Pembelajaran inovatif Berorientasi konstruktivisme. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Wulandari, E. 2009. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pernapasan. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(45)

xv

Tabel Halaman

1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 26

2. Pernyataan angket siswa terhadap model TPS ... 28

3. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa... 31

4. Skor perjawaban angket ... 31

5. Data angket tanggapan siswa terhadap TPS ... 32

6. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap TPS... 32

7. Hasil peningkatan penguasaan materi siwa... 34

8. Hasil uji tN-gainpenguasaan materi pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan oleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol... 34

9. Data rata-rata N-gainsetiap indikator hasil belajar kognitif siswa pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol... 35

10. Hasil rata-rata setiap aspek aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol... 36

11. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS... 37

12. Tes awal, akhir, dan N-Gain Kelas eksperimen... 70

13. Tes awal, akhir, dan N-Gain Kelas Kontrol... 72

14. Data Nilai Per Indikator Kelas Eksperiment... 74

15. Data Nilai Per Indikator Kelas Kontrol... 75

16. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I kelas eksperimen... 77

17. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I kelas kontrol... 79

18. Data nilai LKS pertemuan I dan II kelas eksperimen... 81

19. Data nilai LKS pertemuan I dan II kelas kontrol... 82

20. Hasil uji normalitas tes awal eksperimen dan kontrol... 83


(46)

xvi

24. Hasil Statistik Uji Normalitas Tes akhir Kelas Eksperimen dan

Kontrol... 87

25. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians dan Kesamaan Dua Rata-Rata Tes akhir... 88

26. Hasil Uji Normalitas N-GainKelas Eksperimen dan Kontrol... 89

27. Hasil Uji Normalitas N-GainKelas Eksperimen dan Kontrol... 90

28. Hasil Uji Perbedaan dua rata-rata N-Gain... 90

29. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata N-Gain indikator Pengetahuan... 93

30. Hasil Uji Perbedaan dua rata-rata N-Gain... 94

31. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata N-gain pemahaman... 95

32. Hasil Uji Perbedaan dua rata-rata N-gain Pemahaman... 96

33. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata N-Gain indikator Penerapan... 96


(47)

vi 1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Arwin Achmad, M. Si _____________

Sekretaris :Pramudiyanti, S.Si., M.Si. _____________

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Darlen Sikumbang M.Biomed _____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003


(48)

v

TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

(Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Dwi Warna Panjang Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

Nama Mahasiswa : Ana Septiana Fatmawati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743024005

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Arwin Achmad, M.Si. Pramudiyanti, S.Si., M.Si NIP 19570803 198603 1 004 NIP 19730310 199802 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si


(49)

x

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

(kecuali) bila mereka sendiri mengubah keadaannya...

(Q.S. Ar-Ra d, 13:11)

Semangat itu bagaikan matahari yang mengutarakan cintanya dan

rembulan yang melukiskan kata-kata dalam cahanya

(Ana Septiana Fatmawati)

Cara yang paling baik untuk menghadapi masa depan ialah dengan seluruh

tenaga, semangat dan kecakapan melaksanakan pekerjaan yang Anda hadapi

sekarang, sesempurna-sempurnanya

(Sir William Osler).

Lakukanlah yang justru kamu takuti, karena yang kamu takuti itu

adalah hal yang akan membuat kamu berhasil


(50)

(51)

vii Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ana Septiana Fatmawati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743024005 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Februari 2013 Yang menyatakan

Ana Septiana Fatmawati NPM. 0743024005


(52)

ix

rahmat, berkah, dan hidayah yang selalu dilimpahkan selama ini. Dengan segenap kerendahan hati teriring rasa syukur yang tak henti- henti.

Dengan penuh cinta ku persembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang terkasih yang selalu mengasihiku.

Kepada Bapak (Suroso) dan ibuku (Watini)

Terima kasih tiada henti untuk kasih sayang sepanjang masa yang takkan mungkin kutemui di tempat lainnya.

Kepada adik-adikku, Ari Wibowo, Diah Ayu Ratna Sari, Andi Suwandana dan Deswara Eko Prasetyo

Terima kasih untuk semua keceriaan yang tercipta selama ini. Kepada para Pendidikku

Terima kasih telah membimbingku, semoga semua ilmu yang diberikan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.


(53)

viii

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 9 September 1989 anak pertama dari lima bersaudara buah cinta dari pasangan bahagia Bapak Suroso dan Ibu Watini.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Dwi Warna pada tahun 1994. Sekolah Dasar di SD Dwi Warna diselesaikan tahun 2001. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2004. Dan Sekolah Menengah Atas di SMA Taman Siswa Teluk Betung yang diselesaikan tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Swadhipa Natar pada tahun 2011.


(54)

xi

Puji Syukur pada Allah SWT, atas segala rahmat dan limpahan berkahNYA sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul“ Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeThink Pair Share(TPS) Terhadap Aktivitas Dan Penguasaan Materi Pokok Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Oleh Siswa Kelas VIII SMP Dwi Warna Panjang TP 2012/2013“

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung

sekaligus pembahas, terima kasih atas saran dan masukannya kepada penulis. 3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

sekaligus Pembimbing Akademik dan pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, masukan dan arahannya selama ini.

4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembimbing I atas kesediaannya memberikan bimbingan, arahan, dan masukannya kepada penulis. 5. Cucu Syamsudin, S.Pd.I. (alm), selaku Kepala sekolah SMP Dwi Warna

Panjang, Eli Yuniar Sari, S.Pd., selaku Guru Mitra, beserta dewan guru, staff, siswa-siswi kelas VIIIadan VIIIcatas kerjasama yang baik selama penelitian.


(55)

xii

sehingga mampu menghantarkan aku menjadi seperti sekarang ini.

7. Adik-adikkku tercinta Ari Wibowo, Diah Ayu Ratna Sari, Andi Suwandana, dan Deswara Eko Prasetyo yang telah memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

8. Keluarga Kecilku Enjelina, S.Pd, Heni Liana Sari, S.Pd, Riza Tresya Merta, S.Pd., Tryana Retno Dewi. Terima kasih karena kalian telah memberikan motivasi dalam hidupku.

9. Teman-teman seperjuangan Aditya Prayoga, S.Pd, Aria Seprinda, S.Pd, Antun Sutarya, S.Pd, Eli Suryani, S.Pd , Ema Rochmaniar, S.Pd, I Gede Suliwan, S.Pd, M. Robidin Syah, S.Pd, Rini Hardianti Afifah, S.Pd, Yeni Erikania, S.Pd.

10. Ufendi, terima kasih untuk semangatnya, semoga kamu bisa menjadi salah satu jalanku menuju surga, Amin….

11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2007, 2006, 2005, 2008 dst, terimakasih untuk semuanya.

12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin..

Bandar Lampung, Februari 2013 Ana Septiana Fatmawati


(1)

(2)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ana Septiana Fatmawati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743024005 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Februari 2013 Yang menyatakan

Ana Septiana Fatmawati NPM. 0743024005


(3)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untukMu ya Rabb atas limpahan rahmat, berkah, dan hidayah yang selalu dilimpahkan selama ini. Dengan segenap

kerendahan hati teriring rasa syukur yang tak henti- henti.

Dengan penuh cinta ku persembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang terkasih yang selalu mengasihiku.

Kepada Bapak (Suroso) dan ibuku (Watini)

Terima kasih tiada henti untuk kasih sayang sepanjang masa yang takkan mungkin kutemui di tempat lainnya.

Kepada adik-adikku, Ari Wibowo, Diah Ayu Ratna Sari, Andi Suwandana dan Deswara Eko Prasetyo

Terima kasih untuk semua keceriaan yang tercipta selama ini.

Kepada para Pendidikku

Terima kasih telah membimbingku, semoga semua ilmu yang diberikan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 9 September 1989 anak pertama dari lima bersaudara buah cinta dari pasangan bahagia Bapak Suroso dan Ibu Watini.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Dwi Warna pada tahun 1994. Sekolah Dasar di SD Dwi Warna diselesaikan tahun 2001. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2004. Dan Sekolah Menengah Atas di SMA Taman Siswa Teluk Betung yang diselesaikan tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Swadhipa Natar pada tahun 2011.


(5)

SANWACANA

Puji Syukur pada Allah SWT, atas segala rahmat dan limpahan berkahNYA sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul“ Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeThink Pair Share(TPS) Terhadap Aktivitas Dan Penguasaan Materi Pokok Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Oleh Siswa Kelas VIII SMP Dwi Warna Panjang TP 2012/2013“ Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung

sekaligus pembahas, terima kasih atas saran dan masukannya kepada penulis. 3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

sekaligus Pembimbing Akademik dan pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, masukan dan arahannya selama ini.

4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembimbing I atas kesediaannya memberikan bimbingan, arahan, dan masukannya kepada penulis. 5. Cucu Syamsudin, S.Pd.I. (alm), selaku Kepala sekolah SMP Dwi Warna


(6)

6. Teristimewa Bapakku Suroso dan Ibuku Watini, dengan cinta tulus

memberikan kasih sayang yang teruntai bersama doa, dukungan dan perhatian sehingga mampu menghantarkan aku menjadi seperti sekarang ini.

7. Adik-adikkku tercinta Ari Wibowo, Diah Ayu Ratna Sari, Andi Suwandana, dan Deswara Eko Prasetyo yang telah memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

8. Keluarga Kecilku Enjelina, S.Pd, Heni Liana Sari, S.Pd, Riza Tresya Merta, S.Pd., Tryana Retno Dewi. Terima kasih karena kalian telah memberikan motivasi dalam hidupku.

9. Teman-teman seperjuangan Aditya Prayoga, S.Pd, Aria Seprinda, S.Pd, Antun Sutarya, S.Pd, Eli Suryani, S.Pd , Ema Rochmaniar, S.Pd, I Gede Suliwan, S.Pd, M. Robidin Syah, S.Pd, Rini Hardianti Afifah, S.Pd, Yeni Erikania, S.Pd.

10. Ufendi, terima kasih untuk semangatnya, semoga kamu bisa menjadi salah satu jalanku menuju surga, Amin….

11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2007, 2006, 2005, 2008 dst, terimakasih untuk semuanya.

12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin..

Bandar Lampung, Februari 2013 Ana Septiana Fatmawati


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI BENDA

1 15 49

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

1 11 72

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 54

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA SMA

0 0 17