Pembahasan METODE PENELITIAN 1 Populasi dan Sampel

33

4.4.4. Pengaruh Spiritualitas Organisasi terhadap OCB dengan QWL sebagai variabel Mediasi.

Tabel 4.14 Hasil Uji Mediasi Direct and total efeck Coeff Se t Sig two aYX 0.455 0.134 11.630 0.001 bMX 0.345 0.058 6.119 0.000 bYMX 0.256 0.072 3,559 0,001 bYXM 0.084 0.054 1.548 0.125 Sumber Data Primer 2016 Berdasarkan hasil uji mediasi, dapat dilihat bahwa variabel Spiritualitas organisasi tidak lagi memiliki pengaruh langsung terhadap variabel OCB setelah mengontrol variabel QWL sebagai varibel Mediator, yaitu dengan koefisien 0.084 dengan tingkat signifikansinya 0.125. Maka dinyatakan terjadi perfect atau complete mediation antara Spiritualitas Organisasi X dan Organizational Citizenship Behavior Y2 Melalui mediator Quality of work life Y1 Baron and Kenny, 1986., Preacher and Hayes, 2001

4.5 Pembahasan

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa spiritualitas organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap Quality of work life. Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara dengan beberapa staff bahwa menganggap institusi seperti keluarga sendiri dan merasa memiliki visi dan misi yang sama dimana melayani masyarakat baik dalam hal 34 akademik maupun dalam hal pengabdian masyarakat seperti membantu membangun rumah layak huni kepada masyarakat tidak mampu. Namun di sisi lain para staff juga mengakui bahwa usaha organisasi dalam memuaskan kebutuhan para staffnya masih sangat jauh dari standar yang ada karena oranisasi hanya memberikan gaji dan kondisi fisik lingkungan kerja yang kurang nyaman hal ini juga diakibatkan oleh cara berpikir dan harapan tiap karyawan yang berbeda terhadap lingkungan kerjanya. Ketidakpuasan yang diekspresikan oleh karyawanpun bervariasi berdasarkan jenjang karir dan posisi yang ditempati saat ini seperti tenaga pengajar dan tenaga teknisi lebih mengeluhkan kondisi instrinsik seperti ketrampilan khusus dalam bidang tertentu untuk mendukung menjalankan tugas dan tangung jawabnya setiap hari. Sedangkan ketidakpuasan lain terjadi pada karyawan adminstrasi, security, dan cleaner menyangkut kesejahteraan yang didapat dari pembayaran yang diterima dari institusi yang sangat minim. Maka dalam Martel dan Dupuis, 2006 Kiernan dan Knutson 1990 menjelaskan bahwa interpretasi tiap orang berbeda mengenai lingkungan kerjanya karena QWL dimengerti secara berbeda dan bervariasi oleh tiap individu berdasarkan umur, jenjang karir, dan posisi dalam organisasi. Selanjutnya Quality of work life berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Beahvior. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Kashani, 2012 dan vazifeh et al, 2013 bahwa QWL dan OCB memiliki keterhubungan yang positif baik secara demografi maupun faktor-faktor yang terdapat dalam QWL seperti, keamanan 35 kerja, pengembangan karir, integrasi sosial, dan konstitusionalisme dalam organisasi. Dalam wawancara juga diungkapkan bahwa kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi menyebabkan karyawan mau melakukan kerja ekstra di luar tanggung jawab yang telah diberikan meskipun hal ini tidak semuanya terjadi pada tiap karyawan dalam organisasi karena memiliki cara pikir dan orientasi yang berbeda. Yadav dan Mishra, 2015 menejalaskan bahwa QWL dan OCB memiliki pengaruh yang positif secara alami pada karyawan memiliki pengalaman dan dengan jabatan tertentu. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa Spiritualitas organisasi berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Beahvior. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Sanoubar et al, 2014 bahwa adanya efek positif antara Spiritualitas organisasi dan OCB pada para pengajar. Hasil wawancara yang didapat juga menunjukan bahwa staf merasa tempat kerjanya seperti sebuah keluarga di mana memiliki kesamaan visi dan misi sehingga karyawan mau melakukan kerja ekstra seperti bekerja sama dalam tim, aktif berpartisi aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dalam organisasi. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi indirect effect dibuktikan bahwa pengaruh Spiritualitas organisasi dimediasi oleh Quality of work life. Hal ini membuktikan bahwa dukungan organisasi terhadap karyawan dengan memberikan lingkungan kerja yang sesuai dengan standar Quality of work life maka akan meningkatkan Organizational Citizenship Behavior dengan demikian 36 terjadi peningkatan kinerja karyawan yang menguntungkan organisasi 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Spiritualitas organisasi berpengaruh positif terhadap Quality of work life karena nilai-nilai luhur yang telah disepakati bersama dalam organisasi sebagai dasar dari semua aktivitas dalam organisasi dapat memberikan kenyamanan kepada karyawan dalam bekerja 2. Quality of work life berpengaruh positif terhadap Organizational citizenship behavior ini disebabkan oleh kondisi kerja yang ada memungkinkan karyawan untuk berpeilaku ekstra dalam organisasi karena organisasi melihat dan menilai setiap karyawan sama saja dan tidak ada perbedaan penghargaan yang diberikan kepada karyawan meskipun kontribusi dan beban kerja yang diberikan berbeda. 3. Spiritualitas organisasi berpengaruh positif terhadap Organizational citizenship beahavior karena nilai-nilai luhur universal yang disepakati bersama sebagai landasan dari organisasi untuk terus berkembang menjadi pendorong utama bagi karyawan untuk terus bekerja dengan ekstra dalam organisasi sehingga organisasi terus berjalan meskipun kondisi kerja belum memenuhi standar kesejahteraan bagi tiap karyawan yang bekerja di dalamnya.