d. Buah untuk mencuci mulut, misalnya pepaya, nenas, pisang, jeruk dan sebagainya.
Apabila dianalisis secara ilmu gizi, maka susunan makanan ini dengan kombinasi dan jumlah yang cocok dapat memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Susunan makanan dalam PUGS yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi.
Kebutuhan sehari yang dianjurkan untuk makanan sumber energi seperti beras, jagung, ubi jalar, kentang, sagu, roti ,mie, pisang dan lain-lain adalah tiga hingga
lima piring nasi. Sumber zat pembangun dari lauk hewani seperti ikan, telur, ayam, daging, keju adalah dua hingga tiga potong, sedangkan dari lauk nabati seperti
kacang-kacangan tempe, tahu, oncom sebanyak dua hingga tiga potong. Makanan yang merupakan zat pengatur seperti sayuran adalah 1 ½-2 mangkok sehari
sedangkan buah-buahan yang dianjurkan adalah dua hingga tiga potong sehari Almatsier, 2003.
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi, minimal harus berasal dari satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan
sumber zat pembangun dan satu jenis makanan sumber zat pengatur. Ini merupakan penerapan prinsip penganekaragaman yang minimal. Idealnya adalah jika setiap kali
makan, hidangan tersebut terdiri dari empat kelompok makanan yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah Depkes RI, 2003.
2.2.3. Pengaruh Gizi pada Proses Tubuh
Remaja membutuhkan energi dan nutrien untuk melakukan deposisi jaringan, peristiwa ini merupakan suatu fenomena pertumbuhan tercepat yang terjadi kedua
kali setelah yang dialami pada tahun pertama kehidupannya. Nutrisi dan pertumbuhan mempunyai hubungan yang sangat erat, jika asupan nutrisi berlangsung
optimal maka pertumbuhan potensialnya akan terpenuhi atau berlangsung optimal
Universitas Sumatera Utara
pula. Total nutrien yang dibutuhkan jauh lebih tinggi pada masa remaja daripada ketika menjalani siklus kehidupannya yang lain. Kegagalan mengkonsumsi diet yang
adekuat pada waktu ini dapat menyebabkan kematangan seksual terlambat dan pertumbuhan mengalami perlambatan atau terhenti. Sebaliknya proses pertumbuhan
dan perkembangan seksual dipercepatkan bila asupan kalori berlebihan. Kebutuhan nutrisi tertinggi terjadi pada puncak percepatan pertumbuhan Soetjiningsih, 2004.
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa usia 18 tahun keatas merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko penyakit-
penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu
cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal. Sejak tahun 1958 di Indonesia digunakan cara penghitungan berat badan normal
berdasarkan rumus:
Berat badan normal : Tinggi badan-100- 10Tinggi badan-
100 atau 0.9xTinggi badan-100. Dengan batasan
: Nilai minimum: 0.8x Tinggi badan-100 dan
Nilai maksimum : 1.1xTinggi badan-100.
Ketentuan ini berlaku umum bagi laki-laki dan perempuan Thomas, 1988.
Upaya untuk menanggulangi masalah gizi, yakni “gizi kurang” atau “gizi lebih”, adalah membiasakan mengkonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat
gizi yang seimbang Depkes RI, 2003 berikut akan dijelaskan mengenai akibat gizi kurang maupun gizi lebih pada proses tubuh.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh
Kekurangan gizi secara umum makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas menyebabkan gangguan pada proses-proses:
a Pertumbuhan
Anak-anak tidak dapat tumbuh menurut potensialnya, protein digunakan sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembik dan rambut mudah
rontok. b
Produksi Tenaga Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan sesorang kekurangan
tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Seseorang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun.
c Pertahanan Tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem imun dan antibodi berkurang, sehingga mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare
Kartasapoetra 2007.
d Struktur dan fungsi otak
Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berfikir, otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun,
kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen. e
Perilaku Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan
perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.
2.2.5. Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh