1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui nilai penyerapan air bahan basis gigitiruan nilon termoplastik tanpa dan dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 3 mm
dengan konsentrasi 1 dan 1,5.
2. Untuk mengetahui kekuatan transversal bahan basis gigitiruan nilon termoplastik tanpa dan dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 3 mm
dengan konsentrasi 1 dan 1,5.
3. Untuk mengetahui modulus elastisitas bahan basis gigitiruan nilon termoplastik tanpa dan dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 3 mm
dengan konsentrasi 1 dan 1,5. 4. Untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaca potongan kecil 3 mm
dengan konsentrasi 1 dan 1,5 terhadap penyerapan air bahan basis gigitiruan nilon termoplastik.
5. Untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaca potongan kecil 3 mm dengan konsentrasi 1 dan 1,5 terhadap kekuatan transversal bahan basis gigitiruan
nilon termoplastik. 6. Untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaca potongan kecil 3 mm
dengan konsentrasi 1 dan 1,5 terhadap modulus elastisitas bahan basis gigitiruan nilon termoplastik.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Praktis
1. Sebagai pedoman jumlah serat kaca yang ditambahkan pada basis gigitiruan nilon termoplastik untuk menanggulangi kekurangan bahan nilon
termoplastik. 2. Sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki kelemahan sifat fisis bahan
basis gigitiruan nilon termoplastik.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2 Manfaat Teoritis
1. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi material kedokteran gigi, khususnya yang digunakan dalam bidang
prostodonsia. 2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai bahan basis nilon termoplastik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian
Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang berada di antara gigi dan rahang serta merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan sehingga berhubungan
dengan kekuatan pengunyahan di dalam mulut. Basis gigitiruan memperoleh dukungan melalui kontak yang rapat dengan jaringan mulut dibawahnya. Meskipun
basis gigitiruan dapat dibuat dari logam atau campuran logam, kebanyakan basis gigitiruan dibuat menggunakan bahan polimer yang dipilih berdasarkan stabilitas
dimensi, warna, dan biokompatibel dengan jaringan mulut.
1
Syarat- syarat bahan yang dapat digunakan pembuatan basis gigitiruan, yaitu sifat termal yang baik, stabilitas dimensi, stabilitas kimia, daya untuk bertahan
terhadap kelarutan dan penyerapan yang rendah terhadap cairan mulut, tidak berasa dan berbau, biokompatibel, terlihat alami, stabilitas warna baik, kemudahan
manipulasi dan perbaikan, biaya yang terjangkau dan bebas dari porositas.
2,3
2.1.2 Bahan Basis Gigitiruan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan basis gigitiruan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu logam dan non logam.
2
2.1.2.1 Logam
Bahan logam telah digunakan sebagai bahan basis gigitiruan pada abad ke-18 dan ke-20. Beberapa jenis logam yang digunakan pada umumnya berupa aluminium
kobalt, logam emas, dan stainless steel. Meskipun bahan logam memiliki kekuatan yang baik, tahan terhadap fraktur dan abrasi, tetapi bahan ini mempunyai kelemahan
yaitu memerlukan biaya yang mahal serta estetis yang kurang baik.
2
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.2 Non-Logam
Bahan berbasis non logam merupakan jenis bahan yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi karena memiliki sifat yang lebih baik apabila
dibandingkan dengan bahan berbasis logam. Bahan basis non logam umumnya terbuat dari bahan polimer. Bahan non logam terbagi menjadi dua jenis berdasarkan
sifat termalnya yaitu termoset dan termoplastik.
2
2.1.2.2.1 Termoset
Termoset atau nama lain dari thermo-hardening polimer adalah jenis resin yang proses polimerisasinya mengalami perubahan kimia. Polimer termoset adalah
jenis polimer yang akan menjadi keras secara permanen pada saat pembuatannya dan tidak akan melunak ketika dipanaskan kembali. Contohnya adalah cross-linked
polimetil metakrilat, fenol-formaldehid, vulkanit, dan resin akrilik.
2
2.1.2.2.2 Termoplastik
Termoplastik adalah bahan yang tidak mengalami perubahan struktur kimia sewaktu pembentukan yang hasil akhirnya sama dengan materil asli kecuali
bentuknya. Polimer termoplastik adalah jenis polimer yang akan melunak ketika dipanaskan dan mengeras kembali saat didinginkan secara reversibel. Degradasi
irreversibel akan terjadi apabila pemanasan dilakukan pada temperatur yang melewati batas ambang. Termoplastik dapat dibagi beberapa jenis menurut bahan dasarnya,
yaitu resin termoplastik asetal, resin termoplastik poliester dan resin termoplastik poliamida nilon.
2,9
Nilon adalah salah satu termoplastik yang sering digunakan di bidang kedokteran gigi.
2
2.2 Nilon Termoplastik
Nilon termoplastik pertama digunakan sebagai basis gigitiruan pada awal tahun 1950an.
10,38
Bahan ini merupakan gugus dari polimer kondensasi yang berasal dari reaksi diacid dengan diamine.
5
Bahan ini tidak memiliki rantai kimia yang cross link
seperti bahan termoset, tetapi memiliki rantai linier oleh karena itu bahan ini
Universitas Sumatera Utara
bersifat fleksibel dan dapat dibentuk kembali.
7,35
Penggunaan nilon pertama kali di kedokteran gigi tidak begitu memuaskan oleh karena sifat penyerapan air yang tinggi.
Namun bahan ini mempunyai fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat meneruskan tekanan yang diterima.
6.7
2.2.1 Komposisi
Nilon termoplastik merupakan turunan polimer yang dihasilkan oleh reaksi kondensasi monomer diamin dan dibasic acid dimana sifat fisis dan mekanisnya
tergantung pada ikatan antara asam dan amida. Terdapat perbedaan utama dalam hal sifat antara resin akrilik dan nilon, yaitu nilon merupakan polimer crystalline
sedangkan resin akrilik merupakan polimer amorphous.
6
Sifat crystalline ini mengakibatkan nilon memiliki sifat yang tidak dapat larut dalam pelarut, ketahanan
panas dan kekuatan yang tinggi serta kekuatan tensil yang baik.
7,10
Penamaan bahan nilon termoplastik pertama ditulis jumlah karbon kelompok amina diikuti jumlah karbon asam. Misalnya, nilon 6,12 mengandung 6 karbon
kelompok amina heksametilediamin dan 12 karbon asam asam adipat dalam ikatan polimer tersebut.
39
Gambar 1. Struktur kimia bahan nilon termoplastik
39
2.2.2 Manipulasi
Manipulasi nilon termoplastik memerlukan peralatan khusus energi termal dengan pemanasan cartridge dalam perangkat khusus mencapai suhu plasticizing
248,8 hingga 265,5°C, cartridge kemudian diatur dalam unit injeksi dengan
Universitas Sumatera Utara
penekanan 5 Barr. Teknik injection molding ini memerlukan peralatan yang khusus. Ruangan pada mold diisi dengan resin nilon termoplastik di bawah tekanan
menggunakan injektor. Pemasangan spru dilakukan dengan cara memasukkan spru dari bagian belakang kuvet ke bagian posterior dari malam pada kedua sisi model,
nilon dibentuk di dalam mold gips.
40-42
2.2.3 Sifat-Sifat
A.Sifat Fisis Sifat-sifat fisis basis gigitiruan nilon termoplastik adalah
: i. Penyerapan Air
Penyerapan air yang tinggi merupakan kekurangan dari nilon. Hal ini karena nilon termoplastik mempunyai serat yang menyerap air. Nilon termoplastik juga
memiliki sifat hidrofilik yaitu kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya. Hasil penelitian Ariyani 2013 menyatakan bahwa nilai penyerapan
air tanpa penambahan fiber glass reinforced adalah 20,3 gmm
3
.
34
ii. Porositas Nilon hampir tidak memiliki porositas. Porositas pada nilon disebabkan
masuknya udara selama proses injection moulding. Bila udara ini tidak dikeluarkan, gelembung-gelembung besar dapat terbentuk pada basis gigitiruan.
42
iii. Stabilitas Warna Stabilitas warna adalah kemampuan dari suatu lapiasan permukaan atau
pigmen untuk bertahan dari degradasi yang disebabkan pemaparan dari lingkungan. Bahan nilon termoplastik memiliki stabilitas warna yang rendah karena penyerapan
air yang tinggi. Penyerapan air menyebabkan cairan difusi ke dalam matriks dan mengisi ruang antara matriks sehingga menyebabkan perubahan warna.
42
B. Sifat Kemis dan Biologis Salah satu faktor penting yang menentukan daya tahan dari bahan di dalam
rongga mulut adalah stabilitas kemis. Bahan basis gigitiruan yang baik seharusnya tidak larut dalam cairan rongga mulut, tidak mudah erosi, dan tahan terhadap korosi.
2
Universitas Sumatera Utara
Sifat biologis merupakan syarat utama dari seluruh material yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Idealnya, suatu material yang layak dimasukkan ke
dalam rongga mulut haruslah tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak bersifat karsinogenik ataupun dapat menimbulkan reaksi alergi. Nilon termoplastik adalah
basis gigitiruan yang bebas monomer, bersifat hipoalergenik sehingga dapat menjadi alternatif bagi pasien yang sensitif terhadap resin akrilik polimerisasi panas, nikel
atau kobalt kromium.
2,3
C. Sifat Mekanis Sifat-sifat mekanis basis gigitiruan nilon termoplastik adalah
: i. Kekuatan Transversal
Kekuatan transversal merupakan kombinasi dari kekuatan tarik dan kekuatan geser. Hasil penelitian Kohli 2013 menunjukkan kekuatan transversal pada bahan
Valplast adalah 77,28 MPa.
6
ii. Modulus Elastisitas Nilon termoplastik mempunyai modulus elastisitas yang rendah sehingga
bersifat fleksibel. Hasil penelitian Kohli 2013 menunjukkan modulus elastisitas pada bahan Valplast adalah 1211,09 MPa.
6
iii. Kekuatan Lentur Kekuatan lentur merupakan salah satu sifat yang mempengaruhi ketahanan
terhadap fraktur dari basis gigitiruan. Nilon termoplastik mempunyai kekuatan lentur yang tinggi yaitu sebesar 110 MPa sehingga ketahanan terhadap fraktur juga menjadi
tinggi.
42
iv. Kekuatan Impak Salah satu kelebihan dari nilon termoplastik adalah mempunyai kekuatan
impak yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan bahan nilon termoplastik mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap fraktur.
Nilai kekuatan impak nilon termoplastik adalah 120-150 kgmm
3
.
42
Universitas Sumatera Utara
v. Kekuatan Tarik Kekuatan tarik merupakan salah satu sifat yang mempengaruhi ketahanan
terhadap fraktur. Kekuatan tarik dari nilon termoplastik adalah 76 Mpa.
42
vi. Kekuatan Fatigue Nilon termoplastik mempunyai daya tahan terhadap fatigue serta dapat
meneruskan tekanan yang diterima. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan dari nilon termoplastik sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap fraktur.
42
2.2.4 Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan bahan nilon termoplastik adalah sebagai berikut:
42
a. Stabilitas dimensi b. Bebas monomer sisa
c. Mempunyai kekuatan impak yang tinggi d. Estetis
e. Tipis dan ringan tetapi sangat kuat f. Tidak menggunakan cangkolan logam
g. Hampir tidak memiliki porositas h. Tidak dapat mengalami crazing
i. Tahan terhadap bahan kimia Meskipun nilon termoplastik banyak digunakan karena dianggap material
yang ideal dalam beberapa aspek, namun memiliki beberapa kerugian, yaitu:
42,43
a. Memerlukan peralatan yang mahal dan kuvet khusus b. Kesulitan dalam pembuatan mold
c. Sulit diperbaiki bila terjadi kerusakan d.Terjadi peningkatan kekasaran serta perlekatan sisa makanan setelah
beberapa bulan pemakaian. e. Penyerapan air yang tinggi
f. Stabilitas warna rendah
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi bahan nilon termoplastik adalah sebagai berikut:
44
a. Pada kasus single denture
b. Pasien yang memilih untuk tidak menggunakan gigitiruan cekat
c. Pada kasus yang sulit seperti pasien anak-anak
d. Pasien yang alergi terhadap akrilik
e. Pasien yang memiliki riwayat GTSL patah berulang
Kontraindikasi bahan nilon termoplastik adalah sebagai berikut:
44
a. Deepbite 4 mm atau lebih
b. Sedikit gigi yang tersisa dengan gerong yang minimal untuk retensi
c. Jarak inter oklusal pada daerah posterior kurang dari 4 mm
d. Bilateral free end perluasan distal dengan linggir tajam atau torus lingual
pada rahang bawah e.
Bilateral free end perluasan distal pada rahang atas dengan linggir alveolar yang mengalami atrofi parah
2.3 Penyerapan Air 2.3.1 Pengertian
Penyerapan air yang tinggi merupakan kekurangan utama dari nilon. Hal ini karena nilon memiliki sifat hidrofilik yaitu kemampuan suatu zat untuk menyerap
molekul air dari lingkungannya.
8
Molekul air dapat menyebar ke matriks polimer karena ukuran molekul air yang kecil yaitu kurang dari 0,28 nm, lebih kecil di
banding jarak rantai polimer pada matriks polimer.
34
Cairan yang terabsorpsi melalui proses difusi molekul air ke dalam rantai poliamida akan memutuskan rantai panjang
poliamida serta ikatan antara molekul sehingga mengakibatkan kekuatan mekanis menurun dan stabilitas warna rendah.
16,23
Menurut ISO 1567:1999, nilai penyerapan air untuk bahan heat-cured dan self-cured adalah tidak boleh melebihi 32
gmm
3
. Penentuan nilai penyerapan air menurut ISO berdasarkan peningkatan berat sampel per satuan volume.
Ariyani menyatakan bahwa nilai penyerapan air tanpa penambahan fiber glass reinforced
Universitas Sumatera Utara
adalah 20,3 gmm
3
, namun dengan penambahan fiber glass reinforced 1 dan 1,5 adalah 15,3
gmm
3
dan 13,4 gmm
3
.
34
2.3.2 Alat Uji dan Cara Pengukuran
Penyerapan air diukur dengan menggunakan alat timbangan digital. Alat yang digunakan untuk menimbang berat bahan yang telah di rendam di dalam air untuk
mendapatkan nilai penyerapan air adalah timbangan digital. Sampel yang telah dipoles disimpan dalam sebuah desikator pada suhu 37
C selama 24 jam untuk tujuan desikasi dan menghindari sampel berkontak dengan kelembaban luar. Setelah itu,
sampel dikeluarkan dan ditimbang pada timbangan digital untuk mengetahui berat sampel sebelum direndam m
1
.
34
Sampel dari bahan basis gigitiruan nilon termoplastik direndam dalam aquades dan disimpan dalam inkubator selama 7 hari pada suhu 37
C. Setelah direndam 7 hari, sampel dikeluarkan dari air dan dibersihkan dengan kain bersih dan
kering, kemudian sampel dibiarkan di udara terbuka selama 15 detik. Timbang kembali berat sampel setelah 1 menit dikeluarkan dari air m
2
. Sampel dimasukkan kembali ke dalam desikator sampai dicapai berat sampel yang konstant. Setelah berat
sampel konstant maka sampel ditimbang kembali m
3
.
34
Nilai penyerapan air didapat dengan menggunakan rumus ISO, yaitu :
Water sorption
=
mass after immersionm
2
g-conditioned mass m
3
g Volume mm
3
Keterangan : Water sorption
= nilai penyerapan air gmm
3
Mass after immersion m
2
= berat sampel setelah perendaman g
Conditioned mass m
1
=berat sampel setelah perendaman dan dikeringkan dengan desikator
g Volume
= volume sampel mm
3
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kekuatan Transversal 2.4.1 Pengertian
Kekuatan transversal adalah beban yang diberikan pada sebuah benda berbentuk batang yang terdukung pada kedua ujungnya dan beban tersebut diberikan
ditengah-tengahnya, selama batang ditekan maka beban akan meningkat secara beraturan dan berhenti ketika batang uji patah. Kekuatan transversal juga merupakan
kombinasi dari kekuatan tarik dan kekuatan geser dimana uji kekuatan transversal sering dilakukan untuk mengukur sifat mekanis dari suatu basis gigitiruan karena
cukup mewakili tipe-tipe gaya yang terjadi selama proses pengunyahan.
45
Kekuatan transversal dari nilon termoplastik dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berat molekul, ukuran partikel polimer, monomer sisa, komposisi plasticizer,
jumlah dari ikatan silang pada rantai molekul, porositas, dan ketebalan dari basis gigitiruan. Absorbsi air dengan cara berdifusi ke dalam matriks resin akan
menurunkan kekuatan transversal karena peningkatan air akan menyebabkan bertambahnya jarak antara rantai molekuler yang bertindak sebagai plasticizer.
46
Nilai kekuatan transversal minimal suatu bahan basis gigitiruan adalah sekitar 60-65 MPa.
4
Menurut Putri 2014 menyatakan bahwa kekuatan transversal resin akrilik Lucitone FRS resin injeksi termoplastik adalah sebesar 50,25 MPa.
42
Hasil penelitian Kohli 2013 menyatakan bahwa kekuatan transversal pada bahan Valplast
adalah 77,28 MPa dan bahan Lucitone FRS adalah 73,78 MPa.
6
2.4.2 Alat Uji dan Cara Pengukuran
Kekuatan transversal dilakukan dengan pengujian menggunakan alat Torsee’s
Electronic System Universal Testing Machine, Japan.
45
Uji kekuatan ini lebih lanjut dijelaskan pada spesifikasi International Standard Organization ISO 1567.
4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Kekuatan transversal
Perhitungan kekuatan transversal adalah sebagai berikut :
4
σ = 3
FI
2 ��
2
Keterangan: σ = Kekuatan transversal MPa
F = Beban maksimum diterapkan N
I = Jarak antara kedua mendukung mm b = Lebar batang uji mm
d = Ketebalan spesimen mm
2.5 Modulus Elastisitas 2.5.1 Pengertian
Modulus elastisitas adalah sifat bahan yang memungkinkan untuk berubah bentuk jika diberi beban dan bila beban tersebut dihilangkan akan kembali ke bentuk
semula. Modulus elastisitas merupakan kekakuan relatif atau rigiditas dari suatu bahan, yang diukur dengan kemiringan linear elastis dari grafik tegangan-regangan.
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan antara tekanan stress dengan perubahan regangan strain yang diakibatkan adalah konstan.
45
Hasil pengukuran modulus elastisitas menunjukkan tingkat elastisitas bahan.
12
Berdasarkan Internasional Standard Organization ISO, syarat basis gigitiruan ideal adalah yang memiliki modulus elastisitas minimal 2000 MPa.
4
Namun, penggunaan bahan nilon termoplastik sebagai basis gigitiruan diminati oleh pasien karena sifatnya
yang fleksibel. Hasil penelitian Kohli 2013 menyatakan bahwa kekuatan modulus elastisitas bahan Valplast adalah 1211,09 MPa dan Lucitone FRS adalah
1547,9 MPa.
6
2.5.2 Alat Uji dan Cara Pengukuran
Modulus elastisitas diuji dengan menggunakan alat yang sama dengan pengujian kekuatan transversal, yaitu Universal Testing Machine.
24
Sampel bahan nilon termoplastik diletakkan pada alat uji, diberi bantalan penekanan diatasnya, lalu
pembebanan diberikan di tengah-tengah secara berkelanjutan sampai beban maksimum dan timbul keretakan. Besarnya defleksi atau lenturan yang terjadi pada
saat pengujian dicatat pada setiap selang beban tertentu. Modulus elastisitas dapat ditulis dengan rumus berikut:
45
Tegangan stress = PA= σ
Regangan strain = ΔLƖₒ = ɛ
E = Tegangan = PA Regangan
Δ Ɩ Ɩₒ
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
E : Modulus elastisitas MPa
P : Gaya yang diberikan N Δ Ɩ : Peningkatan panjang
Ɩₒ : Panjang awal
Gambar 3. Grafik hubungan tegangan-regangan
45
2.6 Serat Kaca 2.6.1 Pengertian
Salah satu jenis serat yang dapat ditambahkan ke dalam bahan nilon termoplastik untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanis adalah serat kaca atau disebut
juga fiber glass. Serat kaca merupakan material yang terbuat dari serabut-serabut
yang sangat halus dari kaca atau gelas. Serat kaca dapat beradhesi dengan matriks
polimer di dalam bahan nilon termoplastik sehingga memiliki ikatan yang baik. Efektivitas dari serat kaca tergantung dari kuantitas serat dalam matriks polimer,
orientasi dari serat, diameter, panjang, adhesi serat terhadap matriks polimer dan sifat-sifat serat dan polimer. Ada beberapa macam jenis serat kaca, antara lain serat
kaca jenis E-glass, S-glass, R-glass dan V-glass. Serat kaca E-glass adalah serat yang sering digunakan karena lebih terdistribusi merata.
47-50
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Komposisi
Serat kaca mengandung bahan kimia antara lain :
51
- SiO2 55,2 - Al2O3 14,8
- B2O3 7,3 - MgO 3,3
- CaO 18,7 - K2O 0,2
- Na2O3, Fe2O3 dan F2 masing-masing 0,3
2.6.3 Bentuk
Serat kaca memiliki beberapa bentuk diantaranya bentuk batang, anyaman dan potongan kecil.
45
2.6.3.1 Batang
Serat kaca bentuk batang terbuat dari serat kaca continuous unidirectional yang terdiri atas 1000-200000 serabut serat kaca. Diameternya berkisar antara
3- 25 μm. Kekurangan dari serat bentuk batang ini adalah penanganan yang lebih sulit
dan penyerapan serat dengan resin yang tidak adekuat.
28
Gambar 4. Serat kaca bentuk batang
45
Universitas Sumatera Utara
2.6.3.2 Anyaman
Serat kaca bentuk anyaman biasanya digunakan untuk mereparasi basis gigitiruan, serat kaca bentuk anyaman jauh lebih baik dan mudah untuk dibasahi
monomer. Serat kaca bentuk anyaman juga memiliki kekurangan yaitu penempatannya pada mold yang lebih sulit.
28,29
Gambar 5. Serat kaca bentuk anyaman
45
2.6.3.3 Potongan Kecil
Penggunaan serat kaca potongan kecil telah banyak digunakan dibidang kedokteran gigi untuk memperkuat bahan resin akrilik. Serat kaca potongan kecil
memiliki banyak kelebihan yaitu kemudahan menggunakannya di klinik, hal ini disebabkan karena proses pencampuran antara serat kaca dan resin akrilik yang lebih
sederhana serta ukuran serat yang kecil memudahkan untuk manipulasi dan dimasukkan ke dalam adonan resin akrilik. Keuntungan menggunakan serat kaca
potongan kecil lebih mudah menempatkannya pada bahan nilon termoplastik, praktis dan lebih tersebar merata.
28-30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Serat kaca bentuk potongan kecil
45
2.6.4 Manipulasi dan Mekanisme
Penambahan serat pada basis gigitiruan dapat meningkatkan kekuatan transversal, kekuatan impak, dan modulus elastisitas. Serat kaca digunakan sebagai
bahan penguat yang ideal karena kualitas estetiknya sangat baik. Silane coupling agent
merupakan salah satu bahan yang adhesif antara bahan yang berbeda, yaitu bahan organik dan anorganik.
6,10,32,33,52
Bahan yang
paling sering
digunakan adalah
organosilanes methacryloxypropyitrimethoxy silane
MPS.
53
Tanpa lapisan silane, tidak ada ikatan kimia yang terjadi antara serat kaca dan bahan nilon termoplastik sehingga terdapat
rongga kosong pada matriks yang akan mengakibatkan pengurangan kekuatan.
32,48
Penggabungan serat kaca ke dalam matriks polimer dapat mengurangi penyerapan air pada bahan basis gigitiruan nilon termoplastik. Berdasarkan penelitian sebelumnya
penambahan serat kaca ke dalam basis gigitiruan dapat meningkatkan sifat mekanis basis gigitiruan.
49,50
Peningkatan kualitas ikatan serat dan matriks disebabkan oleh perubahan sifat serat hidrofilik menjadi hidrofobik. Perubahan sifat permukaan serat menjadi
hidrofobik mampu mencegah penyerapan air yang masuk ke dalam ikatan antara matriks dan serat sehingga penyatuan matriks pada permukaan serat menjadi lebih
baik. Sifat mekanik bahan basis dapat diperkuat dengan serat kaca karena adanya
adhesi yang baik antara serat kaca dan matriks polimer.
8,23
Universitas Sumatera Utara
Serat kaca merupakan material yang efektif untuk mempertahankan kekuatan transversal dan modulus elastisitas. Adhesi terjadi antara serat kaca dengan matriks
polimer dapat mempertahankan kekuatan transversal bahan nilon termoplastik. Peningkatan nilai kekuatan transversal dan modulus elastisitas disebabkan oleh ikatan
kimia yang baik antara matriks polimer dan serat kaca.
28,29,31
Ariyani 2013 menemukan bahwa penambahan serat kaca dapat menurunkan penyerapan air pada nilon.
34
Vojvodic 2009 menyatakan bahwa dengan penambahan serat kaca dapat mengurangi penyerapan air sehingga mencegah berkurangnya
kekuatan transversal dan modulus elastisitas.
21
Stipho 1998 menyatakan bahwa penambahan serat kaca pada bahan basis gigitiruan sebesar 1 dapat meningkatkan
kekuatan transversal basis gigitiruan tetapi bila konsentrasi yang diberikan lebih dari 1 dapat melemahkan kekuatan transversal basis gigitiruan.
35,36
Lee 2007 menyatakan bahwa serat kaca berbentuk potongan kecil yang ditambahkan pada
bahan basis gigitiruan dapat meningkatkan kekuatan transversal.
29
Uzun dan Keyf 2001 menyatakan bahwa kekuatan transversal dan modulus elastisitas meningkat
pada resin akrilik dengan penambahan serat kaca sebesar 1.
12
Tacir 2006 menyatakan bahwa serat kaca berbentuk potongan kecil sebanyak 2 yang ditambahkan pada bahan basis gigitiruan dapat meningkatkan
kekuatan impak dan menurunkan kekuatan transversal.
37
Lee 2001 menemukan bahwa penambahan serat kaca potongan kecil berukuran 3 mm pada basis gigitiruan
resin akrilik polimerasi panas meningkatkan kekuatan transversal, semakin meningkat konsentrasi, semakin meningkat kekuatan transversal.
48
Pada penelitian Unalan F, dkk. 2010 menyatakan bahwa serat kaca jenis E-glass
bentuk potongan kecil dengan ukuran dan konsentrasi berbeda yang ditambahkan pada basis gigitiruan lebih efektif meningkatkan kekuatan transversal
daripada bentuk lain.
28
Orsi IA, dkk. 2001 menyatakan bahwa penambahan serat kaca konsentrasi 10 dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas.
11
Semakin tinggi modulus elastisitas, maka bahan tersebut semakin kaku dan deformasi elastiknya
semakin rendah.
24
Universitas Sumatera Utara
2.7 Landasan Teori
BASIS GIGITIRUAN
BAHAN
LOGAM
TERMOPLASTIK TERMOSET
ACETAL RESIN AKRILIK
POLIKARBONAT NILON
SIFAT-SIFAT SIFAT MEKANIS
SIFAT FISIS MODULUS
ELASTISITAS KEKUATAN
TRANSVERSAL FLEKSIBEL
PENYERAPAN AIR
↑ BAHAN PENGUAT
SERAT KIMIA
LOGAM
KARBON POLIETILEN
ARAMID KACA
BENTUK JENIS
MANIPULASI
SILANE COUPLING
AGENT ANYAMAN
BATANG POTONGAN KECIL
S-GLASS
V-GLASS
E-GLASS VOLUME
UKURAN
9 mm
3 mm
6 mm
1,5 1
FUNGSI MENCEGAH PENURUNAN
KEKUATAN MEKANIS MENGURANGI
PENYERAPAN AIR
KEKUATAN MEKANIS
↓ CRYSTALLINE
KEKUATAN YANG LEMAH
PADA IKATAN SEKUNDER
RUANG INTERMOLEKULAR
PADAT PEMUTUSAN RANTAI
PANJANG POLIAMIDA HIDROFILIK
KELEMAHAN NON LOGAM
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Konsep
NILON
PENYERAPAN AIR ↑
MOLEKUL AIR DIFFUSI KE DALAM
RANTAI POLIAMIDA
PEMUTUSAN RANTAI PANJANG
POLIAMIDA IKATAN ANTARA
MOLEKUL MENURUN
SIFAT MEKANIS ↓
NILON + SERAT KACA + SILANE
COUPLING AGENT SERAT KACA MENGISI
RONGGA KOSONG
SIFAT MEKANIS
KEKUATAN TRANSVERSAL
MODULUS ELASTISITAS
ADHESI ANTARA SERAT KACA
DENGAN MATRIKS POLIAMIDA
DERAJAT KONVERSI MATRIKS
POLIAMIDA AKAN BERUBAH
DENSITAS SERAT KACA DAPAT
MENGISI RONGGA KOSONG
MEMPERTAHANKAN MODULUS
ELASTISITAS
MEMPERTAHANKAN KEKUATAN
TRANSVERSAL BAHAN PENGUAT
SERAT KACA
BENTUK VOLUME
POTONGAN KECIL 3mm
1
1,5 DIPENGARUHI
KONSENTRASI SERAT KACA
IKATAN KIMIA SIFAT
FISIS PENYERAPAN
AIR ↓
SIFAT FISIS
HIDROFILIK
KELEMAHAN MENCEGAH
PENURUNAN KEKUATAN MEKANIS
Universitas Sumatera Utara
2.9 Hipotesis Penelitian