Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang pada Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2011

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang pada Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2011

Oleh :

RISHITHARAN DORAISAMY 080100424

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Penelitian dengan Judul:

Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang pada Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2011

Yang dipersiapkan oleh: RISHITHARAN DORAISAMY

080100424

Laporan Hasil Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke Lahan Penelitian.

Medan, 13 Disember 2011 Disetujui, Dosen Pembimbing


(3)

ABSTRAK

Pola makan pada kalangan remaja muda amat berbeda antara satu sama lain. Remaja yang peduli penampilannya mempunyai pilihan untuk mengkonsumsi makanan kurang lemak dengan porsi kecil, frekuensi rendah dari yang sepatutnya atau pilih makan makanan vegetarian yang menyebabkan pertumbuhan remaja dari segi fisik dan mental tidak normal dan seluruh unit fungsional ikut menderita. Ada juga yang sebaliknya tidak peduli sama sekali tentang kesihatan tubuhnya, mengkonsumsi makanan-makanan kaya dengan lemak dan natrium dan kurang nutrisi-nutrisi lain seperti makanan-makanan siap saji, kurang konsumsi buah-buahan dan sayuran-sayuran. Pola makan ini menyebabkan masalah obesitas yang merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit-penyakit degeneratif di masa depan. Masalah ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mereka mengenai cara pemillihan makanan yang sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang, dan memperbaiki kerusakan jaringan-jaringan dan tulang yang terjadi.

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada siswa SMA RaksanaMedan tahun 2011. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Raksana yang berjumlah 720 orang dengan pengambilan sampel secara simple random sampling yaitu sebanyak 90 orang. Data untuk penelitian ini diambil dalam bentuk kuisioner kemudian dianalisis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan siswa SMA Raksana 71.1% dikategorikan sebagai baik. Sedangkan 20% lagi dinilai mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang dan sisa 8.9% mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi yang dengan tingkat pengetahuan yang sedang dan rendah disarankan untuk meningkat pengetahuannya


(4)

ABSTRACT

Eating patterns among young teenagers varies between each other. Teens who care about appearance tend to consume low fat food in smaller portions and in low frequency. Some choose to eat vegetarian foods that could affect normal growth of adolescents in terms of physical and mental. There are also opposite kind of teenagers as well, whom do not give importance to their health, consume food rich in fat and sodium and less of other nutrients such as fast food, less consumption of fruits and vegetables. This type of diet can cause obesity which may become a risk factor of degenerative diseases in the future. It is found to be that the underlying factor for determination of all types of eating behaviors is the knowledge about selecting food that fulfill the needs for activity, growth and development, and to repair damaged tissues and bones.

This research had been done with descriptive case study to know the knowledge level of Raksana Medan high school students of the year 2011 about balanced diet. The whole population of students of Raksana Medan in the year 2011 are 720 students. Hence, samples of 90 students were obtained by using simple random sampling. Data for this study were taken in the form of questionnaire and analyzed by using frequency distribution table.

The result of the study shows 71.1% of participants are with high level of knowledge about balanced diet. Where as 20% with medium level of knowledge and remaining 8.9% with low level knowledge .

Based on research results, suggestions were made for students with medium and low level knowledge to increase their knowledge by following extra curricullar activities helding at schools and public. Besides that, individuals should read books and materials regarding nutrition and measure weight on a regular basis once a month.


(5)

KATA PENGHANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan yang diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Hasil Penelitian ini yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang Pada Siswa SMA Raksana Medan” dengan baik.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan saya di Fakultas Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing saya, Dr.Rusdiana, M.Kes yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan laporan penelitian ini dan juga kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan penelitian ini. Untuk itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan penelitian ini. Semoga apa yang disampaikan secara tertulis dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 13 Disember 2011, Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ……… i

Abstrak……… ii

Abstract……….………….. iii

Kata Penghantar……….…. iv

Daftar Isi………..………. v

Daftar Tabel……… vii

Daftar Singkatan……… viii

Daftar Gambar……….………. . ix

BAB PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang……… 1

1.2Rumusan Masalah………... 3

1.3Tujuan Penelitian………. 3

1.4Manfaat Penelitian……….. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Diet Seimbang………. 5

2.2 Konsumsi Makanan Sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). 5 2.2.1 Zat Gizi dalam Makanan………..…...……….. 5

2.2.2 Pola Menu Sesuai dengan Gizi Seimbang……..………….……….. 13

2.2.3 Pengaruh Gizi pada Proses Tubuh………..…...…..……... 14

2.2.4 Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh………..……….. 15

2.2.5 Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh…………..………. 16

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian……… 17

3.2 Definisi Operational……….… 17


(7)

3.2.3 Pengertian Amalan Diet Seimbang………..…… 18

3.2.4 Akibat dari Gizi yang Kurang dan Lebih………..….. 18

3.3 Cara Ukur……….… 18

3.4 Alat Ukur………. 18

3.5 Hasil Ukur……… 18

3.6 Skala Ukur……… 19

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian………...………… 20

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian………...…….…… 20

4.2.1 Waktu Penelitian………...… 20

4.2.2 Tempat Penelitian……….…… 20

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian………...…….…… 21

4.3.1 Populasi Penelitian………..….…… 21

4.3.2 Sampel Penelitian………..………..…….… 21

4.4 Teknik Pengumpulan Data………..………. 22

4.5 Pengolahan dan Analisis Data ……….……… 23

BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian……….. 24

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 24

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden……….. 24

5.1.3 Distribusi Karakteristik Sampel……… 25

5.2 Pembahasan 5.2.1 Analisa jawaban terhadap soalan-soalan……….. 27

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………... 32

6.2 Saran……… 32

DAFTAR PUSTAKA... 33 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Jumlah Anjuran Energi dan Protein………...……….6

2.2 Jumlah Vitamin dan Mineral bagi Golongan Umur 10-18 Tahun... 11

5.1 Distribusi siswa berdasarkan jenis kelamin…….……….. 25

5.2 Distribusi siswa berdasarkan kelompok umur………... 25

5.3 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variable pengetahuan……… 26 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan tingkat pengetahuan siswa.27


(9)

DAFTAR SINGKATAN PUGS =Pedoman Umum Gizi Seimbang


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(11)

ABSTRAK

Pola makan pada kalangan remaja muda amat berbeda antara satu sama lain. Remaja yang peduli penampilannya mempunyai pilihan untuk mengkonsumsi makanan kurang lemak dengan porsi kecil, frekuensi rendah dari yang sepatutnya atau pilih makan makanan vegetarian yang menyebabkan pertumbuhan remaja dari segi fisik dan mental tidak normal dan seluruh unit fungsional ikut menderita. Ada juga yang sebaliknya tidak peduli sama sekali tentang kesihatan tubuhnya, mengkonsumsi makanan-makanan kaya dengan lemak dan natrium dan kurang nutrisi-nutrisi lain seperti makanan-makanan siap saji, kurang konsumsi buah-buahan dan sayuran-sayuran. Pola makan ini menyebabkan masalah obesitas yang merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit-penyakit degeneratif di masa depan. Masalah ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mereka mengenai cara pemillihan makanan yang sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang, dan memperbaiki kerusakan jaringan-jaringan dan tulang yang terjadi.

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada siswa SMA RaksanaMedan tahun 2011. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Raksana yang berjumlah 720 orang dengan pengambilan sampel secara simple random sampling yaitu sebanyak 90 orang. Data untuk penelitian ini diambil dalam bentuk kuisioner kemudian dianalisis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan siswa SMA Raksana 71.1% dikategorikan sebagai baik. Sedangkan 20% lagi dinilai mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang dan sisa 8.9% mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi yang dengan tingkat pengetahuan yang sedang dan rendah disarankan untuk meningkat pengetahuannya


(12)

ABSTRACT

Eating patterns among young teenagers varies between each other. Teens who care about appearance tend to consume low fat food in smaller portions and in low frequency. Some choose to eat vegetarian foods that could affect normal growth of adolescents in terms of physical and mental. There are also opposite kind of teenagers as well, whom do not give importance to their health, consume food rich in fat and sodium and less of other nutrients such as fast food, less consumption of fruits and vegetables. This type of diet can cause obesity which may become a risk factor of degenerative diseases in the future. It is found to be that the underlying factor for determination of all types of eating behaviors is the knowledge about selecting food that fulfill the needs for activity, growth and development, and to repair damaged tissues and bones.

This research had been done with descriptive case study to know the knowledge level of Raksana Medan high school students of the year 2011 about balanced diet. The whole population of students of Raksana Medan in the year 2011 are 720 students. Hence, samples of 90 students were obtained by using simple random sampling. Data for this study were taken in the form of questionnaire and analyzed by using frequency distribution table.

The result of the study shows 71.1% of participants are with high level of knowledge about balanced diet. Where as 20% with medium level of knowledge and remaining 8.9% with low level knowledge .

Based on research results, suggestions were made for students with medium and low level knowledge to increase their knowledge by following extra curricullar activities helding at schools and public. Besides that, individuals should read books and materials regarding nutrition and measure weight on a regular basis once a month.


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa inilah remaja mulai mengalami pertumbuhan sekunder baik secara fisik, sosial dan psikologis (Roberts, 2000). Pertumbuhan fisik adalah seperti bertambah tinggi dan berat badan, perubahan proporsi tubuh yang ditandai dengan bagian-bagian tertentu yang tadinya kecil menjadi membesar karena proses pematangan mencapai lebih cepat dari bagian yang lain, organ seks mencapai ukuran yang matang dan ciri-ciri seks sekunder berada dalam fase perkembangan dan akan mencapai tingkat matang pada akhir masa remaja (Roberts,2000).

Selain perkembangan secara fisik dan mental remaja juga mengalami perkembangan dari segi sosial. Segi sosial merupakan yang paling sulit dengan membuat banyak penyesuaian baru. Antaranya adalah menyesuai diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya. Ini adalah karena pada umur inilah mereka meluangkan banyak masa dengan teman-teman. Dan ini biasanya diluar rumah dan keadaan ini secara langsung memberi peluang kepada remaja untuk terpengaruh kepada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku teman sebaya (Barclay,2010). Dan fakta pola makan juga termasuk tidak boleh dinafikan. Sebagai contoh adalah pilihan menjadi vegetarian atau food faddism (Story,Resnick,1986), suka makanan siap saji atau fast food, junk food dan sebagainya.

Pola makanan bukan saja dipengaruhi oleh teman sebayanya tetapi juga oleh pengaruh media seperti iklan, televisi, radio, dan semua jenis telekomunikasi komersial. Makanan seperti ini sangat sedikit bahkan tidak sama sekali mengandung


(14)

kalsium, besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan C. Sementara kandungan lemah jenuh, kolestrol dan natrium yang tinggi. Mengkonsumsi makanan-makanan seperti ini dengan lebih mengakibatkan kegemukan dan kekurangan zat–zat gizi yang lain (Arisman, 2004). Ini menyebabkan remaja dampak pada masalah kesehatan.

Secara ilmiah kita ketahui bahawa tumbuh kembang yang optimal memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua nutrient esential. Apabila keperluan-keperluan ini tidak memenuhi makanan harian maka tumbuh kembangnya akan terjejas seluruh unit fungsional remaja ikut menderita, antara lain adalah derajat metabolisme, tingkat aktifitas, tampilan fisik dan maturasi seksual (Soetjiningsih,2004

).

Masalah obesitas yang muncul pada usia remaja cenderung lanjut hingga ke dewasa dan lansia. Sementara itu obesitas itu sendiri menjadi faktor resiko penyakit- penyakit degeneratif seperti kardiovaskuler, diabetes mellitus, arthritis, penyakit kantung empedu, beberapa jenis kanker, gangguan pernafasan dan berbagai gangguan kulit (Arisman,2004). Selain itu diet seimbang dan olah raga boleh meningkat daya pengingatan, belajar, daya tumpuan dan aspek kognitif (Gong, 1988). Masalah obesitas banyak ditemui pada siswa-siswa dari sekolah yang berdekatan dengan restoran-restoran makanan siap saji berbanding dengan siswa-siswa dari sekolah yang letaknya berjauhan dari restoran-restoran siap saji (Currie,DellaVigna,Moretti, 2009).

Remaja yang sehat dan proaktif adalah asset negara untuk berkembang maju. Jadi diet seimbang adalah suatu yang harus didapati oleh semua remaja dinegara Indonesia. Sebelum itu mereka harus tahu apa itu diet seimbang, bagaimana diet seimbang itu dan cara mengamalnya. Inilah tujuan daripada karya tulis ilmiah ini, yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan pada siswa SMA Raksana Medan tentang diet seimbang.


(15)

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat pengetahuan tentang diet seimbang pada siswa SMA Raksana Medan tahun 2011?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada siswa SMA Raksana Medan tahun tahun 2011.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk menilai pengetahuan pada siswa SMA Raksana Medan tentang diet seimbang.

b. Untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan tentang elemen- elemen diet seimbang pada siswa SMA Raksana Medan dan

derajat gizinya.

c. Untuk menilai pengetahuan dasar mengenai diet seimbang pada siswa SMA Raksana Medan.

1.4. Manfaat Penelitian 1. Untuk Peneliti

Hasil penelitian ini diharap dapat menambah wawasan dan

pengetahuan peneliti tentang gambaran pengetahuan pada siswa sekalah tentang diet seimbang.


(16)

2. Untuk Siswa Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada siswa-siswa sekolah tentang kepentingan amalan diet seimbang pada makanan setiap hari dan pengaruhnya pada prestasi pembelajaran mereka.

3. Untuk Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian selanjutnya tentang pengaruh dan gejala–gejala buruk yang diakibatkan oleh pola makanan tidak seimbang pada siswa- siswa sekolah.


(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Diet Seimbang

Diet adalah pilihan makanan yang lazim kita makan. Diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak terlampau banyak dan juga tidak terlalu sedikit (Almatsier, 2003).

2.2. Konsumsi Makanan Sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

Konsumsi makanan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman empat sehat lima sempurna (Seven Basic) yang memuat pesan-pesan berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang maupun lebih. Susunan makanan yang dianjurkan oleh PUGS adalah yang makanan yang mengandung zat-zat gizi yang seimbang, hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi makanan beraneka ragam setiap hari.

Setiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat gizi yang dikandungnya.Pengelompokan makanan disederhanakan berdasarkan tiga fungsi utama zat gizi seperti sumber energi atau tenaga yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, aktivitas otot, metabolisme, untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang dapat disebabkan oleh cedera atau sakit (Soetjiningsih, 2004).


(18)

2.2.1. Zat gizi dalam makanan

Setiap orang memerlukan lima kelompok zat gizi untuk meningkatkan kualitas hidup. Diantaranya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kesemuanya diperlukan dalam jumlah yang adekuat, disamping itu manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faal

dalam tubuh (Depkes RI, 2003).

1. Karbohidrat

Sumber terbesar energi tubuh adalah karbohidrat yang menjadi bagian dari bermacam-macam struktur sel dan substansi serta komponen primer diet serat. Karbohidrat disimpan sebagai glikogen atau diubah menjadi lemak tubuh (Soetjiningsih, 2004).

2. Protein

Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolik terutama pertumbuhan, perkembangan dan merawat jaringan tubuh. Konsumsi energi yang berasal dari protein adalah 9,6% (Almatsier, 2003). Sumber diet protein yang baik adalah daging, unggas, ikan, telur, susu dan keju (Soetjiningsih, 2004).

Protein berfungsi sebagai zat pembangun selain sebagai salah satu sumber utama energi, bersama-sama dengan karbohidrat dan lemak (Allison, 1985). Jumlah protein yang dianjurkan berdasarkan angka kecukupan gizi rata-rata perorang perhari bagi laki-laki dan wanita umur 11-18:


(19)

Tabel 2.1 Jumlah Anjuran Energi dan Protein

Umur(tahun)

Kcal/hari Kcal/kg Kcal/cm g/hari g/cm

Perempuan

11-14 2200 47 14.0 46 0.29

15-18 2200 40 13.5 44 0.26

Laki-laki

11-14 2500 55 16.0 45 0.28

15-18 3000 45 17.0 59 0.33

Sumber:Worthington-Roberts ,1943

3. Lemak

Lemak memegang peranan penting sebagai komponen struktural dan fungsional membran sel dan prekursor senyawa yang meliputi berbagai segi dan metabolisme. Lemak juga sebagai sumber asam essential yang diperlukan oleh pertumbuhan sebagai sumber suplaienergiyang berkadar tinggi, dan sebagai pengangkut vitamin larut lemak (Soetjiningsih ,2004). Komposisi konsumsi energi makanan rata-rata sehari orang Indonesia adalah 20,6% berasal dari lemak (Almatsier, 2003).

Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuahan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, margarin, dan lemak hewan( lemak daging dan ayam). Sumber lemak yang lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam, krim ,susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak dan minyak.


(20)

4. Vitamin

Vitamin merupakan zat organik yang harus diperoleh suatu organisme dari lingkungan dalam jumlah yang sangat sedikit, tetapi sangat essential bagi proses metabolisme yang normal (Gong, 1988).

4.1. Vitamin A

Vitamin A merupakan nutrient yang larut dalam lemak, essential untuk mata, tulang, pertumbuhan, pertumbuhan gigi, differensiasi sel, reproduksi dan intergritas sistem imun. Sumber vitamin A yang baik dalam diet adalah hati, susu, karoten seperti sayur daun hijau tua, buah dan sayur kuning dan orange (Soetjiningsih, 2004).

4.2. Vitamin C

Vitamin C diperlukan untuk pembentukkan jaringan ikat atau bahan intrasellular (Roberts, 2000). Sumber vitamin C yang sangat baik adalah buah-buahan segar seperti jeruk, tomat, kentang, sayur hijau tua, strawberri (Soetjiningsih ,2004).

4.3. Vitamin E

Fungsinya seperti antioksidan, vitamin E yang baik dalam diet adalah minyak dan lemak sayur-sayuran, beberapa produk sereal. Kacang-kacangan dan beberapa ikan laut (Karsatapoetra, 2008).

4.4. Folat

Perananya dalam pembentukkan haemoglobin dan material genetik. Sumber folat yang berkadar tinggi ditemukan pada sayur warna hijau tua, kacang kering, gandum dan hati. Beberapa sumber makanan asam folat ini tidak banyak disukai oleh sebagian remaja sehingga berisiko timbul defisiensi. Gejala defisiensinya


(21)

tampak berupa lemah, pucat, perubahan neurologis dan anemia (Karsatapoetra, 2008).

4.5. Niasin ,Riboflavin dan Tiamin

Peran niasin selain metabolisme energi juga mensintesis protein dan lemak. Sumber niasin yang baik dalam diet adalah hati, kacang tanah, unggas, daging merah, dan ikan. Peran riboflavin sebagai komponen enzim yang terlibat dalam metabolisme protein dan energi. Sumber riboflavin yang baik dalam diet adalah susu, keju, daging, hati, serial dan padi-padian. Peran tiamin sebagai komponen enzim yaitu terlibat dalam metabolisme energi, metabolisme lemak, dibutuhkan oleh sistem reproduksi, dan fungsi sistem saraf. Sumber tiamin yang baik adalah daging, seluruh padi-padian dan susu (Berning,Nelson Steen, 1998).

4.6. Vitamin B6 dan B12

Vitamin B6 berperan dalam sintesis protein dan sistem saraf. Sumbernya bisa didapat dari unggas, ikan, pisang, daging merah dan susu. Sedangkan vitamin B12 berperan dalam pembentukkan sel darah merah, membangun material genetik, fungsi sistem saraf, metabolisme protein dan lemak. Sumber vitamin B12 dalam diet adalah hati, daging merah, ikan, telur dan susu (Almatsier, 2003).

5. Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari haemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin (Arisman, 2010). Disamping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral dalam cairan tubuh diperlukan untuk memperlancarkan aktivitas


(22)

pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan yang penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan. Sumber paling baik mineral adalah hewani, kecuali magnesium yang banyak terdapat dalam makanan nabati.

Mineral digolongkan ke dalam mineral mikro dan mineral makro. Mineral makro mineral yang diperlukan dalam jumlah yang lebih dari 100 mg perhari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg perhari. Yang termasuk dalam mineral makro adalah natrium, klorida, kalsium, magnesium, fosfor, dan sulfur. Mineral mikro terdapat dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit namun mempunyai peranan yang essential untuk kehidupan, kesehatan dan reproduksi. Antara mineral mikro adalah besi, seng, iodium, tembaga, mangan, krom, selenium, molibden, fluor, kobal dan mikro mineral lain (Almatsier, 2003).

Kebutuhan mineral secara keseluruhan meningkat pada masa tumbuh kembang remaja, terutama mineral-mineral seperti kalsium, zat besi, seng, berperan penting pada kesehatan khususnya pada pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2003).

5.1. Kalsium

Remaja banyak membutuhkan kalsium dibandingkan ketika masih kanak-kanak atau saat dewasa. Kalsium penting pada remaja untuk pembentukkan dan pertumbuhan tulang sehingga puncak masa tulang dapat dipenuhi. Faktor utama yang mempengaruhi metabolisme kalsium adalah kecukupan asupan vitamin D baik dari diet maupun matahari. Asupan kalsium yang penting untuk pembentukkan dan pertumbuhan gigi, kontraksi otot, pembekuan darah, dan integritas membran sel (Soetjiningsih, 2004).


(23)

adalah susu, seperti keju, ikan termasuk ikan kering, sereal, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sayuran hijau (Almatsier, 2003).

5.2. Zat besi

Remaja adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap defisiensi zat besi, kebutuhan zat besi meningkat pada remaja oleh kerana terjadi pertumbuhan yang meningkat dan expansi volume darah serta massa otot. Peran zat besi penting untuk mengangkut oksigen dalam tubuh dan peran lainnya dalam pembentukkan sel darah merah. Zat besi lebih banyak terbuang dari tubuh wanita dengan adanya menstruasi sehingga kebutuhan akan lebih daripada laki-laki. Apabila makanan yang dikonsumsi kurang mengandung zat besi dapat menyebabkan anemia gizi besi (Soetjiningsih, 2004). Angka kecukupan besi yang dianjurkan untuk remaja wanita menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 adalah 14mg hingga 25mg (Almatsier, 2003). Sumber zat besi yang baik adalah hati, daging sapi, kacang kering, bayam dan padi-padian serta sereal.

5.3. Seng

Seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme, seperti reaksi-reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, lipid, asam nukleat dan kolagen. Dengan ini boleh dikatakan bahawa seng berperan dalam pembentukkan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.

Angka kecukupan seng yang dianjurkan menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998, baik pria maupun wanita usia antara 10 dan kurang dari 60 tahun adalah 15mg (Almatsier, 2003). Sumber seng yang baik dalam diet adalah kerang laut, daging merah, unggas, keju, seluruh padi-padian sereal, kacang kering, dan telur (Soetjiningsih, 2004). Jumlah vitamin dan mineral yang dianjurkan untuk perharian berdasarkan angka kecukupan gizi rata-rata per orang.


(24)

Tabel 2.2 Jumlah Vitamin dan Mineral bagi Golongan Umur 10-18 Tahun

Sumber:Worthington-Roberts ,1943

6. Air dan Cairan Tubuh

Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak (Lean BodyMass). Air mempunyai perbagai fungsi dalam proses vital tubuh yaitu sebagai pelarut dan alat Vitamin dan

mineral Laki- laki Perempuan

10-12 13-14 15 16-18 10-12 13-14 15 16-18

Kalsium(mg) 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000

Iron(mg) 15 15 19 19 14 33 31 31

Iodium(ug) 144 106 106 118 148 98 98 104

Zink(mg) 9 9 9 9 7.5 7.5 7.5 7.5

Selenium(ug) 28 28 28 28 23 23 23 23

Thiamin(mg) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.1 1.1 1.1 1.1

Riboflavin(mg) 1.3 1.3 1.3 1.3 1 1 1 1

Niacin(mg) 16 16 16 16 16 16 16 16

Folate(ug) 400 400 400 400 400 400 400 400

Vitamin C(mg) 65 65 65 65 65 65 65 65

Vitamin A(ug) 600 600 600 600 600 600 600 600

Vitamin D(ug) 5 5 5 5 5 5 5 5


(25)

membutuhkan, disamping sebagai pelarut air juga mengangkut sisa- sisa metabolisme. Air berperan sebagai katalisator dalam perbagai reaksi biologi dalam sel termasuk didalam saluran cerna, sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh. Air juga sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan, dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun. Kemampuan air yang dapat menyalurkan panas, maka air memegang peranan dalam mendistribusi panas dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh pada 370C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim dalam tubuh (Karsatapoetra, 2008)..

Air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan dalam kantung ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan (Almatsier, 2003). Masukan air dalam tubuh berasal dari air minum, air dalam bahan makanan , dan air metabolik. Pengeluaran air tubuh terjadi melalui air seni, air dalam tinja dan penguapan , pernafasan serta keringat (Arisman, 2010).

7. Serat

Serat dalam makanan (dietary fiber) merupakan bahan makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia (Gong, 2008). Fungsi serat pada tubuh adalah untuk melancarkan proses pengeluaran dari tubuh. Sumber dari diet bisa didapatkan dari seluruh produk padi-padian, beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian. Kekurangan asupan menyebabkan konstipasi, sebaliknya bila kelebihan asupan mungkin menimbulkan absorpsi mineral berkurang (Soetjiningsih, 2004).

2.2.2. Pola Menu Sesuai dengan Gizi Seimbang

Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh sesorang untuk sekali makan atau sehari, sedangkan menu seimbang adalah menu yang terdiri dari


(26)

beraneka ragam makanan dalam jumlah porsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.

Kehadiran atau ketidakhadiran suatu zat gizi essensial dapat mempengaruhi ketersediaan, absorbsi, metabolisme atau kebutuhan zat gizi lain. Adanya saling keterkaitan antar zat-zat gizi ini menekankan keanekaragaman makanan dalam menu sehari-hari (Almatsier, 2003). Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh antara lain masukan zat gizi yang seimbang. Bahan makanan dikelompokkan berdasarkan fungsi utama zat gizi yang dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan istilah ‘Triguna makanan’. Pertama sumber tenaga utama yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buahan. Ketiga, sumber zat pembangun yaitu kacang-kacangan, makananan hewani dan hasil olahan (Depkes RI, 2003).

Menurut Depkes RI (2003), umumnya menu di Indonesia terdiri atas makanan sebagai berikut:

a. Makanan pokok untuk member rasa kenyang. Diantaranya nasi, jagung, ubi jalar, singkong, talas, sagu, serta hasil olah seperti mie, bihun, makroni, dan sebagainya.

b. Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang pada umumnya mempunyai rasa netral, lebih terasa nikmat.

c. Sayur untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah, misalnya sayur daun-daunan,


(27)

d. Buah untuk mencuci mulut, misalnya pepaya, nenas, pisang, jeruk dan sebagainya.

Apabila dianalisis secara ilmu gizi, maka susunan makanan ini dengan kombinasi dan jumlah yang cocok dapat memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Susunan makanan dalam PUGS yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Kebutuhan sehari yang dianjurkan untuk makanan sumber energi seperti beras, jagung, ubi jalar, kentang, sagu, roti ,mie, pisang dan lain-lain adalah tiga hingga lima piring nasi. Sumber zat pembangun dari lauk hewani seperti ikan, telur, ayam, daging, keju adalah dua hingga tiga potong, sedangkan dari lauk nabati seperti kacang-kacangan tempe, tahu, oncom sebanyak dua hingga tiga potong. Makanan yang merupakan zat pengatur seperti sayuran adalah 1 ½-2 mangkok sehari sedangkan buah-buahan yang dianjurkan adalah dua hingga tiga potong sehari (Almatsier, 2003).

Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi, minimal harus berasal dari satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan sumber zat pembangun dan satu jenis makanan sumber zat pengatur. Ini merupakan penerapan prinsip penganekaragaman yang minimal. Idealnya adalah jika setiap kali makan, hidangan tersebut terdiri dari empat kelompok makanan yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah (Depkes RI, 2003).

2.2.3. Pengaruh Gizi pada Proses Tubuh

Remaja membutuhkan energi dan nutrien untuk melakukan deposisi jaringan, peristiwa ini merupakan suatu fenomena pertumbuhan tercepat yang terjadi kedua kali setelah yang dialami pada tahun pertama kehidupannya. Nutrisi dan pertumbuhan mempunyai hubungan yang sangat erat, jika asupan nutrisi berlangsung optimal maka pertumbuhan potensialnya akan terpenuhi atau berlangsung optimal


(28)

pula. Total nutrien yang dibutuhkan jauh lebih tinggi pada masa remaja daripada ketika menjalani siklus kehidupannya yang lain. Kegagalan mengkonsumsi diet yang adekuat pada waktu ini dapat menyebabkan kematangan seksual terlambat dan pertumbuhan mengalami perlambatan atau terhenti. Sebaliknya proses pertumbuhan dan perkembangan seksual dipercepatkan bila asupan kalori berlebihan. Kebutuhan nutrisi tertinggi terjadi pada puncak percepatan pertumbuhan (Soetjiningsih, 2004).

Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal. Sejak tahun 1958 di Indonesia digunakan cara penghitungan berat badan normal berdasarkan rumus:

Berat badan normal : (Tinggi badan-100)- 10%(Tinggi badan- 100) atau 0.9x(Tinggi badan-100).

Dengan batasan : Nilai minimum: 0.8x (Tinggi badan-100)

dan

Nilai maksimum : 1.1x(Tinggi badan-100).

Ketentuan ini berlaku umum bagi laki-laki dan perempuan (Thomas, 1988).

Upaya untuk menanggulangi masalah gizi, yakni “gizi kurang” atau “gizi lebih”, adalah membiasakan mengkonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi yang seimbang (Depkes RI, 2003) berikut akan dijelaskan mengenai akibat gizi kurang maupun gizi lebih pada proses tubuh.


(29)

2.2.4. Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh

Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses:

a) Pertumbuhan

Anak-anak tidak dapat tumbuh menurut potensialnya, protein digunakan sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembik dan rambut mudah rontok.

b) Produksi Tenaga

Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan sesorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Seseorang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun.

c) Pertahanan Tubuh

Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem imun dan antibodi berkurang, sehingga mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare (Kartasapoetra 2007).

d) Struktur dan fungsi otak

Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berfikir, otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun, kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.

e) Perilaku

Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.

2.2.5. Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh

Gizi yang lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan didalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati, dan kantung empedu (Barclay,


(30)

2003). Kelebihan berat badan juga menunjukkan beberapa kerugian diantarnya adalah penampilan kurang menarik, gerakan tidak gesit dan lambat,pada wanita bisa mengakibatkan gangguan haid. Orang yang berada dibawah berat badan normal mempunyai resiko terhadap infeksi. Sementara yang berada diatas ukuran normal mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit degeneratif (Must, Dallal, Dietz 1991).


(31)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERATIONAL

3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operational

Variable yang akan diukur adalah pengetahuan pada remaja tentang diet seimbang meliputi pengertian, elemen-elemen diet seimbang, pengertian amalan diet seimbang serta akibat dari gizinya kurang dan lebih.

3.2.1. Pengertian Diet Seimbang

Diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, bermaksud tidak terlampau banyak dan juga tidak terlalu sedikit (Almatsier, 2003).

3.2.2. Elemen-elemen Diet Seimbang

Elemen- elemennya terdiri dari sumber tenaga utama yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan

Diet seimbang Gambaran Pengetahuan

Tentang Diet Seimbang Pada Siswa SMA Raksana Tahun 2011


(32)

buah-buahan. Ketiga, sumber zat pembangun yaitu kacang-kacangan, makananan hewani dan hasil olahan (Depkes RI, 2003).

3.2.3. Pengertian Amalan Diet Seimbang

Susunan makanan yang dianjurkan oleh PUGS yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi yaitu dengan mengkonsumsi makanan beraneka ragam setiap hari.

3.2.4. Akibat dari Gizi yang Kurang dan Lebih

Akibat dari gizi kurang adalah gangguan pada proses-proses tubuh disebabkan kekurangan gizi (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas). Akibatdari gizi lebih adalah kegemukan atau obesitas.

3.3. Cara Mengukur Angket

3.4. Alat Ukur Kuesioner 3.5. Hasil Ukur

Pengetahuan diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot. Menurut Pratomo (1966) berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka ukuran tingkat pengetahuan dapat dikategorikan menjadi:

a. Tingkat pengetahuan baik, bila skor responden lebih dari 75% dari total skor.

b. Tingkat pengetahuan sedang, bila skor responden antara 40% hingga 75% dari total skor.


(33)

c. Tingkat pengetahuan kurang, bila skor responden kurang dari 40% dari total skor.

Jumlah pertanyaan untuk pengetahuan adalah 10 pertanyaan dengan total skor adalah 10. Setiap pertanyaan memiliki tiga pilihan.

3.6. Skala Pengukuran


(34)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian observasi atau pengukuran variable pada saat tertentu (Sastroasmoro,2008). Pemilihan desain deskriptif dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan dari penelitian, yaitu ingin mengetahui gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada siswa SMA Raksana Medan.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan September hingga Oktober 2011 untuk pengumpulan data.

4.2.2. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Raksana Medan. Alasan peneliti untuk mengambil lokasi ini adalah karena masalah diet tidak seimbang banyak ditemui pada siswa-siswa dari sekolah yang berdekatan dengan restoran-restoran makanan siap saji berbanding dengan siswa-siswa sekolah yang berjauhan dari restoran-restoran siap saji (Currie,Della Vigna,Moretti, 2009).


(35)

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang belajar di SMA RaksanaMedan.

4.3.2. Sampel

Cara pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling, yaitu suatu teknik dimana subyek-subyek yang dihitung jadi sampel dari polulasinya diberi nomor. Kemudian subyek dipilih secara acak dengan bantuan program computer random sampling atau dengan bantuan tabel angka random. Besar sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut (Sastroasmoro, 2008):

n = N.Z21-α/2.p.(1-p) n = ________________________

(N-1)d2 + Z21- α/2.p.(1-p) 720.1.962(0.5)(0.5) n = _________________________

719.0.12 + 1.962(0.5)(0.5) n = 84.84

Maka, jumlah sampel yang diperoleh adalah 84.84 orang, dibulatkan menjadi 90 orang. Ini adalah karena semakin besar sampel semakin representatifnya terhadap populasi (Sastroasmoro, 2008).

Keterangan: N=Besar populasi n=Besar sample


(36)

d= Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

Sebagai kriteria inklusi yaitu :

1. Anak sekolah SMA Raksana kelas 2 dan 3

2. Memiliki kesehatan yang baik untuk mengikuti penelitian 3. Hadir ke sekolah pada waktu penelitian

4. Bersedia menjadi subjek penelitian Sedangkan kriteria eksklusinya adalah :

1. Tidak berminat dan tidak bersedia menjadi subjek penelitian

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Instrumen Pengumpulan Data

Ada beberapa macam lembar formulir yang akan digunakan, yaitu: 1. Formulir A

Formulir A merupakan lembaran informed consent yang memberikan penjelasan mengenai penelitian kepada responden.

2. Formulir B


(37)

Formulir C merupakan lembaran yang mengandung data-data demografi responden

4. Formulir D

Formulir D merupakan kuisioner yang akan dijawab oleh responden tentang pengetahuan diet seimbang mereka.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel. Analisis data dilanjutkan dengan menggunakan program SPSS 17.0.


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMA Swasta Raksana Medan berada di Jl. Gajah Mada no.20 Medan Petisah, dan berdiri di atas lahan seluas 4320 M². Sekolah ini didirikan pada Tahun 1986, berdasarkan Keputusan Walikota Medan Nomor 531/SK/1982 tanggal 9 November 1982, dibentuklah sekolah Yayasan Pendidikan Raksana yang terdiri dari beberapa jurusan yaitu SMA, SLTP, STM, SMK-BM dan SMK-TI. Sekolah yang memiliki beberapa fasilitas yaitu perpustakaan, gedung sekolah dengan empat lantai terdiri dari tiga puluh kelas untuk SMU terdiri dari sebelas kelas untuk kelas I, sembilan kelas untuk kelas II IPA dan IPS, dan sepuluh kelas untuk kelas III IPA dan IPS, mushola, kantin dan parkir yang luas. Untuk pelaksanaan praktikum, pihak sekolah menyediakan laboratorium Kimia, Biologi, Fisika, dan Laboratorium komputer. Untuk pelaksanaan kegiatan olah raga sekolah ini sudah dilengkapi dengan lapangan basket, lapangan volley, lapangan Bulutangkis, dan lapangan futsal.

5.1.2. Karakteristik Individu

Pada penelitian ini dari 720 siswa yang belajar di sekolah tersebut hanya dipilih 90 orang murid untuk mengikuti penelitian ini. Pemilihan subjek dilakukan secara acak dengan menggunakan program computer random sampling.Siswa yang mengikuti penelitian dipilih yang berumur 16 hingga 18 tahun pada tahun 2011 yang dipilih tanpa mengira ras dan kaum


(39)

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel

Dari keseluruhan sampel yang ada, diperoleh distribusi siswa-siswa berdasarkan jenis kelamin, umur, berat badan, tingkat pengetahuan.

Tabel 5.1. Distribusi siswa berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (%)

Laki-laki฀฀ 18฀ ฀20

Perempuan ฀ 72 80

Total 90 100.0

Pada tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa adalah 90 orang. Proporsi siswa l aki-laki adalah 20% manakala proporsi siswa perempuan adalah 80%.

Tabel 5.2. Distribusi siswa berdasarkan kelompok umur Kelompok Umur

(tahun)

Jumlah (%)

16฀฀ 30 33.3฀

17฀฀ 40 44.4฀

18 20 22.3

Total 90 100.0

Dari tabel 5.2. dapat diketahui bahwa dari 90 orang mahasiswa, 45% terdiri dari siswa berumur 17tahun yang merupakan kelompok terbesar. Kedua adalah terdiri dari penderita sinusitis maksila dengan infeksi gigi rahang atas, proporsi terbesar terjadi pada kelompok umur antara 30-39 tahun dan 40-49 tahun yaitu masing-masing sebanyak 24.3%,


(40)

diikuti kelompok umur antara 20-29 tahun sebanyak 18.6%. Lalu pada kelompok umur > 60 tahun adalah 17.1% serta kelompok umur antara 50-59 tahun adalah sebanyak 15.7%.

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variable pengetahuan

No. Pertanyaan Jawaban responden

betul salah

F % F % 1 maksud diet seimbang 65 72.2 25 27.8 2 efek gizi lebih 78 86.7 12 13.3 3 cara konsumsi makanan 52 57.8 38 42.2 4 vitamin untuk mata 82 91.1 8 8.9 5 yg mana sarapan pagi 83 92.2 7 7.8 6 nutrient utk RBC 61 67.8 29 32.2 7 vitamin dr cahaya matahari 79 87.8 11 12.2 8 kurang karbo,protein, lemak 80 88.9 10 11.1 9 makna menu seimbang 57 63.3 33 36.7 10 kurang serat 42 46.7 48 53.3

Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak dijawab betul adalah pertanyaan keempat, kelima dan kelapan masing-masing dengan persentase 91.1%, 92.2% dan 88.9%. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah yang kesepuluh dengan persentase 42% yang dijawab betul.


(41)

Tabel 5.4. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan tingkat pengetahuan siswa-siswi

Tingkat pengetahuan Frekuensi (%)

Baik 64 71.1

Sedang 18 20.0

Kurang 8 8.9

Total 90 100.0

5.2. Pembahasan

Secara garis besar, hasil penelitian yang telah dijalankan di sekolah SMA Raksana medan mengenai gambaran tingkat pengetahuan tentang diet seimbang didapati 71.1% dari responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik. Sedangkan 20% lagi dinilai mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang dan sisa 8.9% mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang. Dibandingkan dengan hasil penelitian pada siswa SMA negeri 3 Binjai tahun 2009 (Daniaty.L,2009) yang terdiri dari 127 responden, didapati bahawa 79.53% responden dikategorikan sebagai kurang, 15.75% sebagai sedang, dan hanya 4.72% dikategorikan sebagai baik. Peneliti memberi alasannya disebabkan amalan kurang membaca pada kalangan siswa sekolah tersebut. Selain itu ketidak pedulian tentang perkara gizi dan kurangnya perangsangan terhadap isu-isu gizi juga merupakan antara sebab kenapa pengetahuannya kurang pada sejumlah besar siswa sekolah tersebut.

Hasil jawaban siswa untuk petanyaan pertama yaitu mengenai maksud diet seimbang didapati bahwa 72.2% siswa jawab betul manakala 27.8% menjawabnya dengan salah. Kebanyakkan yang menjawab salah memilih jawaban sebagai makanan yang kaya dengan karbohidrat dan protein. Ini adalah karena kesalahfahaman pada kalangan rakyat yang menganggap diet seimbang adalah makanan yang cukup memenuhi sumber energi. Ini merupakan suatu fahaman yang salah dan harus dibetulkan karena disebabkan ini remaja yang harus diasupi dengan pelbagai aneka ragam makanan


(42)

yang memenuhi semua jenis nutrient akan mengalami defisien nutrisi yang bisa menghambat tumbuh kembang remaja.

Pertanyaan tentang efek gizi berlebihan didapati 86.7% menjawab dengan betul sementara 13.3% menjawabnya dengan salah. Yang menjawab salah kebanyakkannya memilih jawabannya sebagai menjadikan kuat. Didapati pada kalangan rakyat kita ada yang masih berpendapat sebegini. Terutamanya orangtua yang merasa senang apabila melihat anaknya banyak makan mengingatkan ia membantu untuk tumbuh kembang normal anak. Sedangkan yang idealnya adalah porsinya harus sesuai dengan umur dan kebutuhannya untuk pertumbuhan, perkembangan, aktivitas otot, metabolisme, untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang dapat disebabkan oleh cedera atau sakit (Soetjiningsih, 2004).

Untuk pertanyaan mengenai cara konsumsi makanan yang baik, 57.8% menjawabnya dengan betul dan 43.2% lagi menjawab salah. Sebagian besar daripada yang menjawab salah memilih jawabannya sebagai makan nasi dan lauk sahaja setiap hari. Cara pemakanan ini hanya mampu menyajikan sumber energi utama . Ini tidak mencukupi bagi mereka yang masih dalam fase tumbuh kembang dari segi mental dan fisikal, justeru menyebabkan obesitas.

Pertanyaan mengenai vitamin untuk kebaikan mata dijawab dengan betul oleh 91.1% siswa manakala 8.9% menjawabnya dengan salah. Ini terbukti siswa SMA Raksana medan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai nutrisi untuk mata.

Pertanyaan berikutnya mengenai makanan yang mana yang sesuai dijadikan sebagai sarapan pagi? Ini dijawab betul oleh 92.2%. Hanya 8.8% yang menjawabnya dengan salah. Ini adalah karena pengetahuan ibubapanya mengenai sarapan pagi buat siswa-siswa sekolah ternyata benar pemilihannya. Hanya segelintir kecil yang memilih burger dan kokakola yang merupakan fast food sebagai sarapan pagi mereka. Jenis makanan ini tidak sesuai dijadikan sebagai sarapan pagi dengan mempertimbangkan kandungannya yang kaya lemak dan aspartat menyebabkan anak-anak kurang segar dan


(43)

Pertanyaan seterusnya mengenai nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan darah adalah pertanyaan yang penting bagi remaja. Khususnya bagi siswa perempuan yang kehilangan darah secara rutin melalui menstruasi yang boleh menyebabkan kehilangan darah yang berlebihan berbanding dengan laki-laki yang kehilangannya melalui cedera. Soal ini dijawab betul oleh 67.8% dan sisanya menjawab salah.

Pertanyaan mengenai vitamin D yang didapat dari cahaya matahari dijawab betul oleh 87.8% dan 12.2% menjawabnya dengan salah. Vitamin D ini merupakan antara vitamin yang penting untuk regulasi konsentrasi kalsium dan fosfat dalam darah yang penting untuk pemadatan tulang supaya tulangnya kuat. (Karsatapoetra, 2008). Maka ini berarti paparan sinar matahari pada anak-anak dan remaja muda penting bagi kesehatan tulangnya.

Pertanyaan yang menanyakan efek daripada kurangnya konsumsi karbohidrat, protein dan lemak dijawab dengan betul oleh 88.9% siswa dan salah 11.1%. Ini menunjukkan bahawa 11.1% siswa mempunyai kesalahfahaman atau kurang pengetahuan mengenai cara diet yang benar. Kerana kesemua 11% yang menjawab salah telah pilih jawaban mengurangkan berat badannya dan menjadi langsing. Para siswa juga harus waspada bahwa pola makan ini berpotensi menyebabkan mudah lesu, kurang ghairah dan senang terinfeksi dengan menurunnya daya tahan tubuh.

Pertanyaan seterusnya mengenai definisi menu seimbang. Definisi sebenarnya adalah menu yang terdiri dari makanan yang beraneka ragam dan memenuhi kebutuhan seseorang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh. Pertanyaan ini dijawab betul oleh 63.3% siswa. Sejumlah besar siswa dari 36.7% yang jawab salah menjawabnya sebagai nasi putih, lauk,ikan dan sayur. Walaupun jenis makanan ini sudahpun mengandungi kebanyakkn dari nutrisi yang harus dikonsumsi malah didapati masih kekurangan buah-buah dan biji-bijian yang juga penting untuk penghadaman dan pencernaan. Maka konsumsi makanan yang beraneka ragam dari semua kelompok nutrisi sudah pasti membantu memenuhi semua jenis nutrient daripada konsumsi satu jenis makanan.


(44)

Yang terakhir adalah pertanyaan mengenai efek dari kekurangan asupan serat. Pertanyaan ini dijawab betul oleh 46.7% dan salah oleh 53.3%. Soalan ini merupakan soal yang dijawab salah oleh mayoritas siswa. Ini menunjukkan siswa kurang pengetahuan mengenai gejala yang timbul dari kekurangan konsumsi produk makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian. Pengetahuan ini harus disampaikan pada para siswa supaya dapat diterapkannya dalam pola makannya.

Secara garis besar, hasil penelitian terlihat bahwa tingkat pengetahuan siswa yang baik terdapat pada 64 siswa (71.1%) dan pengetahuan dengan tingkat sedang ditemui pada 18 siswa (20%) dan hanya 8 orang siswa (8.9%) dengan tingkat pengetahuan yang kurang.

Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas dari siswa SMA Raksana Medan merupakan golongan dengan pengetahuan yang baik. Ini menunjukkan bahwa informasi tentang diet seimbang sudah pun diketahui secukup-cukupnya oleh siswa sekolah ini. Keberhasilan ini tidak boleh dicapai tanpa peranan yang baik dari pihak sekolah terutama tenaga pengajar pendidikan kesehatan dan jasmani yang menyampaikannya secara betul dan teliti sehingga ia benar-benar menambahkan ilmu pengetahuan siswa.

Selain faktor tenaga pengajar di sekolah, faktor media massa juga memainkan peranan yang penting untuk menambahkan pengetahuan para siswa. Media massa seperti fit, gatra, prevention,gadis yang merupakan media cetak yang mudah didapati dengan harga yang berpatutan.

Selain faktor-faktor yang disebut tadi, faktor lokasi sekolah juga memainkan peranan yang kecil. Yaitu lokasinya di tengah-tengah kota medan berdekatan dengan toko buku gramedia dimana sumber-sumber bacaan media cetak seperti naskah-naskah harian dan bulanan, media elektronik mudah didapati oleh siswa-siswa.

Apabila siswa mendapat ilmu pengetahuan mengenai sesuatu perkara yang sama dari pelbagai sumber maka ia berpotensi menambahkan kepercayaan terhadap fakta tersebut dan mengingatnya dengan senang sehingga siwa dapat jawab dengan betul sewaktu ditanya mengenainya (Lorayne,2001). Tingkat pengetahuan yang rendah adalah


(45)

tahu dimana tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali suatu materi yang dipelajari sebelumnya (Notoatmojo,2002).

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada para siswa semuanya berbasiskan pengetahuan tentang pedoman umum gizi seimbang (PUGS) yang memuat pesanan tentang tatacara penyusunan makanan yang mengandung zat-zat gizi yang seimbang sesuai dengan keperluan dan umurnya. Apabila pengetahuan ini diterapkan oleh remaja pada pola makan harian mereka maka boleh dijamin bahwa konsumsi mereka adalah benar sesuai keperluan mereka dan proses tumbuh kembang berjalan lancar.

Jadi pengetahuan tentang diet seimbang snagat diperlukan oleh remaja dalam kehidupannya sehingga remaja dapat menentukan jenis makanan yang akan dikonsumsi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki tentangnya sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh notoatmojo (2002) bahwa, prilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan lebih langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama.


(46)

BAB 6 KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengetahuan tentang diet seimbang di SMA Raksana Medan dapat disimpulkan bahawa 71.1% siswa penyerta menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik. Manakala 20% lagi dinilai mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang dan sisa 8.9% mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang.

6.2. Saran

Maka bagi para siswa dengan tingakat pengetahuan sedang dan rendah disarankan untuk meningkatkan pengetahuannya dengan mengikuti kegiatan penyuluhan di sekolah maupun masyarakat atau dengan kegiatan mandiri seperti membaca buku tentang gizi dan menimbang berat badannya secara rutin satu bulan sekali. Bagi institusi yang ingin melakukan penelitian mengenainya diharap meningkatkan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektoral dengan puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang gizi atau dapat disampaikan bersamaan dengan penyampaian materi pelajaran yang berhubungan dengan gizi. Bagi peneliti-peneliti yang lain yang ingin membuat penelitian berkaitan masalah gizi remaja diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam melakukan penelitian tentang gizi remaja selanjutnya.

.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2003.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 15-34; 52-73.

Anita Nath , Suneela Garg, 2008. Adolescent Health Nutrients in India.Available

from

[Accessed

12 March 2010].

Arisman,2010. Ilmu Gizi:Gizi Dalam Daur Kehidupan Edisi 2. Jakarta:ECG, 288-314.

Bonnie S. Worthington-Roberts, 2000. Nutrition Throughtout the Life Cycle, 4th ed. Singapore:Library of Congress Cataloging in Publication Data, 262-287.

Briony Thomas, 1988. Manual of Diatetic Practice.Great Britain: Blackwell Scientific Publications, 6-11; 233-331.

David B.Allison,1985.Assessment Methods for Eating Behaviours and Weight Related Problems. New York:Thousand Oaks,19-35; 42-60.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003.Indikator Indonesia Sehat2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupate/ Kota Sehat: Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003.Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Available from: http:/www.litbang.depkes.go.id/download/is2010/indicator.pdf. [Accessed 29 March


(48)

Drs.G.Kartasapoetra, H.Marsetyo, Drs.Med ,(2008). Ilmu Giz( Korelasi Gizi, Kesehatan, dan ProduktivitasKerja).Jakarta: Rineka Cipta,1-11;16-25;73-99.

Gong, E.J, B.A.Spear,1988. Adolescent Growth and Development. NewYork; Harverd University Press, 41-49;73-89;112-118.

Harahap, Juliandi, Fujiati, Isti Ilmiati, Wahyuni, Arlinda Sari, Amelia, Rina, 2009. Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Laporan Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah.Medan: Fakultas Kedoktoran Universitas Sumatera Utara.

Janet Currie, Stefano DellaVigna, Enrico Moretti, Vikram Pathania, 2009. The Effect of Fast Food Restaurants on Obesity and Weight Gain. Available from:

J.R. Berning and S.Nelson Steen, Gaithersburg, MD1998. Nutrition for Sports and Excercise.Birmingham: Aspen, 11-40; 83-92.

Kelly D.Brownell and Christopher G.Fairburn,1995. Eating Disorders and Obesity; A Comprehensive Handbook. New York: Guilford,1-10;35-47; 64-77.

Laurie Barclay,MD, 2010. Adolescent Obesity Linked to Severe Obesity in

Adulthood. Available from:

[Accessed 16 April 2010].

Lorayne, H., 1995. How to Develop a Super Power Memory.New York: A.THOMAS & CO. PRESTON,3-10; 25-40.


(49)

Newman, B,P.Newman, 1986. Adolescent Development.Columbus:Merill Press,115-123; 156-174.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 34; 46-50; 112-136.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia ,2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional,24-45;50-67..

Sastroasmoro,S. dan Ismael.S. ,SpA(K),2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Jakarta: Sagung Seto,31-42;55-61;99-113.

Soetjiningsih,2004. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC,1-12;23-42.

Story, M, M.D.Resnick, 1986. Adolescents Views on Food and Nutrition. Columbus: J Nutr Educ,13-31;34,82-95.


(50)

FORMULIR A INFORMED CONSENT

Yth: Saudara/ Saudari

Saya, Rishitharan Doraisamy, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ingin membuat penelitian gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada siswa sma Raksana Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada para siswa.

Untuk mendukung penelitian ini, saya menyebarkan Formulir C untuk mengumpul data-data demografi responden dan Formulir D yaitu kuisioner tentang segala pengetahuan diet seimbang yang diketahuinya. Data-data dibutuhkan untuk melakukan kajian dan analisa tentang penelitian ini. Oleh karena itu, saya berharap kesediaan setiap partisipan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan.

Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk bekerjasama dalam menjawab soalan-soalan penelitian saya. Setiap data adalah rahsia, tidak akan disebarluas serta hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian sahaja. Segala kerjasama dari saudara/saudari amatlah hargai.


(51)

FORMULIR B

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Umur : Jeniskelamin : Alamat : No HP :

Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko penelitian ini yang berjudul: GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DIET SEIMBANG PADA SISWA-SISWA SMA RAKSANA MEDAN, saya setuju untuk ikut serta dalam uji penelitian ini.

Medan,...2009

Mengetahui, Yang

menyatakan,

Penanggungjawab penelitian, Responden,

...

...

(RISHITHARAN DORAISAMY) (


(52)

FORMULIR C DATA RESPONDEN

NAMA :

UMUR :

Kelas :

JENIS KELAMIN :

PENDIDIKAN TERAKHIR ORANG TUA :

BAPA :


(53)

FORMULIR D

KUISIONER (WAWANCARA) Data Demografi

1. Nama :

2. Usia :

3. Berat Badan :

4. Jenis Kelamin :a.( ) laki-laki b.( ) perempuan

5. Alamat :

6. Pendidikan Terakhir :a.( ) SD b.( ) SMP

Pertanyaan: Kuesioner

1. Apa yang dimaksud dengan diet seimbang?

a) Makanan yang kaya dengan karbohidrat dan protein b) Makanan beranekaragam yang enak untuk dimakan

c) Makanan beranekaragam yang memberi semua nutrien dalam jumlah yang memadai


(54)

2. Berapa kali anda harus makan perhari ? a)1

b)4 c)3

3. Berapa banyak buah disarankan untuk dimakan perhari? a)1-2

b)2-3 c)2-4

4. Setiap kali hidangan harus meliputi: a) Makanan pokok dan air

b)Makanan pokok,lauk-pauk dan sayur

c) Makanan pokok,lauk-pauk dan sayur dan buah 5. Berapa potong ayam atau ikan dianjurkan diambil perhari?

(1potong=50gram) a)1

b)1-2 c)2-3

6. kekurangan gizi seimbang pada remaja dapat menyebabkan: a) Cepat kurus dan nampak segar

b) Terganggunya pertumbuhan dari segi mental dan fizik c) Tidak senang mengantuk dan boleh banyak baca

7. Gizi yang berlebihan menyebabkan: a) Menjadi kuat

b) menambahkan kecerdasan otak c) Obesitas

8. Pentingnya serat dalam makanan harian adalah untuk: a) Sebagai sumber vitamin

b) Membantu pertumbuhan tinggi badan c) Melancarkan proses pengeluaran dari tubuh 9. Cara mengkonsumsi makanan yang baik :

a) makan makanan yang beraneka ragam

b) makan hanya satu jenis makanan pada satu hari c) makanan nasi dan lauk sahaja setiap hari


(55)

b) Perbanyakkan gizi karbohidrat

c) Ambil kesemua 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang betul 11.Yang manakah diantaranya merupakan sumber energi utama ?

a) Karbohidrat dan vitamin b) Protein dan kalsium c) Karbohidrat dan protein

12. Siapa diantaranya harus mengkonsumsi zat besi dalam jumlah yang banyak?

a) Laki –laki tua b) Perempuan tua c) Perempuan muda 13.Apa fungsi zat besi?

a)Pembentukkan sel darah merah b)Melancarkan buang air besar c)Membantu pertumbuhan gigi

14.Yang manakah diantara vitamin dikonsumsi untuk kebaikkan mata? a)Vitamin A

b)Vitamin K c)Vitamin B12

15.Yang manakah diantaranya sumber protein yang baik? a) Telur

b)Kacang-kacangan c)Sayur sawi

16.Yang diantaranya manakah sesuai dijadikan sarapan pagi? a)Burger ayam dan kokakola

b)Roti bakar dan milo c)Ayam penyet dan fanta

17.Cara untuk menanggulangi masalah gizi adalah?

a)Konsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi yang seimbang

b)Puasa selang-seli dalam satu minggu c)Banyak makan nasi daripada snack

18.Nutrient apa yang diperlukan untuk pembentukkan sel darah merah? a)Lemak dan protein

b)Vitamin C dan air c)Folat dan zat besi


(56)

19. Yang manakah diantaranya sesuai dijadikan makanan tengah hari? a) Fried Chicken dan manis dingin

b) Pizza satu piring besar dan fanta merah c) Nasi putih, ayam goreng, cah kangkung dan air putih

20. Karbohidrat lebih disimpan di badan dalam bentuk? a) lemak

b) protein c) karbohidrat

21. Apakah itu makanan pokok?

a) makanan yang memberi rasa kenyang b) lauk pauk

c) sayur-sayuran

22Vitamin yang dapat didapat dari cahaya matahari? a) Vitamin A

b) Vitamin C c) Vitamin D

23Apakah gunanya kalsium di badan? a) Pembentukkan tulamg dan gigi b) Untuk penglihatan yang baik c) Sebagai pengganti protein

24. Apa akan berlaku jika berkurangnya konsumsi karbohidrat, protein dan lemak?

a) Tidak akan ada apa-apa perubahan dengan mengkonsumsi nutrien- nutrien lain dengan cukup.

b) Akan menjadi lebih aktif kerana kurangnya lemak di badan c) Akan jadi lesu dan kurang ghairah dalam melakukan aktivitas disebabkan kurangnya tenaga.

25. Apakah faktor terjadi penyakit hipertensi dan diabetes? a) Kegemukan

b) Kekurangan berat badan c) Kurang istirahat

26. Apakah yang disebutkan sebagai menu seimbang?


(57)

c) Menu yang terdiri dari makanan yang beraneka ragam dan memenuhi kebutuhan seseorang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan sel- sel tubuh.

27. Kekurangan asupan serat dapat menyebabkan? a) Kekurangan energi

b) Konstipasi

c) Penyakit-penyakit kulit

28. Apakah tujuan utama mengkonsumsi makanan beraneka ragam? a) Enak untuk dimakan

b) Kekurangan zat gizi jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain


(58)

FORMULIR A INFORMED CONSENT

Yth: Saudara/ Saudari

Saya, Rishitharan Doraisamy, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ingin membuat penelitian gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada siswa sma Raksana Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang diet seimbang pada para siswa.

Untuk mendukung penelitian ini, saya menyebarkan Formulir C untuk mengumpul data-data demografi responden dan Formulir D yaitu kuisioner tentang segala pengetahuan diet seimbang yang diketahuinya. Data-data dibutuhkan untuk melakukan kajian dan analisa tentang penelitian ini. Oleh karena itu, saya berharap kesediaan setiap partisipan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan.

Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk bekerjasama dalam menjawab soalan-soalan penelitian saya. Setiap data adalah rahsia, tidak akan disebarluas serta hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian sahaja. Segala kerjasama dari saudara/saudari amatlah hargai.


(59)

FORMULIR B

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Umur : Jeniskelamin : Alamat : No HP :

Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko penelitian ini yang berjudul: GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DIET SEIMBANG PADA SISWA-SISWA SMA RAKSANA MEDAN, saya setuju untuk ikut serta dalam uji penelitian ini.

Medan,...2009

Mengetahui, Yang

menyatakan,

Penanggungjawab penelitian, Responden,

...

...

(RISHITHARAN DORAISAMY) (


(60)

FORMULIR C DATA RESPONDEN

NAMA :

UMUR :

Kelas :

JENIS KELAMIN :

PENDIDIKAN TERAKHIR ORANG TUA :

BAPA :


(61)

FORMULIR D

KUISIONER (WAWANCARA) Data Demografi

7. Nama :

8. Usia :

9. Berat Badan :

10.Jenis Kelamin :a.( ) laki-laki b.( ) perempuan

11.Alamat :

12.Pendidikan Terakhir :a.( ) SD b.( ) SMP

Pertanyaan: Kuesioner

1. Apa yang dimaksud dengan diet seimbang?

a) Makanan yang kaya dengan karbohidrat dan protein b) Makanan beranekaragam yang enak untuk dimakan

c) Makanan beranekaragam yang memberi semua nutrien dalam jumlah yang memadai

2. Gizi yang berlebihan menyebabkan: a) Menjadi kuat


(62)

b) menambahkan kecerdasan otak c) Obesitas

3. Cara mengkonsumsi makanan yang baik :

a) makan makanan yang beraneka ragam

b) makan hanya satu jenis makanan pada satu hari c) makanan nasi dan lauk sahaja setiap hari

4. Yang manakah diantara vitamin dikonsumsi untuk kebaikkan mata? a)Vitamin A

b)Vitamin K c)Vitamin B12

5. Yang diantaranya manakah sesuai dijadikan sarapan pagi? a)Burger ayam dan kokakola

b)Roti bakar dan milo c)Ayam penyet dan fanta

6. Nutrient apa yang diperlukan untuk pembentukkan sel darah merah? a)Lemak dan protein

b)Vitamin C dan air c)Folat dan zat besi

7. Vitamin yang dapat didapat dari cahaya matahari? a) Vitamin A

b) Vitamin C c) Vitamin D

8. Apa akan berlaku jika berkurangnya konsumsi karbohidrat, protein dan lemak?

a) Tidak akan ada apa-apa perubahan dengan mengkonsumsi nutrien- nutrien lain dengan cukup.

b) Akan menjadi lebih aktif kerana kurangnya lemak di badan c) Akan jadi lesu dan kurang ghairah dalam melakukan aktivitas disebabkan kurangnya tenaga.

9 .Apakah yang disebutkan sebagai menu seimbang?

a) Menu yang terdiri dari makanan yang beraneka ragam b) Menu yang terdiri dari nasi putih, lauk, ikan dan sayur c) Menu yang terdiri dari makanan yang beraneka ragam dan


(63)

a) Kekurangan energi b) Konstipasi


(64)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rishitharan Doraisamy Tempat/Tanggal Lahir : Melaka/ 07 Juni 1987

Agama : Hindu

Alamat : no.112 Jalan Sei Padang, Medan

Riwayat Pendidikan : 1. Penilaian Menengah Rendah (2000-2002) 2. Sijil Pelajaran Malaysia (2004-2005)


(1)

FORMULIR B

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Umur : Jeniskelamin : Alamat : No HP :

Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko penelitian ini yang berjudul: GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DIET SEIMBANG PADA SISWA-SISWA SMA RAKSANA MEDAN, saya setuju untuk ikut serta dalam uji penelitian ini.

Medan,...2009

Mengetahui, Yang

menyatakan,

Penanggungjawab penelitian, Responden,

...

...

(RISHITHARAN DORAISAMY) (


(2)

FORMULIR C DATA RESPONDEN

NAMA :

UMUR :

Kelas :

JENIS KELAMIN :

PENDIDIKAN TERAKHIR ORANG TUA :

BAPA :


(3)

FORMULIR D

KUISIONER (WAWANCARA) Data Demografi

7. Nama :

8. Usia :

9. Berat Badan :

10. Jenis Kelamin :a.( ) laki-laki b.( ) perempuan

11. Alamat :

12. Pendidikan Terakhir :a.( ) SD b.( ) SMP

Pertanyaan: Kuesioner

1. Apa yang dimaksud dengan diet seimbang?

a) Makanan yang kaya dengan karbohidrat dan protein b) Makanan beranekaragam yang enak untuk dimakan

c) Makanan beranekaragam yang memberi semua nutrien dalam jumlah yang memadai

2. Gizi yang berlebihan menyebabkan: a) Menjadi kuat


(4)

b) menambahkan kecerdasan otak c) Obesitas

3. Cara mengkonsumsi makanan yang baik :

a) makan makanan yang beraneka ragam

b) makan hanya satu jenis makanan pada satu hari c) makanan nasi dan lauk sahaja setiap hari

4. Yang manakah diantara vitamin dikonsumsi untuk kebaikkan mata? a)Vitamin A

b)Vitamin K c)Vitamin B12

5. Yang diantaranya manakah sesuai dijadikan sarapan pagi? a)Burger ayam dan kokakola

b)Roti bakar dan milo c)Ayam penyet dan fanta

6. Nutrient apa yang diperlukan untuk pembentukkan sel darah merah? a)Lemak dan protein

b)Vitamin C dan air c)Folat dan zat besi

7. Vitamin yang dapat didapat dari cahaya matahari? a) Vitamin A

b) Vitamin C c) Vitamin D

8. Apa akan berlaku jika berkurangnya konsumsi karbohidrat, protein dan lemak?

a) Tidak akan ada apa-apa perubahan dengan mengkonsumsi nutrien- nutrien lain dengan cukup.

b) Akan menjadi lebih aktif kerana kurangnya lemak di badan c) Akan jadi lesu dan kurang ghairah dalam melakukan aktivitas disebabkan kurangnya tenaga.

9 .Apakah yang disebutkan sebagai menu seimbang?

a) Menu yang terdiri dari makanan yang beraneka ragam b) Menu yang terdiri dari nasi putih, lauk, ikan dan sayur c) Menu yang terdiri dari makanan yang beraneka ragam dan

memenuhi kebutuhan seseorang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan sel- sel tubuh.


(5)

a) Kekurangan energi b) Konstipasi


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rishitharan Doraisamy Tempat/Tanggal Lahir : Melaka/ 07 Juni 1987

Agama : Hindu

Alamat : no.112 Jalan Sei Padang, Medan

Riwayat Pendidikan : 1. Penilaian Menengah Rendah (2000-2002) 2. Sijil Pelajaran Malaysia (2004-2005)