Pengujian Motor Induksi Sebagai Generator Penguatan Sendiri Dalam Keadaan Berbeban

= 12,221 ohm Dari data hasil percobaan, diperoleh besar tahanan perphasa : R U ac = 0,5 R UV + R UW – R VW = 0,5 12,221 + 12,452 – 12,067 = 6,303 ohm R V ac = 0,5 R UV + R VW – R UW = 0,5 12,221 + 12,067 – 12,452 = 5,918 ohm R W ac = 0,5 R VW + R UW – R UV = 0,5 12,067 + 12,452 – 12,221 = 6,149 ohm Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya harga tahanan stator : Tahanan stator = 3 RW RV RU + + = 3 149 , 6 918 , 5 303 , 6 + + = 6,123 ohm

IV.4.2 Pengujian Motor Induksi Sebagai Generator Penguatan Sendiri Dalam Keadaan Berbeban

IV.4.2.1 Rangkaian Pengujian

Adapun gambar rangkaian pengujian untuk pengujian berbeban dan tidak berbeban pada generator induksi penguatan sendiri dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Rangkaian pengujian berbeban pada generator penguatan sendiri

IV.4.2.2 Prosedur Pengujian

a. Switch S 1 ditutup; pengatur PTAC dinaikkan sampai tegangan 380 volt. b. Kenudian motor induksi berputar dengan kecepatan sinkron n s memutar mesin DC. c. Dalam hal ini, mesin DC berfungsi sebagai generator yang menghasilkan tegangan sebesar V 1 . d. Ketika polaritas tegangan antara mesin DC dan PTDC telah sama, maka switch S 4 ditutup. e. Pengatur PTDC dinaikkan tegangannya hingga putaran motor DC sama dengan putaran sinkron motor induksi n r = n s . f. Lalu switch S 2 ditutup hingga kapasitor mencharge dengan sendirinya. Hal ini dibiarkan hingga beberapa menit. g. Pengatur PTAC diturunkan dan switch S 1 dilepas sehingga yang bekerja menyuplai daya ke motor induksi adalah kapasitor. h. Kemudian pengatur PTDC dinaikkan tegangannya sehingga kecepatan putaran motor DC melewati putaran sinkron motor induksi n r n s . i. Kemudian switch S 3 ditutup sehingga rangkaian terhubung dengan beban lampu pijar. j. Catat tegangan keluaran generator, arus di kapasitor, arus beban, frekuensi generator, kecepatan putar n r dan daya yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara k. Buka switch S 3 , cvatat kembali tegangan keluaran generator, frekuensi generator dan kecepatan putar n r . l. Ulangi langkah i – k untuk nilai kapasitor eksitasi dan nilai beban yang berbeda. m. Turunkan pengatur PTDC sampai posisi minimum, kemudian switch S4 dilepas. IV.4.2.3 Data Hasil Pengujian Tabel 4.2 Data hasil pengujian berbeban generator induksi penguatan sendiri dengan menggunakan kapasitor eksitasi C = 16 µF No V volt I c A I L A f Hz n s n r P W slip 1 329 2,23 0,23 43 1290 1300 195 -0,0077 2 310 1,96 0,35 42 1260 1290 300 -0,0238 3 294 1,74 0,44 41 1230 1260 375 -0,0243 C = 20 µF No V volt I c A I L A f Hz n s n r P W slip 1 324 2,67 0,23 41 1230 1250 195 -0,0162 2 308 2,36 0,35 40 1200 1230 300 -0,0250 3 301 2,19 0,44 40 1200 1250 375 -0,0416 C = 24 µF No V volt I c A I L A f Hz n s n r P W slip 1 328 3,18 0,23 40 1200 1220 195 -0,0166 2 313 2,87 0,35 39 1170 1200 300 -0,0256 3 307 2,67 0,43 39 1170 1200 375 -0,0256 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Data hasil pengujian beban nol generator induksi penguatan sendiri dengan menggunakan kapasitor eksitasi C = 16 µF No V volt f Hz n s n r slip 1 360 44 1320 1350 -0,0227 C = 20 µF No V volt f Hz n s n r slip 1 360 43 1290 1300 -0,0077 C = 24 µF No V volt f Hz n s n r slip 1 360 42 1260 1300 -0,0317 IV.4.3 Analisa Data Perbandingan Pengaruh Besar Kapasitor Eksitasi Terhadap Regulasi Dan Efisiensi Pada Motor Induksi Sebagai Generator MISG Penguatan Sendiri

IV.4.3.1 Regulasi Tegangan

Regulasi tegangan adalah perubahan tegangan terminal generator antara keadaan beban nol dengan beban penuh yang tergantung pada perubahan beban dan juga faktor daya bebannya. Rumus untuk mencari besarnya nilai regulasi tegangan adalah : VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl ………………………………...………….. 4.4.1 a. Untuk C = 16 µF Universitas Sumatera Utara i. Untuk P out = 195 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 329 329 360 × − = 9,422 ii. Untuk P out = 300 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 310 310 360 × − = 16,129 iii. Untuk P out = 375 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 294 294 360 × − = 22,448 b. Untuk C = 20 µF i. Untuk P out = 195 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 324 324 360 × − = 11,111 ii. Untuk P out = 300 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 308 308 360 × − = 16,883 iii. Untuk P out = 375 watt Universitas Sumatera Utara VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 301 301 360 × − = 19,601 c. Untuk C = 24 µF i. Untuk P out = 195 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 328 328 360 × − = 9,756 ii. Untuk P out = 300 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 313 313 360 × − = 15,016 iii. Untuk P out = 375 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 307 307 360 × − = 17,263

IV.4.3.2 Efisiensi

Efisiensi pada generator induksi penguatan sendiri adalah ukuran keefektifan generator induksi penguatan sendiri tersebut untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik yang dinyatakan sebagai perbandingan antara keluaran dengan masukan atau dalam bentuk energi listrik berupa perbandingan watt keluaran dan watt masukan. Juga sering dinyatakan dengan perbandingan antara keluaran dengan keluaran ditambah rugi-rugi, yang dirumuskan Universitas Sumatera Utara η = 100 × + = − = loss out out in loss in in out P P P P P P P P ……………………………….……….. 4.4.2 Rugi-rugi gesekan angin dan rugi-rugi inti stator diabaikan. Sehingga rugi-rugi yang diperhitungkan adalah rugi-rugi tembaga stator. Rugi-rugi tembaga stator besarnya tidak tetap tergantung kepada arus beban, yang dirumuskan P S = 3. I 1 2 R stator …………………………………………………………….……… 4.4.3 a. Untuk C = 16 µF i. Untuk P out = 195 watt I 1 = I L + I C = 0,23 + 2,23 = 2,46 Ampere P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 2,46 2 . 6,123 = 111,161 watt η = 100 × in out P P = 100 × + S out out P P P = 100 161 , 111 195 195 × + = 63,691 ii. Untuk P out = 300 watt I 1 = I L + I C = 0,35 + 1,96 = 2,31 Ampere P S = 3. I 1 2 R stator Universitas Sumatera Utara = 3. 2,31 2 . 6,123 = 98,018 watt η = 100 × in out P P = 100 × + s out out P P P = 100 018 , 98 300 300 × + = 75,373 iii. Untuk P out = 375 watt I 1 = I L + I C = 0,44 + 1,74 = 2,18 Ampere P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 2.18 2 . 6,123 = 87,296 watt η = 100 × in out P P = 100 × + s out out P P P = 100 296 , 87 375 375 × + = 81,111 b. Untuk C = 20 µF i. Untuk P out = 195 watt I 1 = I L + I C = 0,23 + 2,67 = 2,90 Ampere Universitas Sumatera Utara P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 2,9 2 . 6,123 = 154,483 watt η = 100 × in out P P = 100 × + S out out P P P = 100 483 , 154 195 195 × + = 55,796 ii. Untuk P out = 300 watt I 1 = I L + I C = 0,35 + 2,36 = 2,71 Ampere P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 2,71 2 . 6,123 = 134,903 watt η = 100 × in out P P = 100 × + s out out P P P = 100 903 , 134 300 300 × + = 68,980 iii. Untuk P out = 375 watt I 1 = I L + I C = 0,44 + 2,19 = 2,63 Ampere Universitas Sumatera Utara P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 2,63 2 . 6,123 = 127,056 watt η = 100 × in out P P = 100 × + s out out P P P = 100 056 , 127 375 375 × + = 74,692 c. Untuk C = 24 µF i. Untuk P out = 195 watt I 1 = I L + I C = 0,23 + 3,18 = 3,41 Ampere P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 3,41 2 . 6,123 = 213,596 watt η = 100 × in out P P = 100 × + s out out P P P = 100 596 , 213 195 195 × + = 47,724 ii. Untuk P out = 300 watt I 1 = I L + I C = 0,35 + 2,87 = 3,22 Ampere Universitas Sumatera Utara P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 3,22 2 . 6,123 = 190,457 watt η = 100 × in out P P = 100 × + s out out P P P = 100 457 , 190 300 300 × + = 61,167 iii. Untuk P out = 375 watt I 1 = I L + I C = 0,43 + 2,67 = 3,1 Ampere P S = 3. I 1 2 R stator = 3. 3,1 2 . 6,123 = 176,526 watt η = 100 × in out P P = 100 × + s out out P P P = 100 526 , 176 375 375 × + = 67,993 Universitas Sumatera Utara IV.4.4 Tabel Analisa Data Percobaan Table 4.4 Hasil analisa data pengaruh nilai kapasitor eksitasi terhadap regulasi dan efisiensi pada motor induksi sebagai generator MISG penguatan sendiri C = 16 µF No V volt I c A I L A f Hz n s n r P W slip I s VR η 1 329 2,23 0,23 43 1290 1300 195 -0,0077 2,46 9,422 63,691 2 310 1,96 0,35 42 1260 1290 300 -0,0238 2,31 16,129 75,373 3 294 1,74 0,44 41 1230 1260 375 -0,0243 2,18 22,448 81,111 C = 20 µF No V volt I c A I L A f Hz n s n r P W slip I s VR η 1 324 2,67 0,23 41 1230 1250 195 -0,0162 2,9 11,111 55,796 2 308 2,36 0,35 40 1200 1230 300 -0,0250 2,71 16,883 68,980 3 301 2,19 0,44 40 1200 1250 375 -0,0416 2,63 19,601 74,692 C = 24 µF No V volt I c A I L A f Hz n s n r P W slip I s VR η 1 328 3,18 0,23 40 1200 1220 195 -0,0166 3,41 9,756 47,724 2 313 2,87 0,35 39 1170 1200 300 -0,0256 3,22 15,016 61,167 3 307 2,67 0,43 39 1170 1200 375 -0,0256 3,1 17,263 67,993 Universitas Sumatera Utara IV.4.5 Kurva Perbandingan Pengaruh Besar Kapasitor Eksitasi Terhadap Regulasi dan Efisiensi pada Motor Induksi sebagai Generator Penguatan Sendiri

IV.4.5.1 Pengaruh Besar Kapasitor Eksitasi Terhadap Regulasi pada Motor

Induksi sebagai Generator Penguatan Sendiri Keterangan: Series 1 untuk beban 195 watt Series 2 untuk beban 300 watt Series 3 untuk beban 375 watt Gambar 4.3 Kurva pengaruh kapasitor eksitasi terhadap regulasi tegangan motor induksi sebagai generator penguatan sendiri Dari hasil grafik di atas, dapat dianalisa bahwa regulasi tegangan cenderung berubah dan tidak tetap pada perubahan nilai kapasitor eksitasi. Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh, regulasi tegangan dengan nilai beban yang sama untuk nilai kapasitor eksitasi yang berbeda cenderung naik dari nilai16 µF ke 20 µF. Kemudian dari nilai 20 ke 24 µF, regulasi perlahan menurun. Akan tetapi untuk nilai beban 375 watt dengan perubahan kapasitor eksitasi, regulasi tegangannya cenderung turun. Kurva C Vs VR 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 1 2 3 C V R Series1 Series2 Series3 µF µF Universitas Sumatera Utara

IV.4.5.2 Pengaruh Besar Kapasitor Eksitasi Terhadap Efisiensi pada Motor

Induksi sebagai Generator Penguatan Sendiri Keterangan: Series 1 untuk beban 195 watt Series 2 untuk beban 300 watt Series 3 untuk beban 375 watt Gambar 4.4 Kurva pengaruh kapasitor eksitasi terhadap efisiensi motor induksi sebagai generator penguatan sendiri Dari hasil grafik yang diperoleh di atas, dapat dianalisa bahwa efisiensi suatu generator induksi sangat tergantung pada besarnya rugi-rugi. Rugi-rugi pada generator induksi biasanya terdiri dari rugi-rugi gesekan dan angin P g+a , dan rugi-rugi inti stator P i yang dianggap konstan dan biasanya disebut rugi-rugi beban nol. Adapun juga rugi-rugi tembaga stator dan rotor yang nilainya tidak tetap dan besarnya sangat bergantung pada arus beban. Berdasarkan hasil analisa data pengujian didapatkan bahwa apabila nilai kapasitor eksitasi semakin bertambah, maka efisiensi generator induksi semakin menurun dengan nilai beban konstan. Ini artinya pengaruh nilai kapasitor eksitasi terhadap efisiensinya tidak baik karena nilai efisiensi mesinnya semakin menurun. Kurva C Vs Efisiensi 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 1 2 3 C E fi s ie n s i Series1 Series2 Series3 µF µF Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Besar Nilai Kapasitor Eksitasi Terhadap Karakteristik Beban Nol dan Berbeban Pada Motor Induksi sebagai Generator Penguatan Sendiri

5 64 90

Analisis Performa Generator Induksi Penguatan Sendiri Tiga Phasa Pada Kondisi Steady State (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 39 103

Pengaruh Pembebanan Terhadap Frekuensi Pada Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Kompensasi Tegangan Menggunakan Kapasitor ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 48 67

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

1 11 76

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 11

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 1

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 4

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 23

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 1