c. Pada gambar c, penurunan satu tepisisi dapat berakibat keretakan
pada bagian c. d.
Pada gambar d, penurunan terjadi berangsur-angsur dari salah satu tepi bangunan, yang berakibat miringnya bangunan tanpa terjadi
keretakan pada bagian bangunan. Selain dari kegagalan kuat dukung bearing capacity failure tanah, pada setiap
proses penggalian selalu dihubungkan dengan perubahan keadaan tegangan didalam tanah. Perubahan tegangan pasti akan disertai dengan perubahan bentuk,
pada umumnya hal ini yang menyebabkan penurunan pada pondasi Hardiyatmo, 1996. Penurunan settlement pada pondasi tiang dapat dibedakan menjadi dua
yaiutu penurunan pada pondasi tiang tunggal dan penurunan pada pondasi tiang kelompok. Besarnya penurunan bergantung pada karakteristik tanah dan
penyebaran tekanan pondasi ke tanah di bawahnya
2.14.1. Konsolidasi Tanah
Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran
sebagian air pori. Konsolidasi adalah proses berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh yang berpermeabilitas rendah akibat
pembebanan, dimana prosesnya dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga tanah Hardiyatmo, H.C, 1994. Proses tersebut berlangsung
secara terus menerus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total benar-benar hilang. Jangka waktu terjadinya konsolidasi
tergantung pada bagaimana cepatnya tekanan air pori yang berlebih akibat beban yang bekerja dapat dihilangkan. Karena itu koefisien permeabilitas merupakan
Universitas Sumatera Utara
faktor penting disamping penentuan berapa jauh jarak air pori yang harus dikeluarkan dari air pori yang ukurannya bertambah kecil untuk dapat meniadakan
tekanan yang berlebihan. Kasus yang paling sederhana adalah konsolidasi satu dimensi, dimana kondisi regangan lateral nol mutlak ada.
2.14.2. Konsolidasi 1-D Terzaghi
Prosedur untuk melakukan uji konsolidasi satu dimensi pertama-tama diperkenalkan oleh Terzaghi. Uji tersebut dilakukan di dalam konsolidometer
kadang-kadang disebut sebagai oedometer. Contoh tanah diletakkan dalam cincin logam dengan dua buah batu berpori diletakkan di atas dan di bawah
contoh tanah tersebut, ukuran contoh tanah yang digunakan biasanya adalah diameter 2,5 inci 63,5 mm dan tebal 1 inci 25,4 mm. Pembebanan pada contoh
tanah dilakukan dengan cara meletakkan beban pada ujung sebuah balok datar, dan pemampatan contoh tanah diukur dengan menggunakan skala ukur dengan
skala micrometer. Contoh tanah selaalu direndam dalam air selama percobaan. Tiap-tiap beban biasanya diberikan selama 24 jam. Setelah itu, beban dinaikkan
sampai dua kali lipat dari sebelumnya, dan pengukuran pemampatan diteruskan. Angka pori pada akhir setiap periode penambahan tekanan beban dapat
dihitung dari pembacaan arloji pengukur dan begitu pula halnya dengan kadar air water content atau berat kering dry weight dari contoh tanah pada akhir
pengujian.
Universitas Sumatera Utara
2.14.3. Nilai Indeks Kompressi CC