BERAT SENDIRI STRUKTUR ATAS ANGIN YANG MENIUP KENDARAAN BEBAN ANGIN TOTAL PADA ABUTMENT TEKANAN TANAH DINAMIS AKIBAT GEMPA

B. DATA STRUKTUR BAWAH Gambar 02 : Detail pondasi

NOTASI M NOTASI M KETERANGAN NOTASI M h1 0,500 b0 0,850 Panjang Abutment Ba 9,516 h2 1,530 b1 0,300 Tebal Wing-wall hw 0,300 h3 0,435 b2 0,600 TANAH TIMBUNAN h4 0,500 b3 0,400 Berat volume, Ws = 17,2 Knm3 h5 = c 0,765 b5 0,700 Sudut gesek, ф = 35 o h6 0,300 b7 0,900 Kohesi, C = kPa h7 1,000 b8 1,750 BAHAN STRUKTUR h8 1,000 b9 1,750 Mutu Beton K - 400 h9 0,300 H 5,030 Mutu Baja Tulangan U - 39 h10 = d 1,700 Bx 4,400 h11 1,985 By 9,516

I. ANALISA BEBAN KERJA 1. BERAT SENDIRI MS

Berat sendiri self weight adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap, Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri struktur atas, dan berat sendiri struktur bawah,

1.1. BERAT SENDIRI STRUKTUR ATAS

Universitas Sumatera Utara NO BEBAN PARAMETER VOLUME BERAT SATUAN BERAT b m t m L m n kN 1 Slab 7,50 0,2 51,30 1 25,000 kNm3 1923,75 2 Deck slab 1,125 0,07 51,30 4 25,000 kNm3 403,988 3 Trotoar slab, sandaran, dll 51,30 1 20,857 kNm3 1069,964 4 Balok prategang 5 960,00 kN 4800,000 5 Diafragma 2 13,600 kN 27,200 Total berat sendiri struktur atas, W MS = 8224,902 Beban pd abutment akibat berat sendiri struktur atas, P MS = ½WMS = 4112,451 Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = b5+b2+b8-b3-Bx2 = 0,121 m Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas, M MS = P MS e = 497,61

1.2. BERAT SENDIRI STRUKTUR BAWAH

Berat Beton, Wc = 25,00 kNm3 Lebar Ba = 9,516 m Berat Tanah, Ws = 17,20 kNm3 2 x Tebal wing wall = 0,60 m b12 = 1,65 M h8 = 3,23 m b13 = 1,35 M H = 5,03 m By = 9,516 m NO PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN b H Shape Direc Kn m kNm ABUTMENT 1 0,30 0,500 1 -1 35,685 0,400 -14,274 2 0,60 1,530 1 -1 218,392 0,550 -120,116 3 1,30 0,435 1 -1 134,532 0,200 -26,906 4 0,40 0,500 0,5 -1 23,790 0,583 -13,870 5 0,90 1,265 1 1 270,849 0,000 0,000 6 1,75 0,300 0,5 -1 62,449 1,033 -64,510 7 1,75 0,300 0,5 1 62,449 1,033 64,510 8 1,75 1,000 1 -1 416,325 1,325 -551,631 9 0,90 1,300 1 1 278,343 0,000 0,000 10 1,75 1,000 1 1 416,325 1,325 551,631 WING WALL 11 4,30 0,500 1 -1 53,75 1,990 -106,963 12 4,00 1,530 1 -1 153,00 1,800 -275,400 13 4,00 0,435 1 -1 43,50 1,800 -78,300 14 4,00 0,500 1 -1 50,00 1,800 -90,000 15 4,40 1,265 1 -1 139,15 1,175 -163,501 Universitas Sumatera Utara 16 4,40 0,300 0,5 -1 16,50 1,417 -23,381 17 0,40 0,500 0,5 -1 2,50 0,717 -1,793 TANAH 18 1,65 0,500 1 -1 20,63 1,375 -28,359 19 1,35 3,230 1 -1 109,01 1,525 -166,244 20 0,40 0,765 1 -1 7,65 0,650 -4,973 21 1,75 0,300 0,5 -1 6,56 1,617 -10,609 22 0,40 0,500 0,5 -1 2,50 0,717 -1,792 P MS = 2523,889 M MS = -1126,479 1.3. BEBAN TOTAL AKIBAT BERAT SENDIRI MS NO BERAT SENDIRI P MS M MS 1 Struktur atas Slab, Trotoar, Girder, dll 4112,451 497,61 2 Struktur bawah abutment, wingwall, tanah 2523,889 -1126,479 6636,340 -628,873

2. BEBAN MATI TAMBAHAN MA

Beban mati tambahan superimposed dead load , adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non- struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan, Jembatan dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti : 1 Penambahan lapisan aspal overlay di kemudian hari; 2 Genangan air hujan jika system drainase tidak bekerja dengan baik ; 3 Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME, No, Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah W Berat m m m kNm3 kN 1 Lap, Aspal + overlay 0,05 7,5 51,30 1 22,00 423,225 2 Railing, lights, dll w = 0,5 51,30 2 51,3 3 Instalasi ME w = 0,1 51,30 1 5,13 4 Air hujan 0,05 8,5 51,30 1 9,80 213,665 W MA = 693,320 Beban pada abutment akibat beban mati tambahan, PMA = ½ WMA = 346,660kN Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = b5+b2+b8-b3-Bx2 = 0,121 m Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas, MMA = PMA e = 41,946 kNm Universitas Sumatera Utara

3. TEKANAN TANAH TA

Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu lintas, harus diperhitungkan adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0,6 m yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut, Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat t anah Ws, sudut gesek dalam Φ, dan kohesi c dengan : Ws‟ = Ws Φ‟ = tan-1K Φ R tan Φ dengan factor reduksi Φ‟, KФ R = 0,7 C‟ = KcR C dengan factor reduksi untuk c‟= 1,0 Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan2 45o – Ф‟β Berat tanah, Ws = 17,2 kNm 3 Sudut gesek dalam, Ф = 35 o Kohesi, C = kPa Tinggi total abutment, H = 5,030 M Lebar abutment, Ba = 9,516 M Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0,6 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan : 0,6 Ws = 10,3 kPa Ф‟ = tan -1 KФ R tan Ф = 0,γβ0βηγ rad = 18,γ49 o Ka = tan 2 45 o – Ф‟β = 0,521136 Universitas Sumatera Utara NO, Gaya akibat tekanan tanah TTA Lengan Y MTA kN thdp O m kNm 1 T TA = 0,60 Ws H Ka Ba 257,426 y = H2 2,515 647,428 2 T TA = 12 H 2 Ws Ka Ba 431,618 y = H3 1,677 723,680 T TA = 689,045 M TA = 1371,108 4. BEBAN LAJUR “ D “ TD Beban kendaraan yang merupakan beban lajur “D” terdiri dari beban terbagi merata Uniformly Distributed Load, UDL dan beban garis Knife Edge Load, KEL seperti pada Gambar 1, UDL mempunyai intensitas q kPa yang besarnya tergantung pada panjang total L yang dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : q = 8,0 kPa untuk L ≤ γ0 m q = 8,00,5 + 15L kPa untuk L 30 m Untuk panjang bentang, L = 51,30 m q = 8,0 0,5 + 15L = 6,34 kPa KEL mempunyai intensitas, p = 44,00 kNm Factor beban dinamis Dinamic Load Allowance unruk KEL diambil sebagai berikut : DLA = 0,4 untuk L ≤ η0 m DLA = 0,4 – 0,0025L-50 untuk 50 L 90 m DLA = 0,3 untuk L ≥ 90 m Untuk harga L = 51,30 m, b1 = 7,50 m DLA = 0,397 Besar beban lajur “D” : W TD = q L 5,5 + b2 + p DLA 5,5 + b2 = 2227,615 kN Beban pada abutment akibat beban lajur “D” : P TD = ½ W TD = 1113,808kN Eksentrisitas beban terhadap pondasi : e = b5+b2+b8-b3-Bx2 = 0,121 m momen pada pondasi akibat beban lajur “D” : M TD = P TD e = 134,771 kNm Universitas Sumatera Utara

5. BEBAN PEDESTRIAN PEJALAN KAKI TP

Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya, A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki m2 Untuk A ≤ 10 mβ q = 5 kPa Untuk 10 m2 A 100 m2 q = 5 – 0,033A-10 kPa Untuk A 100 m2 q = 2 kPa Panjang bentang, L = 51,30 m Lebar trotoar, b2 = 1,00 m Jumlah trotoar n = 1 Luas bidang trotoar yang didukung trotoar, A = b2 L2 n = 25,65 m2 Beban merata pada pedestrian, q = 5 – 0,033 A-10 = 4,484 kPa Beban pada abutment akibat pejalan kaki, : PTP = A q = 115,003 kN Eksentrisitas beban terhadap pondasi, : e = b5+b2+b8-b3-Bx2 = 0,121 m Momen pada pondasi akibat beban pedestrian, MTP = PTP e = 13,915 kNm

6. GAYA REM TB

Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan, Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan Lt sebagai berikut : Gaya rem, FTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m Gaya rem, FTB = 250 + 2,5 Lt – 80 kN untuk 80 Lt 180 m Gaya rem, FTB = 500 kN untuk Lt 180 m Panjang total jembatan, Lt = 51,30 m FTB = 250 kN Jumlah penahan gaya rem jlh abutment n = 3 Gaya rem yang bekerja pada abutment TTB = FTB n = 83,33 kN Besarnya gaya rem dapat diperhitungkan sebesar η beban lajur “D” tanpa memperhitungkan factor beban dinamis DLA, Gaya rem yang bekerja pada abutment, : T TB = 5 [ q L 5,5 + b2 + p 5,5 + b2]2 = 60,002 kN Diambil gaya rem, T TB = 83,33 kN Lengan terhadap pondasi, Y TB = H = 5,030 m Momen pada pondasi akibat gaya rem, M TB = P TB Y TB = 419,150 kNm Lengan terhadap Breast wall, Y‟ TB = 3,685 m Momen pada Breast wall akibat gaya rem, M TB = P TB Y‟ TB = 307,80 kNm Universitas Sumatera Utara

7. PENGARUH TEMPERATUR ET

Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan, Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 o C Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 o C ΔT = Tmax – Tmin 2 Perbedaan temperatur, ΔT = 12,5 o C Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1,0E-05 o C Kekauan geser untuk tumpuan berupa elatomeric, k = 1500,0 kNm Panjang bentang girder, L = 51,30 m Jumlah tumpuan elatomeric, jumlah girder, n = 5,00 buah Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur, T ET = α ΔT k Lβ n = 24,047 kN Lengan terhadap pondasi, YET = h10 + h9 + h8 = 3,00 m Momen pada pondasi akibat temperatur, MET = TET YET = 72,141 kNm Lengan terhadap breast wall, Y‟ET = h3 + h4 + h5 = 1,7 m Momen pada breast wall akibat temperatur, MET = TET Y‟ET = 40,88 kNm 8. BEBAN ANGIN EW 8.1. ANGIN YANG MENIUP BIDANG SAMPING JEMBATAN Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus : TEW1 = 0,0006CwVw 2 Ab kN Cw = koefisen seret, Cw = 1,25 Vw = kecepatan angin rencana mdet Vw = 35 mdet Panjang bentang, L = 51,30 m Tinggi bidang samping, ha = 3,325 m Ab = luas bidang samping jembatan m 2 = L2ha = 82,978 m 2 Beban angin pada abutment : TEW1 = 0,0006CwVw 2 Ab = 76,236 kN Lengan terhadap pondasi : YEW1 = YET + ha2 = 4,618 m Momen pada pondasi akibat beban angin : MEW1 = TEW1 YEW1 = 352,019 kNm Lengan terhadap breast wall : Y‟EW1 = Y‟ET + ha2 = 3,318 m Momen pada breast wall : M‟EW1 = TEW1 Y‟EW1 = 252,912 kNm Universitas Sumatera Utara

8.2. ANGIN YANG MENIUP KENDARAAN

Gaya angin tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang meniup kendaraan diatas lantai jembatan dihitung dengan rumus : T EW2 = 0,0012CwVw 2 L2 kN dengan, Cw = 1,2 T EW2 = 0,0012CwVw 2 L2 = 45,247 kN Lengan terhadap pondasi : Y EW2 = Y ET + hb + ts + ta = 3,56 m Momen pada pondasi : M EW2 = T EW2 Y EW2 = 161,078 kNm Lengan terhadap Bre ast wall : Y‟ EW2 = Y EW2 – h9+h8 = 2,26 m Momen pada breast wall : M‟ EW2 = T EW2 Y‟ EW2 = 102,257 kNm

8.3. BEBAN ANGIN TOTAL PADA ABUTMENT

Total beban angin pada abutment, T EW = T EW1 + T EW2 = 121,483 kN Total momen pada pondasi, M EW = M EW1 + M EW2 = 513,097 kNm Total momen pada Breast wall, M EW = M‟ EW1 + M‟ EW2 = 355,169 kNm

8.4. TRANSFER BEBAN ANGIN KE LANTAI JEMBATAN

Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan : TEW = 0,0012CwVw 2 = 1,764 kNm Bidang vertical yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2,00 m diatas lantai jembatan, h = 2,00 m Jarak antara roda kendaraan x = 1,75 m Gaya pada abutment akibat transfer beban angin kelantai jembatan, P EW = [12h x T EW ] L2 = 8,309kN Eksentrisitas beban terhadap pondasi, : e = b5+b2+b8-b3-Bx2 = 0,121 m Momen pada pondasi akibat transfer beban angin, : MEW = PEW e = 1,005 kNm Universitas Sumatera Utara 9. BEBAN GEMPA EQ 9.1. BEBAN GEMPA STATISTIK EKIVALEN Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : T EQ = K h I W t dengan K h = C S TEQ = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau kN Kh = Koefisien beban gempa horinzontal I = Faktor kepentingan Wt = berat total jembatan yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = P MS + P MA kN C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah, S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energy gempa daktilitas dari struktur jembatan, Waktu getar struktur dihitung dengan rumus : T = 2 π [ WTP g Kp] g = percepatan grafitasi 9,8 mdet2 Kp = kekakuan struktur yang merupakan gaya horizontal yang Diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan kNm WTP = PMS str atas + ½ PMS str bawah

9.1.1. BEBAN GEMPA ARAH MEMANJANG JEMBATAN ARAH X

Tinggi Breast wall Lb = h3 + h4 + c = 1,70 m Ukuran penampang Breast wall b = BA = 9,516 m h = b7 = 0,9 m Inersia penampang Breast wall Ic = 112bh 3 = 0,578097 m 4 Mutu Beton, K - 400 fc = 0,83 K 10 = 33,2 MPa Modulus elastisitas beton Ec = 47 00 √fc = 27081,137 MPa Ec = 27081137 kPa Nilai kekakuan, Kp = 3 Ec Ic Lb 3 = 9559652,5 kNm Percepatan grafitasi g = 9,81 mdet 2 Berat sendiri struktur atas P MS str atas = 4112,451 kN Berat sendiri struktur bawah P MS str bawah = 2523,889 kN Berat total struktur, W TP = P MS str atas + 12 P MS str bawah = 5374,3955 kN Waktu getar alami struktur, T = β π √[W TP g Kp] = 0,0475411 detik Kondisi tanah dasar termasuk : tanah lunak Universitas Sumatera Utara Lokasi diwilayah gempa : Zone 6 Koefisien geser dasar, C = 0,07 Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur, S = 1,0 F dengan, F = 1,25 – 0,0βηn dan “F” harus diambil ≥ 1 F = factor perangkaan n = jumlah sendi plasis yang menahan deformasi arah lateral, Untuk, n = 1 maka: F = 1,25 – 0,025n = 1,225, maka : S = 1,0F = 1,225 Koefisien beban gempa horizontal, Kh = C S = 0,08575 Untuk jembatan yang memuat 2000 kendaraanhari, jembatan pada jalan raya utama atau arteri, tetapi terapat route alternatif, maka diambil factor kepentingan, I = 1,0 Gaya gempa, TEQ = Kh I Wt = 0,08575 Wt Distribusi beban gempa pada abutment : NO BERAT TEQ URAIAN LENGAN THDP TITIK O BESAR MEQ Kn kN y m kNm STRUKTUR ATAS P MS 4112,451 352,643 y = H 5,03 1773,793 P MA 346,66 29,726 y = H 5,03 149,522 ABUTMENT 1 35,685 3,060 y1 = h7+h6+h5+h4+h3+h2+12h1 4,780 14,627 NOTASI M h1 0,500 h2 1,530 h3 0,435 h4 0,500 h5 = c 0,765 h6 0,300 h7 1,000 h8 1,000 h9 0,300 h10 = d 1,700 h11 1,985 Universitas Sumatera Utara 2 218,392 18,727 y2 = h7+h6+h5+h4+h3+12h2 3,765 70,508 3 134,532 11,536 y3 = h7+h6+h5+h4+12h3 2,783 32,099 4 23,790 2,040 y4 = h7+h6+h5+23h4 2,398 4,893 5 270,849 23,225 y5 = h7+h6+h5+h42 1,933 44,883 6 62,449 5,355 y6 = h7+13h6 1,100 5,890 7 62,449 5,355 y7 = h7+13h6 1,100 5,890 8 416,325 35,700 y8 = 12h7 0,500 17,850 9 278,343 23,868 y9 = h7+h62 0,650 15,514 10 416,325 35,700 y10 = 12 h7 0,500 17,850 WING WALL 11 53,750 4,609 y11 = y1 4,780 22,031 12 153,000 13,120 y12 = y2 3,765 49,396 13 43,500 3,730 y13 = y3 2,783 10,379 14 50,000 4,288 y14 = h7+h6+h5+12h4 2,315 9,926 15 139,150 11,932 y15 = h7+h6+12h5 1,683 20,076 16 16,500 1,415 y16 = y6 1,100 1,556 17 2,500 0,214 y17 = h7+h6+h5+13h4 2,232 0,478 TANAH 18 20,625 1,769 y18 = y1 4,780 8,454 19 109,013 9,348 y19 = h7+h6+12h8 2,915 27,249 20 7,650 0,656 y20 = h7+h6+12h5 1,683 1,104 21 6,563 0,563 y21 = h7+13h6 1,100 0,619 22 2,500 0,214 y22 = y17 2,232 0,478 T EQ = 598,792 M EQ = 2305,065 Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, y EQ = M EQ T EQ = 3,85 m

9.1.2. BEBAN GEMPA ARAH MELINTANG JEMBATAN ARAH Y

Inersia penampang Breast wall Ic = 112bh 3 = 64,628 m 4 Nilai kekakuan, Kp = 3 Ec Ic Lb 3 = 1068724964 kNm Waktu getar alami struktur, T = β π √[W TP g Kp] = 0,00449632 detik Koefisien geser dasar C = 0,07 Faktor tipe struktur S = 1,0 F = 1,225 Koefisien beban gempa horizontal Kh = C S = 0,08575 Faktor kepentingan I = 1,0 Gaya gempa, TEQ = Kh I Wt = 0,08575 Wt Berat sendiri struktur atas +struktur bawah P MS = 6636,340 kN Beban mati tambahan P MA = 346,660 kN Universitas Sumatera Utara Beban mati total, Wt = P MS + P MA = 6983,000 kN Beban gempa arah melintang jembatan T EQ = KhIWt = 598,792 kN Momen pada pondasi akibat beban gempa M EQ = T EQ Y EQ = 2305,350 kN

9.2. TEKANAN TANAH DINAMIS AKIBAT GEMPA

Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis ∆KaG sebagai berikut : Ѳ = tan -1 Kh KaG = cos 2 ф’ – Ѳ [cos 2 Ѳ{1+√sin ф’ sinф’- Ѳ cos Ѳ}] ∆KaG = KaG - Ka Tekanan tanah dinamis, p = Hw Ws ∆KaG kNm 2 H = 5,030 m Ba = 9,516 m Kh = 0,08575 Ф‟ = 0,320253 rad Ka = 0,521136 Ws = 17,2 kNm 3 Ѳ = tan -1 Kh = 0,08554 Cosβ ф‟ – Ѳ = 0,94η914 CosβѲ{1 + √ sinф‟ sin ф‟ – Ѳcos Ѳ} = 1,262289 KaG = cosβ ф‟ – Ѳ [CosβѲ{1 + √ sinф‟ sin ф‟ – Ѳcos Ѳ}] = 0,749364 ∆KaG = KaG – Ka = 0,228228 Gaya gempa lateral, TEQ = ½ H 2 Ws ∆KaG Ba = 472,561kN Lengan terhadap pondasi, yEQ = 23 H = 3,353 m Momen akibat gempa, MEQ = TEQ yEQ = 1584,654 kNm Universitas Sumatera Utara

10. GESEKAN PADA PERLETAKAN FB

Koefisien gesek pada tumpuan yang berupa elastomer, µ = 0,018 Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap beban berat sendiri dan beban mati tambahan, Reaksi abutment terhadap : Reaksi abutment akibat beban tetap, PT = PMS + PMA = 6983,00 kN Gaya gesek pada perletakan, T FB = µ PT = 125,694kN Lengan terhadap pondasi, Y FB = 3,00 m Momen pada pondasi akibat gesekan, M FB = T FB Y FB = 377,082 kNm Lengan terhadap breast wall, Y‟ FB = 1,70 m Momen pada breast wall akibat gesekan, M‟ FB = T FB Y‟ FB = 213,680 kNm

11. KOMBINASI BEBAN KERJA PADA PONDASI REKAP BEBAN KERJA ARAH VERTIKAL

HORISONTAL MOMEN NO, AKSIBEBAN KODE P Tx Ty Mx My kN kN kN kNm kNm A, Aksi Tetap 1 Berat sendiri MS 6636,34 -628,873 2 Beb, Mati tambahan MA 346,66 41,946 3 Tekanan tanah TA 689,045 1371,108

B, Beban lalu-litas

4 Beban lajur D TD 1113,808 134,771 5 Beban pedestrian TP 115,003 13,915 6 Gaya rem TB 83,33 419,15

C, Aksi Lingkungan

7 Temperatur ET 24,047 72,141 8 Beban angin EW 8,309 121,483 1,005 513,097 9 Beban gempa EQ 598,792 598,792 2305,065 2305,35 10 Tek, Tanah dinamis EQ 472,651 1584,654 D, Aksi Lainnya 11 Gesekan FB 125,694 377,082 Universitas Sumatera Utara KOMBINASI - 1 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN NO, AKSIBEBAN KODE P Tx Ty Mx My kN kN kN kNm kNm 1 Berat sendiri MS 6636,34 -628,873 2 Beb, Mati tambahan MA 346,66 41,946 3 Tekanan tanah TA 689,045 1371,108 4 Beban lajur D TD 1113,808 134,771 5 Beban pedestrian TP 115,003 13,915 6 Gaya rem TB 7 Temperatur ET 8 Beban angin EW 9 Beban gempa EQ 10 Tek, Tanah dinamis EQ 11 Gesekan FB 8211,811 689,045 0,00 932,867 0,00 KOMBINASI - 2 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN NO, AKSIBEBAN KODE P Tx Ty Mx My kN kN kN kNm kNm 1 Berat sendiri MS 6636,34 -628,873 2 Beb, Mati tambahan MA 346,66 41,946 3 Tekanan tanah TA 689,045 1371,108 4 Beban lajur D TD 1113,808 134,771 5 Beban pedestrian TP 115,003 13,915 6 Gaya rem TB 83,33 419,15 7 Temperatur ET 8 Beban angin EW 8,309 121,483 1,005 513,097 9 Beban gempa EQ 10 Tek, Tanah dinamis EQ 11 Gesekan FB 8220,12 772,375 121,483 1353,022 513,097 Universitas Sumatera Utara KOMBINASI - 3 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN NO, AKSIBEBAN KODE P Tx Ty Mx My kN kN kN kNm kNm 1 Berat sendiri MS 6636,34 -628,873 2 Beb, Mati tambahan MA 346,66 41,946 3 Tekanan tanah TA 689,045 1371,108 4 Beban lajur D TD 1113,808 134,771 5 Beban pedestrian TP 115,003 13,915 6 Gaya rem TB 83,33 419,15 7 Temperatur ET 8 Beban angin EW 8,309 121,483 1,005 513,097 9 Beban gempa EQ 10 Tek, Tanah dinamis EQ 11 Gesekan FB 125,694 377,082 8220,12 898,069 121,483 1730,104 513,097 KOMBINASI -4 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN NO, AKSIBEBAN KODE P Tx Ty Mx My kN kN kN kNm kNm 1 Berat sendiri MS 6636,34 -628,873 2 Beb, Mati tambahan MA 346,66 41,946 3 Tekanan tanah TA 689,045 1371,108 4 Beban lajur D TD 1113,808 134,771 5 Beban pedestrian TP 115,003 13,915 6 Gaya rem TB 83,33 419,15 7 Temperatur ET 24,047 72,141 8 Beban angin EW 8,309 121,483 1,005 513,097 9 Beban gempa EQ 10 Tek, Tanah dinamis EQ 11 Gesekan FB 125,694 377,082 8220,12 922,116 121,483 1802,245 513,097 Universitas Sumatera Utara KOMBINASI - 5 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN NO, AKSIBEBAN KODE P Tx Ty Mx My kN kN kN kNm kNm 1 Berat sendiri MS 6636,34 -628,873 2 Beb, Mati tambahan MA 346,66 41,946 3 Tekanan tanah TA 4 Beban lajur D TD 5 Beban pedestrian TP 6 Gaya rem TB 7 Temperatur ET 8 Beban angin EW 9 Beban gempa EQ 598,792 598,792 2305,065 2305,35 10 Tek, Tanah dinamis EQ 472,651 1584,654 11 Gesekan FB 125,694 377,082 6983 1197,137 598,792 3679,874 2305,35 NO, KOMBINASI BEBAN TEGANGAN P Tx Ty Mx My BERLEBIHAN kN kN kN kNm kNm 1 KOMBINASI - 1 8211,81 689,045 0,00 932,867 0,00 2 KOMBINASI - 2 25 8220,12 772,375 121,48 1353,02 513,097 3 KOMBINASI - 3 40 8220,12 898,069 121,48 1730,1 513,097 4 KOMBINASI - 4 40 8220,12 922,116 121,48 1802,25 513,097 5 KOMBINASI - 5 50 6983,00 1197,14 598,79 3679,87 2305,35 Universitas Sumatera Utara

4.6. Menghitung Distribusi Beban pada Tiang Pancang