Rancangan Penelitian Analisis Data Kerangka Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. 3.2 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 3.2.1 Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilon termoplastik tanpa serat kaca sebagai kelompok kontrol dan nilon termoplastik dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 3 mm dengan konsentrasi 1 dan 1,5. Ukuran model induk dari logam yang akan digunakan untuk pembuatan sampel penyerapan air adalah 15 ± 1 mm x 0,5 ± 0,1 mm Internasional Standards Organization No 4049, kekuatan transversal dan modulus elastisitas adalah 64 mm x 10 ± 0,2 mm x 3,3 ± 0,2 mm Internasional Standards Organization No 1567. 4,40,54 Gambar 7. Ukuran model induk silindris penyerapan air Gambar 8. Ukuran batang uji kekuatan transversal dan modulus elastisitas 64mm 10mm 3,3mm 15 mm 0,5 mm Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Federer: 55 Keterangan: t = Jumlah perlakuan r = Jumlah replikasi Pada penelitian ini terdapat tiga perlakuan, yaitu nilon termoplastik tanpa penambahan serat kaca, nilon termoplastik dengan penambahan serat kaca konsentrasi 1 dan 1,5. Jumlah r tiap kelompok dapat ditentukan sebagai berikut: t-1 r- 1 ≥ 15 3-1 r- 1 ≥ 15 2 r- 1 ≥ 15 2r – 2 ≥ 15 2r ≥15 + 2 r ≥ 172 r ≥ 8,5 Jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah sembilan dan pada penelitian ini adalah 81 sampel yang digunakan untuk sembilan kelompok, terdiri dari tiga kelompok sampel untuk diuji penyerapan air, tiga kelompok sampel untuk uji kekuatan transversal dan tiga kelompok sampel untuk uji modulus elastisitas. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Klasifikasi Variabel Penelitian

3.3.1.1 Variabel Bebas

Bahan basis gigitiruan nilon termoplastik: Penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 3 mm yang telah disilanisasi dengan konsentrasi 1 dan 1,5 t − 1 r − 1 ≥ 15 Universitas Sumatera Utara

3.3.1.2 Variabel Terikat

1. Penyerapan air 2. Kekuatan transversal 3. Modulus elastisitas

3.3.1.3 Variabel Terkendali

1. Ukuran model induk logam 2. Jenis dan berat nilon termoplastik yang digunakan 3. Jenis gips keras 4.Perbandingan adonan gips keras 5. Waktu pengadukan gips keras 6. Suhu pemanasan nilon termoplastik 7. Waktu pemanasan nilon termoplastik 8. Teknik pemolesan 9. Suhu dan waktu perendaman sampel 10. Bentuk, ukuran dan konsentrasi serat kaca 11.Teknik penambahan serat kaca dan nilon termoplastik

3.3.2 Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi operasional variabel bebas Variabel Bebas Definisi Operasional Skala ukur Alat ukur Serat kaca yang disilanisasi Material berbentuk serabut-serabut yang sangat halus mengandung bahan kaca yang dicampur dengan silane coupling agent Gamma methacryloxypropyl trimethoxysilane MPS sebelum ditambahkan pada bahan nilon termoplastik. Jenis serat kaca yang digunakan pada penelitian ini adalah E-glass Cam Elyaf San A.S., Kocaeli, Turkey berukuran 3 mm. 45 - - Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Definisi operasional variabel terikat Variabel Terikat Definisi Operasional Skala ukur Alat ukur Penyerapan Air Proses masuknya molekul air secara difusi di antara rantai polimer yang akan mempengaruhi struktur kimia dari nilon termoplastik . Rasio Timbangan digital Kekuatan Transversal Kombinasi dari kekuatan tarik, dan kekuatan geser. Batang uji nilon termoplastik yang terdukung pada kedua ujungnya diberi beban secara beraturan di tengahnya dan berhenti ketika batang uji patah. 56 Rasio Universal testing machine Modulus Elastisitas Kekuatan relatif atau rigiditas dari suatu bahan, yang diukur dengan kemiringan wilayah elastik dari grafik tegangan-regangan. Rasio Universal testing machine Tabel 3. Definisi operasional variabel terkendali Variabel Terkendali Definisi Operasional Skala ukur Alat ukur Ukuran model induk logam Dibuat dari logam stainless steel dengan ukuran 15 mm x 0,5 mm untuk membuat mold sampel untuk uji penyerapan air dan batang uji ukuran 64 mm x 10 mm x 3,3 mm untuk membuat mold sampel untuk uji kekuatan transversal dan uji modulus elastisitas. - Penggaris besi Jenis dan berat bahan nilon termoplastik Bioplast poliamida 6 dengan berat 1,5 gram untuk 1 sampel dengan ukuran 15 mm x 0,5 mm dan 4 gram untuk 1 sampel dengan ukuran 64 mm x 10 mm x 3,3 mm. - Timbangan digital Gips keras Bahan yang digunakan untuk penanaman model induk dalam pembentukan mold. Gips keras yang digunakan pada penelitian ini adalah merek Moldano . - - Perbandingan adonan gips keras Proses pencampuran gips keras dan air yang dilakukan dalam mangkuk karet yang diaduk dengan spatula dan pengadukan dilakukan diatas vibrator Perbandingan antara jumlah gips keras dan air yang digunakan untuk menanam sampel dalam kuvet, yaitu 100 gram gips keras : 30 ml air. - Gelas ukur dan timbangan Waktu pengadukan gips keras Waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk gips selama 15 detik. - Stopwatch Suhu pemanasan nilon termoplastik Suhu yang digunakan untuk melunakkan bahan nilon termoplastik pada alat furnace, yaitu 248,8 – 265,5°C. 41 - - Waktu pemanasan nilon termoplastik Lamanya pemanasan bahan nilon pada alat furnace , yaitu 10 menit. - - Universitas Sumatera Utara Variabel Terkendali Definisi Operasional Skala ukur Alat ukur Teknik pemolesan Cara pemolesan sampel agar diperoleh permukaan yang rata, halus, dan mengkilat. Teknik pemolesan yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik pemolesan secara mekanis, yaitu dengan cara sebagai berikut: sampel pada seluruh kelompok dihaluskan dengan kertas pasir waterproof ukuran 800, 1000, dan 1200 yang dipasangkan pada rotary grinder dengan air mengalir masing-masing selama 3 menit dengan kecepatan 500 rpm, kemudian dilanjutkan dengan Scotch-Brite brush yang dipasangkan pada polishing motor dengan kecepatan 500 rpm dan menggunakan coarse purnice hingga mengkilat untuk sampel penyerapan air. 4,41 - - Suhu dan waktu perendaman sampel Suhu dan waktu yang digunakan untuk merendam sampel yaitu 37°C dalam akuades selama 7 hari untuk uji penyerapan air dan 50 jam untuk uji kekuatan transversal dan modulus elastisitas. - - Bentuk, ukuran, dan jumlah serat kaca Bentuk serat kaca yang digunakan pada penelitian ini adalah potongan kecil berukuran 3 mm. Cara perhitungan berat serat kaca untuk sampel penyerapan air: a. Kelompok tanpa penambahan serat kaca: nilon termoplastik tanpa penambahan serat kaca b. Kelompok dengan penambahan serat kaca 1: nilon termoplastik dengan penambahan serat kaca 1 1 x 1,5 gram = 0,015 gram c. Kelompok dengan penambahan serat kaca 1,5: nilon termoplastik dengan penambahan serat kaca 1,5 1,5 x 1,5 gram = 0,0225 gram Cara perhitungan berat serat kaca untuk sampel kekuatan transversal dan modulus elastisitas: d. Kelompok tanpa penambahan serat kaca: nilon termoplastik tanpa penambahan serat kaca e. Kelompok dengan penambahan serat kaca 1: nilon termoplastik dengan penambahan serat kaca 1 1 x 4 gram = 0,04 gram f. Kelompok dengan penambahan serat kaca 1,5: nilon termoplastik dengan penambahan serat kaca 1,5 1,5 x 4 gram = 0,06 gram - Timbangan digital Teknik penambahan serat kaca Mencampurkan serat kaca dengan nilon lapis demi lapis, berselang-seling antara serat kaca dengan nilon pada cartridge sebelum dimasukkan ke dalam furnace . Setelah nilon mencair maka dilakukan pengadukan sebanyak satu kali putaran searah jarum jam. 40 - - Universitas Sumatera Utara 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel Unit UJI Laboratorium Dental Fakultas Kedokteran Gigi USU

3.4.2 Tempat Pengujian Sampel

1. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi USU 2. Laboratorium Ilmu Dasar FMIPA USU

3.4.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2015

3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Alat Penelitian 1. Model induk dari logam berbentuk 15 mm x 0,5 mm dan 64 mm x 10 mm x 3,3 mm 2. Injection flask 3. Mangkuk karet dan spatula 4. Lekron 5. Gelas ukur 6. Unit ultrasonik 7. Oven pemanas 8. Vibrator Pulsar 2 Filli Manfredi, Italy 9. Cartridge 10. Plugger 11. Furnace 12. Injector 13. Polishing motor 14. Scotch-Brite brush 15. Portable Dental Engine Olympia, Japan 16. Straight handpiece Universitas Sumatera Utara 17. Mata bur fraser 18. Disc pemotong 19. Stopwatch 20. Alat uji kekuatan transversal Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine, Japan 21. Timbangan digital 22. Alat ukur rol meter, penggaris atau jangka sorong skala mm, alat ukur deformasi

3.5.2 Bahan Penelitian

1. Nilon termoplastik Bioplast, Japan 2. Serat kaca jenis E-glass bentuk potongan kecil dengan ukuran 3 mm Cam Elyaf San A.S., Kocaeli, Turkey 3. Gips keras Moldano, Germany 4. Malam spru 5. Air 6. Vaselin sebagai bahan separasi 7. Tinfoil 8. Cincin plastik 9. Silane coupling agent Ultradent 10. Kertas pasir waterproof ukuran 800, 1000, 1200

11. Coarse purnice 3.6 Cara Penelitian

3.6.1 Pembuatan Model Induk

Model induk dibuat dari logam stainless steel dengan ukuran 15 mm x 0,5 mm untuk membuat mold sampel untuk uji penyerapan air dan batang uji 64 mm x 10 mm x 3,3 mm untuk uji kekuatan transversal dan uji modulus elastisitas. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Pembuatan Sampel

Sampel yang dibuat terdiri dari sembilan kelompok yaitu: 1. Kelompok sampel untuk uji penyerapan air -Nilon termoplastik yang tidak ditambah serat kaca sebagai kontrol kelompok A - Nilon termoplastik yang ditambah serat kaca 1 kelompok B - Nilon termoplastik yang ditambah serat kaca 1,5 kelompok C 2. Kelompok sampel untuk uji kekuatan transversal -Nilon termoplastik yang tidak ditambah serat kaca sebagai kontrol kelompok D - Nilon termoplastik yang ditambah serat kaca 1 kelompok E - Nilon termoplastik yang ditambah serat kaca 1,5 kelompok F 3. Kelompok sampel untuk uji modulus elastisitas - Nilon termoplastik yang tidak ditambah serat kaca sebagai kontrol kelompok G - Nilon termoplastik yang ditambah serat kaca 1 kelompok H - Nilon termoplastik yang ditambah serat kaca 1,5 kelompok I

3.6.2.1 Pembuatan Sampel Nilon Termoplastik Kelompok tanpa Penambahan Serat Kaca

1. Penanaman model induk pada kuvet bawah a. Siapkan kuvet khusus untuk injection moulding. b. Kuvet diolesi dengan bahan separasi vaselin. c. Membuat adonan gips dalam mangkuk karet dengan perbandingan 100 gram gips keras : 30 ml air. d. Adonan diaduk dengan spatula hingga homogen dan dituang ke kuvet bawah yang telah disiapkan di atas vibrator. e. Model induk diletakkan pada adonan gips yang mulai mengeras. f. Diamkan selama 20 menit hingga gips mengeras. Universitas Sumatera Utara 2. Pemasangan spru dan pengisian kuvet atas a. Setelah gips mengeras, spru sebagai jalan masuk bahan dilekatkan pada tepi model dengan menggunakan malam. b. Spru yang berlebihan dibuang dengan lekron. c. Setelah model induk dipasang spru, oleskan vaselin pada permukaan gips, model induk, dan kuvet atas. d. Kuvet atas dipasang di atas kuvet bawah dan dikunci hingga rapat. e. Membuat adonan gips dalam mangkuk karet dengan perbandingan 100 gram gips keras : 30 ml air. f. Adonan di aduk dengan spatula hingga homogen. g. Kuvet diletakkan di atas vibrator dengan posisi vertikal dan vibrator dijalankan. h. Adonan gips dituang ke dalam kuvet melalui salah satu lubang pengisian pada kuvet hingga adonan keluar dari lubang lainnya. i. Diamkan selama 60 menit hingga gips mengeras. Gambar 9. Penanaman model induk dan pemasangan spru pada kuvet bawah 3.Pengangkatan model induk dan pembuangan spru a. Kunci kuvet dibuka dan kuvet dipisahkan. b.Model induk diangkat dari gips dengan menggunakan lekron. c.Kuvet dipasangkan kembali, kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit untuk membuang spru. Universitas Sumatera Utara d.Kuvet dibuka dan disiram dengan air mendidih hingga tidak ada lagi sisa spru pada gips. 4. Injeksi bahan nilon termoplastik ke dalam mold a. Kuvet dipasangkan kembali dan dikunci. b. Cartridge untuk injeksi disiapkan, kemudian letakkan tinfoil yang telah dipotong berbentuk lingkaran pada dasar cartridge. c. Bahan nilon termoplastik ditimbang sebanyak 12 gram dengan menggunakan timbangan digital dan dimasukkan dalam cartridge. d. Cartridge berisi bahan nilon termoplastik ditempatkan dalam furnace untuk melunakkan bahan nilon termoplastik dengan suhu 248,8- 265,5°C selama 10 menit. e.Setelah bahan nilon termoplastik meleleh seluruhnya, lapisi plugger penutup cartridge dengan cincin plastik dan tempatkan pada cartridge. f. Cartridge berisi bahan nilon termoplastik yang telah dipanaskan dipasang di atas kuvet dan kuvet dipasang pada alat injector. g. Bahan nilon termoplastik diinjeksi ke dalam kuvet. h. Biarkan di bawah tekanan selama 3 menit, lepaskan dari alat injector dan biarkan selama 30 menit hingga mengeras. Gambar 10. Nilon termoplastik di dalam cartridge Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Cartridge dimasukkan ke dalam furnace Gambar 12. Nilon termoplastik diinjeksikan ke dalam kuvet 5.Penyelesaian akhir dan pemolesan a. Sampel dikeluarkan dari kuvet dan dirapikan dengan fraser bur untuk menghilangkan bagian yang tajam. b. Permukaan sampel dihaluskan dengan kertas pasir waterproof ukuran 800, 1000, dan 1200 yang dipasangkan pada rotary grinder dengan air mengalir masing-masing selama 5 menit dengan kecepatan 500 rpm. Untuk mencegah terlepasnya sampel pada saat pemolesan maka sampel diletakkan pada pemegang sampel yang terbuat dari stainless steel. c. Pemolesan dilanjutkan dengan scotch-brite brush yang dipasangkan pada polishing motor dengan kecepatan 500 rpm dan menggunakan coarse purnice hingga mengkilat untuk sampel penyerapan air. Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Sampel dikeluarkan dari kuvet

3.6.2.2 Pembuatan Sampel Nilon Termoplastik dengan Penambahan Serat Kaca 1, dan 1,5

Tahap pembuatan kelompok serat kaca 1, dan 1,5 mulai dari penanaman model induk pada kuvet bawah sampai pengangkatan model induk dan pembuangan spru sama dengan kelompok tanpa penambahan serat kaca. Pada kelompok dengan penambahan serat kaca 1, dan 1,5 dilanjutkan dengan tahap pencampuran serat kaca dengan nilon termoplastik. Teknik pencampuran serat kaca dengan nilon termoplastik adalah: a. Serat kaca ditimbang sebanyak 1 dari berat nilon termoplastik iaitu 0,015 gram untuk sampel penyerapan air dan 0,04 gram untuk sampel kekuatan transversal dan modulus elastisitas dan untuk kelompok dengan penambahan serat kaca 1,5 adalah 0,0225 gram untuk penyerapan air dan 0,06 gram untuk kekuatan transversal dan modulus elastisitas. b. Serat kaca dimasukkan dalam cairan silane coupling agent Gamma – methacrylopropytrimethoxysilane MPS. c. Serat kaca dikeringkan dengan suhu kamar selama 40 menit dan kemudian dimasukkan ke dalam oven pemanas selama 1 jam pada suhu 115°C sebelum dimasukkan ke dalam nilon termoplastik. Universitas Sumatera Utara d. Nilon termoplastik ditimbang dengan timbangan digital sebanyak 12 gram, kemudian dimasukkan ke dalam suatu wadah. e. Nilon termoplastik dimasukkan ke dalam cartridge, kemudian masukkan sedikit serat kaca, setelah itu masukkan kembali nilon kemudian letakkan lagi serat kaca diatasnya, begitu seterusnya sampai bahan nilon dan serat kaca berada di dalam cartridge seluruhnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar serat kaca tercampur merata pada bahan nilon termoplastik. f. Cartridge berisi bahan nilon termoplastik ditempatkan dalam furnace untuk melunakkan bahan nilon termoplastik dengan suhu 248,8-265,5°C selama 10 menit. g. Pada saat bahan nilon termoplastik mulai mencair dilakukan pengadukan sebanyak satu kali searah putaran jarum jam. h. Setelah bahan nilon termoplastik meleleh seluruhnya, lapisi plugger penutup catridge dengan cincin plastik dan tempatkan pada cartridge. i. Cartridge berisi bahan nilon termoplastik yang telah dipanaskan di atas kuvet dan kuvet dipasangkan pada alat injector. j. Bahan nilon termoplastik diinjeksi ke dalam kuvet. k. Biarkan di bawah tekanan selama 3 menit, lepaskan dari alat injector dan biarkan selama 30 menit hingga mengeras. Selanjutnya sampel dilakukan penyelesaian akhir dan pemolesan sama seperti yang dilakukan pada kelompok tanpa penambahan serat kaca.

3.6.3 Pengukuran Nilai Penyerapan Air

a. Sampel yang telah dipoles disimpan dalam sebuah desikator pada suhu 37 C selama 24 jam untuk tujuan desikasi dan menghindari sampel berkontak dengan kelembaban luar. b. Proses desikasi diulang hingga sampel mengalami penurunan berat tidak melebihi 0,5 mg dalam periode 24 jam. c. Setelah itu, sampel dikeluarkan dan ditimbang pada timbangan digital untuk mengetahui berat sampel sebelum direndam m 1 . Universitas Sumatera Utara d. Sampel dari bahan basis gigitiruan nilon termoplastik direndam dalam aquades dan disimpan dalam inkubator selama 7 hari pada suhu 37 C. e. Setelah direndam 7 hari, sampel dikeluarkan dari air dan dibersihkan dengan kain bersih dan kering, kemudian sampel dibiarkan di udara terbuka selama 15 detik. f. Timbang kembali berat sampel setelah 1 menit dikeluarkan dari air m 2 . g. Sampel dimasukkan kembali ke dalam desikator sampai dicapai berat sampel yang konstant. Setelah berat sampel konstant maka sampel ditimbang kembali m 3 . Pengukuran nilai penyerapan air adalah berdasarkan rumus berikut : Water sorption = mass after immersionm 2  g-conditioned mass m 3  g Volume mm 3 Keterangan : Water sorption = nilai penyerapan air  g mm 3 Mass after immersion m 2 = berat sampel setelah perendaman  g Conditioned mass m 3 =berat sampel setelah perendaman dan dikeringkan dengan desikator  g Volume = volume sampel mm 3 3.6.4 Pengukuran Kekuatan Transversal Pengukuran kekuatan transversal dilakukan dengan menggunakan alat Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine, Japan. Alat ini memiliki kelajuan tekan 110 mm per detik. Jarak antara kedua penyangga adalah 50 mm. batang uji nilon termoplastik diberi nomor pada kedua ujungnya dan garis pada bagian tengah, ditempatkan sedemikian rupa sehingga alat akan menekan batang uji tepat pada garis tengah tersebut hingga fraktur. Universitas Sumatera Utara Perhitungan kekuatan transversal adalah sebagai berikut : 4 σ = 3 FI 2 �� 2 Keterangan: σ = Kekuatan transversal MPa F = Beban maksimum diterapkan N I = Jarak antara kedua mendukung mm b = Lebar batang uji mm d = Ketebalan spesimen mm

3.6.5 Pengukuran Modulus Elastisitas

Pengukuran modulus elastisitas dilakukan dengan menggunakan alat Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine, Japan. Pengujian modulus elastisitas ini dilakukan untuk mengetahui lenturan yang akan terjadi dari pembebanan yang diberikan. Prosedur yang akan dilakukan adalah siapkan batang uji nilon termoplastik dengan ukuran yang sama dengan uji kekuatan transversal, beri nomor dan hitung jarak antara penampangnya, atur jarak tumpuan, lalu pasang batang uji. Pembebanan diberikan di tengah-tengah jarak sampel secara berkelanjutan sampai beban maksimum dan timbul keretakan. Besarnya defleksi atau lenturan yang terjadi pada saat pengujian dicatat pada setiap selang beban tertentu. Hitung nilai modulus elastisitas dan kuat lenturnya berdasarkan beban maksimum, jarak tumpuan dan penampangnya. Modulus elastisitas dapat ditulis dengan rumus berikut: 45 Tegangan stress = PA= σ Regangan strain = ΔLƖₒ = ɛ E = Tegangan = PA Regangan Δ Ɩ Ɩₒ Universitas Sumatera Utara Keterangan: E : Modulus elastisitas MPa P : Gaya yang diberikan N Δ Ɩ : Peningkatan panjang Ɩₒ : Panjang awal Data hasil pengukuran dicatat di dalam formulir penelitian, kemudian ditabulasi untuk dianalisis dengan program komputer. Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus formula dari komputer dengan keterangan sebagai berikut : Fs : kekuatan transversal Fe : modulus elastisitas Pm: kekuatan maksimum l : jarak antara dua penyangga b : lebar batang uji h : ketinggian batang uji d : nilai bending

3.7 Analisis Data

Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan: 1.Analisis Univarian untuk mengetahui nilai rata-rata dan standar deviasi masing-masing kelompok. 2.Uji ANOVA satu arah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaca pada bahan basis gigitiruan nilon termoplastik terhadap penyerapan air, kekuatan transversal dan modulus elastisitas. 3.Uji LSD untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang bermakna antara kelompok yang diberi perlakuan. Universitas Sumatera Utara

3.8 Kerangka Operasional

Termopla Pemasangan Model Induk dalam Kuvet Bawah Pengisian Kuvet Atas Penimbangan Serat Kaca 1 dan 1,5 dan Bahan Nilon Termoplastik Pencampuran Serat Kaca + Silane coupling agent Pemanasan Serat Kaca pada Oven 115 C selama 60 menit Pengangkatan Model Induk dan Pembuangan Spru Pemanasan Catridge pada Furnace Injeksi Bahan Nilon Termoplastik ke dalam Mold Penyelesaian Akhir dan Pemolesan Pencampuran Serat Kaca dengan Nilon Termoplastik pada Catridge Sampel Penelitian 81 Sampel Kekuatan Transversal 27 Sampel Analisis Data Hasil Penyerapan Air 27 Sampel + Serat Kaca 1 Kelompok B + Serat Kaca 1,5 Kelompok C Tanpa Serat Kaca Kelompok A Tanpa Serat Kaca Kelompok D + Serat Kaca 1,5 Kelompok F + Serat Kaca 1 Kelompok E Uji Penyerapan Air Uji Kekuatan Transversal Nilon Termoplastik tanpa Serat Kaca Nilon Termoplastik dengan Penambahan Serat Kaca 1 dan 1,5 Pemasangan Spru Modulus Elastisitas 27 Sampel + Serat Kaca 1 Kelompok H + Serat Kaca 1,5 Kelompok I Tanpa Serat Kaca Kelompok G Uji Modulus Elastisitas Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik tanpa

dan dengan Penambahan Serat Kaca Potongan Kecil Ukuran 3 mm dengan Konsentrasi 1 dan 1,5 Penyerapan air diukur dengan menggunakan alat timbangan digital. Nilai penyerapan air diperoleh dengan menghitung pengurangan berat setelah perendaman dengan sebelum perendaman dari setiap sampel dan dibagi dengan volume sampel sebesar 88,3125 mm 3 . Hasil penelitian menunjukkan nilai penyerapan air yang terkecil pada kelompok A adalah 14,720 µgmm 3 , yang terbesar adalah 24,912 µgmm 3 . Nilai penyerapan air yang terkecil pada kelompok B adalah 11,323 µgmm 3 , yang terbesar adalah 19,250 µgmm 3. Nilai penyerapan air yang terkecil pada kelompok C adalah 10,191 µgmm 3 , yang terbesar adalah 16,985 µgmm 3 Tabel 4. Rerata ± SD penyerapan air kelompok A adalah 20,130 ± 3,339 µgmm 3 . Rerata ± SD penyerapan air kelompok B adalah 16,230 ± 2,594 µgmm 3 . Rerata ± SD penyerapan air kelompok C adalah 14,092 ± 2,050 µgmm 3 Tabel 4. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

7 69 96

Pengaruh Penambahan Serat Kaca pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Impak dan Transversal

9 81 84

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

2 52 96

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

1 1 6

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 2 7

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 5 16

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Penyerapan Air Dan Kekuatan Transversal Serta Modulus Elastisitas Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Penyerapan Air Dan Kekuatan Transversal Serta Modulus Elastisitas Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 2 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Penyerapan Air Dan Kekuatan Transversal Serta Modulus Elastisitas Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 0 6

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Penyerapan Air Dan Kekuatan Transversal Serta Modulus Elastisitas Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 0 15