Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama yang akan diteliti yaitu intensi wirausaha sebagai variabel terikat dan academic self-efficacy ASE sebagai variabel bebas.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Academic Self-efficacy ASE Academic self-efficacy adalah keyakinan bahwa dirinya mampu melakukan tugas tertentu atau dapat dimaknai dengan keyakinan individu bahwa mereka dapat mengatur, melaksanakan, dan mengatur sikap untuk memecahkan dan menyelesaikan suatu tugas dalam bidang akademik yang mungkin dapat membuat mereka malu dan gagal atau sukses. Pengukuran academic self-efficacy peneliti menggunakan skala yang di adopsi dari skala yang digunakan oleh Golightly 2007, yang menggunakan komponen self-efficacy menurut Bandura dalam Golightly, 2007 yaitu past success, modeling, verbal persuasion, dan emotional arousal. Past success diukur dengan menggunakan GPA Grade Point Average saja. Sedangkan standardized achievement tests IOWA Tests of Educational Development sebagai pengukuran masa lalu tidak peneliti gunakan karena alat tes tersebut hanya di keluarkan oleh IOWA University. Modeling diukur dengan The People I Know untuk mengetahui tingkat paparan terhadap model akademik yang sesuai. Verbal Persuasion diukur dengan menggunakan Career-Related 27 Parental Support Scale-Verbal Encouragement scale CRPSS- VE, emotional arousal diukur dengan menggunakan My feelings about School untuk mengetahui tingkat pembangkitan emosi yang berpusat pada sekolah, namun untuk angket yang peneliti gunakan setting sekolah pada item nomor 3, 4, 6, 15, 18, 25, 27 di ubah menjadi seting kuliah dan pada item nomor 26 guru diubah menjadi dosen, karena setting yang digunakan adalah kuliah. Selanjutnya untuk pengolahan data item GPA sebagai dependent variabel akan dikorelasikan dengan aspek The People I Know, CRPSS-VE, My Feelings About School, di mana ketiga aspek tersebut menjadi variabel independent. Keempat komponen itu setelah diuji oleh Golightly 2007 melalui analisa regresi dapat menjadi prediktor terhadap SIS dan AHS. Hasilnya mengindikasikan GPA, IOWA rangking skor persentil, CRPSS-VE dan my feelings about school merupakan prediktor signifikan terhadap total skor SIS secara regresi. The people I know dan my feeling about school merupakan prediktor yang signifikan terhadap total skor AHS secara regresi. Jadi dengan kata lain semakin tinggi GPA, IOWA rangking skor persentil, CRPSS-VE dan my feeling about school maka semakin tinggi pula SIS, begitu pula sebaliknya. Semakin tinggi skor yang didapat dari indikator The people I know dan My feeling about school maka semakin tinggi pula AHS, begitu juga sebaliknya. Sehingga semakin tinggi SIS dan AHS maka semakin tinggi pula academic self-efficacy dan begitu juga sebaliknya. 28 Tabel 3.1 Tabel Alir Academic Self-Efficacy 2. Intensi wirausaha Intensi wirausaha adalah komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tindakan berwirausaha. Intensi wirausaha diukur dengan angket intensi akademik yang dikemukakan oleh aspek-aspek intensi wirausaha yang berdasarkan pada teori intensi oleh Shapero Sokol dalam Riyanti, 2007 mengadaptasi teori Planned Behavior dari Fishbein Ajzen dalam Riyanti, 2007 dan mengaplikasikan secara khusus dalam dunia wirausaha dengan nama teori Entrepreneurial Event. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula intensi wirausaha, semakin rendah skor maka semakin rendah pula intensi wirausaha. 29 ASE GPA IOWA rangking skor persentil The poeple I know CRPSS-VE My feeling about school Modeling Emotional Arousal Verbal Persuasion Past Success AHS SIS

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi