Kelompok tiang dalam tanah lempung Faktor Keamanan

a. Kelompok tiang dalam tanah lempung

Dari penelitian, Terzaghi dan Peck 1948 melaporkan bahwa di bagian 23 panjang tiang bagian atas kadar air tanah lempung tidak berubah oleh akibat beban strukturnya. Sedang di bagian bawahnya, kadar air berubah oleh adanya konsolidasi. Karena itu, dapat dianggap bahwa tanah di bagian 23 panjang tiang tersebut sebagai material yang tidak mudah mampat. Dari pengamatan ini, maka penyebaran beban pondasi tiang pada tipe tiang gesek dianggap berawal dari 23 bagian panjang. Dalam menghitung penurunan konsolidasi kelompok tiang dalam tanah lempung, biasanya digunakan data uji tanah di laboratorium. Untuk tiang gesek, dimana beban bangunan didukung sepenuhnya oleh perlawanan gesekan antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya, cara yang digunakan biasanya menganggap bahwa kelompok tiang gesek berkelakuan seperti pondasi rakit yang luasnya sama dengan luas kelompok tiang ditambah lebar yang diberikan oleh kemiringan penyebaran beban 1H : 4V. dasar dari pondasi rakit anggapan ini, sama dengan 23 D. untuk kelompok tiang di dalam tanah lempung lunak yang berada diatas pasir padat, dasar pondasi rakit anggapan terletak pada 23D, D = panjang tiang yang berada dalam tanah pasir. Universitas Sumatera Utara

2.15. Faktor Keamanan

Untuk memperoleh kapasitas ujung tiang, maka diperlukan suatu angka pembagi kapasitas ultimit yang disebut dengan faktor aman keamanan tertentu. Faktor keamanan ini perlu diberikan dengan maksud : 1. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan yang digunakan; 2. Untuk memberikan keamanan terhadap variasi kuat geser dan kompresibilitas tanah; 3. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang bekerja; 4. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau kelompok tiang masih dalam batas – batas toleransi; 5. Untuk meyakinkan bahwa penuruna n tidak seragam diantara tiang-tiang masih dalam batas-batas toleransi; Sehubungan dengan alasan butir 4 dari hasil banyak pengujian - pengujian beban tiang, baik tiang pancang maupun tiang bor yang berdiameter kecil sampai sedang 600 mm, penurunan akibat beban kerja working load yang terjadi lebih kecil dari 10 mm untuk faktor aman yang tidak kurang dari 2,5. Besarnya beban bekerja working load atau kapasitas tiang izin dengan memperhatikan keamanan terhadap keruntuhan adalah nilai kapasitas ultimit Q u dibagi dengan faktor aman F yang sesuai. Variasi besarnya faktor aman yang telah banyak digunakan untuk perancangan pondasi tiang, tergantung pada jenis tiang dan tanah berdasarkan data laboratorium sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Q a = 5 , 2 u Q …..………………………….…….......………….…………2.54 Beberapa peneliti menyarankan faktor keamanan yang tidak sama untuk tahanan gesek dinding dan tahanan ujung. Kapasitas izin dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : Q a = 5 , 1 3 s b Q Q  ………………………………........……………….….2.55 Penggunaan faktor keamanan 1,5 untuk tahanan gesek dinding Q s yang harganya lebih kecil dari faktor keamanan tahanan ujung yang besarnya 3, karena nilai puncak tahanan gesek dinding dicapai bila tiang mengalami penurunan 2 sampai 7 mm, sedang tahanan ujung Q b membutuhkan penurunan yang lebih besar agar tahanan ujungnya bekerja secara penuh. Jadi maksud penggunaan faktor keamanan tersebut adalah untuk meyakinkan keamanan tiang terhadap keruntuhan dengan mempertimbangkan penurunan tiang pada beban kerja yang diterapkan . Universitas Sumatera Utara

BAB III DATA PROYEK

3.1. Data Umum

Data umum dari proyek Pembangunan Jembatan Sei Deli Belawan adalah sebagai berikut : 1. Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Sei Deli - Belawan 2. Pemilik Proyek : PPK16 Bagian Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Medan Barat, Cs 3. Lokasi Proyek : Terletak pada Km 12+365,078 Medan pada ruas jalan Medan – Belawan, Kec. Medan Labuhan Provinsi Sumatera Utara. 4. Kontraktor Utama : PT. Bangun Mitra Abadi 5. Jenis Pondasi : Tiang Pancang Beton 6. Pile Supplier : PT. Wika Beton

3.2. Penjelasan Proyek

Jembatan memiliki bentang total 51,30 m, memiliki 2 lajur 1 arah dengan lebar masing masing 3,50 m dengan 2 x 0,25 m marginal strip, dan 1 x 1,0 m trotoar tanpa median. Jembatan difungsikan sebagai perlintasan di atas sungai. Universitas Sumatera Utara